Anda di halaman 1dari 30

BAB 8 - Kompensasi

Definisi, Asas dan Tujuan Kompensasi


Definisi Kompensasi
Menurut Thomas H. Stone kompensasi adalah setiap
bentuk pembayaran yang diberikan kepada
karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka
berikan.
Menurut Edwin B. Filippo kompensasi merupakan
pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada
karyawan-karyawan karena mereka telah memberi
sumbangan epada pencapain organisasi.
Menurut Hasibuan kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan
Definisi Kompensasi
Dengan demikian kompensasi mempunyai
arti luas, selain terdiri dari gaji dan upah,
dapat pula berbentuk fasilitas maupun barang
seperti fasilitas rumah, kendaraan, seragam,
tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan dan
masih banyak lagi lainnya yang dapat dinilai
dengan uang serta cenderung diterima oleh
karyawan secara tetap
Asas-asas Kompensasi
Ada dua asas kompensasi yang harus dipenuhi dan
diterapkan oleh perusahaan dalam memberikan kompensasi
kepada karyawan, yaitu :
1. Asas Keadilan
Yang dimaksud dengan asas keadilan adalah adanya konsistensi
imbalan bagi para karyawan yang melakukan tugas dengan bobot
yang sama. Dengan asas keadilan akan tercipta suasana kerja sama
yang baik, motivasi kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilitas
karyawan yang lebih baik.
2. Asas Kelayakan dan Kewajaran
Kompensasi yang diterima karyawan harus dapat memenuhi
kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkat yang layak
dan wajar. Sehingga besaran kompensasi yang diberikan akan
mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan
kebutuhan yang akan dinikmati oleh karyawan beserta
keluarganya.
Tujuan Kompensasi
Tujuan kompensasi adalah sebagai berikut :
1. Ikatan Kerjasama, dengan pemberian kompensasi terjalinlah
ikatan kerjasama formal antara majikan dengan karyawan.
2. Kepuasan kerja, dengan balas jasa, karyawan akan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan
egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
3. Pengadaan Efektif, dengan program pemberian kompensasi
yang menarik, maka calon karyawan yang berkualifikasi baik
dengan kemampuan dan keterampilan tinggi akan muncul,
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.
4. Motivasi, kompensasi yang layak akan memberikan rangsangan
serta memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik
danmenghasilkan produktivitas kerja yang optimal.
Tujuan Kompensasi
5. Stabilitas Karyawan, dengan program kompensasi atas
prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
turn over relatif kecil.
6. Disiplin, dengan pemberian balas jasa yang cukup besar
maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan
menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang
berlaku.
7. Pengaruh Serikat Pekerja, dengan program kompensasi
yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh Pemerintah, jika program kompensasi sesuai
dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti
batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat
dihindarkan.
Sistem Kompensasi
Definisi Sistem Kompensasi
Sistem kompensasi ialah suatu sistem yang
terdiri dari komponen-komponen kompensasi
dari mulai penetuan besaran kompensasi dan
cara pemberiannya.
Tujuan Sistem Kompensasi
Pada dasarnya tujuan sistem kompenasi adalah
sebagai berikut :
1. Menghargai prestasi kerja, pemberian
kompensasi yang memadai merupakan suatu
bentuk penghargaan perusahaan terhadap
presatsi kerja karyawannya.
2. Menjamin Keadilan, sistem kompensasi yang
baik akan menjamin terwujudnya keadilan bagi
dan di antara karyawan dalam perusahaan.
3. Mempertahankan Karyawan, sistem kompensasi
yang baik akan membuat karyawan betah hingga
akan mengurangi tingkat keluarnya karyawan.
Tujuan Sistem Kompensasi
Pada dasarnya tujuan sistem kompenasi adalah sebagai
berikut :
4. Memperoleh karyawan yang Bermutu, sistem
kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak
calon karyawan, sehuigga alternatif dalam pemilihan
karyawan bermutu tinggi lebih luas.
5. Pengendalian Biaya, dengan sistem pemberian
kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya
peruashaan melakukan rekrutmen sehingga akan
meghemat biaya.
6. Memenuhi pEraturan yang Berlaku, sistem
administrasi kompensasi yang baik akan mengadaptasi
peraturan perundangan yang berlaku, sehingga akan
menghindari adanya gugatan dari karyawan.
Tantangan dalam Sistem Kompensasi
Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap
perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan
kompensasi untuk karyawan ialah :
1. Produktivitas, Perusahaan apa pun berkeinginan
untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan ini
dapat berupa material, maupun keuntungan non
material. Untuk itu perusahaan harus
mempertimbangkan produktivitas karyawannya
dalam kontribusinya terhadap keuntungan
perusahaan.
2. Kemampuan Untuk Membayar, pemberian
kompensasi akan tergantung kepada kemampuan
perusahaan itu untuk membayar (ability to pay).
Tantangan dalam Sistem Kompensasi
3. Kesediaan Untuk Membayar, kesedian untuk
membayar akan (willingness to pay) akan berpengaruh
terhadap kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada
karyawannya.
4. Permintaan Tenaga Kerja, banyak sedikitnya tenaga
kerja di pasaran kerja akan mempegaruhi sistem
pemberian kompensasi.
5. Organisasi Karyawan, dengan adanya organisasi-
organisasi karyawan akan mempengaruhi kebijakan
pemberian kompensasi.
6. Berbagai Peraturan dan Perundang-Undangan, dengan
semakin baik sistem pemerintahan, maka makin baik
pula sistem perundangundangan termasuk di bidang
perburuhan (karyawan) atau ketenagakerjaan.
Program Pemberian Kompensasi
Program Pemberian Kompensasi
Ada delapan komponen penting dalam program pemberian
kompensasi yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Organisasi Administrasi Pemberian Kompensasi
Perusahaan yang besar membutuhkan pengorganisasian dan
pengadministrasian pemberian kompensasi yang baik, sebab pemberian
kompensasi bukanlah sekedar memberikan dan membagikan upah atau
gaji kepada karyawan, melainkan harus memperhitungkan kemampuan
perusahaan serta produktivitas kerja karyawan, serta aspek-aspek
lainnya yang berhubungan dengan itu.
2. Metode Pemberian Kompensasi
Dalam pemberian kompensasi digunakan beberapa metode, antara lain :
◦ Metode Tunggal, yaitu metode penetapan gaji pokok yang hanya
didasarkan atas ijazah terakhir atau pendidikan formal terakhir yang
ditempuh karyawan.
◦ Metode Jamak, yaitu suatu metode dalam pemberian gaji pokok
berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti ijazah, sifat
pekerjaan, pendidikan informal, serta pengalaman yang dimiliki
Program Pemberian Kompensasi
3. Struktur Pemberian Kompensasi
Struktur kompensasi yang baik ialah menganut paham keadilan
(tanggung jawab pekerjaannya).
4. Program pemberian Kompensasi sebagai Perangsang
Kerja
Suatu program pemberian kompensasi bukan semata-mata
didasarkan sebagai imbalan atas pengorbanan waktu,tenaga,
dan pikiaran karyawan terhadap organisasi, melainkan juga
merupakan cara untuk merangsang dan meningkatkan
kegairahan kerja.
5. Tambahan Sumber Pendapatan bagi Karyawan
Program kompensasi yang baik biasanya memberikan peluang
bagi karyawan untuk memperoleh tambahanpenghasilan,bukan
hanya memperoleh upah atau gaji yang rutin.
Program Pemberian Kompensasi
6. Terjaminnya Sumber Pendapatan dan Peningkatan
Jumlah Imbalan jam
Program pemberian kompensasi harus menjamin bahwa
perusahaan merupakan umber utama pendapatan bagi
karyawannya,sehingga karyawan akan bekerja dengan maksimal.
7. Kompensasi bagi kelompok manajerial
Pimpinan atau manajer setiap perusahaan merupakan kelompok
yang bertanggung jawab terhadap hidup matinya perusahaan. Wajar
jika kompensasi yang diterima lebih besar dari karyawan biasa.
8. Prospek di Masa Depan
Untuk memperhitungkan prospek yang akan datang, perlu
memperhitungkan tiga dimensi waktu, sehingga dalam menyusun
program pemberian kompensasi, harus memperhitungkan keadaan
organisasi pada waktu yang lalu,kondisi organisasi saat ini,dan
prospek organisasi yang akan datang.
Kriteria dan Waktu Pemberian
Kompensasi
Kriteria Pemberian Kompensasi
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam
penentuan kebijakan pemberian kompensasi :
1. Biaya hidup
2. Produktivitas kerja karyawan
3. Skala upah atau gaji yang berlaku
4. Kemampuan membayar
5. Upah atau gaji sebagai alat untuk menarik,
mempertahankan, dan memberikan motivasi kepada
karyawan.
6. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
7. Serikat buruh atau organisasi karyawan
8. Posisi jabatan karyawan
9. Pendidikan dan pengalaman kerja
Waktu Pemberian Kompensasi
Kompensasi harus dibayar tepat pada
waktunya,jangan sampai terjadi
penundaan,supaya kepercayaan karyawan
terhadap bonafiditas perusahaan semakin
besar,ketenangan dan konsentrasi kerja akan
lebih baik.
Kebijakan waktu pembayaran kompensasi
ini hendaknya berpedoman daripada
menunda lebih baik mempercepat dan
menetapkan waktu yang paling tepat.
Upah, Gaji dan Insentif
Perbedaan Gaji dan Upah
Gaji merupakan pengganti jasa bagi tenaga-
tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih
konstan. Ditetapkan melalui perhitungan
masa yang lebih panjang misalnya bulanan,
triwulan atau tahunan.
Sedangkan upah adalah pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan
yang telah diselesaikan misalnya jumlah unit
produksi.
Toeri Gaji dan Upah
1. Teori pasar
Konsep im menganggap bahwa upah dan gaji ditentukan
oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai
penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya.
Jadi tingkat upah dan gaji yang diterima ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Dalam
teori ini buruh diperlakukan sebagai barang.
2. Standar hidup
Teori ini menyatakan bahwa upah dan gaji harus dapat
memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati
hidup dengan layak, dan pengusaha harus memberikan
upah dan gaji cukup tinggi, memberikan pelayanan lain
seperti jaminan hari tua, pendidikan, tabungan, dan
hiburan.
Toeri Gaji dan Upah
3. Teori kemampuan untuk membayar
Teori ini menganggap bahwa tingkat pembayaran
harus didasarkan pada kemampuan perusahaan
untuk membayar. Disini, besar kecilnya upah dan
gaji dipengaruhi oleh laba yang diterima oleh
perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh laba
besar maka karyawan harus menerima tambahan
upah dan gaji dari keuntungan tersebut.
Definisi Insentif
Insentif adalah suatu bentuk dorongan
finansial kepada karyawan sebagai balas jasa
perusahaan kepada karyawan atas prestasi
karyawan tersebut. Insentif merupakan
sejumlah uang yang di tambahkan pada upah
dasar yang di berikan perusahaan kepada
karyawan.
Tujuan Insentif
Bagi Perusahaan
 Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan
khususnya dalam kegiatan produksi adalah untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan jalan
mendorong/merangsang agar karyawan :
◦ Bekerja lebih bersemangat dan cepat.
◦ Bekerja lebih disiplin
◦ Bekerja lebih kreatif.
Bagi Karyawan
 Dengan adanya pemberian insentif karyawan akan
mendapat keuntungan :
◦ Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif.
◦ Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian
balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
◦ Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.
Jenis-jenis Insentif
1. Finansial insentif
Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan
saja meliputi gaji-gaji yang pantas. Tetapi juga termasuk
didalamnya kemungkinan memperoleh bagian dari
keuntungan perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang
meliputi pemeliharaan jaminan hari tua, rekreasi,
kesehatan dan lain-lain.
2. Non finansial insentif
Ada 2 elemen utama dari non finansial insentif, yaitu :
◦ Keadaan pekerjaan yang memuaskan yang meliputi
tempat kerja, jam kerja, tugas dan rekan kerja.
◦ Sikap pimpinan terhadap keinginan masing-masing
karyawan seperti jaminan pekerjaan, promosi, keluhan-
keluhan, hiburan-hiburan dan hubungan dengan atasan
Kompensasi Pelengkap
Kompensasi Pelengkap
Kompensasi pelengkap ialah kompensasi
diluar gaji atau upah yang diberikan dalam
bentuk program-program pelayanan dan
kesejahteraan karyawan, yang dimaksud
untuk menciptakan kenyamanan dalam
bekerja sebagai karyawan.
Kompensasi Pelengkap
Kompenasi pelengkap dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Jaminan Sosial
◦ Pegobatan
◦ Pensiun
◦ Jaminan Hari Tua
2. Jasa-jasa Kepegawaian
◦ Perumahan
◦ Fasilitas Kesehatan
◦ Fasilitas Transportasi
◦ Fasilitas Makan
◦ Kafetaria
◦ Fasilitas Pembelian/Toko
◦ Fasilitas Pendidikan
◦ Fasilitas Keuangan
◦ Fasilitas Kredit
◦ Program Rekreasi
3. Asuransi Tenaga Kerja

Anda mungkin juga menyukai