Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

PENGAMATAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT)

YANG ADA DI KEBUN AGROWISATA AIR SEBAKUL DAN

PERANCANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)

UNTUK LAHAN AGROWISATA DI AIR SEBAKUL

OLEH :

NAMA : WIDYA OKTAFIA


NPM : 18080005
PRODI : AGROTEKNOLOGI

Dosen Pengasuh :

Dr. Ir. Sunarti, M.P

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIV. PROF. DR. HAZAIRIN

BENGKULU 2021

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori...............................................................................................................................2
B. Rencana kegiatan..........................................................................................................................2
BAB III METODOLOGI
A. Waktu dan tempat.........................................................................................................................3
B. Alat dan bahan..............................................................................................................................3
C. Cara kerja......................................................................................................................................3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil.............................................................................................................................................4
1. Mengetahui berbagai jenis durian..............................................................................................4
B. Pembahasan..................................................................................................................................4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7
LAMPIRAN..........................................................................................................................................8

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Fenomena perubahan iklim selain berdampak terjadinya banjir, kekeringan dan


longsor juga secara langsung dan tidak langsung berdampak terhadap terjadinya
perubahan status organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Perubahan dominasi atau
komposisi jenis OPT di suatu wilayah dan perubahan daerah penyebaran OPT. Perubahan
iklim berkaitan dengan peningkatan kadar CO2, akibatnya konsentrasi nitrogen dalam
tanaman menurun. Hal ini memicu OPT dalam meningkatkan biomassa yang dikonsumsi
yang berarti kerusakan tanaman meningkat. Perubahan iklim juga berpengaruh langsung
pada OPT dan musuh alaminya seperti perubahan pada penyebaran geografis,
perkembangan makin cepat, jumlah generasi bertambah, musim untuk perkembangan
menjadi lebih panjang, dan terjadi perubahan interaksi tumbuhan inang dan OPT (Aheer
et al. 1994, Wiyono 2007, Al Amin & Siwar 2008).

B. Tujuan

Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis jenis hama yang ada pada tanaman
durian, jambu biji, jambu air dan mangga serta bagaimana cara pengendalian hama yang
tepat dengan sistem pengendalian hama terpadu (PHT) dan sebagai syarat wajib untuk
lulus mata kuliah Pengendalian hama dan penyakit tanaman.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori
Menurut Maruti (2009), sebuah agrowiata adalah bisnis berbasis usaha tani yang
terbuka untuk umum. Tavare dalam Maruti, 2009 mendefinisikan agrowisata sebagai
aktivitas agribisnis dimana petani setempat menawarkan tur pada usaha taninya dan
mengijinkan seseorang pengunjung menyaksikan pertumbuhan, pemanenan,
pengolahan pangan lokal yang tidak akan ditemukan di daerah asalnya. Sering petani
tersebut menyediakan kesempatan kepada pengunjung untuk tinggalsementara
dirumahnya dan program pendidikan. Selanjutnya, menurut Mazilu dan Iancu (2006),
agrowisata adalah aktivitas turis untuk membantu para petani mendapatkan tambahan
pendapatan usaha tani, yang menjadi sumber pendapatan utamanya. Phillip et al.
(Budiasa, 2011) menjelaskan tipologi agrowisata berdasarkan aktivitas dan tipe
kontak alami serta keterlibatan turis dalam pengerjaan usaha tani.

Barscic (dalam Budiasa, 2011) mengemukakakn bahwa Agrowisata sebagai


sebuah bentuk khusus pariwisata di lokasi usaha tani rumah tangga yang dapat berdampak
ganda terhadap aspek sosial ekonomi dan permukaan areal (lanscape) pedesaan.
Berdasarkan hasil penelitiannya tahun 2002, ditunjukkan model pengembangan
agrowisata di Istrian Country, Croatia. Dari model tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas
rumah tangga agrowisata terdiri atas dua bagian, yaitu aktivitas wisata dan aktivitas
pertanian.

B. Rencana kegiatan
Pratikum dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan para mahasiwa di
kawal oleh dosen pengampuh mata kuliah Pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Kegiatan dipandu oleh pengelolah lahan pertanian setempat dengan menerangkan
berbagai jenis tanaman buah buahan dan macam macam hama dan penyakit yang ada di
tanaman.

2
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan tempat


Pratikum dilaksanakan dilahan agrowisata di Desa Air Sebakul kecamatan Talang
Empat kabupaten Bengkulu Tengan provinsi Bengkulu.

B. Alat dan bahan


Alat alat yang digunakan dalam pratikum adalah buku, pena dan kamera handphone.

Bahan bahan yang digunakan adalah lahan pertanian dan tanaman tanaman yang ada
dilahan tersebut.

C. Cara kerja
 Para mahasiswa di kawal oleh dosen mendatangi lokasi lahan perkebunan.
 Kemudian para mahasiswa dan dosen akan diperkenalkan oleh pemandu yang ada
dilahan.
 Pemandu akan menjelaskan apa saja tanaman yang ada dilahan dan kondisi lahan
bagaimana saja.
 Kemudia mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat lebih dekat tanaman tanaman
dan akan dijelaskan oleh pemandu apa nama tanaman, jenis tanaman, kasifikasi
tanaman dan apa jenis hama yang ada ditanaman jika ada tanaman yang ada hamanya.
 Setelah itu mahasiwa diperkenankan untuk mencicipi buah buahan yang ada dilahan
 Dan terakhir adalah sesi foto bersama

3
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Mengetahui berbagai jenis durian


Didalam lahan agrowisata ini tersebar beberapa jenis durian yaitu durian
musang king yang berasal dari malaysia durian musang king ini memiliki ciri ciri
yaitu daunnya tidak lebar namun condong memancang dan berkarakter halus daging
buahnya lembut dan tidak terlalu lembek, aromanya yang harum semerbak dan warna
dagingnya yang kuning pekat dan rasanya yang sangat lezat. Selanjutnya ada durian
tembaga memiliki daun yang berwarna hijau kekuningan hampir sama dengan
musang king durian tembaga memiliki daging buah yang kuning pekat layaknya
tembaga daging buahnya yang tebal dan memiliki biji yang kecil sehingga membuat
durian tembaga juga banyak diminati karena harganya yang masih terjangkau.

B. Pembahasan
Dalam konsepsi PHT penggunaan pestisida dilakukan bila pupulasi hama atau
kerusakan tanaman sudah melampaui ambang kendali. Penerapan PHT pada kondisi

4
ekstrim dapat mengurangi penggunaan pestisida bila dibanding dengan perlakuan
konvensional atau yang biasa dilakukan oleh petani. Dalam pengembangan agrowisata
pengelolah harus menerapkan sistem organik yaitu mengedepankan prinsip PHT
membatasi penggunaan pestisida. Supaya PHT dapat diterapkan dengan baik, selain
informasi mengenai agroekosistem setempat juga perlu dilandasi oleh pengetahuan
mengenai komponen komponen PHT yang dapat dipadukan untuk mendapatkan hasil
pengendalian yang optimal dan sehat. Komponen pengendalian hama tanaman buah
buahan yang dapat dipadukan antara lain pengendalian secara kultur teknis yang meliputi
penggunaan varietas tanah, sanitasi lingkungan dan pengaturan waktu tanaman
pengendalian mekanis pengendalian alami dengan memanfaatkan musuh alami berupa
patogen maupun predator yang ada di ekosistem lahan semaksimal mungkin dan
pengendalian dengan pestisida nabati ataupun kimia. Pengendalian ini merupakan proses
pengendalian yang berjalan sendiri tanpa kesengajaan yang dilakukan oleh manusia.

5
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dengan menerapkan sistem PHT di pada lahan buah buahan, membuat suatu
ekosistem yang menjaga musuh alami maka akan membantu pertumbuhan tanaman buah
buahan yang selama ini terlihat sulit tumbuh yang diakibatkan oleh patogen sehingga
keadaan tanaman terlihat seperti tidak terurus padalah sudah dilakukan pemeliharaan
sesuai standar. Penggunaan sistem PHT akan membantu pengelolah lahan agrowisata
menciptakan lahan yang berstandar organik namun hal ini membutuhkan dukungan dan
kerja keras dari berbagai pihak pihak yang bersangkutan dengan lahan agrowisata

B. Saran
Pengelolah sebaiknya melakukan karantina langsung pada tanaman tanaman yang
sudah terlihat jelas terkena penyakit karena nantinya akan membuat tanaman yang lain
akan terkena juga, pengaturan jarak tanam sangat perlu diperhatikan tanaman yang
tumbuh besar sebaiknya tidak dibuat terlalu rapat karena akan menghambat proses
pertumbuhan. Gunakanlah sistem pertanian organik karena konsep agrowisata adalah
mengedepankan sistem yang organik meskipun masih perlu menggunakan bahan bahan
kimia tetapi hal itu harus sangat diperhatikan agar tidak menimbulkan hal hal yang fatal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sri Wahyuni dan Marwoto, 2017, penerapan Pengendalian hama terpadu (PHT) pada
tanaman kedelai, Jurnal Buletin palawija, Vol.15, No.2: 87-100, Malang.

Rendi, Tubagus dan Helvi, 2014, Persepsi petani terhadap proggram SL-PHT dalam
meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha tani kakao, Jurnal Agribisnis
pertanian Universitas Lampung, Vol.2, No.3, Lampung.

Tati, Suwarto dan Muflikhati, 2013, Pengenbangan agrowisata berbasis masyarakat pada
usaha tani terpadu guna meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sistem
pertanian, Jurnal Ilmu pertanian Indonesia, Vol.18, No.3: 200-207, Bandung.

I Wayan Budiasa, 2010, Konsep dan potensi pengembangan agrowisata di Bali, Jurnal
DwijenAGRO, Vol.2, No.1, Denpasar.

Nila, Anna dan Prabowo, 2016, Tingkat penerapan pengendalian hama terpadu (PHT)
sayuran di Kenangarin koto tinggi kabupaten Agam Sumatera Barat, Jurnal
Penyuluhan, Vol.12, No.1, Sumatera Barat.

7
LAMPIRAN

Foto bersama pengolah lahan

Durian yang terkena penyakit

8
Buah jambu yang terkena lalat buah

Anda mungkin juga menyukai