Definisi Kompensasi Menurut Thomas H. Stone kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan. Menurut Edwin B. Filippo kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan epada pencapain organisasi. Menurut Hasibuan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan Definisi Kompensasi Dengan demikian kompensasi mempunyai arti luas, selain terdiri dari gaji dan upah, dapat pula berbentuk fasilitas maupun barang seperti fasilitas rumah, kendaraan, seragam, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan dan masih banyak lagi lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung diterima oleh karyawan secara tetap Asas-asas Kompensasi Ada dua asas kompensasi yang harus dipenuhi dan diterapkan oleh perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada karyawan, yaitu : 1. Asas Keadilan Yang dimaksud dengan asas keadilan adalah adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang melakukan tugas dengan bobot yang sama. Dengan asas keadilan akan tercipta suasana kerja sama yang baik, motivasi kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilitas karyawan yang lebih baik. 2. Asas Kelayakan dan Kewajaran Kompensasi yang diterima karyawan harus dapat memenuhi kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkat yang layak dan wajar. Sehingga besaran kompensasi yang diberikan akan mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang akan dinikmati oleh karyawan beserta keluarganya. Tujuan Kompensasi Tujuan kompensasi adalah sebagai berikut : 1. Ikatan Kerjasama, dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerjasama formal antara majikan dengan karyawan. 2. Kepuasan kerja, dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. 3. Pengadaan Efektif, dengan program pemberian kompensasi yang menarik, maka calon karyawan yang berkualifikasi baik dengan kemampuan dan keterampilan tinggi akan muncul, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. 4. Motivasi, kompensasi yang layak akan memberikan rangsangan serta memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik danmenghasilkan produktivitas kerja yang optimal. Tujuan Kompensasi 5. Stabilitas Karyawan, dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn over relatif kecil. 6. Disiplin, dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. 7. Pengaruh Serikat Pekerja, dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. 8. Pengaruh Pemerintah, jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan. Sistem Kompensasi Definisi Sistem Kompensasi Sistem kompensasi ialah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen kompensasi dari mulai penetuan besaran kompensasi dan cara pemberiannya. Tujuan Sistem Kompensasi Pada dasarnya tujuan sistem kompenasi adalah sebagai berikut : 1. Menghargai prestasi kerja, pemberian kompensasi yang memadai merupakan suatu bentuk penghargaan perusahaan terhadap presatsi kerja karyawannya. 2. Menjamin Keadilan, sistem kompensasi yang baik akan menjamin terwujudnya keadilan bagi dan di antara karyawan dalam perusahaan. 3. Mempertahankan Karyawan, sistem kompensasi yang baik akan membuat karyawan betah hingga akan mengurangi tingkat keluarnya karyawan. Tujuan Sistem Kompensasi Pada dasarnya tujuan sistem kompenasi adalah sebagai berikut : 4. Memperoleh karyawan yang Bermutu, sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan, sehuigga alternatif dalam pemilihan karyawan bermutu tinggi lebih luas. 5. Pengendalian Biaya, dengan sistem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya peruashaan melakukan rekrutmen sehingga akan meghemat biaya. 6. Memenuhi pEraturan yang Berlaku, sistem administrasi kompensasi yang baik akan mengadaptasi peraturan perundangan yang berlaku, sehingga akan menghindari adanya gugatan dari karyawan. Tantangan dalam Sistem Kompensasi Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawan ialah : 1. Produktivitas, Perusahaan apa pun berkeinginan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan ini dapat berupa material, maupun keuntungan non material. Untuk itu perusahaan harus mempertimbangkan produktivitas karyawannya dalam kontribusinya terhadap keuntungan perusahaan. 2. Kemampuan Untuk Membayar, pemberian kompensasi akan tergantung kepada kemampuan perusahaan itu untuk membayar (ability to pay). Tantangan dalam Sistem Kompensasi 3. Kesediaan Untuk Membayar, kesedian untuk membayar akan (willingness to pay) akan berpengaruh terhadap kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada karyawannya. 4. Permintaan Tenaga Kerja, banyak sedikitnya tenaga kerja di pasaran kerja akan mempegaruhi sistem pemberian kompensasi. 5. Organisasi Karyawan, dengan adanya organisasi- organisasi karyawan akan mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi. 6. Berbagai Peraturan dan Perundang-Undangan, dengan semakin baik sistem pemerintahan, maka makin baik pula sistem perundangundangan termasuk di bidang perburuhan (karyawan) atau ketenagakerjaan. Program Pemberian Kompensasi Program Pemberian Kompensasi Ada delapan komponen penting dalam program pemberian kompensasi yang perlu diperhatikan, antara lain : 1. Organisasi Administrasi Pemberian Kompensasi Perusahaan yang besar membutuhkan pengorganisasian dan pengadministrasian pemberian kompensasi yang baik, sebab pemberian kompensasi bukanlah sekedar memberikan dan membagikan upah atau gaji kepada karyawan, melainkan harus memperhitungkan kemampuan perusahaan serta produktivitas kerja karyawan, serta aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan itu. 2. Metode Pemberian Kompensasi Dalam pemberian kompensasi digunakan beberapa metode, antara lain : ◦ Metode Tunggal, yaitu metode penetapan gaji pokok yang hanya didasarkan atas ijazah terakhir atau pendidikan formal terakhir yang ditempuh karyawan. ◦ Metode Jamak, yaitu suatu metode dalam pemberian gaji pokok berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, serta pengalaman yang dimiliki Program Pemberian Kompensasi 3. Struktur Pemberian Kompensasi Struktur kompensasi yang baik ialah menganut paham keadilan (tanggung jawab pekerjaannya). 4. Program pemberian Kompensasi sebagai Perangsang Kerja Suatu program pemberian kompensasi bukan semata-mata didasarkan sebagai imbalan atas pengorbanan waktu,tenaga, dan pikiaran karyawan terhadap organisasi, melainkan juga merupakan cara untuk merangsang dan meningkatkan kegairahan kerja. 5. Tambahan Sumber Pendapatan bagi Karyawan Program kompensasi yang baik biasanya memberikan peluang bagi karyawan untuk memperoleh tambahanpenghasilan,bukan hanya memperoleh upah atau gaji yang rutin. Program Pemberian Kompensasi 6. Terjaminnya Sumber Pendapatan dan Peningkatan Jumlah Imbalan jam Program pemberian kompensasi harus menjamin bahwa perusahaan merupakan umber utama pendapatan bagi karyawannya,sehingga karyawan akan bekerja dengan maksimal. 7. Kompensasi bagi kelompok manajerial Pimpinan atau manajer setiap perusahaan merupakan kelompok yang bertanggung jawab terhadap hidup matinya perusahaan. Wajar jika kompensasi yang diterima lebih besar dari karyawan biasa. 8. Prospek di Masa Depan Untuk memperhitungkan prospek yang akan datang, perlu memperhitungkan tiga dimensi waktu, sehingga dalam menyusun program pemberian kompensasi, harus memperhitungkan keadaan organisasi pada waktu yang lalu,kondisi organisasi saat ini,dan prospek organisasi yang akan datang. Kriteria dan Waktu Pemberian Kompensasi Kriteria Pemberian Kompensasi Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penentuan kebijakan pemberian kompensasi : 1. Biaya hidup 2. Produktivitas kerja karyawan 3. Skala upah atau gaji yang berlaku 4. Kemampuan membayar 5. Upah atau gaji sebagai alat untuk menarik, mempertahankan, dan memberikan motivasi kepada karyawan. 6. Penawaran dan permintaan tenaga kerja 7. Serikat buruh atau organisasi karyawan 8. Posisi jabatan karyawan 9. Pendidikan dan pengalaman kerja Waktu Pemberian Kompensasi Kompensasi harus dibayar tepat pada waktunya,jangan sampai terjadi penundaan,supaya kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar,ketenangan dan konsentrasi kerja akan lebih baik. Kebijakan waktu pembayaran kompensasi ini hendaknya berpedoman daripada menunda lebih baik mempercepat dan menetapkan waktu yang paling tepat. Upah, Gaji dan Insentif Perbedaan Gaji dan Upah Gaji merupakan pengganti jasa bagi tenaga- tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan melalui perhitungan masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan atau tahunan. Sedangkan upah adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan misalnya jumlah unit produksi. Toeri Gaji dan Upah 1. Teori pasar Konsep im menganggap bahwa upah dan gaji ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya. Jadi tingkat upah dan gaji yang diterima ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Dalam teori ini buruh diperlakukan sebagai barang. 2. Standar hidup Teori ini menyatakan bahwa upah dan gaji harus dapat memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati hidup dengan layak, dan pengusaha harus memberikan upah dan gaji cukup tinggi, memberikan pelayanan lain seperti jaminan hari tua, pendidikan, tabungan, dan hiburan. Toeri Gaji dan Upah 3. Teori kemampuan untuk membayar Teori ini menganggap bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar. Disini, besar kecilnya upah dan gaji dipengaruhi oleh laba yang diterima oleh perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh laba besar maka karyawan harus menerima tambahan upah dan gaji dari keuntungan tersebut. Definisi Insentif Insentif adalah suatu bentuk dorongan finansial kepada karyawan sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas prestasi karyawan tersebut. Insentif merupakan sejumlah uang yang di tambahkan pada upah dasar yang di berikan perusahaan kepada karyawan. Tujuan Insentif Bagi Perusahaan Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan jalan mendorong/merangsang agar karyawan : ◦ Bekerja lebih bersemangat dan cepat. ◦ Bekerja lebih disiplin ◦ Bekerja lebih kreatif. Bagi Karyawan Dengan adanya pemberian insentif karyawan akan mendapat keuntungan : ◦ Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif. ◦ Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang. ◦ Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar. Jenis-jenis Insentif 1. Finansial insentif Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-gaji yang pantas. Tetapi juga termasuk didalamnya kemungkinan memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan jaminan hari tua, rekreasi, kesehatan dan lain-lain. 2. Non finansial insentif Ada 2 elemen utama dari non finansial insentif, yaitu : ◦ Keadaan pekerjaan yang memuaskan yang meliputi tempat kerja, jam kerja, tugas dan rekan kerja. ◦ Sikap pimpinan terhadap keinginan masing-masing karyawan seperti jaminan pekerjaan, promosi, keluhan- keluhan, hiburan-hiburan dan hubungan dengan atasan Kompensasi Pelengkap Kompensasi Pelengkap Kompensasi pelengkap ialah kompensasi diluar gaji atau upah yang diberikan dalam bentuk program-program pelayanan dan kesejahteraan karyawan, yang dimaksud untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja sebagai karyawan. Kompensasi Pelengkap Kompenasi pelengkap dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Jaminan Sosial ◦ Pegobatan ◦ Pensiun ◦ Jaminan Hari Tua 2. Jasa-jasa Kepegawaian ◦ Perumahan ◦ Fasilitas Kesehatan ◦ Fasilitas Transportasi ◦ Fasilitas Makan ◦ Kafetaria ◦ Fasilitas Pembelian/Toko ◦ Fasilitas Pendidikan ◦ Fasilitas Keuangan ◦ Fasilitas Kredit ◦ Program Rekreasi 3. Asuransi Tenaga Kerja