- Kelompok sosialnya;
Kelompok sosial maksudnya dilingkungan dimana ia bergaul dan berhubungan
dengan orang-orang yang pekerjaannya atau statusnya sama. Penulisan sejarah
biasanya dilakukan oleh ahli sejarah dan juga oleh penulis yang bukan sejarawan
seperti wartawan, kolumnis, guru, dan lain-lain. Perbedaan latar belakang
kelompok sosial akan memberikan perbedaan dalam penulisan sejarah.
- Perbendaharaan pengetahuan;
Seberapa jauh pengetahuan yang dimiliki penulis atau penutur sejarah akan
mempengaruhi kisah sejarah. Pengetahuan yang dimaksud baik pengetahuan fakta
maupun pengetahuan dari ilmu pengetahuan. Bagi penulis atau penutur yang
memiliki wawasan yang luas akan mengkisahkan suatu peristiwa dengan jelas
dan lengkap. Seorang saksi yang langsung menyaksikan atau terlibat dalam suatu
peristiwa akan memiliki pengetahuan fakta yang lebih banyak dibanding dengan
orang yang tidak terlibat secara langsung, walaupun orang tersebut
mengetahuinya.
Pengetahuan yang dimiliki oleh penulis sejarah akan mempengaruhi terhadap
hasil tulisannya. Seorang penulis yang memiliki sumber-sumber atau fakta
sejarah yang banyak, maka ia akan menampilkan suatu kisah sejarah yang lebih
mendalam.
- Kemampuan berbahasa;
Fakta yang ditemukan oleh penulis sejarah akan dikemukakan dalam bentuk
bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Walaupun seseorang memiliki
sumber dan data yang lengkap, tetapi jika gaya bahasanya sulit dimengerti oleh
pembacanya, maka cerita sejarah itu akan terasa kering, tidak menarik.
Kemampuan berbahasa dalam menulis sejarah dapat berupa kemampuan
berimajinasi, yaitu bagaimana seorang penulis merekonstruksi fakta atau bukti-
bukti sejarah yang kemudian disusun dalam bentuk cerita sejarah yang dapat
dibaca orang lain. Penulis sejarah harus mampu menghidupkan masa lalu. Masa
lalu akan menjadi hidup jika seorang penulis mampu mengisahkan dengan gaya
bahasa yang baik.
Syarat-syarat tersebut dapat dipenuhi dalam sejarah. Hal ini dapat kita lihat
sebagai berikut :
1) Masalah yang menjadi objek kajian sejarah adalah kejadian-kejadian dimasa lalu
yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan manusia, kejadian-kejadian itu
merupakan sebab akibat
2) Metode sejarah adalah cara menangani bukti-bukti sejarah dan
menghubungkannya serta memastikannya dengan bukti tentang asal-usul.
Kemudian menarik penafsiran dengan bukti peristiwa masa lalu sehingga terlihat
probabilitasnya.
3) Kisah sejarah disusun dengan sistematis, berdasarkan tahun kejadian dan
peristiwa yang mengawalinya.
4) Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian sumber sejarah yang
dikumpulkan dengan menggunakan rasio.
5) Kebenaran fakta sejarah adalah objektif, karena dalam menyusun kisah sejarah
harus berdasarkan fakta yang ada.
Sejarah dikatakan sebagai seni sebab dalam rangka penulisan sejarah, seorang
penulis memerlukan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa.
Sejarawan memerlukan intuisi atau ilham, yaitu pemahaman langsung dan
insting selama masa penelitian berlangsung. Seringkali dalam rangka memilih
suatu penjelasan sejarawan juga memerlukan intuisi. Dalam hal ini cara kerja
sejarawan sama dengan cara kerja seorang seniman. Walaupun demikian dalam
menuliskan hasil karyanya sejarawan harus tetap berpijak kepada bukti dan data
yang ada.
Seorang sejarawan harus dapat berimajinasi membayangkan apa yang
sebenarnya terjadi pada masa lampau. Misalnya dalam menuliskan cerita tentang
perang Padri, ia harus dapat membayangkan bagaimana keadaan alam daerah
Minangkabau, kehidupan masyarakatnya, adat istiadatnya sehingga dapat
memahami mengapa didaerah tersebut kemudian timbul perang saudara.
Dalam menulis sejarah, sejarawan dituntut untuk membawa si pembaca
seolah-olah hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa sejarah. Dalam hal ini
sejarawan haruslah mempunyai emosi yang tinggi untuk menyatukan perasaan
dengan objeknya. Sifat ini sangat penting untuk mewariskan nilai-nilai
perjuangan.
Penggunaan gaya bahasa juga diperlukan dalam penulisan sejarah. Gaya
bahasa yang baik, bukan berarti yang berbunga-bunga. Terkadang bahasa yang
lugas lebih menarik. Dalam tulisan sejarah, deskripsi itu seperti melukis
naturalistis. Hal yang diperlukan adalah kemampuan untuk menuliskan detil.
Seni satra dapat menyumbangkan karakteristik pada tulisan sejarah. Sejarawan
harus bisa menggambarkan watak manusia dalam descripsinya. Plot atau alur
cerita diperlukan juga dalam sejarah. Kisah yang berangkai, dari pendahuluan,
inti cerita dan penutup akan memberi nyawa pada kisah sejarah.
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan.
Dikatakannyta bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidak mudah karena
memerlukan imajinasi dan seni. Menulis sejarah merupakan seni, filsafat,
polemik, dan dapat sebagai propaganda. Dalam penulisan kisah sejarah, perlu
menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah
dimengerti. Oleh karena itu, diperlukan seni dalam penulisannya. Seorang penulis
sejarah harus bersedia menjadi ahli seni yang menghidupkan kembali kisah
kehidupan masa lampau untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dengan demikian, selain unsur ilmiah yang terdapat dalam sejarah, juga terdapat
unsur seni.
Hakikat dan Ruang lingkup ilmu sejarah
A.
Roeslan Abdul Gani, sejarah ialah ilmu yang meneliti dan menyelidiki
secarasistematis keseluruhan perkembangan masyarakat.Ilmu sejarah ibarat
pengelihatan 3 dimensiPengelihatan masa silamKe masa sekarangMasa yang
akan datang2.
Moh. Yamin .SH memberikan definisi sejarah adalah ilmu pegetahuan yang
disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa.3.
Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematik (teratur dan rapi