Anda di halaman 1dari 15

BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN

SOSIAL DI RANAH PUBLIK

Disusun oleh Kelompok 3

Beranggotakan:

1. Aliv Raka Febrianto


2. Fadhli Fathul Bari
3. Haniva Elliza Putri
4. Muhammad Nurrochim
5. Muzaki Ardi Satrio
6. Nur Rohman
7. Tasya Aulia Salsabila

XI IPS 3

Jl. Raya Tajurhalang No. 6, Tajurhalang, Kec. Tajurhalang, Kabupaten Bogor,


Jawa Barat

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YME, atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Berbagai Jenis Masalah Sosial di
Ranah Publik”. Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas dari mata pelajaran
Sosiologi.

Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga makalah ini tdapat selesai tepat pada waktunya. Dalam penulisan
makalah yang masih jauh dari kata sempurna, kami senantiasa membutuhkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan penulisan kami.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat
untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

Tajurhalang, 30 Agustus 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………..………………………………ii

DAFTAR ISI…………………..……………………………..…………iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...

1.1 Latar Belakang…...……………………………………………………


1.2 Rumusan Masalah…..…………………………………………………
1.3 Tujuan Pembahasan…..……………………………………………….
1.4 Manfaaat Pembahasan…..………………………………………….....

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….

2.1 Pengertian…………………………………...…………………………

2.2 Jenis-jenis……………………………………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………

3.2 Saran………..…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………..………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia identik dengan adanya interaksi.


Yakni, kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berelasi dengan
manusia lain. Interaksi manjadi langkah awal dari hubungan yang berwujud
tindakan yang didasari norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat.
Namun, di dalam interaksi tentunya terdapat masalah di dalamnya.

Masalah sosial tidak akan pernah lepas dari lingkup sosial. Meski
begitu, masalah sosial yang ada tidak dapat ditoleransi, karena mengandung
hal-hal negatif yang dapat merusak keberlangsungan interaksi sosial. Sebagai
contoh, perkelahian antar kelompok remaja, merupakan hal yang telah lama
menjadi topik pembahasan terkait dengan masalah tersebut. Permasalahan
sosial ini dapat dengan mudah berimbas kepada sesuatu yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, perlu kepekaan masyarakat untuk mengatasi masalah sosial
yang terjadi di ranah publik.

Menurut parah ahli masalah sosial ini merupaka masalah yang timbul
akibat dari interaksi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Bahkan
masalah sosial timbul dari proses perkembangan masyarakat.

Masalah sosial timbul karena adanya ketidaksesuaian antara unsur-


unsur kebudayaan atau masyarakat, di mana dapat membahayakan kehidupan
kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok
warga kelompok sosial tersebut yang menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja masalah sosial yang terjadi di ranah publik?


2. Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab Masalah Sosial?
3. Apa Solusi dari Permasalahan Sosial yang terjadi di ranah publik?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh Bapak/ibu


2. Mempelajari Masalah Sosial yang terjadi di Ranah Publik
3. Mencari jalan keluar dari masalah sosial yang terjadi

1.4 Manfaat

1. Mengetahui masalah apa saja yang terjadi di ranah publik


2. Sebagai sarana pembelajaran bagi khalayak ramai untuk mengetahui masalah
yang terjadi di masyarakat
3. Menambah pengetahuan dan wawasan anggota kelompok dan para pembaca
mengenai masalah yang terjadi di ranah publik
BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian

Masalah sosial merupakan masalah yang timbul akibat dari interaksi sosial
antara individu, antara individu dengan kelompok Menurut parah ahli masalah
sosial ini merupaka masalah yang timbul akibat dari interaksi sosial yang terjadi
di lingkungan masyarakat. Bahkan masalah sosial timbul dari proses
perkembangan masyarakat

Masalah sosial timbul karena adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur


kebudayaan atau masyarakat, di mana dapat membahayakan kehidupan kelompok
sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut yang menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Suatu
kondisi yang normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubungan-
hubungan antara unsur-unsur masyarakat atau unsur-unsur kebudayaan. Apabila
antara unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan atau ketidaksesuaian, maka
hubungan-hubungan sosial terganggu yang mengakibatkan kegoyahan dalam
kehidupan kelompok.

