Anda di halaman 1dari 9

SISTEM SOSIAL BUDAYA

JAWA
LATAR BELAKANG

Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa, salah satunya adalah suku Jawa.
Suku Jawa adalah salah satu yang dominan karena jumlahnya cukup banyak
dibanding suku-suku yang lainnya. Mereka berasal dari Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menguak asal-usul suku Jawa menjadi menarik karena terbukti banyak tokoh-
tokoh di Indonesia yang berasal dari suku ini. Sebut saja,Susilo Bambang
Yudoyono (SBY), Soeharto, Soekarno, Gusdur, Megawati dan masih bayak yang
lainnya. Mereka semua pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia. Bahkan
SBY masih menjadi presiden Republik Indonesia.

Kisah suku Jawa berawal dari datangnya seorang satria pinandita yaitu Aji Saka.
Ia menulis sebuah sajak yang kini diakui sebagai huruf Jawa. Asala mula inipun
akhirnya digunakan untuk awal mula penanggalan kalender saka.

DEPINISI

Suku Jawa adalah mereka yang merupakan penduduk


asli di pulau Jawa bagian tengah timur. Mereka yang
berkomunikasi dengan ibu bapaknya menggunakan
bahasa Jawa. Setidaknya , itulah yang didefinisikan
oleh Margin-Suseno.
BAHASA
Bahasa yang digunakan ada 2 jenis bahsa Jawa, yaitu sebagai berikut :
1. Bahasa Jawa Ngoko. Digunakan kepada orang yang sudah akrab, orang yang lebih
muda usianya atau lebih rendah status sosialnya
2. Bahasa Jawa Kromo. Digunakan kepada orang yang belum akrab, tetapi sebaya atau
meiliki status sosial yang sama, serta kepada orang yang usianya lebih tua atau lebih
tinggi status sosialnya.
Berdasarkan penggolongan sosial, pada 1960-an, seorang antropologi dari Amerika,
Clifford Geertz, membaginya kedalam tiga golongan :
2. Kaum Santri, yaitu mereka yang menganut agama Islam
2. Kaum Abangan, yaitu mereka yang hidupnya masih berpegang pada adat istiadat Jawa
biasanya disebut juga kejawen. Para kaum priyayi kuno biasanya masuk kedalam
golongan ini juga. Walaupun ada diantara mereka beragama Islam. Kewajiban-
kewajibannya yang terdapat dalam rukun Islam tidak dijalankan secara utuh.
3. Kaum Priyayi, yaitu para pegawai atau para cendikiawan.
SISTEM KEKERABATAN

Sistem Kekerabatan mereka adalah bilateral, yaitu


darai keluarga ayah dan keluarga ibu. Tidak hanya satu
garis saja. Seperti pada suku Batak.
PANDANGAN HIDUP
Mereka meyakini bahwa apapun yang ada didunia ini adalah kesatuan
hidup. Manusia yang ada didunia ini bersatu dengan semesta alam.
Hal itu meyebabkan mereka yakin kehidupan manusia adalah
pengemnbaraan yang penuh dengan pengalaman religius.
Hal ini membuat mereka menggolongkan kehidupan terdiri dari dua
alam :
1. Makrokosmic, yakni alam yang misterius, yang penuh dengan hal-
hal yang bersipat supranatural.
2. Mikrokosmic, yaitu alam nyata.
Kedua alam ini memberikan mereka tujuan hidup mencapai
keseimbangan kehidupan makrokosmic dan mikrokosmic,
merekapun percaya agar mereka memiliki kehidupan yang baik di
dunia batin dan jiwa mereka juga haruslah baik.
KEPERCAYAAN
Suku Jawa masih banyak yang menganut kepercayaan
kejawen, Kejawen adalah kepercayaan warisan nenek
moyang yang masih meiliki banyak unsur agama
Hindu. Penganut Kejawen ini terutama yang hidup
dikalangan kraton dan merekalah yang
mempertahankan tradisi-tradisi leluhur suku Jawa.
WATAK
Suku Jawa terkenal sebagai suku bangsa yang penuh dengan
tatakrama, berbudi halus. Mereka adalah orang-orang yang
ulet dalam mengerjakan sesuatu. Cenderung tertutup dan
tidak suka berterus terang. Hal tersebut konon karena sipat
mereka yang ingin memeliharan keharmonisan.
Mereka tidak menyuakai pertikaian. Buruknya karena sipat
ini, mereka seringkali menyimpan dendam, selain itu, Suku
Jawa termasuk kedalam suku yang cenderung membeda-
bedakan tingkatan atau kasta ini adalah salah satu warisan
kebudayaan Jawa kuno dan Hindu yang sudah mengakar
pada pribadi mereka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai