PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Meningkatkan hasil
Mengurangi kemangkiran dan perpindahan
Meningkatkan semangat kerja pegawai
Menambah kesetiaan pegawai kepada organisasi
Menambah peran serta pegawai dalam masalah-masalah organisasi
Mengurangi keluhan-keluhan
Mengurangi pengaruh serikat kerja
Meningkatkan kesejahteraan karywan dalam hubungannya dengan
kebutuhannya, baik kebutuhan pribadi maupun kebutuhan social
Memperbaiki hubungan masyarakat
Mempermudah usaha penarikan pegawai dan mempertahankannya
Merupakan alat untuk meningkatkan kesehatan badaniah dan rohaniah
pegawai
Memperbaiki kondisi kerja
Menambah perasaan aman
Mememlihara sikap pegawai yang menguntungkan terhadap pekerjaan dan
lingkungannya
Memberikan kenikmatan dan fasilitas yang dengan cara lain tidak tersedia,
atau yang tersedia tapi dalam bentuk yang kurang memadai
Memberikan bantuan dalam memecahkan masalah-masalah perseorangan
Menambah kepuasan
Membantu kepada kemajuan perseorangan
Memberikan alat untuk dapat mengenal pegawai-pegawai lain
Mengurangi perasaan tidak aman
Memberikan kesempatan tambahan untuk memperoleh status
Memberikan kompensasi tambahan
Produktivitas bertambah
Penarikan tenaga kerja yang efektif
Menambah semangat kerja dan kesetiaan
Perpindahan dan ketidakhadiran karyawan berkurang
Hubungan masyarakat yang baik
Mengurangi pengaruh serikat kerja, baik pengaruh yang sekarang maupun
pengaruh yang akan datang
Mengurangi pengaruh ancaman campur tangan pemerintah lebih lanjut
2. Tunjangan Asuransi
Sebagian besar pemberi kerja juga memberikan sejumlah tunjangan asuransi
wajib atau sukarela, seperti kompensasi dan asuransi kesehatan.
- Kompensasi Pekerja : bertujuan untuk memberikan tunjangan
penghasilan langsung yang pasti dan medis kepada korban kecelakaan
kerja atau tanggungan mereka, tanpa memandang kesalahannya.
Kompensasi pekerja dapat berupa uang atau medis. Terkait terjadinya
kematian atau disabilitas pekerja, tanggunagn orang tersebut menerima
tunjangan uang berdasarkan pada penghasilan sebelumnya biasanya
setengah hingga dua per tiga kali rata-rata upah mingguan pekerja
tersebut, per minggu bekerja.
- Asuransi Rumah Sakit, Kesehatan, dan Disabilitas : asuransi
kesehatan mempengaruhi sebagian besar orang dalam mmilih
pekerjaan, karena asuransi kesehatan itu sangat mahal. Asuransi
Rumah Sakit, Kesaehatan, dan disabilitas membantu melindungi
karyawan dari biaya sakit dan hilangnya penghasilan yang
ditimbulakan oleh kecelakaan kerja atau sakit. Banyak pemberi kerja
membeli asuransi dari perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi
kecelakaan, atau organisasi Blue Cross (biaya rumah sakit) dan biaya
Blue Shield (biaya dokter). Pemeberi kerja minimalnya memberikan
asuransi ruamah sakit dan bedah serta medis dasar untuk semua
karyawan yang layak dengan tarif kelompok. Asuransi disabilitas
memberikan perlindungan terhadap hilangnya penghasilan karena
sakit, kecelakaan, dan dapat berlanjut hingga usia 65 tahun atau lebih.
Tunjangan disabilitas biasanya berkisar dari 50-75% dari bayaran
dasar karyawan jika ia menjadi cacat.
- Tunjangan Kesehatan Mental : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan terdapat lebih dari 34 juta orang di Amerika Serikat
yang berusia anatara 18-64 tahun yang menderita sakit mental. Sakit
mental mewakili sekitar 24% dari semua disabilitas yang dilaporkan.
Biaya kesehatan mental semakin meningkat dengan alasan meluasnya
permasalahan obat-obatana dan alcohol, peningkatan keadaan yang
mengharuskan pemberi kerja menawarkan tunjangan kesehatan mental
minimum, dan fakta bahwa klaimkesehatan mental cederung
memicuklaimkesehatan lainnya.
- Perawatan Jangka Panjang : asuransi jangka Panjang untukhal
seperti bantuan keperwatan untuk mantan karyawan di masa tua
mereka adalah tunjungan karyawan yang penting. Pemberikerja juga
dapat memberikan tunjangan asuransi untuk beberapa jenis perawatan
jangka Panjang, seperti perawatan orang dewasa, hidup dengan
bantuan, dan penjagaan.
- Asuransi Jiwa : merupakan tunjangan yang diberikan oleh hamper
semua perusahaan untuk melindungi keluarga karyawan saat ia
meninggal dunia.
3. Tunjangan Pensiun
Para pemberi kerja mempunyai tanggung jawab dalam mempertahankan
karyawannya, salah satunya adalah memberikan gaji di masa pensiun.
Adapun jenis-jenis rancangan pensiun antara lain :
a. Rancangan tunjangan pasti : rancangan pensiun yang memberi para
pekerja tunjangan tetap pada saat pensiun.
b. Rancangan pendanaan pasti : rancangan pensiun yang membutuhkan
pendanaan khusus dari pemberi kerja untuk dana pensiun atau
tabungan yang disiapkan bagi karyawan.
c. Rancangan 401(k) : rancangan di mana karyawan bisa menunda
penghasilan hingga jumlah maksimum yang diizinkan.
d. Rancangan saldo kas : rancangan pensiun dengan unsur-unsur dari
rancangan tunjangan pasti maupun pendanaan pasti.
3. Communicating
4. Controlling Cost
"Baru ada satu pengaduan yang kami terima. Pegawai rumah sakit itu
mengatakan hanya memperoleh tunjangan hari raya sebesar Rp 150.000," kata
Kepala Seksi Hubungan Industrial Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Yogyakarta Bob Rinaldi di Yogyakarta, Selasa (13/6).
"Karena rumah sakit beroperasi di dua wilayah, maka kami sarankan agar
pengaduan disampaikan ke DIY. Harapannya, proses atau penanganannya bisa
lebih cepat," katanya.
Dari kasus di atas dapat di tarik beberapa masalah yang menyangkut sistem
tunjangan di rumah sakit :
Pasal 2 :
(1) Besaran THR Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
ditetapkan sebagai berikut:
a. Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah;
b. Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus
tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa
kerja dengan perhitungan:
masa kerja x 1 (satu) bulan upah.
12
(2) Upah 1(satu) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas komponen
upah:
a. Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12(dua belas) bulan atau
lebih,upah1(satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam
12 (dua belas) bulan terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan;
b. Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan,
upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan
selama masa kerja.
THR harus diberikan paling lambat tujuh hari sebelum lebaran (H-7) hari
keagamaan pekerja agar memberi keleluasaan bagi pekerja menikmatinya
bersama keluarga.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari materi dan kasus diatas yaitu :
Saran :
Saran yang dapat diberikan pada kasus ini yaitu,setiap perusahaan wajib
memberikan tunjangan susuai dengan peraturan yang ada dan jika memang
terdapat kendala untuk masalah tunjangan diharapkan ada keterbukaan atau
penyampaian kepada karyawan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan diharapkan
memberikan tunjangn sesuai dengan peraturan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA