MAKALAH
Disusun Oleh :
Ester Wilda Saragih
170304133
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
KOMPENSASI
Organisasi
- Kebijakan kompensasi
- Politik organisasi
- Kemampuan membayar
Pekerja
- Kinerja Job Pasar Tenaga Kerja
- Senioritas - Survei kompensasi
- Experience Individual - Biaya hidup
- Keanggotaan dalam Financial - Serikat pekerja
organisasi Compensation - Sosial
- Potensi - Ekonomi
- Pengaruh politik - Hukum
- Keberuntungan
Pekerjaan
- Job analisis
- Job description
- Job evaluation
- Job pricing
- Collective bargaining
2. Senioritas
Senioritas adalah lamanya seorang karyawan bekerja di
perusahaan, divisi, departemen, atau pekerjaan. Meskipun manajemen
umumnya memilih kinerja sebagai dasar utama untuk perubahan
kompensasi, serikat pekerja cenderung lebih memilih senioritas. Mereka
percaya bahwa penggunaan senioritas memberikan dasar obyektif dan
adil untuk kenaikan gaji.
3. Pengalaman
Orang-orang yang mengungkapkan kebanggaan pada pengalaman
manajerial mereka selama bertahun-tahun dapat dibenarkan dalam
pembelaan mereka, jika pengalaman mereka tersebut telah
menguntungkan.
5. Potensi
Potensi tidak berguna jika tidak pernah terwujud. Namun,
organisasi melakukan pembayaran beberapa individu berdasarkan potensi
mereka, untuk menarik orang-orang muda berbakat agar bergabung
dengan perusahaan.
6. Pengaruh Politik
Untuk berbagai tingkat dalam bisnis, pemerintahan atau bukan,
organisasi nirlaba atau politik dapat mempengaruhi keputusan
pembayaran dan promosi yang berbeda-beda.
7. Keberuntungan
Ketidaksengajaan seseorang dalam bekerja yang dinilai positif dalam
menentukan tingginya kompensasi, atau secara kebetulan dia terpilih untuk
menjadi karyawan yang berhak mendapat kompensasi tinggi.
DISIPLIN KERJA
1. Pengertian Kedisiplinan dan Bentuk Disiplin Kerja
a. Pengertian Kedisiplinan
Disiplin berasal dari kata “disciple” yang artinya pengikut atau penganut.
Pada kenyataan banyak peraturan organisasi yang harus ditaati apabila seorang
karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, berarti salah satu
kedisiplinan yang tinggi tidak bisa dilihat hanya dari salah satu faktor saja.
Kedisiplinan dapat ditegakkan apabila sebagian dari peraturan-peraturan ditaati
oleh sebagian besar karyawan.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong semangat
kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Pengertian disiplin menurut para ahli sebagai berikut:
Berikut ini disiplin menurut Prof. Dr. Sondang p. Siagian, MPA mengemukakan
bahwa :“Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan
membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan, sehingga para karyawan
tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para
karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi”
Disiplin menurut Mangkunegara dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia “Disiplin adalah sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperoleh
pedoman-pedoman organisasi”[2]
Sedangkan disiplin menurut Malayu S.P Hasibuan menyatakan bahwa: “Disiplin
adalah kesadarandan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma soaial yang berlaku”
Kedisiplinan adalah fungsi MSDM yang terpenting dan menjadi tolak ukur
untuk mengukur/mengetahui apakah fungsi-fungsi MSDM lainnya secara
keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak. Kedisiplinan karyawan
yang baik, mencerminkan bahwa fungsi-fungsi MSDM lainnya telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana. Sebaliknya jika kedisiplinan karyawan kurang baik, berarti
penerapan fungsi-fungsi MSDM pada perusahaan kurang baik.
Disiplin pegawai dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari
pandangan tidak ada manusia yang sempurna, luout dari kekhilafan dan
kesalahan. Oleh karena itu setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan
yang harus ditaati oleh para anggotanya, standar yang harus dipenuhi. Disiplin
merupakan tindakan manjemen untuk mendorong anggota organisasi memenuhi
tuntutan berbagai ketentuan tersebut dengan perkataan lain, pendisiplinan pegawai
adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut
secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang
lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.