1.2 Jenis-jenis

Dari banyaknya permasalahan sosial yang terjadi di ranah publik, masalah-


masalah tersebut tentunya di bagi menjadi beberapa bagian, di antaranya sebagai
berikut :
1. Kemiskinan
Kemiskinan menurut Soerjono Soekanto adalah suatu keadaan di mana
seseorang tidak sanggup untuk memelihara diri sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompoknya dan juga tidak mampu untuk memanfaatkan
tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
a. Pembagian Kemiskinan Berdasarkan Faktor Penyebab dan Pembentuk
1). Kemiskinan berdasarkan Faktor Penyebab
Berdasarkan faktor penyebabnya kemiskinan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
a). Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal, yaitu pangan,
sandang, kesehatan, papan, pendidikan.
b). Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah
hidup di atas garis kemiskinan, namun masih berada di bawah
kemampuan masyarakat sekitarnya.

2). Kemiskinan Kultural dan Kemiskinan Struktural


a). Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terbentuk
karena kebiasaan masyarakat yang sudah menjadi budaya, baik
itu dari nilai-nilai yang diusung, pemikiran, maupun cara kerja.
Kemiskinan dalam sudut pandang ekonomi, didefinisikan
sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.

Sumber daya dalam hal ini tidak hanya aspek finansial,


tetapi semua jenis kekayaan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan dalam arti luas. Kemiskinan ini menggunakan
indikator yang sifatnya materi seperti kepemilikan harta benda,
pendapatan perkapita, maupun konsumsi sebagaimana Badan
Pusat Statistik (BPS) menggunakan indikator konsumsi sebesar
21,00 kalori/orang setiap hari yang disetarakan dengan
pendapatan tertentu. Contoh kemiskinan ini adalah tidak
mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan,
papan dan akses lain, seperti kesehatan, pekerjaan maupun
pendidikan.
Kemiskinan dalam sudut pandang sosial mengarah pada
keadaan dimana terdapat keterbatasan individu atau kelompok
dalam mengakses jaringan dan struktur sosial yang mendukung
dalam mendapatkan kesempatan-kesempatan peningkatan
produktivitas. Faktor penghambat tersebut secara umum
meliputi faktor internal. Adapun faktor eksternal berasal dari
luar kemampuan seseorang tersebut, seperti birokrasi atau
peraturan-peraturan resmi yang menghambat seseorang
mendapatkan sumber daya.

Secara sederhana kemiskinan dalam perspektif sosial


dimaknai sebagai kemiskinan yang pada awalnya disebabkan
oleh kemiskinan ekonomi, kemudian dikarenakan terlalu lama
dalam kondisi tersebut baik karena faktor tidak disengaja,
disengaja, maupun karena dipelihara menyebabkan efek
domino, yaitu tumbuhnya patologi atau masalah-masalah
sosial.

b. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang muncul
bukan diakibatkan karena ketidakmampuan si miskin untuk
bekerja (malas), melainkan karena ketidakmampuan sistem dan
struktur sosial dalam menyediakan kesempatan-kesempatan
yang memungkinkan si miskin dapat bekerja. Mereka yang
tergolong dalam kelompok ini adalah buruh tani, pemulung,
penggali pasir, dan mereka yang tidak terpelajar dan tidak
terlatih. Pihak yang berperan besar dari terciptanya kemiskinan
struktural ini adalah pemerintah karena sebagai pihak yang
memiliki kekuasaan dan kebijakan cenderung membiarkan
masyarakat dalam kondisi miskin, tidak mengeluarkan
kebijakan yang mendukung masyarakat miskin untuk
melepaskan diri dari jerat kemiskinannya.
Terdapat dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan
bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan.
1). Kemiskinan alamiah terjadi, antara lain akibat sumber daya
alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan
bencana alam.
2). Kemiskinan buatan terjadi karena lembaga-lembaga yang
ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak
mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain
yang tersedia sehingga mereka tetap miskin. Karena itu, para
pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunan yang
selalu terfokus pada pertumbuhan dibanding pemerataan.

Berbagai persoalan kemiskinan penduduk merupakan


suatu hal yang menarik untuk disimak dari berbagai aspek, di
antaranya, aspek sosial, ekonomi, psikologi, dan politik.
1). Dilihat dari aspek sosial akibat terbatasnya interaksi sosial
dan penguasaan informasi.
2). Dilihat dari aspek ekonomi kemiskinan akan tampak pada
terbatasnya pemilikan alat produksi, upah kecil, daya tawar
rendah, dan lemah mengantisipasi peluang.
3). Dilihat dari aspek psikologi terutama akibat rasa rendah diri,
fatalisme, malas, dan rasa terisolir.
4). Dilihat dari aspek politik berkaitan dengan kecilnya akses
terhadap berbagai fasilitas dan kesempatan, diskriminatif,
posisi lemah dalam proses pengambil keputusan.

2. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah ketimpangan sosial untuk mendapatkan atau
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Para ahli mengatakan bahwa
sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan,
perumahan peluang berusaha dan kerja, dapat berupa kebutuhan sekunder,
seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana
saluran politik, atau pemenuhan pengembangan suatu hal.

Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor


penghambat sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk me
manfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Secara
teoretis sekurang-kurangnya ada dua faktor yang menghambat faktor-
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal), yaitu
rendahnya kualitas sumber daya manusia karena tingkat pendidikan atau
keterampilan atau kesehatan rendah atau ada hambatan budaya (budaya
kemiskinan). Dalam penjelasan Lewis (1969), kesenjangan sosial ini
muncul karena masyarakat itu terkungkung dalam kebudayaan
kemiskinan. Pengertian daripada kesenjangan sosial adalah “jarak” yang
terjadi di tengah-tengah masyarakat disebabkan oleh perbedaan status
sosial, maupun status ekonomi yang ada di tengah-tengah masyarakat.

a. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kesenjangan Sosial


1). Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang antara lain, rendahnya kualitas sumber daya
manusia karena tingkat pendidikan yang rendah (keterampilan), tingkat
kesehatan yang rendah dan adanya ketidakinginan untuk mengubah
kemiskinan.
2). Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar
kemampuan seseorang (eksternal). Kesenjangan sosial ini merupakan
salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural. Alfian, Melly
G. Tan dan Selo Sumarjan mengatakan, struktural adalah kemiskinan
yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial
masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber
pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

b. Dampak Terjadinya Kesenjangan Sosial di Indonesia


1). Melemahnya Wirausaha
2). Terjadinya Kriminalitas
3). Terjadinya Monopoli

c. Upaya dan Solusi Penyelesaian Kesenjangan Sosial di Indonesia


1). Mengutamakan Pendidikan
2). Menciptakan lapangan kerja dan meminimalkan kemiskinan
3). Meminimalkan dan memberantas korupsi dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan
manusia, ada lima macam keadilan menurut Aristoteles, yaitu keadilan
komutatif, keadilan distributif, keadilan kodrat alam, keadilan
konvensional, dan keadilan perbaikan.

3. Ketidak Harmonisan Keluarga


Keluarga adalah tempat sosialisasi yang pertama dan utama bagi
seorang anak, dan satu-satunya media sosialisasi primer. Oleh karena itu
keluarga memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
pembentukan kepribadian anak. Di dalam keluargalah anak akan
mendapatkan dasar-dasar penanaman nilai dan norma sosial. Serta di
dalam keluarga seharusnya anak mendapatkan pendidikan dan
pengawasan yang lebih baik.

Kenakalan remaja yang terjadi dari waktu ke waktu menunjukkan


peningkatan kuantitas dan kualitas. Berbagai kasus kenakalan seperti
tawuran pelajar hingga pembunuhan oleh anak usia remaja dinilai salah
satunya disebabkan oleh ketidakharmonisan keluarga.

4. Peperangan
Peperangan merupakan sebuah konflik antar sebuah kelompok yang
terjadi di sebuah lingkungan atau lokasi tertentu. Peperangan
mengakibatkan di organisasi sosial dalam berbagai aspek kemasyarakatan,
baik bagi negara yang ke luar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang
kalah.

Peperangan pada masa sekarang biasanya merupakan perang total,


yaitu tidak hanya angkatan bersenjata yang terlibat, namun seluruh
lapisan masyarakat, misalnya diberlakukannya suatu embargo dalam
bidang tertentu.

Perang selalu menyisakan persoalan yang berkepanjangan. Retaknya


hubungan sosial, bahkan mungkin dendam berkepanjangan yang sulit
dihentikan. Selain tentunya korban harta bahkan nyawa. Trauma terhadap
anak-anak menjadi persoalan tersendiri yang dapat mewarnai
perkembangan kepribadian anak-anak korban perang. Serta persoalan
kemanusiaan lainnya, seperti pengungsi, pemenuhan kebutuhan pangan,
dan pendidikan.

5. Kependudukan
Secara umum penduduk adalah masyarakat yang tinggal atau
mendiami suatu wilayah tertentu. Dalam sosiologi penduduk merupakan
kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial karena
masalah itu terjadi di lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah tersebut
bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, baik di negara maju maupun di
negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia. Masalah
kependudukan bisa terjadi oleh faktor-faktor tertentu, salah satunya adalah
karena perkembangan penduduk yang tidak seimbang. Kemudian
berkembang memunculkan masalah-masalah lain seperti kemiskinan,
kesehatan, pendidikan dan masalah lain yang umumnya timbul akibat
masalah perkembangan penduduk yang tidak seimbang

Masalah kependudukan terbagi dalam dua garis besar yaitu, masalah


kuantitas dan kualitas.
Permasalahan kuantitas diantaranya:
a. Jumlah penduduk.
b. Pertumbuhan penduduk.
c. Kepadatan penduduk.
d. Komposisi penduduk.

•Permasalahan kualitas diantaranya:


a. Masalah tingkat pendidikan.
b. Masalah kesehatan.
c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berbagai masalah sosial yang terjadi di ranah publik, membuat
ketidakseimbangan dalam interaksi sosial. Untuk itu diperlukan sikap cermat
dan bijaksana dalam menanggapi permasalahan sosial yang ada, karena bagi
beberapa orang permasalahan sosial bisa saja terbawa hati, yang
menyebabkan masalah itu terbawa hingga berlarut larut.

Kita sebagai makhluk sosial hendaknya saling melengkapi satu sama


lain, agar permasalahan sosial yang ada dapat di hindari dan diselesaikan
dengan baik. Maka dari itu masalah yang ada di ranah publik hendaknya kita
perbaiki, agar menciptakan dunia yang aman, tentram, dan ramah bagi semua
orang, juga untuk masa depan yang lebih baik.

3.2 Saran
Kami perancang makalah ini dan juga penulis makalah ini tentunya
menyadari bahwa makalah yang dibuat ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar dalam pembuatan karya tulis selanjutnya bisa lebih baik
lagi, atas perhatiannya kami usapkan terima kasih.
.
DAFTAR PUSTAKA

Internet:
 https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/
KM201626/materi1.html
 https://www.kompasiana.com/rutpurba/616f872e06310e3e3b301823/
permasalahan-sosial-dalam-masyarakat
 Buku Paket Pembelajaran SOSIOLOGI Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai