Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ADAB MAKAN

(BUDAYA MELAYU RIAU)

OLEH:

ARLA MEI SYAJIDAH

X MIPA 1

SMA NEGERI BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI

T.P. 2017/2018

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan dari hasil
Penelitian kami. Adapun maksud penyusunan karya tulis ini, adalah untuk
mendapatkan nilai budaya melayu riau tahun 2017/2018.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada guru pembimbing, teman-


teman, dan narasumber yang lain yang ikut memberikan informasi dan
membantu proses penelitian kami. Terutama kepada orang tua yang ikut
serta membantu demi menyelesaikan laporan ini tepat waktu dan
sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan dan
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Dan
sebelumnya penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya jika ada
kesalahan penulis atau bahasa yang kurang baku dalam laporan ini. Penulis
berharap, semoga isi laporan ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja
yang memerlukannya di masa yang akan datang.

Penulis

Maret 2018

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... II

DAFTAR ISI .......................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2

2.1 Pengertian adab makan ..................................................................... 2

2.2 Alat dan bahan .................................................................................. 2

2.3 Cara menghidangkan makanan ......................................................... 3

2.4 Tata cara makan ................................................................................ 3

2.5 Pantangan dalam adab makan ........................................................... 6

2.6 Hikmah melaksanakan adab makan .................................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 9

LAMPIRAN ........................................................................................... 10

III
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Banyak orang memandang proses makan dan minum sebagai sesuatu
yang lazim, adat atau kebutuhan hidup. Hingga tak jarang terdengar
ungkapan bahwa: "Hidup untuk makan dan makan untuk hidup". Namun
tidak demikian halnya dalam islam.Seperti yang kita ketahui Islam adalah
rahmat bagi semesta alam. Agama yang menjelaskan segala bentuk
kemaslahatan (kebaikan) bagi manusia, mulai dari masalah yang paling
kecil dan ringan hingga masalah yang paling besar dan berat. Demikianlah
kesempurnaan Islam yang hujjahnya sangat jelas dan terang, malamnya
bagaikan siang. Sehingga tidak ada satupun permasalahan yang tersisa
melainkan telah dijelaskan didalamnya. Termasuk dari keindahan dan
kesempurnaan agama Islam adalah adanya aturan-aturan dan adab ketika
makan dan minum.Dalam Islam, makan dan minum tidak hanya difahami
secara sempit seperti ungkapan diatas.Kaum muslimin memandang, bahwa
proses makan dan minum hanyalah sebagai sarana, bukan tujuan hidup.
Mereka menjadikannya sebagai penunjang kesehatan badan untuk
memaksimalkan ibadah kepada Alloh swt. Dengan demikian dalam proses
makan dan minum mereka senantiasa memperhatikan adab-adab yang telah
di contohkan Rosululloh saw. Bagaimanakah agama Islam nan sempurna ini
mengaturnya?

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian adab makan?
2. Apa saja alat dan bahan adab makan?
3. Bagaimana cara menghidangkan makanan menurut budaya melayu
Riau?
4. Bagaimana tata cara makan dalam adab makan orang melayu Riau?
5. Apa saja pantangan dalam adab makan melayu Riau?
6. Apa saja hikmah dari melaksanakan adab makan?

1.3 Tujuan
Untuk menjaga sopan santun,untuk menumbuhkan rasa saling
menghormati,melestarikan budaya,mengajarkan tata cara makan yang benar
sesuai adab budaya melayu riau.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian adab makan

Adab makan dan minum adalah sopan santun atau tata karma makan dan
minum. Adab makan dan minum di sini yang dimaksud adalah tata cara
(kaifiyah) bagaimana seseorang melakukan makan dan minum sesuai dengan
ketentuan syariat islam, yaitu sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan sunah
Rasulullah saw.

2.2 Alat dan bahan

ALAT :

 Piring ( piring makan,piring lauk,dan piring tulang )


 Sendok ( sendok nasi dan sendok lauk )
 Teko
 Serbet
 Taplak meja
 Tikar
 Bakul
 Kobokan
 Mangkok

BAHAN:

 Nasi
 Lauk pauk
 Gulai
 Sayur
 Terasi
 Lalapan / ulam
 Air ( air minum dan air cuci tangan )
2
2.3 Cara menghidangkan makanan

Pada umumnya dahulu orang tutua melayu adalah sangat sederhana, mereka
tidak memerlukan sebuah meja untuk keluarga makan bersama-sama dilantai.
Makanan dihidangkan oleh anak perempuan yang paling muda menggunakan
talam lengkap dengan tudung saji ataupun dengan dihidangkan diatas seprai,
adapun urutan menghidangkan makan adalah sebagai berikut:

 Membentangkan seprai
 Air minum dihidangkan terlebih dahulu(gelas kosong beserta kendi air)
 Piring makan dan tempat basuh kedua tangan
 Yang ketiga baru lah diletakkan mangkuk nasi
 Terakhir lauk pauk dan kelemih pencuci mulut

Sedangkan untuk makan diatas mejanya, makanan ditata rapi diatas meja
sesuai dengan jumlah orang yang akan makan dengan catatan air minum
diletakan disebelah kanan, dan tempat basuh pencuci tangan diletakkan di
sebelah kiri.

2.4 Tata cara makan

Berikut adalah tata cara makan dalam adab makan melayu Riau:

1. Ketika makanan dihidangkan, sebaiknya orangtua duduk terlebih dahulu


dan mengambil makanan
2. Mencuci tangan sebelum makan
3. Meminum air segelas atau seteguhnya, agar terhindar dari salat usus
4. Menyendok nasi oleh orang yang muda
5. Mengambil makanan dengan tangan kanan

Makan dan minum dengan tangan kanan adalah wajib, dan bila
seseorang makan dan minum dengan tangan kiri maka berdosa karena dia
telah menyelisihi perintah Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya serta
merupakan bentuk perbuatan tasyabbuh (meniru) perilaku setan dan
orang-orang kafir. Rasulullah saw bersabda:

ُ ‫طانَ َيأ ْ ُك ُل ِب ِش َما ِل ِه َو َي ْش َر‬


‫ب ِب ِش َما ِل ِه‬ َ ‫ِإذَا أ َ َك َل أ َ َحدُ ُك ْم فَ ْل َيأ ْ ُك ْل ِب َي ِم ْينِ ِه َو ِإذَا ش َِر‬
َّ ‫ب فَ ْل َي ْش َربْ ِب َي ِم ْينِ ِه فَإ ِ َّن ال‬
َ ‫ش ْي‬

“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan


dengan tangan kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan

3
kanan. Karena setan apabila dia makan, makan dengan tangan kiri dan
apabila minum, minum dengan tangan kiri.”(HR. Muslim)1[2]

6. Membaca basmallah dan doa sebelum makan dan minum

Permasalahan yang sungguh sangat ringan, namun sering


terlalaikan oleh sebagian kaum muslimin, yaitu berdo’a sebelum makan.
Padahal lebih ringan daripada sekedar mengangkat sesuap nasi ke mulut
dan tidak lebih berat dari menahan rasa lapar.
Rasulullah saw bersabda:
‫ بِس ِْم هللاِ فِ َْي أ َ َّو ِل ِه َوآ ِخ ِر ِه‬:‫َي فِ َْي أ َ َّو ِل ِه فَ ْليَقُ ْل‬
َ ‫ فَإ ِ ْن نَ ِس‬,‫ بسم هللا‬:‫طعَا ًما فَ ْليَقُ ْل‬
َ ‫ِإذَا أ َ َك َل أ َ َحدُ ُك ْم‬

“Apabila salah seorang kalian makan suatu makanan, maka hendaklah


dia mengucapkan “Bismillah” (Dengan nama Allah), dan bila dia lupa
diawalnya hendaklah dia mengucapkan “Bismillah fii awwalihi wa
akhirihi” (Dengan nama Allah di awal dan diakhirnya).”(Shahih Sunan
At-Tirmidzi 2/167 no.1513 oleh Asy-Syaikh Al-Albani )2[1]
Dalam hadits yang lain dari Shahabat yang membantu Rasulullah saw
selama 18 tahun, dia bercerita bahwa: “Dia selalu mendengar Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam apabila mendekati makanan mengucapkan
‘bismillah’.”(HR. Muslim)
Berdasarkan dalil yang shahih dan sharih (tegas) di atas, menerangkan
bahwa membaca ‘bismillah’ ketika makan dan minum adalah wajib dan

4
berdosa bila meninggalkannya. Rasulullah saw berkata kepada ‘Umar
bin Abi Salamah:
َ‫س ِ ِّم هللاَ َو ُك ْل بِيَ ِم ْينِك‬
َ ,‫غالَ ُم‬
ُ ‫…يَا‬

“Wahai anak! Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan


kananmu…”(HR.Al Bukhari dan Muslim).

7. Mengambil makanan yang didepan kita (orang terdekat dari


makanan)terlebih dahulu
8. Mengambil lauk pauk dengan sendok, hendaknya dipegang pangkal
sendol.
9. Sewaktu mengunyah mulut tidak berbunyi
10.Hindari bercakap-cakap waktu makan
11.Membaca hendaklah setelah selesai makan
12.Kalau ingin berhenti makan, terlebih dahulu maka sikap sopan santun
minta izin berhenti makan.
13.Selesai makan maka mencuci tangan dengan menyirami tangan sedikti
dengan kepiring sendiri baru kemudian mencelup tangan kedalam tempat
basuh tangan
14.Makan hendaklah bersama-sama, karena makan berjamaah
mendatangkan berkah tuan rumah jangan berhenti dulu sebelum para
tamu selesai makan

Rasulullah saw bersabda sebagaimana dalam riwayat Jabir ra

‫علَ ْي ِه اْأل َ ْيدِي‬ َّ ُّ‫أ َ َحب‬


ْ ‫الطعَ ِام إِلَى هللاِ َما َكث ُ َر‬
َ ‫ت‬
“Makanan yang paling dicintai oleh Allah adalah bila banyak tangan
(berjama’ah pada makanan tersebut).” (HR. Abu Ya’la dalam Musnad-
nya dan selain beliau dan hadits ini dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-
Albani di dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, 2/562 no 895).
Rasulullah saw bersabda:

‫ار ْك لَ ُك ْم فِ ْي ِه‬ َ ِ‫طعَا ِم ُك ْم َوا ْذ ُك ُر ْوا اس َْم هللا‬


َ َ‫علَ ْي ِه يُب‬ َ ‫علَى‬
َ ‫فَاجْ ت َِمعُ ْوا‬

5
“berjama’ahlah kalian pada makan kalian dan bacalah nama Allah,
niscaya Allah akan menurunkan barakah.” (HR. Ibnu Majah. Shahih).

15.Makan dalam posisi duduk bersila dan badan tidak bersandar atau
mebungkuk

2.5 Pantangan dalam adab makan

 Tidak boleh mengecap ketika makan


 Tidak boleh berbicara ketika makan
 Utamakan mengambil lauk yang lebih dekat
 Jika ingin mengambil lauk yang jauh, minta tolong denga orang yang
dekat dengan lauk tersebut
 Sebelum yang lebih tua selesai makan, yang lebih muda tidak boleh
selesai makan terlebih dahulu
 Tidak boleh mencerca makanan
 Tidak boleh makan sambil berdiri
 Tidak boleh bersandar atau membungkuk ketika duduk saat makan

2.6 Hikmah pelaksanaan adab makan

Membaca bismillah sebelum makan berfungsi mencegah setan dari ikut


berpartisipasi menikmati makanan tersebut. Hudzaifah r.a mengatakan,
“Apabila kami makan bersama Nabi saw, maka kami tidak memulainya
sehingga Nabi memulai makan. Suatu hari kami makan bersama Nabi, tiba-tiba
datanglah seorang gadis kecil seakan-akan anak tersebut terdorong untuk
meletakkan tangannya dalam makanan yang sudah disediakan. Dengan segera
Nabi memegang tangan anak tersebut. Tidak lama sesudah itu datanglah
seorang Arab Badui. Dia datang seakan-akan di dorong oleh sesuatu. Nabi
lantas memegang tangannya. Sesudah itu Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya syaitan turut menikmati makanan yang tidak disebut nama
Allah padanya. Syaitan datang bersama anak gadis tersebut dengan maksud
supaya bisa turut menikmati makanan yang ada karena gadis tersebut belum
6
menyebut nama Allah sebelum makan. Oleh karena itu aku memegang tangan
anak tersebut. Syaitan pun lantas datang bersama anak Badui tersebut supaya
bisa turut menikmati makanan. Oleh karena itu, ku pegang tangan Arab Badui
itu. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya sesungguhnya tangan syaitan
itu berada di tanganku bersama tangan anak gadis tersebut.” (HR Muslim no.
2017)3[12]
Hikmah dari larangan mengambil makanan yang berada di hadapan orang
lain, adalah perbuatan kurang sopan, bahkan boleh jadi orang lain merasa jijik
dengan perbuatan itu. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk mengambil
makanan yang berada di dekta kita, jika ingin mengambil makanan yang berada
dihadapan orang lain hendaklah meminta tolong kepada orang tersebut.
Mengambil posisi duduk tegak tanpa bersandar, posisi duduk tegak tidak
membungkuk tidak menyebabkan perut terlipat dan diafragma lebih terdorong
ke bawah rongga dada sebagai wadah membantu pernapasan juga menjadi lebih
lapang.4

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya adab makan orang melayu Riau sama dengan adab
makan menurut ajaran agama Islam dan sunnah Rasulullah. Orang Melayu
mengaku identitas kepribadiannya yang utama adalah adat istiadat Melayu, dan
agama Islam. Dengan demikian, seseorang yang mengaku dirinya orang Melayu
harus beradat-istiadat Melayu, berbahasa Melayu, dan beragama Islam. Dari
tiga ciri utama kepribadian orang Melayu tersebut, yang menjadi pondasi pokok
adalah agama Islam, karena agama Islam menjadi sumber adat-istiadat Melayu.
Oleh karena itu, adat-istiadat Melayu Riau bersendikan syarak dan syarak
bersendikan kitabullah. Dalam bahasa Melayu berbagai ungkapan, pepatah,
perumpamaan, pantun, syair, dan sebagainya menyiratkan norma sopan-santun
dan tata pergaulan orang Melayu.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. http://alfallahu.blogspot.co.id/2013/04/adab-makan-dan-minum.html
2. http://irfansyahp.blogspot.co.id/2013/09/adab-adab-budaya-melayu-
riau.html
3. http://makalahpintar86.blogspot.co.id/2014/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
4. http://budayaindonesia1995.blogspot.com/2014/05/adab-makan-adat-
melayu.html

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai