Anda di halaman 1dari 17

MINA PADI

Rekayasa akuakultur
Kelompok 5
Pendahuluan
Optimalisasi potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan
pendapatan petani adalah dengan merekayasa lahan dengan
teknologi tepat guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
mengubah strategi pertanian dari sistem monokultur ke
sistem diversifikasi pertanian, misalnya menerapkan teknologi
budidaya Mina Padi.
Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan selain dapat
meningkatkan keragaan hasil pertanian dan pendapatan
petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan air juga
dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.
Penjelasan Minapadi

Mina padi merupakan suatu kegiatan pemeliharaan


ikan di sawah. Prinsip Kegiatan ini yaitu memelihara
ikan bersama dengan padi. Lahan (sawah) untuk
pemeliharaan ikan pada mina padi berbeda dengan
sawah pada umumnya, bentuk sawah dibuat
sedemikian rupa sehingga membuat ikan layak hidup
di sawah.
Spesies pada Minapadi

Sebagian besar ikan yang dibudidayakan dengan


metode budidaya ini adalah ikan mas dan ikan nila
walaupun sebenarnya tidak hanya dua komoditas
tersebut yang dapat dibudidayakan dengan metode
ini. Komoditas lain yang dapat dibudidayakan dengan
metode ini antara lain nilem, tawes, lele, mujaer,
gurame, dan udang galah.
Potensi pengembangan budidaya minapadi masih sangat
luas. Data potensi yang dirilis oleh direktorat jenderal
perikanan budidaya, secara nasional pemanfaatan lahan
untuk budidaya minapadi hanya sebesar 127.944 hektare
dari luas lahan potensial sebesar 1.538.379 hektare. Jadi
tingkat pemanfaatan lahan untuk budidaya sawah baru
sekitar 8,3 persen. Oleh karenanya, kementerian kelautan
dan perikanan melalui ditjen perikanan budidaya kembali
menggalakkan program budidaya minapadi untuk
menunjang target produksi perikanan budidaya pada
tahun 2014.
Lahan sawah menjadi subur
dengan adanya kotoran ikan
Ikan dapat membatasi
yang mengandung berbagai
tumbuhnya tanaman yang
unsur hara
bersifat kompetitor dengan padi
dalam pemanfaatan unsur hara

Keuntungan
Mengurangi biaya Meningkat produktivitas
penyiangan tanaman liar
teknik padi sebesar 10%
budidaya
Minapadi

meningkatkan pendapatan Mengurangi penggunaan


sebesar 20% pupuk.
Persyaratan :
Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat,
dapat menahan air dan tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm
dan tingginya 40-50 cm.
Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapi dengan
saringan (kawat, bambu dan lainnya).
Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan
luas petakan sawah, yaitu 2-3 %.
Dalam kemalir adalah 20-30 cm. Berbagai bentuk kemalir adalah sebagai berikut:
Penanaman padi disesuaikan dengan ketentuan 10 unsur paket teknologi,
yaitu:
Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang,
pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan
permukaan tanah.
Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman
dan diatur secara bergiliran.
Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap
genangan.
Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg),
TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg).
Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi kehidupan
ikan.
Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x 22
cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang.
Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.
Pergiliran varietas padi yang ditanam.
Penen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen,
perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.
Penggunaan pupuk pelengkap cair atau zat pengatur tumbuh.
Penanaman ikan :
Jenis ikan yang paling umum dipelihara adalah ikan mas.
Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah
penanaman padi.
Padat penebaran ikan adalah :
ukuran (2-3) cm sebanyak 2-3 ekor/m2,
ukuran (3-5) cm sebanyak 1-2 ekor/m2.
Pemberian makanan tambahan dapat berupa dedak sebanyak
2-4 kg/ha/hari.
Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan mina padi adalah
sebagai berikut:
1. Pemilihan Benih
2. Persemaian
3. Persiapan Lahan
4. Penanaman padi
5. Penebaran benih ikan
6. Pengaturan air
7. Pemupukan
8. Penyiangan gulma
9. Pemeliharaan ikan
10. Pengendalian hama dan penyakit
11. Panen
Manfaat dari Minapadi
Pemanfaatan SDA secara menyeluruh-meningkatkan
produktifitas dari lahan padi:
Produksi padi meningkat 10-20%, 6-7.5 ton/ha/panen
Produksi tambahan dari ikan atau sejenisnya:450-900
kg/ha
Hubungan simbiosis antara ikan dan padi
Lahan padi menyediakan pakan secara gratis untuk
ikan;
Ikan membantu mengatasi rumput liar dan hama padi
lainnya;
Ikan menyuburkan lahan padi dengan kotorannya dan
membantu memperbaiki struktur tanah;
Padi menyediakan oksigen dan perlindungan untuk
ikan/udang
Manfaat dari Minapadi
Ekologi dan lingkungan:
Mengurangi penggunaan bahan kimia/pestisida/herbisida
mengurangi dampak terhadap lingkungan
Berkontribusi pada ketahanan pangan (organik, hijau dan
tidak berbahaya)
Sosial dan ekonomi:
Menyediakan petani dengan sumber penghidupan dan mata
pencaharian: pendapatan bersih dapat meningkat hingga
US$1500-3000/ha (mengurangi biaya produksi baik padi
maupun ikan)
Melindungi budidaya padi dengan menjadikannya mata
pencaharian yang atraktif.
Mengurangi tekanan migrasi populasi masyarakat pedesaan
ke kota;
Memperbaiki pendidikan dan kesehatan dan menstabilkan
masyarakat dengan pengurangan masalah-masalah keluarga.
Sistem Budidaya Ikan dalam lahan padi
Budidaya ikan diintegrasikan dengan budidaya padi (periode
produksi yang hampir bersamaan)
Sebagian besar sistem mina padi bersimbiosis;
Potensi manfaat integrasi minapadi maksimal (manfaat
ekologi, perbaikan produksi padi dan penambahan
produksi ikan, pendapatan ekonomi maksimal)
Kekurangan:
Pengerjaan penggalian untuk menyesuaikan lahan padi
untuk budiday ikan;
Periode produksi yang relative singkat;
Memerlukan manajemen pengairian dan penggunaan
bahan kimia/pestisida/herbisida yang hati-hati;
Permasalahan manajerial yang kompleks lainnya;
Sistem Budidaya Ikan dalam lahan padi
Penanaman padi dan budidaya ikan dilakukan berdampingan dalam
lahan yang sama (per musim panen atau tahunan).
Keuntungan:
Mengurangi pekerjaan penggalian dll untuk mengadaptasi lahan
padi untuk ikan dan sejenisnya (dengan meningkatkan
ketinggian badan lahan padi dan diperkuat untuk water proof,
inlet)kolam yang dangkal
Manajemen yang tidak terlalu kompleks
Periode budidaya ikan yang lebih lama untuk
Kekurangan:
Tidak dapat memaksimalkan manfaat ekologi (hama/rumput
liar, penambahan produksi ikan, pakan & penggunaan pupuk)
Keterbatasan karena ketersediaan air (musim non-paddy
season, air?)
Aktivitas produksi yang tidak kontinu;
Sistem Budidaya Ikan di Sawah melalui
intensitas
Extensive
Minimum, dalam modifikasi padi dan benih adalah input
utama
Spesies Tradisional (Carp dan Catfish)
Kurang populer
Semi-intensive
Spesies bernilai tinggi
Suplemen pakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Memerlukan manajemen Intensive
Strategi pendukung lainnya
Zonasi Integrasi Budidaya Minapadi, teknik yang standar
dan komoditas
Specialisasi pembudidaya minapadi bisnis yang sukses
transformasi dari pambudidaya tradisional ke operator
mina padi yang baik- pembaharuan konsep
Perbaikan infrastruktur: irigasi, jalan, sumber tenaga
Mempromosikan contract farmingantara perusahaan
pengolahan -pembudidaya
Pemberdayaan petani Organisasi petani
Permasalahan & Tantangan
Petani terlalu fokus berlebihan pada ikan atau sejenisnya oleh
karena nilai ekonomi yang tinggi, mengesampingkan bahkan
meninggalkan padi;
Beberapa petani tidak melaksanakan teknik yang dianjurkan,
seperti penggunaan pakann berlebihan & penggunaan pupuk
kimia;
Resiko lingkungan: polusi air;
Peningkatan iklim: banjir bandang /kekeringan, suhu ekstrim;
Peningkatan masalah penyakit hewan yang dibudidayakan
oleh karena intensifikasi dan sumber benih yang jauh;
Tantangan Pemasaran lebih banyak pasar yangjauh dan
tersendiri
Urbanisasi-hilangnya tenaga kerja yang berkualitas di daerah
pedesaan;

Anda mungkin juga menyukai