Anda di halaman 1dari 20

KEKERASAN RASIAL PADA KESEHATAN

MENTAL

Mata Pelajaran : Sosiologi


Kelas : X.2
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Rishalimah Aprillya

Guru Pembimbing : Zulfahmi, S.Pd

SMA NEGERI 15 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Makalah Sosiologi ini berjudul " Kekerasan
Rasial Pada Kesehatan Mental ". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada.
- Bapak Zulfahmi, S.Pd., selaku guru pembimbing penulis untuk pelajaran
Sosiologi di kelas X.2 SMA Negeri 15 Palembang, yang telah memberikan
dorongan dan masukan kepada penulis.
Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Sosiologi. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Palembang, November 2023

Penulis
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3
2.1 Pengertian Rasial Pada Kesehatan Mental .............................................................. 3
2.2 Pengaruh Kekerasan Rasial Pada Kesehatan Mental .............................................. 3
2.3 Faktor-Faktor Berkaitan Kekerasan Rasial Pada Kesehatan Mental....................... 4
2.4 Pendekatan Untuk Mengatasi Kekerasan Rasial ..................................................... 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 7
3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 7
3.2 Metode Penelitian.................................................................................................... 7
3.3 Jenis Penelitian ........................................................................................................ 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 8
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................... 8
4.1.1 Keterlibatan Masyarakat dalam Mendukung Kesehatan Mental Korban
Kekerasan Rasial. ...................................................................................................... 8
4.1.2 Faktor Sosial dan Kesehatan Mental Kelompok Minoritas ............................. 8
4.1.3 Dinamika Keluarga dan Kesehatan Mental Pasca Kekerasan Rasial ............... 8
4.1.4 Kesehatan Mental dan Ketidaksetaraan Rasial. ............................................... 9
4.2 Pembahasan ............................................................................................................. 9
4.2.1 Dampak Kekerasan Rasial Pada Kesehatan Mental Individu .......................... 9
4.2.2 Pencegahan Kesehatan Mental melalui Edukasi dan Kesadaran. .................. 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 12
5.1 Kesimpulan............................................................................................................ 12
5.2 Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14
LAMPIRAN ................................................................................................................... 15
INDEKS .......................................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam simpulan, kekerasan rasial merupakan fenomena kompleks yang melibatkan


sejarah panjang, prasangka, dan faktor sosial yang saling terkait. Peristiwa-peristiwa
bersejarah seperti perbudakan, diskriminasi rasial, dan apartheid telah membentuk dasar
untuk pemahaman masalah ini. Faktor-faktor kontemporer, seperti globalisasi, migrasi,
politik identitas, ketidaksetaraan ekonomi, dan peran media, juga berkontribusi pada
kekerasan rasial.

Penting untuk memahami bahwa kekerasan rasial bukanlah masalah terisolasi,


melainkan hasil dari dinamika kompleks di dalam masyarakat. Upaya untuk mengatasi
kekerasan rasial perlu melibatkan pendekatan holistik, termasuk pendidikan untuk
mengatasi prasangka, promosi kesetaraan ekonomi, dan peran media yang bertanggung
jawab. Gerakan dan organisasi yang memperjuangkan inklusivitas juga memainkan
peran penting dalam menghadapi tantangan ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Dampak Kekerasan Rasial terhadap Kesehatan Mental Individu.


2. Kesehatan Mental dan Ketidaksetaraan Rasial.
3. Keterlibatan Masyarakat dalam Mendukung Kesehatan Mental Korban Kekerasan
Rasial.
4. Pengaruh Kebijakan Pemerintah terhadap Kesehatan Mental Korban Kekerasan
Rasial.
5. Faktor Sosial dan Kesehatan Mental Kelompok Minoritas.
6. Dinamika Keluarga dan Kesehatan Mental Pasca Kekerasan Rasial.
7. Pencegahan Kesehatan Mental melalui Edukasi dan Kesadaran.
8. Aksesibilitas Layanan Kesehatan Mental bagi Korban Kekerasan Rasial.

1
1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis Dampak Psikologis Kekerasan Rasial.


2. Mengidentifikasi Pola Kekerasan Rasial dan Variabilitas Geografis.
3. Mengeksplorasi Hubungan antara Kekerasan Rasial dan Kesejahteraan Sosial.
4. Menilai Dampak Media terhadap Persepsi dan Reaksi terhadap Kekerasan Rasial.
5. Membangun Kesadaran dan Edukasi untuk Mengurangi Prasangka Rasial.
6. Menambah wawasan tentang kekerasan rasial pada kesehatan mental.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan tentang kekerasan rasial pada kesehatan mental.


2. Menambah ilmu dan pengetahuan tentang Kekerasan Rasial pada Kesehatan
Mental.
3. Pemahaman yang Lebih Mendalam:
4. Peningkatan Kesadaran Masyarakat:
5. Perumusan Kebijakan yang Lebih Baik:

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rasial Pada Kesehatan Mental


Rasial pada kesehatan mental merujuk pada pengalaman diskriminasi atau bias
rasial yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan psikologis
seseorang. Rasisme dapat menyebabkan stres berkepanjangan, perasaan takut, cemas,
dan marah yang berkelanjutan, yang dapat mengganggu keseimbangan mental dan
emosional seseorang.

Orang yang sering mengalami rasisme mungkin mengalami penurunan


kesejahteraan emosional, merasa terisolasi, tidak dihargai, dan bahkan meragukan harga
diri mereka sendiri, yang dapat berdampak pada depresi, kecemasan, dan gangguan
suasana hati.

Rasisme juga dapat menghambat akses individu ke perawatan kesehatan mental


yang tepat, karena stigma sosial, keterbatasan akses, dan kurangnya pemahaman tentang
pengalaman mereka oleh profesional kesehatan mental.

Studi menunjukkan bahwa rasisme berhubungan dengan kesehatan mental yang


buruk, seperti depresi, kegelisahan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan
penyalahgunaan zat, dan pikiran untuk bunuh diri.

Rasisme juga dapat memengaruhi kesehatan fisik yang buruk, karena stres akibat
pengalaman buruk terkait dengan ras dapat memiliki efek yang panjang, seperti tekanan
darah tinggi dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Penting untuk menyadari bahwa rasisme adalah masalah kesehatan mental yang
serius, dan upaya inklusif dan pemahaman kontekstual terhadap kesehatan mental sangat
penting dalam menangani dampak rasial pada kesehatan mental.

2.2 Pengaruh Kekerasan Rasial Pada Kesehatan Mental


Rasial pada kesehatan mental merujuk pada pengalaman diskriminasi atau bias
rasial yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan psikologis
seseorang. Rasisme dapat menyebabkan stres berkepanjangan, perasaan takut, cemas,
dan marah yang berkelanjutan, yang dapat mengganggu keseimbangan mental dan
emosional seseorang. Orang yang sering mengalami rasisme mungkin mengalami

3
penurunan kesejahteraan emosional, merasa terisolasi, tidak dihargai, dan bahkan
meragukan harga diri mereka sendiri, yang dapat berdampak pada depresi, kecemasan,
dan gangguan suasana hati. Rasisme juga dapat menghambat akses individu ke
perawatan kesehatan mental yang tepat, karena stigma sosial, keterbatasan akses, dan
kurangnya pemahaman tentang pengalaman mereka oleh profesional kesehatan mental.

Studi menunjukkan bahwa rasisme berhubungan dengan kesehatan mental yang


buruk, seperti depresi, kegelisahan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan
penyalahgunaan zat, dan pikiran untuk bunuh diri. Rasisme juga dapat memengaruhi
kesehatan fisik yang buruk, karena stres akibat pengalaman buruk terkait dengan ras
dapat memiliki efek yang panjang, seperti tekanan darah tinggi dan melemahkan sistem
kekebalan tubuh.

Penting untuk menyadari bahwa rasisme adalah masalah kesehatan mental yang
serius, dan upaya inklusif dan pemahaman kontekstual terhadap kesehatan mental sangat
penting dalam menangani dampak rasial pada kesehatan mental. Rasisme dapat
memengaruhi kesehatan mental dengan beberapa cara, seperti prasangka, stereotip,
kejahatan rasial, ketidaksetaraan ekonomi, dan keterbatasan akses ke sumber daya.
Rasisme juga dapat menyebabkan atau memperburuk beberapa kondisi kesehatan
mental, seperti depresi, kegelisahan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan
penyalahgunaan zat, dan pikiran untuk bunuh diri. Pengaruh rasisme pada kesehatan
mental seseorang biasanya terjadi sebagai akibat stres, yang dapat berlangsung jangka
pendek maupun jangka panjang, bahkan menyebabkan trauma rasial yang kompleks.

Dampak rasisme pada kesehatan mental tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga
memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, membatasi potensi individu untuk
hidup dengan damai, bahagia, dan seimbang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali
seriusnya masalah rasisme dan upaya inklusif serta pemahaman kontekstual terhadap
kesehatan mental sangat penting dalam menangani dampak rasial pada kesehatan mental.

2.3 Faktor-Faktor Berkaitan Kekerasan Rasial Pada Kesehatan Mental


Faktor-faktor yang memengaruhi hubungan antara kekerasan rasial dan kesehatan
mental dapat meliputi:

1. Stres Psikologis yang berkepanjangan: Rasisme dapat menyebabkan stres


berkepanjangan pada individu yang menjadi sasaran diskriminasi atau bias rasial.

4
Perasaan takut, cemas, dan marah yang berkelanjutan dapat mengganggu
keseimbangan mental dan emosional seseorang.
2. Penurunan kesejahteraan emosional: Orang yang mengalami rasisme mungkin
mengalami penurunan kesejahteraan emosional, merasa terisolasi, tidak dihargai,
dan bahkan meragukan harga diri mereka sendiri, yang dapat berdampak pada
depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati
3. Tantangan dalam akses ke perawatan kesehatan mental: Orang yang mengalami
rasisme juga dapat menghadapi tantangan dalam mengakses perawatan kesehatan
mental yang tepat. Stigma sosial, keterbatasan akses, dan kurangnya pemahaman
tentang pengalaman mereka oleh profesional kesehatan mental, dapat
menghambat pencarian bantuan sehingga memperparah kondisi kesehatannya
4. Risiko gangguan mental: Rasisme dapat menyebabkan atau memperburuk
beberapa kondisi kesehatan mental, seperti depresi, kegelisahan, gangguan stres
pasca-trauma (PTSD), gangguan penyalahgunaan zat, dan pikiran untuk bunuh
diri
5. Dampak pada kualitas hidup secara keseluruhan: Dampak rasisme pada
kesehatan mental tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga memengaruhi kualitas
hidup secara keseluruhan. Rasisme membatasi peluang dan hak individu untuk
mencapai potensi mereka dan hidup dengan damai, bahagia, dan seimbang.

2.4 Pendekatan Untuk Mengatasi Kekerasan Rasial


1. Stres Psikologis yang berkepanjangan: Rasisme dapat menyebabkan stres
berkepanjangan pada individu yang menjadi sasaran diskriminasi atau bias
rasial. Perasaan takut, cemas, dan marah yang berkelanjutan dapat mengganggu
keseimbangan mental dan emosional seseorang
2. Penurunan kesejahteraan emosional: Orang yang mengalami rasisme mungkin
mengalami penurunan kesejahteraan emosional, merasa terisolasi, tidak
dihargai, dan bahkan meragukan harga diri mereka sendiri, yang dapat
berdampak pada depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati
3. Tantangan dalam akses ke perawatan kesehatan mental: Orang yang mengalami
rasisme juga dapat menghadapi tantangan dalam mengakses perawatan
kesehatan mental yang tepat. Stigma sosial, keterbatasan akses, dan kurangnya
pemahaman tentang pengalaman mereka oleh profesional kesehatan mental,

5
dapat menghambat pencarian bantuan sehingga memperparah kondisi
kesehatannya
4. Risiko gangguan mental: Rasisme dapat menyebabkan atau memperburuk
beberapa kondisi kesehatan mental, seperti depresi, kegelisahan, gangguan stres
pasca-trauma (PTSD), gangguan penyalahgunaan zat, dan pikiran untuk bunuh
diri
5. Dampak pada kualitas hidup secara keseluruhan: Dampak rasisme pada
kesehatan mental tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga memengaruhi kualitas
hidup secara keseluruhan. Rasisme membatasi peluang dan hak individu untuk
mencapai potensi mereka dan hidup dengan damai, bahagia, dan seimbang

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Dalam karya tulis ini lokasi penelitian yang penulis jadikan tempat penelitian
adalah Sumatera Selatan, Kota Palembang.
3.2 Metode Penelitian

Dalam karya tulis ini metode penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai
berikut :
- Melakukan Survei : Menanyakan langsung kepada manusia ketempat
- Penelitian lintas disiplin: Melibatkan kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu,
seperti hukum, sosiologi, psikologi, dan kesehatan, untuk memahami Kekerasan
- Penelitian dari internet : Mencari informasi melalui internet

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk


menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana
adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam tentang pelaksanaan program
advokasi informasi.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Keterlibatan Masyarakat


dalam Mendukung Kesehatan Mental
Korban Kekerasan Rasial.
Keterlibatan masyarakat dalam mendukung kesehatan mental korban
kekerasan rasial merupakan aspek krusial dalam membentuk lingkungan yang
mendukung, memahami, dan menyembuhkan. Melalui pendidikan, dukungan
emosional, pelatihan profesional, advokasi perubahan sosial, pencegahan
kekerasan rasial, penyediaan akses ke layanan kesehatan mental, dan
memperkuat solidaritas, masyarakat dapat secara efektif berkontribusi dalam
mengurangi dampak negatif kekerasan rasial terhadap kesehatan mental korban.
Langkah-langkah ini harus diterapkan secara inklusif dan berkelanjutan untuk
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan mendukung bagi semua individu.

4.1.2 Faktor Sosial dan Kesehatan


Mental Kelompok Minoritas

Faktor sosial memiliki peran besar dalam kesehatan mental kelompok


minoritas. Diskriminasi, ketidaksetaraan, isolasi sosial, trauma sejarah,
kurangnya representasi, dan akses terbatas ke layanan kesehatan mental dapat
berkontribusi pada risiko masalah kesehatan mental dalam kelompok ini. Upaya
bersama untuk mengurangi diskriminasi, meningkatkan akses ke layanan
kesehatan mental, dan mempromosikan inklusivitas dan dukungan sosial adalah
kunci dalam mengatasi dampak negatif ini dan memperbaiki kesejahteraan
mental kelompok minoritas.

4.1.3 Dinamika Keluarga dan


Kesehatan Mental Pasca Kekerasan
Rasial

Dinamika keluarga dapat memainkan peran yang kompleks dalam


kesehatan mental pasca kekerasan rasial. Dukungan keluarga yang positif,
8
komunikasi terbuka, dan keterlibatan dalam proses pemulihan bersama dapat
membantu meredakan dampak negatif dan mempromosikan kesehatan mental
yang lebih baik bagi anggota keluarga yang terkena dampak kekerasan rasial.

4.1.4 Kesehatan Mental dan


Ketidaksetaraan Rasial.
Ketidaksetaraan rasial memiliki dampak yang signifikan terhadap
kesehatan mental individu. Diskriminasi, akses terbatas terhadap sumber daya,
ketidaksetaraan ekonomi, dan pengalaman trauma kolektif adalah faktor-faktor
yang dapat merugikan kesehatan mental kelompok yang menghadapi
ketidaksetaraan rasial. Stigma, ketidakamanan, dan perasaan tidak diterima juga
dapat memicu masalah kesehatan mental. Untuk memastikan kesehatan mental
yang lebih baik dan adil, diperlukan upaya bersama untuk mengatasi
ketidaksetaraan, meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental, dan
mempromosikan inklusivitas serta penerimaan sosial bagi semua individu, tanpa
memandang latar belakang rasial.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Dampak Kekerasan Rasial Pada


Kesehatan Mental Individu
Dampak kekerasan rasial terhadap kesehatan mental individu dapat
sangat signifikan dan bervariasi.

Berikut adalah beberapa dampak umum yang dapat dirasakan oleh


individu yang menjadi korban kekerasan rasial:

1. Trauma Psikologis:
• Kekerasan rasial dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam.
Pengalaman tersebut dapat memicu reaksi kecemasan, ketakutan, dan
perasaan tidak aman yang berkepanjangan.
2. Depresi:
• Individu yang mengalami kekerasan rasial dapat mengalami gejala depresi,
termasuk perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat, dan energi
yang rendah.
3. Kecemasan:

9
• Kekerasan rasial dapat meningkatkan tingkat kecemasan, yang mungkin
melibatkan kekhawatiran yang berlebihan, ketegangan, dan sulit untuk rileks.
4. Stres Pascaterpilih:
• Individu yang menjadi korban kekerasan rasial dapat mengalami stres kronis
pascaterpilih yang berdampak pada kesehatan mental mereka. Hal ini dapat
mencakup kesulitan tidur, perubahan mood, dan peningkatan risiko gangguan
stres pasca-trauma.
5. Penurunan Diri dan Harga Diri:
• Kekerasan rasial dapat merusak harga diri dan citra diri individu. Perasaan
tidak dihargai atau diabaikan oleh masyarakat dapat menyebabkan penurunan
harga diri.
6. Mengurangi Fungsi Sosial:
• Individu yang mengalami kekerasan rasial mungkin mengalami kesulitan
dalam berinteraksi secara sosial, merasa terasing, atau menghindari situasi
yang dapat memicu kenangan traumatis.
7. Dampak pada Hubungan Interpersonal:
• Kekerasan rasial dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, baik dengan
teman, keluarga, atau pasangan, karena individu mungkin mengalami
kesulitan dalam mempercayai orang lain atau berbagi pengalaman mereka.
8. Dampak Fisik:
• Kesehatan mental yang terganggu juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik,
dengan peningkatan risiko gangguan tidur, gangguan makan, atau masalah
kesehatan fisik lainnya.
9. Peningkatan Risiko Perilaku Destructif:
• Beberapa individu yang mengalami kekerasan rasial mungkin mengalami
peningkatan risiko perilaku yang merugikan kesehatan, seperti
penyalahgunaan zat atau perilaku merusak diri.
10. Membatasi Potensi Pengembangan Pribadi:

Kekerasan rasial dapat membatasi potensi pengembangan pribadi individu karena


menghambat kepercayaan diri, motivasi, dan ambisi.

10
4.2.2 Pencegahan Kesehatan Mental
melalui Edukasi dan Kesadaran.
Pencegahan kesehatan mental melalui edukasi dan kesadaran memainkan
peran krusial dalam meningkatkan pemahaman masyarakat, mengurangi stigma,
dan mendorong tindakan yang mendukung kesehatan mental. Program
penyuluhan, promosi faktor pelindung, deteksi dini, pelatihan pertolongan
pertama, kampanye kesadaran, dan integrasi kesehatan mental dalam berbagai
aspek kehidupan seperti tempat kerja dan sekolah adalah langkah-langkah
penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.
Melalui upaya bersama komunitas, lembaga pendidikan, dan lembaga kesehatan,
dapat membangun masyarakat yang lebih peduli dan responsif terhadap
kebutuhan kesehatan mental, serta meningkatkan kualitas hidup bagi individu
dan kelompok.

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesehatan mental dan kekerasan rasial saling terkait erat, dengan dampak yang
signifikan pada individu, keluarga, dan kelompok minoritas. Faktor sosial seperti
diskriminasi, ketidaksetaraan, dan trauma sejarah dapat merugikan kesehatan mental.
Dalam dinamika keluarga, dukungan dan partisipasi keluarga memainkan peran penting
dalam pemulihan pasca kekerasan rasial. Individu yang menjadi korban kekerasan rasial
dapat mengalami dampak psikologis yang serius, mempengaruhi harga diri dan
hubungan interpersonal.

Ketidaksetaraan rasial juga memiliki dampak serius pada kesehatan mental,


melibatkan stigma, akses terbatas ke sumber daya, dan ketidakamanan sosial.
Pencegahan melalui edukasi dan kesadaran muncul sebagai strategi kunci, melibatkan
upaya komprehensif seperti penyuluhan, promosi faktor pelindung, dan akses terbuka ke
layanan kesehatan mental. Pendidikan resiliensi dan integrasi kesehatan mental di tempat
kerja dan sekolah juga penting.

Dengan berfokus pada pencegahan, kesadaran, dan dukungan komunitas, dapat


membentuk masyarakat yang lebih responsif terhadap kebutuhan kesehatan mental.
Dengan mengatasi ketidaksetaraan rasial dan mempromosikan inklusivitas, kita dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental yang optimal bagi semua
individu dan kelompok. Upaya bersama ini adalah kunci untuk menciptakan perubahan
positif dalam mengatasi dampak kekerasan rasial terhadap kesehatan mental.

5.2 Saran

1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat:


• Mengadakan kampanye informasi dan penyuluhan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental, kekerasan rasial, dan
dampaknya.
• Memanfaatkan media sosial, seminar, dan workshop untuk menyebarkan
informasi dan memecah stigma.

12
2. Pemberdayaan Komunitas:
• Mendorong partisipasi aktif komunitas dalam upaya pencegahan dan dukungan
kesehatan mental.
• Mendirikan forum atau kelompok diskusi di tingkat komunitas untuk
memberdayakan individu dan berbagi pengalaman.

3. Integrasi Kesehatan Mental di Sekolah dan Tempat Kerja:


• Memperkuat program kesehatan mental di sekolah dan tempat kerja, termasuk
pelatihan resiliensi dan dukungan psikologis.
• Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental di tempat kerja,
dengan menekankan kebijakan keseimbangan kehidupan kerja dan memfasilitasi
akses ke sumber daya kesehatan mental.

4. Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Kesehatan Mental:


• Menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama kesehatan mental bagi
individu, termasuk di sekolah dan tempat kerja.
• Meningkatkan kesadaran akan sumber daya kesehatan mental dan cara
memberikan dukungan pertolongan pertama.

5. Kolaborasi antara Lembaga Pendidikan dan Kesehatan:


• Membangun kolaborasi yang erat antara lembaga pendidikan dan kesehatan
untuk menyediakan sumber daya dan layanan kesehatan mental kepada
masyarakat.
• Menyelenggarakan program edukasi kesehatan mental secara rutin.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/artikel/ini-efek-tindakan-rasis-pada-kesehatan-mental-
seseorang

https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-tindakan-rasis-dan-dampaknya-pada-
kesehatan-mental

https://langgam.id/bahaya-rasis-tehadap-kesehatan-mental-seseorang/

https://www.merdeka.com/jateng/bahaya-sikap-rasisme-pada-kesehatan-mental-korban-
perlu-diketahui-kln.html

14
LAMPIRAN

15
16
INDEKS

K R
Kekerasan · i, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10
Rasial · i, 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9
Kesehatan · i, 1, 2, 3, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 13

M S
signifikan · 9, 12
mental · 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
studi · 17

P
Pada · i, 3, 4, 9

17

Anda mungkin juga menyukai