Museum Propinsi Sumatera Barat yang terletak di Jalan Diponegoro,
Padang termasuk jenis museum umum. Museum ini diberi nama *Adityawarman, nama seorang tokoh sejarah pada abad ke-14. Ibunya, seorang putri Melayu Darmasraya bernama Dara Jingga. Putra pewaris kerajaan Melayu, Tribuana Muliawarmadewa ini dilahirkan di Mojopahit pada tahun 1294 dan meninggal di Suruaso, Kabupaten Tanah Datar sekarang, pada tahun 1377. Menurut batu basurek Kubu raja, ayahnya bernama *Adwayawarman bergelar Parpatih, menurut prasasti di lapik arca Amogapasa,1347. Adityawaran adalah seorang raja Swarna Bhumi yang terbesar di Asia tenggara pada masanya. Pada masanya dibangun biaro (tempat belajar agama Budha yanbg sacral) dan sebuah pengairan Banda Bapahek, irigasi tertua di Asia Tenggara. Museum ini terletak di bekas lapangan Dipoyang yang diperuntukkan sebagai lokasi kebudayaan oleh Pemerintah Kota Padang. Terletak di aral seluas …. m², berasal dari tanah kota yang diserahkan oleh Wali Kota Padang, Drs. Hasan Basri Durin pada tahun 1974. Gedung utama museum Adityawarman berbentuk rumah gadang Minangkabau bangunan berkolong dengan teknologi mutaakhir. Lantai pertama gedung ini dipakai untuk pameran tetap yang dibagi dua oleh dinding serambi. Bagian kiri ruang ini sebagai pajangan pameran upacara daur hidup(cycle life) menurut adapt Minangkabau yang dilengkapi dengan peralatan dan hidangan (duplikat) pesta. Di anjung dipajangkan pelaminan perkawinan. Bagian kiri rumah gadang ini dipajangkan peralatan rumah tangga, kerajinan, dan alat musik tradisonal Minangkabau. Lantai bawah (kolong), sebelah kanan sebagai Ruang khusus Mentawai, sebagai bagian dari kabupten dalam Provinsi Sumatra barat. adalah ruang pameran. Sebelah kiri merupakan ruang Etnografi, dipajangkan pakaian tradisional perbagai daerah di Sumatera barat dan Nusantara Setelah keluar dari ruangan Nusantara, masuk ke ruang terbuka. Di ruang ini berdiri duplikat arca perwujudan Adityawarman. Tingginya 4,17 m. Arca aslinya didapat di Padang arca di Rambahan, kabupaten Darmasraya pada tahun 1935. Arca Budha bernilai seni tinggi sekarang terletak di ruang depan Gedung Museum Nasional, Jakarta. Di samping itu di ruang ini terletak pula prasasti peresmian museum ini yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Sjarif Thaib, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Batu peresmian ini ialah batu andesit yang beratnya 200 kg diambil dari Batang Kuranji. Di ruang itu terpajang pula koleksi menhir Lima Puluh. Di sisi ruang terbuka, di lantai dasar, dipergunakan sebagai Ruang Pameran temporer, yang ditempati perkembangan peradaban manusia zaman prasejarah sampai kini. Termasuk di ruangan ini dipajangkan batu-batuan. Ruang ini juga dipakai untuk ruang khusus sebagai ruang pameran yang direncanakan yang berhubungan dengan kehidupan masa kini. Di samping ruangan ini, terdapat Ruang Konservasi dan Reparasi Koleksi yangdiperuntukkan petugas untuk mengawetkan koleksi dan dokumentasi perekaman koleksi dalam bentuk foto dan slide. Ruang atas gedung pameran dimanfaatkan sebagai Kantor Kepala dan Administrasi yang Museum dilengkapi dengan ruang diskusi petugas museum. Ruang Kurator Museum dan gudang koleksi, Perpustakaan, dan Kantor Bimbingan Edukas Museumi Pada saat ini Museum Adityawarman mempunyai koleksi 5.987 koleksi etnografi dan perpustakaan yang lengkapi dengan penerbitan museum. Lebih kurang penerbitan museum 52 buah mengenai pakaian adapt (Padang Magek, Payakumbuh, Sungayang), transportasi (bendi), kerajinan (songket, tenun balapak), teknologi tradisional (ukiran rumah gadang, kincir air, kilang tebu, gambir), musik (rabab pesisir, puput batang padi, dabus), permainan (layang- layang), ibadah, dan sejarah (Padang tempo doeloe, Yang Dipertuan parik Batu, Adityawarman). Koleksi museum dilengkapi dengan buku inventaris, yang berisi catatan lengkap identitas koleksi fisik, maupun daya guna dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yang matrilini. Secara berkala dilakukan penelitian koleksi melengkapi museum sebagai lembaga ilmiah dan pendidikan dan diterbitkan untuk mengantarkan museum ini sebagai lembaga ilmu, rekreasi dan kesenangan. Koleksi museum yang lain disimpan di gudang koleksi. Museum Adityawarman dilengkapi dengan ruang Auditorium, yang lotengnya bergaya payung panji perangkat adapt Minangkabau. Auditorium sebagai ruang bimbingan untuk siswa dan rombongan pengunjung, maupun diskusi, seminar pameran temporer.