Anda di halaman 1dari 15

MINA PADI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PANGAN

DI INDONESIA

oleh:

WULANTIKA RAHAYU

1. Pengantar

Sebagai salah satu negara dengan wilayah tropis, Indonesia merupakan negara

agraris yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Indonesia terkenal

dengan sumber daya alamnya yang melimpah dan memiliki berbagai jenis flora dan

fauna, hal ini didukung oleh kondisi iklim tropis di Indonesia. Di sektor pertanian,

Indonesia memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi, dan

lain-lain.

Sektor pertanian di Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian dan

pembangunan nasional, hal tersebut dilihat dalam penerimaan devisa, penyerapan

tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan bahan baku industri. Sektor

pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan melalui upaya

pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat.

Di sektor pertanian, harus dilakukan upaya dan terobosan untuk meningkatkan

produktivitas pangan, salah satunya adalah pertanian terpadu yang dikenal dengan

sistem mina padi. Mina padi merupakan suatu bentuk usaha tani gabungan yang

memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk

melakukan budi daya ikan air tawar. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan

penghasilan atau produktivitas lahan yang menjadi sarana dalam melakukan budi

1
2

daya dua komoditas sekaligus, yaitu padi dan ikan air tawar. Selain itu, sistem ini

juga bertujuan agar kualitas makanan bagi penduduk pedesaan dapat meningkat

secara signifikan.

Pertambahan jumlah penduduk mendorong meningkatnya kebutuhan manusia

yang beraneka ragam. Oleh karena itu perlu digalakkan usaha peningkatan produksi

beras sebagai bahan makanan pokok. Permintaan konsumen terkait makanan tidak

hanya pada konsumsi beras. Saat ini, permintaan konsumen terhadap ikan juga

tinggi. Melihat pangsa pasar produk perikanan yang tinggi ini, alangkah baiknya

jika dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani.

Lahan sawah yang subur sebagai sumber daya lahan utama produksi beras

semakin lama semakin berkurang. Hal ini diakibatkan adanya pergeseran fungsi

lahan ke fungsi nonpertanian. Sedangkan pendapatan semakin menurun mengingat

harga beras yang tidak stabil dan bayang-bayang gagal panen. Untuk mengatasi hal

itu perlu dilakukan usaha pendayagunaan lahan yang ada melalui intensifikasi.

Intensifikasi bisa dilakukan dengan menerapkan sistem mina padi. Sistem mina

padi ialah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan bersama padi di sawah. Usaha

semacam ini lebih populer dengan sebutan “Inmindi” atau Intensifikasi Mina Padi.

Sejumlah keuntungan yang didapat petani dengan menggunakan teknik mina padi

ini diantaranya adalah lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang

mengandung berbagai unsur hara sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk

yang akan berdampak positif terhadap penurunan gas metan (CH4)

yang dihasilkan dari sisa pemupukan tersebut (Damayanti, 2011).

Jenis ikan yang banyak dipelihara dan digunakan sebagai ikan untuk mina padi

yaitu ikan nila. Ikan dan padi dipelihara secara bersamaan dalam suatu lahan dengan
3

catatan ikan ditebar ke lahan persawahan setelah empat hari penanaman padi.

Sebaiknya ikan yang ditebar adalah ikan dengan ukuran yang sama agar

pemeliharaannya lebih mudah dan bagus. Sistem pemeliharaan mina padi, ikan

dapat dipelihara dalam satuan waktu sekitar 30 hari. Waktu pemeliharaan ini sesuai

dengan masa tanam pada proses penyiangan padi pada tahap pertama dan kedua.

Para petani juga tidak perlu khawatir akan adanya gulma atau tanaman liar yang

merusak padi. Tanaman liar atau gulma dengan sendirinya akan menjadi menjadi

makanan ikan nila. Dengan adanya simbiosis tersebut, maka para petani tidak perlu

lagi melakukan penyiangan terhadap padi. Petani juga bisa menghemat pupuk

karena lahan yang sudah tercampur kotoran dan makanan ikan sudah bisa menjadi

pupuk organik yang meminimkan penggunaan zat kimia.

Kesulitan dalam sistem mina padi adalah banyaknya burung yang memakan

padi pada masa menjelang panen. Selain itu, harus melakukan kontrol lahan setiap

hari untuk memastikan pengairan berjalan dengan baik dan ikan-ikan telah diberi

makanan. Namun, dengan berbagai kelebihan seperti penghematan pupuk, irit

tenaga penyiangan dan juga keuntungan dari ikan nila, kerugian akibat kesulitan

tersebut bukanlah hal besar.

Melalui penerapan sistem ini, para petani bisa menerapkan teknik terpadu. Asal

ada kemauan belajar, pasti berhasil. Mina padi dapat mengubah pola pikir para

petani di desa yang masih konservatif dalam bertani. Sistem mina padi juga

berpotensi menarik minat para pemuda untuk menjadi petani sehingga akan lahir

generasi baru petani yang lebih modern.

Selain itu, keberhasilan dalam penerapan mina padi juga ditentukan oleh

adanya keserasian, pertama dalam hal penggunaan pestisida untuk tanaman padi
4

yang tidak mengganggu proses pemeliharaan ikan. Tinggi genangan air optimal di

dalam petakan sawah untuk pemeliharaan ikan dan tidak mengganggu pertumbuhan

tanaman padi. Area yang digunakan untuk parit secara nyata tidak akan

menyebabkan penurunan produksi beras secara drastis.

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut (1) Apa yang

dimaksud dengan sistem mina padi? (2) Bagaimana penerapan sistem mina padi di

Indonesia? (3) Apa saja manfaat sistem mina padi?

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari makalah ini adalah sebagai

berikut (1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem mina padi (2)

Mengetahui penerapan sistem mina padi di Indonesia (3) Mengetahui apa saja

manfaat sistem mina padi.

2. Mina Padi Meningkatkan Produktivitas Pangan di Indonesia

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai:

2.1 Pengertian Sistem Mina Padi

Menurut Supriadiputra (2010) mina padi merupakan combine and

integrated farming yang menggabungkan budi daya ikan dan budidiaya padi di

sawah pada saat yang bersamaan. Sistem usaha ini akan meningkatkan

produktivitas lahan sawah serta mendukung efisiensi pemanfaatan lahan dan

efektivitas penggunaan air.

Mina padi merupakan konsep menanam padi organik, tanpa bahan kimia,

yang dibarengi dengan memelihara ikan di pematang sawah dalam satu areal.

Ketika padi dipanen, ikan yang sudah besar pun turut diangkut. Potensi yang

dirancang untuk menguntungkan petani.


5

Secara umum, mina padi adalah teknik pertanian budi daya padi dan ikan

yang telah lama dipraktikkan di Indonesia, bahkan di banyak tempat di Asia.

Kerja bareng mulai menghidupkan kembali kearifan tradisional dalam pertanian

melalui “Inovasi Mina Padi Berbasis Kluster”. Daerah yang dijadikan sasaran

adalah Dusun Cibluk Kidul, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten

Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Limapuluh

Kota, Provinsi Sumatra Barat, seluas 25 hektare di tiap lokasi.

Sistem mina padi adalah usaha tani ikan yang dikembangkan di dalam

areal persawahan atau dengan kata lain sistem usaha tani mina padi adalah usaha

tani terpadu yang meningkatkan produktivitas lahan sawah yang menghasilkan

padi dan ikan (Damayanti, 2011). Budi daya ikan di sawah dikenal ada beberapa

macam. Namun, pada dasarnya sama, hanya berbeda pada saat penanaman, lama

penanaman, serta kepadatan penebaran benih ikannya. Budi daya ikan yang

biasa dilakukan oleh petani dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Budi daya ikan sebagai penyelang

Budi daya ikan dengan sistem ini merupakan pemeliharaan ikan di sawah

yang dilakukan di antara dua masa tanam padi, dimulai setelah pengolahan

tanah sampai benih siap ditanam. Lamanya pemeliharaan biasanya berkisar

20-30 hari.

2. Budi daya ikan sebagai palawija

Biasanya petani akan menanam ikan sebagai palawija setelah dua kali masa

tanam padi. Lamanya pemeliharaan berkisar 80-90 hari.

3. Budi daya ikan bersama padi (mina padi)


6

Sistem ini merupakan pemeliharaan ikan di sawah yang dilakukan bersama

tanaman padi. Lamanya pemeliharaan tergantung pada tujuan penanaman

ikan itu sendiri yaitu untuk pendederan atau ikan siap konsumsi.

Berdasarkan lamanya pemeliharaan, sistem mina padi dibagi menjadi tiga

kelompok:

1. Pemeliharaan sampai penyiangan pertama

Ikan dipelihara sampai tanaman padi berumur 20-25 hari setelah tanam atau

pada penyiangan pertama. Ikan yang dipelihara berukuran 1-3 cm (kebul)

sampai ukuran 3-5 cm (belo).

2. Pemeliharaan sampai penyiangan pertama

Ikan dipelihara sampai padi berumur 30-35 hari setelah tanam atau

penyiangan kedua. Diharapkan benih yang ditebar menjadi berukuran 5-8

cm (ngaramo).

3. Pemeliharaan sampai penyiangan pertama.

Ikan dipelihara sampai tanaman padi berbunga. Pemeliharaan pada tahap

ini merupakan pembesaran ikan sehingga ikan yang dihasilkan berupa ikan

siap konsumsi.

2.2 Penerapan Sitem Mina Padi di Indonesia

Seiring meningkatnya keberhasilan program mina padi ini, KKP

memprioritaskan mina padi sebagai program utama dalam kinerja Tahun 2018.

Bantuan KKP untuk sarana budi daya mina padi pada tahun 2018 mencapai Rp

7,5 miliar dengan rincian 250 unit tersebar di 6 provinsi yang mencakup 9

kabupaten yakni Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Dharmasraya di


7

Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Bungo di Provinsi Jambi, Kabupaten

Pangkajene Kepulauan di Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Tabanan

di Provinsi Bali. Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten

Pangandaran, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Tasikmalaya serta

Kabupaten Banyumas di Provinsi Jawa Tengah.

Melihat kondisi sasarannya adalah petani dimana sebagian besar

waktunya berada di sawah maka pendekatan dan metode yang digunakan oleh

petugas penyuluh yaitu melalui kelompok tani dalam kegiatan ceramah dan

diskusi. Petugas penyuluh dalam menyampaikan informasi atau ide tidak

melakukan kunjungan langsung ke sasaran, tetapi melalui kontak petani dan

atau lurah.

Tahap selanjutnya kontak petani dan lurah menyebarkan undangan

kepada ketua-ketua kelompok tani untuk menghadiri pertemuan yang biasanya

dilakukan di rumah lurah. Dari ketua kelompok inilah kemudian setiap anggota

kelompok mengetahui materi penyuluhan. Adapun usaha penyuluhan yang

dilakukan antara lain ceramah dan diskusi pada kelompok tani, rapat bersama

pemuka desa, serta pemberian modal awal kepada kelompok tani untuk

dijadikan lahan percontohan.

Sistem budi daya padi dan ikan sekaligus dalam satu lahan atau mina padi

semakin berkembang di Indonesia. Salah satu faktornya karena sistem ini bisa

menambah penghasilan petani. Pada saat panen, petani tidak hanya

mendapatkan padi, tetapi juga ikan siap jual. Agar lebih efisien dan

menguntungkan, pada tahun 2015 Ditjen Perikanan Budi daya Kementerian

Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan organisasi pangan dunia FAO
8

(Food and Agriculture Organization of the United Nation) mengembangkan

mina padi pada sistem kluster dengan pola tanam padi jajar legowo.

Sistem ini ternyata bisa menambah penghasilan petani hingga 1.700

dollar atau setara Rp 22 juta (kurs Rp 13.000 per dollar AS) per hektar per

musim tanam. Manfaat dari inovasi mina padi berbasis kluster antara lain

resiko serangan hama sangat rendah, nol pestisida, penggunaan pupuk kimia

berkurang signifikan, pendapatan yang lebih tinggi.

eberhasilan mina padi di Indonesia pun mengundang minat negara lain

untuk mencontoh, antara lain stakeholder pertanian dan perikanan dari Laos

dan Filipina. Untuk menularkan ilmu mina padi Indonesia ke negara lain, KKP

dan FAO kemudian menggelar lokakarya dan tinjau lapangan mina padi di

Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 26 – 29 September 2016 (Marta, 2016).

Prospek mina padi di Indonesia masih sangat besar. Sebab, dari sekitar 14 juta

hektar lahan tanaman padi di Indonesia, yang menggunakan sistem mina padi hanya

142.122 hektar atau hanya sekitar 1 persen. Padahal sistem mina padi merupakan

cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kedaulatan

pangan. Tanaman padi yang dihasilkan pun lebih berkualitas karena mina padi
9

memungkinkan terciptanya pertanian organik yang ramah lingkungan dan

produknya lebih sehat untuk dikonsumsi.

Sistem mina padi juga akan meningkatkan produksi ikan yang pada tahun 2016

ditargetkan mencapai 19,5 juta ton. Ikan air tawar seperti gurame, nila, lele, dan

udang galah, bahkan ikan hias jeni Koi sangat cocok dibudi dayakan pada sistem

mina padi. Meningkatnya produksi ikan, pada akhirnya akan mendukung kebutuhan

gizi masyarakat. Oleh karena melibatkan lintas kementerian, program

pengembangan mina padi nasional akan nantinya dikoordinir oleh Menteri

Koordinator Bidang Kemaritiman.

Sementara itu, perwakilan FAO Indonesia Mark Smulders mengatakan, sistem

mina padi yang dikembangkan di Indonesia terbukti memberi manfaat yang besar,

tidak hanya pada petani tetapi juga pengembangan sektor perikanan dan pertanian.

FAO juga telah menginformasikan kesuksesan mina padi di Indonesia ke negara-

negara lain di kawasan.

2.3 Manfaat Sistem Mina Padi

Sistem mina padi memiliki banyak keuntungan salah satunya adalah

petani mendapatkan keuntungan ganda dari hasil panen padi dan hasil panen

ikan. Hal inilah yang menjadi pendorong agar petani menerapkan sistem mina

padi pada lahannya. Cara pengenalan sistem mina padi ini bisa dilakukan

dengan kegiatan penyuluhan kepada para petani.

Tujuan diadakannya penyuluhan adalah untuk menumbuhkan perubahan

yang lebih terarah dalam kegiatan usaha tani yaitu dalam bentuk pengetahuan.

Ketrerampilan, sikap dan motivasi tindakan petani untuk bertani lebih baik
10

(better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better businnes),

kehidupan keluarganya lebih sejahtera (better living), masyarakat yang lebih

baik (better comunnity) dan lingkungan yang lebih sehat (better enviroment).

Di Indonesia, mina padi mulai dikembangkan sebagai salah satu sistem

budidaya ikan pada tahun 1970-an. Namun sejatinya, sistem mina padi sudah

dikenal masyarakat khususnya di Jawa Barat seperti Ciamis sejak tahun 1860.

Pada tahun 2011, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(DJPB) mengembangkan program mina padi dengan komoditas ikan/udang.

Tahun 2014, mina padi yang berlokasi di Kabupaten Sleman mendapat

apresiasi dari organisasi pangan dan pertanian dunia (Food and Agriculture

Organization/FAO) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB). FAO mengakui metode budidaya ikan tawar ini sebagai bagian

dari salah satu program pertanian unggulan global.

Program mina padi ini pun perlahan mulai terlihat hasilnya secara

massal. Pada 2016, sistem mina padi mampu menambah penghasilan petani

hingga US$ 1.700 atau setara Rp. 22 juta (kurs Rp. 13.000 per US$) per hektar

per musim tanam. Meningkatnya produksi mina padi juga berpengaruh pada

inovasi yang berbasis kluster seperti pengelolaan air yang efisien, minimnya

penggunaan pestisida dan obat-obatan, berkurangnya penggunaan pupuk

kimia, rendahnya serangan hama. Pada sisi sebaliknya, petani mendapatkan

tambahan pendapatan dari ikan yang dibudidayakan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto

mengungkapkan, mina padi merupakan cara yang efektif untuk sinergitas

keberlanjutan usaha pertanian dan perikanan serta meningkatkan kesejahteraan


11

dan mewujudkan kedaulatan pangan. “Prospek mina padi di Indonesia juga

masih cukup besar, sebab dari sekitar 8,08 juta hektar lahan tanaman padi di

Indonesia, yang baru menggunakan sistem mina padi hanya 142.122 hektar

atau hanya sekitar 1,76 persen,” tambahnya.

Selain itu, tanaman padi yang dihasilkan lebih berkualitas karena mina

padi memungkinkan terciptanya pertanian organik yang ramah lingkungan dan

produknya lebih sehat. “Dari budidaya mina padi, juga dapat dihasilkan beras

organik yang bebas dari unsur pestisida kimia serta memiliki kandungan nutrisi

dan mineral yang tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya

mudah terurai sehingga sangat aman untuk dikonsumsi,” tutur Slamet.

Seiring meningkatnya keberhasilan program mina padi ini, KKP

memprioritaskan mina padi sebagai program utama dalam kinerja Tahun 2018.

Bantuan KKP untuk sarana budidaya mina padi pada tahun 2018 mencapai Rp

7,5 miliar dengan rincian 250 unit tersebar di 6 provinsi yang mencakup 9

kabupaten yakni Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Dharmasraya di

Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Bungo di Provinsi Jambi, Kabupaten

Pangkajene Kepulauan di Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Tabanan

di Provinsi Bali. Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten

Pangandaran, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Tasikmalaya serta

Kabupaten Banyumas di Provinsi Jawa Tengah.

Keindahan alami dari sawah percontohan mina padi juga menghidupkan

tujuan agrowisata. Industri baru ini telah merangsang kegiatan ekonomi, yang

seringkali diawali dengan inisiatif para ibu dan anak-anak muda, memproduksi

berbagai produk inovatif bergizi dari olahan ikan dari industri rumahan mereka.
12

Selain itu, melalui program tersebut petani Indonesia juga membagi

pengetahuannya ke seluruh dunia.

Menurut Murdaningsih (2017) inovasi teknik mina padi yang

diperkenalkan oleh FAO dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Dinas

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sleman, telah dibagikan ke wilayah Asia

Pasifik dan sekitarnya. Perwakilan dari 15 negara telah mengunjungi

Kabupaten Sleman, dan ditambah banyak petani dari berbagai penjuru di

Indonesia.

Dalam waktu yang tidak begitu lama, pendekatan inovatif yang

mengombinasikan kearifan tradisional dan teknik serta bahan tanam yang

modern telah membawa tiga keuntungan (triple win) pada petani, kelompok

petani dan keluarga mereka. Tiga keuntungan itu adalah naiknya produksi

beras, naiknya pendapatan dan membaiknya nutrisi.

Sawah percontohan mina padi menghasilkan kenaikan panen padi dari

rata-rata 6,5 juta ton/ha menjadi 9,3 ton/ha dengan kualitas padi yang lebih

baik, sehingga petani dapat menjualnya sebagai 'padi sehat'. Sedangkan

penjualan ikan dapat mencapai sekitar Rp 42 juta per hektare dalam satu

musim. Inovasi mina padi menggunakan 'pendekatan ekosistem' melalui nol

pestisida, dan secara signifikan mengurangi level penggunaan pupuk kimia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman, pada

2014, konsumsi ikan rata-rata di Yogyakarta hanya 19,17 kg/kapita/tahun, atau

terendah dibandingkan 33 provinsi lain dan hanya sekitar setengah dari dari

konsumsi rata-rata nasional sebesar 37 kg/kapita. Namun, pada tahun 2015,

konsumsi ikan di Sleman sampai 22, 29 kg, naik sampai 16 persen.


13

Mina padi dapat berkontribusi secara positif untuk menaikkan pasokan

ikan, dan ketahanan pangan serta nutrisi masyarakat. "Jadi, amat

menyenangkan untuk melihat bagaimana upaya mengenalkan mina padi yang

dikombinasikan dengan teknik-teknik inovatif cukup baik hasilnya di

Kabupaten Sleman," kata Mark Smulders.

Ia menegaskan bahwa antusiasme dari petani telah membuktikan bahwa

program itu telah berhasil, tidak hanya menaikkan pendapatan tetapi

memelihara, bahkan menaikkan produksi beras. Serta, memberikan masyarakat

lokal sumber makanan yang penting untuk gizi yang lebih baik.

Berdasar hasil diagram analisis SWOT terlihat bahwa posisi

pengembangan usahatani “minapadi kolam dalam” pada kelompok binaan

berada pada wilayah I yang berarti terdapat peluang dan kekuatan untuk

pengembangannya. Strategi untuk pengembangan usahatani “minapadi kolam

dalam” pada kelompok binaan yang harus dilakukan dengan memanfaatkan: i)

transportasi, dukungan pemda, informasi teknologi minapadi, harga jual

produk, peluang pasar, kinerja penyuluh, ketersediaan air, jaringan penjualan

dengan konsumen, idak adanya konversi lahan, ketersediaan lahan, tidak

adanya banjir, keamanan lahan, kemudahan dalam memperoleh bibit ikan, dan

ii) kekuatan yang meliputi pertumbuhan ikan, peningkatan produksi dan

pendapatan petani, terhambatnya pertumbuhan gulma, terhambatnya

pertumbuhan hama, peningkatan kesuburan tanah, kemampuan untuk menjaga

kelestarian lingkungan alam, motivasi petani dalam berusaha, kualitas bibit

ikan, ketrampilan petani, adopsi teknologi, kelancaran pembayaran penjualan

hasil produksi, kesesuaian jenis padi, kesesuaian jenis ikan, kesesuaian jenis
14

tanah, penguasaan teknik budi daya, persyaratan minimal luas lahan, dan

pengelolaan usaha berbasis bisnis.

Kemampuan meningkatkan kesuburan tanah dinilai baik karena kotoran

yang dihasilkan ikan justru berfungsi sebagai pupuk yang dapat menyuburkan

tanah. Kemampuan menjaga kelestarian lingkungan alam dinilai baik.

Pengelolaan pertumbuhan tanaman padi dengan sistem “minapadi kolam

dalam” tidak menggunakan bahan kimia (pupuk maupun pestisida), hal ini

dilakukan karena penanaman padi terintegrasi dengan pemeliharaan ikan.

Selain itu, limbah yang dihasilkan dari pemeliharaan ikan justru bermanfaat

bagi kesuburan tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman padi.

3. Kesimpulan

Mina padi merupakan combine and integrated farming yang menggabungkan

budi daya ikan dan budidiaya padi di sawah pada saat yang bersamaan. Prospek

mina padi di Indonesia masih sangat besar, sebab dari sekitar 14 juta hektar

lahan tanaman padi di Indonesia, yang menggunakan sistem mina padi hanya

142.122 hektar atau hanya sekitar 1 persen. Sistem mina padi memiliki banyak

keuntungan salah satunya adalah petani mendapatkan keuntungan ganda dari

hasil panen padi dan hasil panen ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Yusma. 2011. Potensi Dan Peluang Pengembangan Sistem Minapadi


Sebagai Upaya Penanganan Dampak Perubahan Iklim di Provinsi
15

Jambi. Seminar Nasional Sains dan Teknologi-IV. https://online-


journal.unja.ac.id/index.php/jseb/article/view/2745 [Diakses oleh Wulantika
Rahayu pada tanggal 17 April 2018].

Marta, M. Fajar. 2016. Sistem Mina Padi di Indonesia.


https://ekonomi.kompas.com/read/2016/09/28/150259426/sistem.mina.padi.i
ndonesia.ditiru.negara.lain [Diakses oleh Wulantika Rahayu pada tanggal 25
April 2018].

Murdaningsih, Dwi. 2017. Menengok Mina Padi di Sleman.


http://republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/01/24/ok9qzu368-menengok-
mina-padi-di-sleman-yang-jadi-percontohan-asia-pasifik [Diakses oleh
Wulantika Rahayu pada tanggal 25 April 2018].

Supriadiputra, Sudirman. 2010. Budi Daya Ikan Bersama Padi. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai