Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peninggalan sejarah berupa artefak merupakan salah satu wujud
kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam tatanan masyarakat. Artefak
bisa menggambarkan kemajuan peradaban suatu bangsa dalam periode sejarah
tertentu yang memberikan informasi berkenaan dengan masa lalu sebagai
pedoman atau basis pengetahuan dalam berbagai aspek, termasuk aspek
kebudayaan.
Artefak bisa menjelaskan fenomena kebudayaan di masa lalu dengan
segala permasalahannya, tentang kejayaan atau kemundurannya. Artefak
kebudayaan Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke sejatinya
merupakan suatu karya kriya. Hal ini dapat ditemukan dalam beragam jenis
ukiran rumah adat daerah, relief-relief candi dan bangunan suci lainnya,
patung primitif dari suku Asmat Papua, patung para dewa dari Bali dan Jawa,
dan sebagainya. Benda-benda pusaka seperti keris, arca (Bali), busana adat
kebesaran daerah dengan pernak-perniknya, merupakan benda-benda hasil
seni kriya.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Itu Artefak
B. Apa Saja Jenis Artefak
C. Apa Saja Contoh Artefak

C. Tujuan Penulisana
A. Mengetahui Artefak
B. Mengetahui Jenis Artefak
C. Mengetahui Contoh Artefak

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Artefak
Artefak adalah benda, seperti alat, perhiasan, dan sejenisnya, yang
menunjukkan kecakapan kerja manusia (terutama di masa lampau), ditemukan
lewat penggalian arkelologi. Biasanya yang dikategorikan sebagai artefak
adalah benda yang dapat dilihat, diraba, serta didokumentasikan. Artefak
menunjukkan hasil karya tangan manusia atau jejak buatan manusia di masa
lampau.
Menurut Arfan Diansyah dan kawan-kawan dalam buku Prasejarah
Indonesia (2019), artefak merupakan benda arkeologi atau benda peninggalan
sejarah, termasuk semua benda yang telah dibuat ataupun dimodifikasi oleh
manusia agar bisa dipindahkan. Artefak juga bisa dikatakan sebagai sebuah
obyek yang mengandung nilai kepentingan budaya atau sejarah. Artefak
adalah salah satu bentuk kebudayaan fisik yang dihasilkan manusia dalam
masyarakat.

B. Jenis Artefak
Bentuk kebudayaan berupa artefak dikelopokkan menjadi empat jenis
berdasarkany zamannya, yakni:
 Zaman paleolitikum
Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Budaya (Deskripsi Kepribadian
Bangsa Indonesia) (2019) karya Isma Tantawi, zaman paleolitikum
diperkirakan terjadi sekitar 600 ribu tahun yang lalu. Zaman ini disebut
juga zaman batu tua. Contoh artefak pada zaman paleolitikum adalah
kapak genggam. Artefak ini banyak ditemukan di kawasan Pulau Jawa,
khususnya Jawa Timur. Mayoritas artefak di zaman ini digunakan untuk
perlindungan diri.

2
 Zaman mesolitikum
Dilansir dari buku Seni Rupa Indonesia dalam Perspektif Sejarah
(2017) karya Purwo Prihatin, zaman mesolitikum atau zaman batu tengah
memiliki banyak peninggalan artefak penting. Mayoritas temuan artefak
tersebut memperlihatkan jika manusia di zaman ini mulai hidup menetap
atau tinggal permanen. Artefak ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera,
namun ada juga di Bandung, seperti Padalarang Cicilengka, Banjaran,
serta Kerinci. Contoh artefaknya adalah Kapak Sumatera atau pebble,
kapak pendek atau haehe courte.

 Zaman neolitikum
Disebut juga zaman batu baru. Pada zaman neolitikum banyak
ditemukan artefak berupa peralatan kriya. Contoh artefaknya adalah kapak
persegi yang banyak ditemukan di kawasan Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawesi, serta Kalimantan. Selain itu, ada juga kapak
lonjong, yang bentuknya bundar dengan ujung lancip. Banyak ditemukan
di daerah Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa, dan Serawak
(Kalimantan Timur). Selain kapak, ada juga artefak lainnya, seperti
perhiasan, tembikar, dan lain sebagainya.

 Zaman Megalitikum
Disebut juga zaman batu besar. Zaman ini menjadi awal lahirnya
berbagai bangunan yang terbuat dari batu dan berukuran besar. Contoh
peninggalannya adalah menhir, dolmen, sarkofagus, dan kubur batu yang
banyak di beberapa kawasan di Indonesia. Pada zaman ini, peninggalan
artefak menunjukkan masyarakatnya mulai menggunakan peralatan dari
logam, serta mulai mengenal kebudayaan. Hal ini dilihat dari artefak
punden berundak, waruga, dan kubur batu.

3
C. Contoh Artefak
1. Artefak yang ada di negara lain
Berikut ini beberapa contoh artefak antara lain:
a. Quipu of Caral (3.000 SM, Peru)
Kota Suci Caral adalah kota metropolis berusia 5.000 tahun
yang mewakili peradaban tertua yang diketahui di Amerika, yang
dikenal sebagai Norte Chico. Di antara banyak artefak luar biasa yang
ditemukan di situs tersebut, para arkeolog menemukan segmen tali
yang diikat dikenal sebagai quipu.
Quipu, kadang-kadang disebut ‘knot berbicara’, adalah alat
perekam yang terdiri dari benang warna, pintal, dan benang yang diikat
dari rambut llama atau alpaka, atau terbuat dari tali kapas.
Diketahui bahwa pada saat Inca, sistem membantu
mengumpulkan data dan menyimpan catatan, mulai dari memantau
kewajiban pajak, mengumpulkan catatan sensus dengan benar,
informasi kalender, dan organisasi militer.

b. Botol bayi terakota (400 SM, Italia)


Tahun lalu, para arkeolog di Italia menemukan botol bayi
terakota berusia 2.400 tahun, yang berfungsi ganda sebagai mainan
berbentuk babi. Artefak unik adalah salah satu dari beberapa benda
langka yang ditemukan terakhir di Manduria, ketika pekerjaan
konstruksi mengekspos makam Messapian.

c. Nebra Sky Disk (1.600 SM, Jerman)


Nebra Sky Disc adalah piringan perunggu berusia 3.600 tahun
yang merupakan bagian yang luar biasa sehingga awalnya diyakini
sebagai pemalsuan arkeologis. Namun, analisis ilmiah terperinci
mengungkapkan bahwa itu memang asli dan artefak yang berharga
sekarang termasuk dalam daftar ‘Memori Dunia’ UNESCO.

4
Penemuan Nebra Sky Disc terjadi di Hutan Ziegelroda,
Saxony-Anhalt, Jerman. Ukuran cakram berdiameternya sekitar 30 cm,
beratnya 2,2 kg, dan dihiasi dengan patina biru-hijau dan bertatahkan
simbol emas. Ini umumnya ditafsirkan sebagai matahari atau bulan
purnama, bulan sabit, dan bintang-bintang (termasuk sebuah kelompok
diartikan sebagai Pleiades).
Terdapat dua busur emas di sepanjang sisi. Kedua busur
tersebut menjangkau sudut 82 °, dengan benar menunjukkan sudut
antara posisi matahari terbenam di musim panas dan titik balik
matahari musim dingin di garis lintang Mittelberg (51 ° N).
Penambahan terakhir adalah busur lain di bagian bawah yang
dikelilingi dengan beberapa goresan makna yang tidak pasti, diartikan
beragam sebagai Solar Barge (“kapal matahari”) dengan banyak
dayung, atau sebagai Bima Sakti.

d. The Trundholm Sun Chariot (c. 1700-500 SM, Denmark)


Trundholm Sun ‘Chariot’ merupakan artefak perunggu dan
emas yang ditarik dari rawa yang terletak di Pulau Sjælland, Denmark
pada tahun 1902. Meskipun artefak ini dikatakan milik Zaman
Perunggu Nordic (sekitar 1700-500 SM), tepatnya usia masih belum
pasti.
‘Kereta’ terdiri dari kuda perunggu, piringan perunggu dengan
lembaran emas tipis yang ditekan di satu sisi, dan 6 roda empat roda
yang juga terbuat dari perunggu. Selain sebagai objek ritual, ia juga
telah menyarankan bahwa Matahari Trundholm ‘Chariot’ mungkin
telah berfungsi sebagai kalender.
Teori ini dikemukakan oleh Klaus Randsborg, seorang profesor
Arkeologi di Universitas Kopenhagen, yang menjelaskan bahwa the
golden day-side memiliki dimensi yang terkait dengan sepertiga dari
tahun Matahari, sedangkan sisi malam dari lingkaran konsentris pusat
besar memiliki dimensi terkait dengan enam bulan lunar.

5
Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa “rujukannya adalah
kalender Matahari pada sisi hari, dan kalender Bulan pada sisi malam
Kereta Matahari, yang tampaknya merupakan perhitungan yang
sempurna”.

e. Seruling Divje Babe (58.000 – 43.000 SM, Slovenia)


Alat musik tertua yang pernah ditemukan diyakini adalah
seruling Divje Babe, ditemukan di sebuah gua di Slovenia pada tahun
1995. Item tersebut adalah fragmen dari tulang paha seekor beruang
gua yang telah dilubangi. Artefak ini telah berusia 60.000-43.000
tahun.
Para ilmuwan yang tidak dapat menerima kemungkinan bahwa
Neanderthal sedang bermain musik menolak klaim tersebut dan
mengatakan bahwa lubang yang diukir dengan sempurna dan rapi
sebenarnya adalah hasil dari fragmen tulang yang telah dikunyah oleh
seekor binatang.
Namun, konsensus umum bahwa seruling Divje Babe
sebenarnya adalah alat musik telah berkembang seiring dengan
pandangan Neanderthal dari binatang primitif yang tidak berbudaya
menjadi manusia yang lebih canggih akhirnya berubah.

f. Kadal Ubaid (c 5.000 SM, Irak)


Pada awal abad ke-20, para arkeolog menggali di situs
arkeologi Tell Al’Ubaid di Irak ketika mereka membuat penemuan
yang tidak biasa, banyak artefak berusia 7.000 tahun yang
menggambarkan sosok humanoid dengan karakteristik seperti kadal,
termasuk kepala panjang, mata berbentuk almond, wajah meruncing
panjang dan hidung tipe kadal.
Beberapa terlihat mengenakan helm dan memiliki semacam
bantalan di pundak, sedangkan patung-patung lain yang ditemukan

6
yaitu memegang tongkat kerajaan, mungkin sebagai simbol keadilan
dan hukum.
Patung-patung jantan dan betina ditemukan dalam postur yang
berbeda, tetapi yang paling aneh dari semua itu adalah patung wanita
yang menggendong bayi menyusu, dan anak itu juga diwakili dengan
fitur mirip kadal.
Budaya Ubaidian adalah budaya prasejarah di Mesopotamia
yang berasal dari 5.500 dan 4.000 SM. Seperti halnya bangsa Sumeria,
asal usul orang-orang Ubaidian tidak diketahui. Mereka tinggal di
permukiman desa besar di rumah-rumah dari batu bata dan mereka
telah mengembangkan arsitektur, pertanian, dan bertani dengan
menggunakan irigasi.

2. Artefak yang ada di Indonesia


Berikut artefak yang ada di Indonesia
a. Pisau Belati dari bahan tulang
Alat-alat dari tulang binatang yang merupakan artefak
indonesia yang satu ini terbuat dari tanduk rusa, biasanya alat yang
satu ini banyak di pamerkan atau di perlihatkan di banyak museum,
karena keunikannya dan bentuknya yang indah. Peninggalan sejarah
zaman paleolitikum hasil budaya Ngandong. Macam-macam
artefak yang satu ini juga sempat di pamerkan di dalam sejarah
museum Sumpah Pemuda di Jakarta yang akhirnya banyak di kunjungi
banyak orang kala itu.

b. Kapak Genggam
Kapak atau alat bersejarah yang satu ini, juga tidak kalah unik
karena bentuknya dan banyak juga di gemari oleh ilmuwan dan
penikmat sejarah. Kapak ini merupakan senjata yang di gunakan oleh
manusia zaman prasejarah, yang di gunakan untuk berburu binatang
atau keperluan makanan sehari-hari. Ada banyak sejarah Homo

7
Sapiens yang bisa kita pelajari juga. Misalnya untuk mengupas umbi-
umbian, orang-orang zaman dulu, menggunakan alat yang satu ini.
Alat ini berhasil di temukan di daerah seperti kalinda (Lampung),
Trunyan Bali dan Awang Bangkal (Kalimantan Selatan). Kapak ini
banyak di gunakan zaman dulu untuk kehidupan sehari-hari, itu
sebabnya di banyak museum, alat yang satu ini sangat menarik banyak
orang untuk melihatnya. 

c. Anak Panah
Contoh Artefak di Indonesia yang satu ini adalah anak panah.
Alat yang satu ini, di gunakan juga untuk keperluan lainnya dalam
kehidupan sehari-hari. Anak panah ini terbuat dari bahan batuan
gamping. Yang menarik adalah, penemuan yang satu ini di temukan di
beberapa daerah seperti Gua lawa (Sampung) dan gua-gua di Tuban.
Alat yang satu ini merupakan peninggalan benda bersejarah yang juga
terkenal dan banyak di cari, karena keunikan, dan nilai sejarahnya
yang tinggi.

d. Alat Serpih
Alat yang satu ini adalah batu serpihan sisa pembuatan kapak
genggam yang di tajamkan. Alat tersebut di gunakan untuk berbagai
hal, misalnya sebagai serut, gurdi, penusuk, dan pisau. Banyak yang
tertarik oleh benda yang satu ini, karena bisa di gunakan untuk
berbagai jenis kebutuhan yang bermanfaat. Tempat peninggalan
bersejarah di dunia yang lainnya ini juga merupakan informasi
menarik, yang bisa kita dapatkan. Tempat di temukannya alat yang
satu ini juga ada di berbagai tempat dan kawasan kota. Seperti di Solo,
Jawa Tengah, sampai di Flores.

e. Kapak Persegi
Alat yang satu ini, tak kalah menarik para ilmuwan dan banyak
orang yang senang datang berkunjung ke tempat sejarah dan mengenal

8
banyak sejarah museum Sonobudoyo yang tak kalah menarik untuk di
lihat dan di datangi. Alat ini merupakan alat dengan permukaan
memanjang dan berbentuk segi empat. Seluruh permukaan alat ini,
biasanya sudah di gosok halus sejak zaman purba kala. Untuk sisi
pangkalnya, khusus di ikat pada tangkai, sehingga sisi depannya sangat
tajam. Ukurannya pun besar, yang bisa berfungsi sebagai cangkul, tapi
untuk ukuran yang kecil, biasanya di gunakan untuk pahatan di dalam
rumah atau untuk penggunaan pribadi. Alat ini, di temukan di daerah
Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi.

f. Mata Panah
Alat yang satu ini, adalah alat yang paling penting untuk di
gunakan zaman dahulu. Karena penggunaannya yang sangat
penting, peninggalan zaman logam besi juga banyak di cari dan di lihat
untuk di jadikan penelitian yang luar biasa untuk banyak orang. Selain
untuk berburu, mata panah juga di gunakan untuk menangkap ikan,
mata panah di buat bergerigi, agar bisa dapat dengan mudah di
gunakan kala itu. Selain terbuat dari batu, mata panah juga terbuat dari
tulang. Tempat di temukannya alat ini adalah, di Gua Lawa, Gua Gede,
Jawa Timur, Sulawesi Selatan.

g. Bejana Perunggu
Contoh Artefak di Indonesia yang satu ini berupa benda
berbentuk seperti gitar spanyol yang tidak bertangkai. Biasanya, alat
yang satu ini di gunakan untuk hiasan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada banyak peninggalan bersejarah di Jawa Barat untuk di jadikan
referensi banyak hal tentang sejarah atau artefak Indonesia. Permukaan
dari luar alat yang satu ini di hiasi pola anyaman simetris. Jadi, untuk
hiasan yang indah yang biasanya di letakkan di museum, benda yang
satu ini sangatlah menarik dan indah.

9
h. Arca Perunggu
Bentuk dari artefak yang unik lainnya adalah Arca Perunggu.
Alat yang satu ini bermacam-macam bentuknya. Umumnya, bentuknya
lebih sering yang kita jumpai atau temukan di museum di
Ubud Bali yang tak kalah menarik. Dan biasanya bentuk arca ini
berbentuk dalam beragam sikap. Tempat di temukannya alat atau
benda ini adalah di Riau, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

i. Dolmen
Artefak bangunan yang satu ini adalah yang paling sering di
gunakan sebagai alat bangunan pada zaman dulu. Dolmen adalah meja
batu, yang terdiri atas batu lebar yang di topang oleh beberapa batu
lain. Dolmen sendiri masuk dalam sejarah museum Fatahillah yang
kisahnya sangat menarik untuk di pelajari. Dolmen sendiri berfungsi
sebagi tempat persembahan.

j. Gerabah
Gerabah merupakan perabotan rumah tangga, yang sekaligus
menjadi artefak yang banyak di cari ilmuwan untuk di jadikan
penelitian, sampai detik ini. Pada zaman dulu alat ini masih di buat
dengan cara yang paling sederhana. Belum menggunakan roda pemutar
dan teknik pembakaran yang sempurna. Jadi pasti artefak yang satu ini
merupakan peninggalan Indonesia yang berada di tempat-tempat
bersejarah di Indonesia yang tak kalah indah untuk di lihat bahkan
sampai sekarang.

k. Pipisan
Pipisan adalah batu-batu penggiling beserta landasannya. Alat
ini di gunakan tidak hanya untuk menggiling makanan, tapi juga
menghaluskan cat merah seperti yang kalau kita lihat di museum, ada
bekasnya. Biasanya, orang-orang zaman dahulu menggunakan alat ini
untuk upacara ritual dan kepercayaan. Jadi pasti alat ini sangat di

10
perlukan kala itu. Alat yang satu ini juga merupakan peninggalan
kerajaan Singasari yang terkenal dan banyak di cari para ilmuwan
untuk penelitian mereka.

l. Kapak Bahu
Kapak yang satu ini juga merupakan alat yang banyak di cari
oleh ilmuwan, karena jenis artefaknya yang unik dan bersejarah.
Kapak ini sejenis kapak persegi yang pada tangkainya di beri leher
sehingga menyerupai bentuk botol persegi. Pada umumnya,
sebenarnya kapak ini tidak terlalu terkenal di Indonesia, karena hanya
ada di daerah Minahasa Sulawesi Utara di temukan. Kapak ini ada di
dalam peninggalan benda bersejarah di Indonesia, dan masuk dalam
peninggalan yang paling banyak di temukan atau di jadikan referensi
untuk para ilmuwan.

m. Kapak Lonjong
Alat yang satu ini, merupakan artefak Indonesia yang banyak di
cari juga. Nama dari kapak lonjong sendiri, itu karena alangnya yang
berbentuk lonjong dengan ujung pangkal runcing dan melebar. Bahan
yang di gunakan untuk membuat kapak lonjong ini adalah batu kali
yang berwarna kehitaman. Kapak yang satu ini ada dalam peninggalan
bersejarah di Indonesia yang memiliki banyak ukuran dari yang besar
sampai yang kecil. Daerah pusat dari alat yang satu ini adalah Papua,
sebenarnya alat ini berasal dari Asia dan menyebar ke wilayah
Indonesia melalui jalan timur.

n. Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda adalah peti bangunan berupa peti mati
tempat penyimpanan mayat. Bentuknya seperti Palung yang terbuat
dari abtu utuh dan di beri penutup. Contoh artefak di Indonesia yang
satu ini juga sangat terkenal. Banyak orang zaman dulu, sering
mengunakan alat ini untuk menguburkan mayat, agar lebih mudah dan

11
tidak perlu menggali tanah. Alat ini adalah alat pada manusia zaman
batu yang banyak di cara para ilmuwan. Tempat penemuan alat yang
satu ini adalah Bali, tapi juga bisa di temukan di Bondowoso Jawa
Timur. Isinya dalam museum adalah tulang belulang manusia, barang-
barang perunggu, dan besi serta manik-manik.

o. Punden Berundak
Contoh artefak yang satu ini adalah bangunan megalith berupa
susunan batu bertingkat sebagai tempat pemujaan terhadap nenek
moyang. Peninggalan yang satu ini di temukan di wilayah Indonesia,
seperti Garut, Banten Selatan, dan Kuningan. Sebenarnya, bangunan
ini merupakan dasar bagi pembuatan candi Keraton atau bangunan
keagamaan lainnya. Bangunan bersejarah ini ada dalam tempat-tempat
bersejarah di indonesia yang merupakan bagian terkenal dari
sejarahnya.

p. Nekara Perunggu
Nekara yang kita tahu adalah alat bunyi-bunyian yang mirip
genderang. Contoh artefak di Indonesia yang satu ini di temukan
dalam banyak sekali ukuran. Nekara terbesar yang pernah di temukan
adalah di Bali. Bergaris tengah 160 cm dan tinggi 198 cm. Nekara
berukuran kecil di sebut Moko. Alat bersejarah ini merupakan artefak
kuno yang masih banyak di cari, karena keunikannya. Dan bahkan,
karena tidak ingin musnah, alat yang satu ini, tidak di pindahkan dari
satu tempat ke tempat yang lain, agar tidak rusak, atau ada bagiannya
yang hilang. 

12
BAB III
KESIMPULAN

Artefak  merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda


bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang
dapat dipindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang,
gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam (anak panah, mata
panah, dll), terracotta dan tanduk binatang. Barang yang bersejarah ini sangatlah
penting untuk diletakkan di museum sehingga semua orang dapat melihat dan
mempelajarinya.
Artefak dalam arkeologi mengandung pengertian benda (atau bahan alam)
yang jelas dibuat oleh (tangan) manusia atau jelas menampakkan (observable)
adanya jejak-jejak buatan manusia padanya (bukan benda alamiah semata) melalui
teknologi pengurangan maupun teknologi penambahan pada benda alam tersebut.
Ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau
dapat dipindahkan (movable) oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa
merusak atau menghancurkan bentuknya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/30/140900669/artefak-definisi-
jenis-dan-contohnya
https://id.wikipedia.org/wiki/Artefak
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-90411-541304008-bab1-
16082012030905.pdf
https://dosensejarah.com/pengertian-artefak/
https://sejarahlengkap.com/pra-sejarah/contoh-artefak-di-indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai