Anda di halaman 1dari 4

UPACARA ADAT BALI ( NGABEN )

Deskripsi :
Jenis Kebudayaan : Ngaben
Upacara Ngaben merupakan upacara atau kebiasaan lokal yang dilakukan untuk orang yang
meninggal, setelah meninggal tubuh orang tersebut akan dibakar kemudian abunya akan
dihanyutkan ke laut. Pada pelaksanaanya, tubuh orang meninggal bisa dikubur terlebih
dahulu, lalu menunggu waktu baik dan ketersediaan dana barulah tulang belulangnya digali
dan dibakar.

Fungsi : Ngaben yang ada di Bali tersebut mengembalikan unsur Panca Mahabhuta ke
asalnya dan mengantarkan sang atma untuk kembali ke alamnya yakni alam Pitara.
UPACARA ADAT BALI GALUNGAN

Deskripsi :
Jenis Kebudayaan : Galungan
Hari Raya Galungan adalah upacara adat di Bali, Kegiatan ini dirayakan setiap 6 bulan sekali
atau dalam kalender Bali setiap 210 hari, tepatnya di hari Rabu (Budha) Kliwon wuku
Dungulan. Pada saat ini umat Hindu diharapkan mampu membedakan dorongan hidup antara
kebaikan dan keburukan, sehingga niscaya kebahagiaan bisa diraih dengan kemampuan
memenangkan dharma dalam diri manusia. Ciri khas upacara ini ialah Penjor yang terpasang
sepanjang jalan. Kemudian 10 hari usai Galungan dirayakan hari Raya Kuningan. Ketika Hari
Raya Galungan digelar, biasanya semua aktivitas di Bali dihentikan, termasuk juga
penerbangan kedalam dan keluar Bali.

Fungsi : untuk merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan).


UPACARA ADAT BALI MELASTI

Deskripsi :
Jenis Kebudayaan : Melasti
Berikut ini adalah upacara adat Bali yang bernama Melasti yang juga dilakukan oleh seluruh
umat Hindu. Kebiasaan ini juga masih dalam rangkaian Hari Raya Nyepi yang umumnya 2-4
hari sebelum Nyepi dilakukan prosesi Melasti (mekiis/melis). Pada saat ini semua alat-alat
tradisional yang diyakini warga Bali adalah suci, seperti pratima, arca, pralingga, jempana,
simbol senjata nawasangan, umbul-umbul, diiringi oleh alat musik tradisional Gamelan
Baleganjur dan warga. Kesemua peralatan peribadatan tersebut di usung menuju ke tempat-
tempat sumber air yang biasanya menuju ke laut.

Fungsi : membersihkan Bhuana Agung (alam) dan juga diri manusia, usai kemudian
“angamaet tirtha amertha” mengambil air suci yang merupakan intisari kehidupan untuk
kesejahteraan manusia dan alam menurut mereka.).
UPACARA ADAT BALI NYEPI

Deskripsi :
Jenis Kebudayaan : Nyepi
Nyepi merupakan tahun baru Bali berdasarkan penanggalan tahun Isaka yang umumnya jatuh
pada bulan Maret-April bulan Masehi. Kebiasaan penyambutan tahun Baru ini tergolong
unik, sesuai namanya Nyepi semua aktifitas warga tutup tidak ada boleh aktifitas sama sekali,
tidak boleh bikin gaduh, bepergian ke luar rumah dan menyalakan lampu. Cuma tempat-
tempat penting seperti rumah sakit diperbolehkan buka.

Fungsi : untuk bisa mengendalikan hawa nafsu, mengekang dan mengendalikan segala
keiinginan dan kesenangan, waktu yang paling baik melakukan tapa, brata, yoga dan samadi,
sehingga bisa membuka lembaran baru dengan hati putih dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai