Anda di halaman 1dari 36

BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS

BAGI PENULIS SEJARAH

MATA AJAR :
METODE SEJARAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
DIREKTORAT SEJARAH
2017
1
Arti Kata Sejarah Menurut
Kamus Bahasa Indonesia
1. Asal-usul (keturunan) silsilah
2. Kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa
lampau
3. Pengetahuan atau uraian
tentang peristiwa dan kejadian
yang benar-benar terjadi di
masa lampau
2
Pokok Kajian Ilmu Sejarah

“Segala hal yang berkaitan


dengan manusia yang memiliki
makna sosial yang terjadi di
dalam waktu”

3
Pengertian Tentang
Metode Sejarah
• Secara umum metode berkaitan dengan masalah
“bagaimana orang memperoleh pengetahuan”
• Ilmu sejarah seperti ilmu-ilmu lainnya mempunyai
unsur yang merupakan alat untuk mengorganisasi
seluruh tubuh pengetahuannya serta
menstrukturasi pikiran, yaitu metode sejarah
• Menurut Louis Gottschalk definisi dari metode
sejarah ialah: “proses menguji dan menganalisis
secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau”

4
Empat Tahapan
Dalam Metode Sejarah
1. Heuristik  Pencarian Sumber.
Berasal dari bahasa Yunani: Heuriskeun,
yang artinya mencari, menemukan.
Dengan demikian heuristik adalah proses
mencari, menemukan, dan menghimpun
bukti-bukti sejarah.
2. Kritik  Proses pengujian dan penilaian
Terbagi dalam dua langkah, yaitu kritik
ekstern, dan kritik intern…

5
Lanjutan...
3. Interpretasi  Proses memahami makna
yang sebenarnya dari pada bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai
4. Historiografi  Penyajian pemikiran baru
berdasarkan bukti-bukti yang telah dinilai
itu dalam bentuk tertulis

6
Sumber Sejarah 1:
Dokumen Tertulis
• Peristiwa yang telah terjadi sebagai sejarah
dalam arti obyektif tidak mungkin diulang
kembali
• Apa yang dapat diungkapkan atau
diaktualisasikan adalah bekas-bekasnya sebagai
memori sebagaimana yang tersimpan di dalam
sumber-sumber sejarah berupa dokumen
tertulis dan bentuk-bentuk penyimpan memori
lainnya
• Hal ini yang menjelaskan mengapa sumber-
sumber sejarah, terutama dokumen, sangat
diperlukan dalam proses rekonstruksi sejarah
7
Dokumen Sebagai
Alat Perekam
• Dokumen adalah alat perekam
informasi yang pada umumnya terbuat
dari kertas tetapi dapat juga terbuat
dari bahan lainnya seperti potongan
tanah liat, kayu, plastik, kertas film,
dan sebagainya.
• Dokumen dapat dibuat dengan cara
manual (ditulis dengan tinta) mapun
mekanis (dicetak, direkam, ataupun
didigitalisasi)
8
Sumber sejarah tertulis
terbagi dalam tiga jenis
• Sumber asli: adalah kesaksian dari seorang
saksi pandangan mata yang menyaksikan atau
mengalami suatu peristiwa secara langsung
yang masih dalam bentuk aslinya
• Sumber primer: adalah kesaksian dari
seorang saksi pandangan mata yang
menyaksikan atau mengalami suatu peristiwa
secara langsung
• Sumber sekunder: kesaksian dari siapapun
yang bukan merupakan saksi pandangan
mata, yaitu kesaksian dari seseorang yang
tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan 9
Keterangan tentang tiga
jenis sumber sejarah
• Sumber asli pasti merupakan sumber primer,
namun sumber primer belum tentu merupakan
sumber asli. Sebagai ilustrasi:naskah
poklamasi kemerdekaan yang berbentuk
tulisan tangan dari Soekarno merupakan
sumber asli dan sekaligus sumber primer,
namun reproduksi atau fotokopi dari naskah
tersebut adalah merupakan sumber primer
yang bukan merupakan sumber asli

10
Masalah Yang Dihadapi
Dalam Pencarian Sumber Sejarah
• Kelangkaan dokumen tertulis untuk
periode sejarah tertentu (terutama
kontemporer)
• Pelaku-pelaku sejarah yang sudah tua
dan ingatannya sudah mundur (sumber
lisan)
• Sumber benda atau bangunan yang
sudah rusak atau hilang
• Sumber sejarah yang tersimpan di luar
negeri 11
Kendala Dalam Mengakses
Sumber Tertulis
• Dokumen tidak dapat diakses karena
ditulis dalam huruf (paleografi, Arab,
Cina, Jawa kuno, dan sebagainya)
yang tidak dikuasai oleh peneliti
• menggunakan bahasa asing atau
bahasa daerah yang tidak dimengerti
oleh peneliti
• kondisinya sudah sangat rapuh
sehingga tulisannya tidak dapat
dibaca 12
Sumber Sejarah 2:
Sejarah Lisan
• Sejarah lisan, meskipun berkonotasi
subyektif karena berupa kesaksian individu,
dapat mengisi kekurangan sumber dokumen
tertulis yang sering terjadi dalam penelitian
sejarah kontemporer
• Dalam kasus tertentu (misalnya dalam
persitiwa tiga daerah) sejarah lisan dapat
menjadi sumber sejarah utama dalam
rekonstruksi sejarah kontemporer...

13
Lanjutan...
• Sejarah Lisan memiliki potensi untuk
memberi eksplanasi sejarah yang tidak
terduga sebelumnya, sehingga peristiwa
atau gejala sejarah dapat dijelaskan dengan
lebih meyakinkan

14
Kelemahan Sejarah Lisan

• Kesaksian yang diberikan berasal dari


sumber-sumber yang memiliki persepsi yang
berbeda
• Permusuhan diantara sumber-sumber yang
memberi kesaksian. Padahal melakukan
crosscheck sangat penting dalam metode
sejarah lisan...

15
Lanjutan...
• Pelaku sudah berusia lanjut sehingga sudah
banyak lupa ini bisa terjadi jika wawancara
dilakukan dengan sangat terlambat
• Rasa ke-akuan dari sumber sejarah yang
merasa dirinya memainkan peranan yang
paling penting atau sebaliknya, yaitu
sumber sejarah yang tidak mau
menonjolkan diri sama sekali

16
Beberapa cara mengatasi
kelemahan sejarah lisan
1. Melakukan wawancara sejarah simultan,
yaitu mewawancarai secara bersama
beberapa pelaku dan saksi secara bersama
2. Mencocokkan kesaksian yang diberikan
sumber lisan dengan sumber-sumber
sejarah lainnya (tertulis, benda, ataupun
rekaman berupa suara atau gambar)
3. Melakukan kritik sumber dengan
mengajukan pertanyaan apakah sumber
lisan “mampu” dan “mau” menyatakan
kebenaran
17
Sumber Sejarah 3:
Sumber Benda
• Memori dari masa lalu tidak hanya bisa
disimpan dalam bentuk naskah, dokumen,
ataupun buku yang semuanya adalah media
untuk menyimpan tulisan, tetapi juga dalam
bentuk benda-benda
• Manusia sebagai pelaku utama di dalam
sejarah adalah manusia biasa yang makan,
minum, berpakaian, tidur dan melakukan
aktifitas sehari-hari lainnya yang tidak hanya
meninggalkan rekaman kegiatannya dalam
bentuk tulisan tetapi juga benda-benda yang
digunakannya sehari-hari…
18
Lanjutan...
• Bagi seorang peneliti sejarah, benda-benda
peninggalan dari masa lalu seperti bangunan
pabrik, rumah, mobil, kursi, meja, pakaian,
dan benda-benda lainnya memiliki arti yang
tidak kalah pentingnya dengan surat-surat
pribadi, buku harian, jurnal, surat perintah,
dan dokumen tertulis lainnya dalam
merekonstruksi sejarah
• Peneliti sejarah perlu mengkaji benda-benda
tersebut bukan hanya sebagai benda
peninggalan dari masa lampau, tetapi juga
untuk menempatkannya dalam konteks yang
lebih luas yang berkaitan dengan kebudayaan
dan masyarakat yang menghasilkan benda-
benda tersebut 19
Berbagai Jenis
Sumber Benda
• Bangunan berupa rumah, gedung, dan
benteng
• Sarana infrastruktur berupa jalan,
jembatan, dan pelabuhan
• Berbagai macam benda seperti
peralatan rumah tangga, pakaian,
senjata

20
Menemukan Sumber Benda
• Sumber sejarah tiga dimensi dapat
ditemukan di mana saja
• Rumah dan gedung tua dapat ditemukan di
kota besar dan kecil ataupun di pedalaman
• Sarana infrastruktur yang berasal dari masa
kolonial atapun setelah Indonesia merdeka
terutama terdapat di daerah yang secara
administrasi dan ekonomi memiliki arti
penting
• Sumber berupa peralatan rumah tangga,
pakaian dan senjata seringkali disimpan di
museum atau sebagai koleksi pribadi
21
Kritik Sumber (Ekstern)
• Kritik ekstern berkaitan dengan keaslian
sumber sejarah
• Berbagai jenis sumber sejarah tertulis,
sumber benda ataupun sumber digital dapat
dipalsukan
• Jika sumber sejarah tersimpan di lembaga
resmi besar kemungkinan terjamin
keasliannya
• Dalam menguji keaslian sumber peneliti
dapat memunta bantuan orang yang ahli
22
Kritik Sumber (Intern)
• Kritik intern dilakukan dengan melakukan
verifikasi atau membandingkan dengan
sumber sejarah yang lain
• Sumber sejarah yang diperbadingkan tidak
hanya dengan sumber terulis, tetapi juga
sumber lisan, sumber benda, sumber audio-
visual, dan sumber digital
• Ketidak akuratan data seringkali terjadi
dalam hal nama orang, tanggal peristiwa,
lokasi kejadian dan data spesifik lainnya
23
Interpretasi
• Dalam menafsirkan suatu peristiwa sejarah,
para peneliti bisa saja menggunakan fakta-
fakta yang sama
• Meski demikian mereka dapat sampai pada
kesimpulan yang berbeda
• Perbedaan ini disebabkan karena masalah
interpretasi dan penggunaan pendekatan
yang berbeda
• Perbedaan dalam menginterpretasikan
suatu peristiwa diantara para sejarawan
adalah hal yang biasa
24
Penulisan Sejarah
• Persayaratan pertama untuk bisa menulis
dengan baik adalah penguasaan bahasa
• Syarat berikutnya adalah kemampuan untuk
merangkai berbagai fakta yang ada untuk
menjadi suatu kisah sejarah yang kehoren
• Selain itu penulisan sejarah juga
memerlukan imajinasi. Kemampuan imjinasi
diperlukan untuk membuat narasi sejarah
menjadi menarik untuk dibaca

25
Sejarah Sebagai Sistem
• Sejarah sebagai hasil rekonstruksi terhadap
fakta-fakta merupakan suatu kesatuan yang
koheren
• Koherensi mengandung tuntutan bahwa
fakta-fakta yang dikumpulkan dan disusun
terkait satu dengan yang lainnya dan dapat
saling menjelaskan
• Masing-masing fakta berfungsi untuk
mendukung proses rekonstruksi secara
keseluruhan sehingga proses rekonstruksi
sejarah dapat diibaratkan dengan
membangun sebuah sistem
26
Merangkai Fakta
• Proses penulisan sejarah sebagai suatu
penyusunan sintesis mirip dengan
pembangunan suatu gedung
• Untuk mencapai hasil sintesis diperlukan
kerangka pikiran yang dapat mewadahi
fakta-fakta yang ada
• Proses merangkai fakta-fakta sebagai suatu
sintesis memerlukan kemampuan berpikir
logis dan imajinasi
• Penyusunan sintesis akan dipermudah
dengan penggunaan konsep-konsep dan
teori-teori
27
Kronologi
• Dalam proses rekonstruksi sejarah
kadangkala muncul kekacauan karena orang
lupa mana yang terjadi terlebih dahulu dan
mana yang kemudian
• Urutan peristiwa secara kronologis dalam
masa lampau adalah fundamental dalam
setiap pengetahuan sejarah
• Ini tidak berarti bahwa sejarah dapat
disamakan dengan kronologi
(kronos=waktu)...
28
Lanjutan...
• Kronologi adalah bentuk penulisan tentang
suatu rangkaian peristiwa di masa lampau
yang terjadi secara berurutan
• Historiografi tradisional banyak yang
berbentuk kronik, seperti: kronik
Banjarmasin, kronik Kutai, dan Kronik Wajo

29
Anakronis
• Meskipun sejarah tidak semata-mata tersusun
secara kronologis, namun kerangka kronologi
tetap terlihat jelas
• Unsur yang sangat esensial dalam kronik ialah
geneologi atau silsilah, maka dengan
sendirinya urutan generasi juga
mencerminkan urutan kronologi
• Berkaitan dengan hal-hal di atas, apa yang
perlu dihindari adalah anakronis, yaitu
mengacaubalaukan urutan peristiwa
• Anakronis berarti jalannya waktu menyalahi
gambaran tentang waktu yang bergerak
secara linear 30
Waktu Linear
(Bergerak Lurus)
• Dalam peradaban Barat penggambaran
waktu secara linear sangat dominan
• Secara implisit waktu bergerak dari
belakang ke depan atau dari kiri ke kanan
dengan memakai titik awal dan titik akhir
sebagai titik tolak dan ujung
• Karenanya, gerakan yang progresif adalah
unsur yang esensial dalam kosmologi barat
• Dari waktu ke waktu suatu peradaban akan
semakin maju atau mencapai tingkatan
yang lebih tinggi dari masa sebelumnya 31
Tiga Dimensi Waktu
• Dalam pandangan waktu linear, secara
implisit waktu mempunyai tiga dimensi:
masa lampau, masa kini, dan masa depan
• Kita menghadapi kenyataan bahwa masa
kini bergerak terus secara matematis yang
diukur dengan jam, hari, minggu, bulan,
tahun, dekade, dan millenium
• Penggunaan istilah masa kini sebenarnya
sangat relatif…

32
Lanjutan...
• Dilihat secara obyektif sesungguhnya tidak
ada masa kini, karena yang ada adalah titik
temu antara masa lampau dan masa depan
• Sebaliknya, masa kini sering dilebarkan
sehingga menjadi relatif meluas seperti
dilakukan di dalam ilmu-ilmu sosial
• Karena itu dapat dimengerti jika istilah
sejarah kontemporer dapat meliputi
beberapa dasawarsa

33
Posisi Peneliti
Dalam Rekonstruksi Sejarah
• Dalam rekonstruksi sejarah tercakup
pandangan, pendekatan, metode, dan gaya
bahasa Peneliti
• Dalam merekonstruksi sejarah, Peneliti
berperan mirip dengan saksi di pengadilan
• Peneliti perlu menjelaskan fakta-fakta
sejelas-jelasnya, sehingga masyarakat
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi...

34
Lanjutan...
• Peneliti diharapkan tidak mencampur
rekonstruksi sejarah dengan pendapat,
komentar, dan ekspresi emosional, yang
kesemuanya tidak relevan dengan cerita
kejadiannya

35
36

Anda mungkin juga menyukai