Anda di halaman 1dari 8

Peran Kompensasi Dalam Peningkatan Kinerja

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kinerja

Dosen Pembimbing :
Wasis, SE., MM.
Disusun Oleh :
1. Velli Vianuari
2. Anissa Rahma
3. Angger Dwi Yandi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


PGRI Dewantara Jombang
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Setiap perusahaan/organisasi dituntutkan menciptakan kinerja karyawan yang tinggi demi
pengembangan dan kemajuan perusahaan tersebut. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan
dalam menciptakan kinerja karyawannya, salah satunya dalah faktor sumber daya manusia. Karyawan
yang merupakan salah satu bagian pelaksana visi, misi dan tujuan perusahaan sudah selayaknya
mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan apa yang telah diberikannya kepada perusahaan. Loyalitas,
tenaga, waktu, keterampilan dan pengorbanan yang telah mereka berikan kepada perusahaan pantas
mendapat imbalan atau balas jasa yang sesuai. Dalam meningkatkan kinerja karyawan perusahaan
melakukan beberapa cara seperti pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak,
menciptakan lingkungan kerja yang kundusif serta pemberian motivasi. Jadi kompensasi merupakan
salah satu faktor yang turut menunjang meningkat atau menurunnya kinerja karyawan. Masalah
kompensasi merupakan masalah yang tidak sederhana sebab apabila kompensasi dapat diberikan secara
benar, maka karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan,
disamping itu perputaran karyawan dapat diperkecil serta biaya pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan baru dapat ditekan. Sebaliknya apabila kompensasi tidak diberikan secara benar akan
berakibat tidak menguntungkan bagi pencapaian tujuan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar-dasar kompensasi?
2. Apa hubungan kompensasi dengan kinerja?
3. Bagaimana meningkatkan kinerja melalui kompensasi?
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa saja dasar-dasar kompensasi
2. Untuk mengetahui Apa hubungan kompensasi dengan kinerja
3. Untuk mengetahui Bagaimana meningkatkan kinerja melalui kompensasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Kompensasi


Samsudin (2006) kompensasi merupakan pemberian balas jasa, baik berupa uang (financial) maupun
tidak langsung berupa penghargaan (non financial). Sedangkan Handoko (2008) berpendapat bahwa
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
menurut William B. Werther dan Keith Davis yang disadur oleh Melayu. SP. Hasibuan (2003)
dikemukakan bahwa : Compencation is what employee receive in exchange of they work. Whether
hourly weges or periodic salaries, the personnel department usually designs and administers employee
compensation. artinya Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari
pekerjaan yang dilakukannya. Baik upah perjam ataupun gaji periodik yang di desain dan dikelola oleh
bagian personalia. Dari beberapa uraian pendapat di atas jelas bahwa kompensasi mengandung cakupan
yang lebih luas daripada sekedar” Pemberian upah dan gaji”, namun mencakup balas jasa yang bersifat
finansial maupun non finansial yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya

2.2 JENIS JENIS KOMPENSASI

Pada dasarnya kompensasi dibagi menjadi 2 kelompok yakni kompensasi financial dan kompensasi non
financial. Selanjutnya kompensasi financial dibagi menjadi 2 yakni:
1. Kompensasi finansial langsung (Direct Financial Compencation), yang terdiri dari bayaran (pay)
yang diperoleh karyawan dalam bentuk gaji, upah, bonus,
2. Kompensasi finansial tidak langsung (Indirect financial Compensation) disebut juga tunjangan yang
meliputi imbalan-imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung Kompensasi tidak
langsung merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan.
Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk
berbagai macam tujuan Kompensasi non finansial terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari
pekerjaan itu sendiri, dari lingkungan psikologis dan atau fisik dimana orang tersebut bekerja. Tipe
kepuasan ini biasanya diperoleh dari keberhasilan melaksanakan tugas yang sangat bermakna.
Menurut Mondy (2008) kompensasi finansial langsung dibagi atas gaji, upah, tunjangan, komisi dan
bonus
1. Gaji (Salary), umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari
lamanya jam kerja).
2. Upah (Wage), upah merupakan basis-basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja
produksi. Biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam. Semakin lama jam kerja seorang karyawan
maka semakin besar upah yang akan diterimanya.
3. Tunjangan (Benefit), pembayaran keuangan tidak langsung yang diberikan kepada karyawan,
contoh-contoh tunjangan asuransi jiwa, kesehatan, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan,
program pensiun, rencana pendidikan dan tunjangantunjangan lainnya yang berhubungan dengan
kepegawaian.
4. Komisi (Commission), mengaitkan gaji terhadap penjualan dibandingkan terhadap produksi,
individu-individu mungkin mendapatkan presentase tertentu dari penjualan , presentase tertentu dari
penjualan baru, atau untuk mencapai kuota penjualan. Umumnya tenaga pemasaran mendapatkan gaji
pokok ditambah komisi di atas gaji pokok tersebut.
5. Bonus (Bonus), adalah pembayaran secara partai yang dikaitkan denagan kinerja yang luar biasa.
Contohnya, seorang eksekutif biro iklan akan mendapatkan bonus untuk sebuah kontrak atau klien
yang baru. Bonus tidak hanya membantu perusahaan mengendalikan biaya-biaya, namun tampaknya
juga memperbaiki dan mempengaruhi kepuasan karyawan. Perusahaan yang memberikan kenaikan gaji
kepada karyawan akan membuat perubahan permanen yang meningkatkan bayarannya sekarang,
dimasa yang akan datang, dan juga pada saat pensiun. Hal ini jauh lebih mahal dibandingkan
pembayaran bonus sekali waktu. Program-program bonus lebih mudah dipertahankan karena tidak
memerlukan banyak dokumentasi dan sangat fleksibel.

2.2 HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA


Besar atau kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Semakin besar
kompensasi yang diterima maka karyawan akan lebih giat untuk bekerja. Motivasi merupakan
suatu pedoman untuk memberikan dorongan kepada karyawan oleh karena itu motivasi sering kali
diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang. Terdapat hubungan kompensasi dengan kinerja
karyawan. Kinerja karyawan memiliki peran yang besar terhadap usaha perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Tenaga kerja juga merupakan asset utama perusahaan yang harus dipelihara dengan baik
dan dikembangkan. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk menempatkan tenaga kerjanya
atau karyawannya pada posisi-posisi yang penting dan utama dibandingkan dengan sumber daya
lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.
Tenaga kerja atau para karyawan pada umumnya bersemangat untuk bekerja dengan sungguh-
sungguh bila kebutuhannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dapat terpenuhi dengan
baik. Seorang tenaga kerja atau karyawan cenderung melakukan tugasnya dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan apabila ia memperoleh imbalan atau kompensasi yang layak,
sesuai dengan kinerjanya.
Hasibuan (2002) mengatakan bahwa salah satu tujuan pemberian kompensasi adalah motivasi. Jika
balas jasa yang diberikan cukup besar, maka seorang pimpinan akan dapat dengan mudah
memotivasi bawahannya. Menurut Ruky (2001), untuk mengetahui apakah kompensasi dapat
meningkatkan motivasi, dapat merujuk pada teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow, yang
menyatakan bahwa imbalan terutama gaji atau upah termasuk sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan dasar (basic physiological needs). Teori dasarnya adalah bahwa apabila kebutuhan dasar
manusia belum terpenuhi, maka manusia akan mempunyai dorongan untuk berusaha, mungkin
dengan bekerja lebih keras untuk memperolehnya. Dengan demikian hal ini dapat untuk
meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu, imbalan atau kompensasi dapat
digunakan sebagai alat untuk mendorong kinerja karyawan dengan menciptakan kebijakan dan
sistem kompensasi serta memberikan penghargaan kepada karyawan yang memberikan kualitas
kerja terbaik.
2.3 MENINGKATKAN KINERJA MELALUI KOMPENSASI
Kompensasi yang berupa gaji, insentif, bonus, tunjangan, pekerjaan dan liingkungan
pekerjaan adalah faktor penting untuk memengaruhi meningkatnya suatu kinerja
karyawan. Semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya, maka akan semakin tinggi usaha para karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya. Dalam meningkatkan Kinerja karyawan melalui Kompensasi perlu
diperhatikan beberapa Hal berikut :
 JENIS JENIS KOMPENSASI
Pada dasarnya kompensasi dibagi menjadi 2 kelompok yakni kompensasi
financial dan kompensasi non financial. Selanjutnya kompensasi financial dibagi
menjadi 2 yakni:
1. Kompensasi finansial langsung (Direct Financial Compencation), yang terdiri

dari bayaran (pay) yang diperoleh karyawan dalam bentuk gaji, upah, bonus,
2. Kompensasi finansial tidak langsung (Indirect financial Compensation) disebut

juga tunjangan yang meliputi imbalan-imbalan finansial yang tidak tercakup


dalam kompensasi langsung Kompensasi tidak langsung merupakan kompensasi
tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua
karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu
diberikan untuk berbagai macam tujuan
 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPENSASI
Setiap pemberian kompensasi oleh perusahaan kepada karyawan dipengaruhi oleh
beberap faktor. Tinggi rendahnya kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni:
1. Penawaran dan Permintaan,
2. Serikat Pekerja,
3. Kemampuan untuk membayar,
4. Produktivitas,
5. Biaya hidup, dan
6. Pemerintah.
C. PROSES PENENTUAN KOMPENSASI
Proses atau tahap-tahapan yang dilalui dalam pemberian kompensasi supayaterasa
adil sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan survei gaji, yaitu survei mengenai jumlah gaji yang diberikan
bagi pekerjaan yang sebanding di perusahaan lain (untuk menjamin keadilan
eksternal),
b. Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi pekerjaan
(untuk menjamin keadilan internal),
c. Mengelompokkan pekerjaan yang sama/sejenis ke dalam tingkat upah yang
sama pula (untuk menjamin employee equity /keadilan karyawan),
d. Menetapkan harga tiap tingkatan gaji dengan menggunakan garis upah,
e. Menyesuaikan tingkat upah dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (menjamin gaji layak dan wajar).
2.4 CONTOH KASUS
1. Bonus
Contohnya, seorang eksekutif biro iklan akan mendapatkan bonus untuk sebuah kontrak atau
klien yang baru. Bonus tidak hanya membantu perusahaan mengendalikan biaya-biaya, namun
tampaknya juga memperbaiki dan mempengaruhi kepuasan karyawan. Perusahaan yang
memberikan kenaikan gaji kepada karyawan akan membuat perubahan permanen yang
meningkatkan bayarannya sekarang, dimasa yang akan datang, dan juga pada saat pensiun. Hal
ini jauh lebih mahal dibandingkan pembayaran bonus sekali waktu. Program-program bonus
lebih mudah dipertahankan karena tidak memerlukan banyak dokumentasi dan sangat fleksibel.
2. THR
Aliya telah bekerja sebagai karyawan di PT. B selama 5 tahun, Aliya mendapat upah pokok
sebesar Rp. 4.000.000, tunjangan anak Rp. 450.000, tunjangan perumahan Rp. 200.000,
tunjangan transportasi dan makan Rp. 1.700.000. Berapa THR yang seharusnya terima oleh
Aliya?
Rumus untuk menghitung THR bagi pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan adalah
1 x Upah/bulan. Upah disini adalah jumlah gaji pokok ditambah tunjangan tetap.
Gaji Pokok : Rp. 4.000.000
Tunjangan Tetap : Rp. 450.000 + Rp. 200.000 = Rp. 650.000
Tunjangan transportasi dan makan merupakan tunjangan tidak tetap, karena tunjangan tersebut
diberikan secara tidak tetap (tergantung kehadiran).
Jadi, perhitungan THR yang berhak didapat oleh Aliya adalah sebagai berikut :
1 x (Rp. 4.000.000 + Rp. 650.000) = Rp. 4.650.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
KOMPENSASI : Kompensasi adalah semua imbalan yang berbentuk uang atau barang, langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan KOMPENSASI KARYAWAN : Semua bentuk imbalan yang diberikan kepada
karyawan sebagai imbal balik dari pekerjaan mereka GAJI : Balas jasa yang dibayar secara
periodik kepada karyawan tetap, Balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai
konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga
dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan UPAH : Balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja
harian dengan berpedoman pada perjanjian yang disepakati • Imbalan finansial langsung yang
dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atas
banyaknya pelayanan yang diberikan.
Daftar Pustaka
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/pengupahan/tunjangan/thr/perhitungan-tunjangan-hari-raya-
thr
https://www.psychologymania.com/2012/09/hubungan-kompensasi-dengan-kinerja.html

Anda mungkin juga menyukai