Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN PENGELOLAAN

PERKEBUNAN DI INDONESIA
1. Hasil perkebunan kita kalah bersaing dengan
negara lain
2. Pengelolaan perkebunan oleh BUMN belum mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki Indonesia :
a.Kualitas tanaman kurang,
b.Lemahnya audit teknologi,
c.Pola dan sistem pemasaran,
d.Penyediaan lahan semakin berkurang setiap
tahun
3. Tantangan perimbangan pemenuhan kebutuhan
ekonomi dengan upaya pelestarian lingkungan yang
berkelanjutan dan berkeadilan
a. Sebagian besar perkebunan muncul dengan
mengkonversi hutan tropis
b. Penggunaan bahan kimia intensif, mis.
herbisida
c. Proses pembersihan lahan untuk perkebunan
dengan cara membakar, menimbulkan masalah
kabut asap
d. Pelaku industri perkebunan sering melanggar
batas-batas tanah adat dan menerapkan
praktek yang tidak selaras dengan nilai-nilai
masyarakat adat
`
4. Kebijakan pencabutan subsidi bagi
subsektor perkebunan
5. Rendahnya kualitas SDM
perkebunan
6. Ketimpangan pengelolaan antara
perkebunan rakyat dengan
perkebunan besar swasta dan
PTPN
7. Adanya skala usaha minimum untuk
membayar ongkos tetap (overhead
cost) seperti manajer, keamanan,
gudang, alat angkut dsb
7. Pengawasan lebih sulit karena
luasnya areal.
8. Kebutuhan modal cukup besar,
dengan pengembalian modal
jangka panjang.
9. Masih banyak pekerjaan yang
dilaksanakan dg sistem manual,
banyak tenaga kerja harus
terlibat sehingga muncul
persoalan perburuhan yang cukup
rumit.
10.Siklus hidup tanaman cukup panjang
(25-30 tahun) sehingga perlu
pendanaan dan pengelolaan jangka
panjang. Bahkan sering terjadi
penutupan usaha dan penggantian
tanaman menjadi sulit.
11.Karena tuntutan skala usaha yang
besar, maka satu perusahaan
perkebunan sering harus mengelola
areal kebun dengan lokasi yang saling
berjauhan. Dampanya sering terjadi
konflik penggunaan jalan dan lahan.
BEBERAPA PERMASALAHAN PADA
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
1. Produktivitas rendah, khususnya
Perkebunan Rakyat
a. benih asalan/tidak bersertifikat;
b. Perkebunan Rakyat sudah
memasuki umur peremajaan
2. Infrastruktur terbatas (jalan kebun,
jalan produksi, pelabuhan), sehingga
mmemrlukan waktu lebih dari 24 jam
TBS sampai ke PKS
3. Biaya investasi cukup besar, sedangkan
perbankan belum cukup mendukung;
4, Industri hilir belum berkembang (ekspor
Indonesia 64,53% CPO, Malaysia
31,47% CPO) nilai tambah rendah
5. Isue Pembangunan berkelanjutan
alih fungsi lahan, CO2 emision,
pemanasan global, berkurangnya satwa
langka, terpinggirkannya masyarakat
lokal dll.
BEBERAPA PERMASALAHAN PADA
PERKEBUNAN KARET
 Saat ini sekitar 400 ribu hektar
tanaman karet kondisinya sudah
tua/rusak dan tidak menggunakan klon
unggul (termasuk dalam tanaman
menghasilkan), sehingga harus segera.
 Tingkat Produktivitas tanaman rendah,
yaitu hanya935 Kg/HA/TH tahun
2010 Karena sebagian besar tanaman
berasal dari benih sapuan, bukan klon
unggul.
 Tingkat penggunaan benih unggul baru
mencapai 40%, sementara Thailand
95% menggunakan klon unggul.
 Lokasi Perkebunan Rakyat terpencar
dalam skala luasan yang relatif kecil-
kecil dengan akses yang terbatas,
sehingga biaya angkut tinggi dan kurang
efisien.

Anda mungkin juga menyukai