Anda di halaman 1dari 32

Review

SUMBER SEJARAH DAN


METODE PENELITIAN
SEJARAH
METODE PENELITIAN
SEJARAH
METODE PENELITIAN SEJARAH
BERTUJUAN UNTUK MEREKONSTRUKSI MASA LALU
SECARA SISTEMATIS DAN OBJEKTIF DENGAN
MENGUMPULKAN, MENILAI, MEMVERIFIKASI DAN
MENSINTESISKAN BUKTI (DATA) UNTUK
MENETAPKAN FAKTA DAN MENCAPAI KONGKLUSI
YANG DAPAT DIPERTAHANKAN
Sumber Sejarah dalam Konteks
Pembelajaran Sejarah

◆Sumber sejarah dalam konteks


pembelajaran merupakan sumber
informasi yang akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh siswa ketika dia akan
melakukan penelitian sejarah
SUMBER SEJARAH
◆sumber (data) sejarah meliputi:
◆sumber primer dan
◆sumber sekunder

◆Menurut Bahannya, sumber


sejarah terdiri dari: sumber
tertulis, sumber lisan, dan
sumber benda
TIPE-TIPE DATA DALAM
PENELITIAN SEJARAH
◆ Peneliti sejarah berhadapan dengan 4 tipe
data sejarah, yaitu:
1) sumber primer,
2) sumber sekunder;
3) rekaman berseri (running record);
4) dan recollection.
Sejarah tradisional biasanya hanya sibuk
dengan sumber-sumber primer belaka.
SUMBER PRIMER
◆ Surat, buku harian, koran, film, novel, artifak seperti pakaian, bangunan,
foto, dan sejenisnya yang berasal dari masa lampau dan masih ada
hingga sekarang.
◆ Bahan-bahan tersebut biasanya tersimpan di arsip, di museum dan
koleksi pribadi.
◆ Dokumen-dokumen, baik dipublikasi maupun tidak adalah bahan yang
paling utama dalam penulisan sejarah.
◆ Kalau suatu dokumen berasal dari zaman tua, kadang-kadang, hanya ada
beberapa kata dari dokumen itu yang masih dipakai pada zaman
sekarang. Kesulitan kita memahami masyarakat masa lalu secara
seutuhnya, adalah karena kebanyakan dokumen tua itu merupakan tulisan
orang-orang elite dan versi resmi belaka, sehingga pemahaman kita dari
sumber seperti itu hanya dari satu sisi elite belaka. Orang-orang miskin,
budak, orang desa tidak mempunyai peninggalan tertulis, karena mereka
pada masa lalu adalah buta huruf.
Sumber Sekunder.
◆ Sumber primerlah yang mempunyai nilai
otentik dan realita. Sumber primer
mengenai suatu lokasi dan waktu tertentu
biasanya terbatas sekali dan langka. Karena
itu peneliti sejarah perlu menggunakan
sumber sekunder untuk memperkaya
rekonstruksi. Sumber sekunder tersebut
bisa berupa karya-karya sejarawan
terdahulu yang telah berpengalaman
dengan spesialisasi tertentu.
Sumber Sejarah
Sumber: Pokok, Asal, Dasar

Sumber Sejarah:Sesuatu yang


menceritakan kegiatan manusia
pada masa lampau

➢ Sumber Primer: Sumber


Berdasarkan Sifatnya yang diperoleh secara
langsung dari pelaku sejarah
atau yang terlibat langsung
dalam peristiwa

➢ Sumber Sekunder: Sumber


yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui
perantara
➢ Sumber Lisan: sumber yang
Berdasarkan Jenisnya diperoleh langsung dari pelaku /
saksi Sejarah
Contoh : mahasiswa ‘98
menceritakan peritiwa yang
dialaminya kepada orang lain

➢ Sumber Tertulis: sumber yang


diperoleh dari peninggalan-
peninggalan tertulis
Contoh : prasasti, dokumen, arsip,
surat kabar

➢ Sumber Benda: sumber yang


diperoleh dari peninggalan
kebendaan
Contoh : arca, perkakas, fosil,
senjata
ARSIP
◆ Berasal dari kata Yunani Arche yang
berarti permulaan. Kemudian dalam
bahasa latinnya disebut archivium
(tempat untuk menyimpan)
◆ Menurut Pasal 1 UU Nomor 7 tahun 1971,
yang dimaksud dengan Arsip adalah:
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima
oleh Lembaga-lembaga Negara dan
badan-badan pemerintah dalam bentuk
dan corak apapun baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah
2. Naskah-naskah yang dibuat dan
diterima oleh Badan-badan Swasta
dan atau perorangan dalam bentuk
corak apapun, baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok, dalam
rangka pelaksanaan kegiatan
kebangsaan
BENTUK-BENTUK ARSIP
1. Arsip kertas atau tekstual (paper based
record)
2. Arsip audio visual (voice and video
media) yang terbagi menjadi:
➢ moving image
➢ Still picture
➢ Sound recording
3. Arsip bentuk mikro (mikrofilm)
4. Arsip Kartografik dan kearsitekturan
5. Arsip elektronik
Running Records atau
Rekaman Berjalan
◆Yaitu file atau dokumen statistik
yang dipelihara oleh suatu organisasi
atau kantor. Misalnya kita bisa
menemukan buku register di Kantor
Urusan Agama yang merekam data
dari tahun 1950-an hingga sekarang.
Buku Stambuk tanah (Letter C) di
Kantor kelurahan. Buku Directory
Perguruan Tinggi di Dikti
Kemendikbud.
Recollections
◆ Yaitu penuturan atau tulisan orang tentang pengalaman masa lalunya
atau kesaksian atas suatu peristiwa di masa lalu berdasarkan ingatan
belaka.
◆ Contohnya adalah otobiografi, atau wawancara sejarah lisan.
◆ Recollection mengandung kelemahan, karena ingatan orang itu
terbatas dan karenanya tidak semua pengalaman masa lalu dapat
diingat seluruhnya.
◆ Ada kemungkinan terdapat kesalahan, karena bias oleh masa
sekarang, atau bias kepentingan. Misalnya seorang tapol PKI, dia
akan menutup-nutupi kesaksian tertentu, atau pengalaman tertentu,
mengingat sampai sekarang orang PKI masih berkonotasi negatif
dalam masyarakat kita.
Fakta Sejarah Fakta : keadaan yang sebenarnya,
kebenaran, kenyataan

Fakta Sejarah: kejadian yang


sebenarnya terjadi
dalam peristiwa sejarah

Menurut Bentuknya Fakta Mental: fakta yang masih ada


dalam pikiran
manusia, berupa
ingatan atau
kenangan

Fakta Sosial: kondisi yang


menggambarkan
keadaan sosial
Contoh Sumber Sejarah

Koran Tjahaja yang terbit di masa pendudukan Jepang


Situs Sejarah

Kolam pemandian Candi Tikus di Trowulan, Mojokerto Jawa Timur


merupakan tempat yang menjadi saksi  bisu kehidupan
Kerajaan Majapahit zaman dulu
Apa Penelitian itu?
◆ Penelitian merupakan kegiatan
pengembangan ilmu pengetahuan dengan
menggunakan cara, kaidah dan ketentuan-
ketentuan tertentu yang baku dan
terkonvensi untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan.
◆ Cara mengembangkan ilmu pengetahuan itu
berbeda dalam setiap disiplin atau cabang-
cabang ilmu tertentu, selain disebabkan
oleh pandangan epistemologi yang spesifik
juga oleh subject material yang tidak sama
antara satu ilmu dengan ilmu lainnya.
TAHAP-TAHAP PENELITIAN
HISTORIS
◆ PEMILIHAN TOPIK
◆ PENGUMPULAN SUMBER (Heuristik)
◆ VERIFIKASI BERUPA: KRITIK
EKSTERN DAN INTERN
◆ PENAFSIRAN (Interpretasi)
◆ PENULISAN SEJARAH (Historiografi)
Prosedur penelitian Sejarah
◆ Heuristik adalah kegiatan mencari dan
menemukan sumber yang diperlukan.
◆ Kritik adalah pengujian secara kritis
terhadap sumber-sumber sejarah yang
telah ditemukan, untuk menyeleksi data,
sehingga diperoleh fakta.
◆ Interpretasi, untuk menetapkan makna dan
saling hubungan dari fakta-fakta yang telah
diverifikasi.
◆ Historiografi, penyajian hasil sintesis yg
diperoleh dalam bentuk suatu kisah sejarah.
Heuristik
◆ Heuristik adalah kegiatan mencari dan
menemukan sumber yang diperlukan. Menurut
Carrard (1992) dan Gee (1950)
dalam(Sjamsuddin, 2007, hal. 86) heuristik
merupakan sebuah kegiatan mencari sumber-
sumber untuk mendapatkan data-data/materi
sejarah/evidensi sejarah. Tahap heuristik ini
banyak menyita waktu, biaya, tenaga, pikiran
dan perasaan karena apabila kita mendapatkan
yang dicari maka serasa mendapatkan harta
karun, sementara jika sudah bersusah payah
mencari sumber tetapi tidak berhasil maka rasa
frustasi akan muncul.
Sumber Sejarah
◆ Sumber-sumber sejarah ditemukan di
perpustakaan, arsip dan museum,
dimana kekayaan perpustakaan, arsip
dan museum dapat diketahui dari
petunjuk-petunjuk, indeks, bibliografi,
katalog, majalah, dan jurnal serta
brosur yang meminformasikan kepada
sejarawan, peneliti, pengunjung apa
saja yang tersedia dalam
perpustakaan, arsip atau museum itu
yang berhubungan dengan literatur
atau dokumen sejarah.
Kritik
◆Kritik adalah kegiatan pengujian
secara kritis terhadap sumber-
sumber sejarah untuk memperoleh
otentisitas dan dan kredibilitas.
Tujuan utama kritik sumber adalah
untuk menyeleksi data, sehingga
diperoleh fakta. Dalam metode
sejarah dikenal dengan cara
melakukan kritik eksternal dan kritik
internal.
Kritik Eksternal
◆ Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau
pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber
sejarah . Sebelum sumber-sumber sejarah dapat
digunakan dengan aman, menurut Lucey (1984) ada
lima pertanyaan yang harus dijawab yaitu:
◆ Siapa yang mengatakan?
◆ Apakah kesaksian tersebut telah diubah?
◆ Apa yang dimaksud sumber dengan kesaksiannya?
◆ Apakah orang yang memberikan kesaksian itu
seorang saksi mata (witness) yang kompeten
(mengetahui fakta yang sebenarnya)
◆ Apakah saksi mengatakan fakta yang sebenarnya
(truth) dan memberikan fakta yang diketahui?
Fungsi Kritik Eksternal
◆ Memeriksa sumber sejarah dan
menegakkan otentisitas dan integritas dari
sumber tersebut. Kritik eksternal harus
memperhatikan otentisitas, deteksi sumber
palsu, integritas dan penyuntingan. Sebuah
sumber sejarah (catatan harian, surat,
buku) adalah otentik atau asli jika itu
benar-benar produk dari orang yang
dianggap sebagai pemiliknya (atau dari
periode yang dipercayai sebagai masanya
jika tidak mungkin menandai
pengarangnya).
Mendeteksi Sumber Asli
◆Dalam mendeteksi sumber maka
harus diperhatikan kriteria fisik (jenis
kertas, tinta, cat), garis asal usul
dokumen, tulisan tangan, dan isi dari
sumber.
Kritik Internal
◆ Kritik internal merupakan kebalikan dari
kritik eksternal dengan menekankan aspek
dalam yaitu isi dari sumber, yaitu
kesaksian (testimony) (Sjamsuddin, 2007,
hal. 143). Setelah fakta kesaksian
ditegakkan melalu kritik eksternal, tiba
giliran sejarawan untuk mengadakan
evaluasi terhadap kesaksian tersebut
apakah reliable atau tidak.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam
kritik internal:
◆ Sejarawan harus menetapkan arti sebenarnya
dari perkataan saksi . Mungkin dalam sebuah
tulisan digunakan kalimat metafora sehingga
peneliti harus tahu arti sesungguhnya.
◆ Kredibilitas (keterpercayaan) seorang saksi harus
teruji kejujurannya, bagaimana kesaksiannya itu
dibandingkan dengan saksi-saksi yang lain.
◆ Sumber dikatakan kredibel apabila sumber yang
lain sesuai dengan kesaksiannya baik secara
independen maupun dependen.
Historiografi
◆ Sesudah menyelesaikan langkah-langkah
heurestik dan kritik sumber, langkah
selanjutnya adalah menghasilkan karya
historiografi yang merupakan penafsiran
dan pengelompokkan fakta-fakta dalam
berbagai hubungan juga membuat formulasi
serta presentasi hasil-hasilnya sehingga
akan menggamparkan operasi-operasi
sintetis yang menuntun dari kritik dokumen
kepada penulisan teks yang sesungguhnya.
Tahap-tahap penulisan mencakup
interprestasi, eksplanasi sampai kepada
presentasi atau pemaparan sejarah.
Penafsiran (Interpretasi)
◆ Proses penulisan dilakukan karena ingin
mencipta ulang dengan deskripsi dan
narasi serta melakukan penafsiran
(interpret) dengan menggunakan analisa
dan berorientasi kepada problem. Teknik
analisis deskripsi narasi sering kali
dikaitkan dengan bentuk atau model
sejarah lama, sedangkan teknik analisis
dikaitkan dengan bentuk atau model
sejarah baru yang ilmiah
Penjelasan (Eksplanasi)
◆ Dalam setiap pembahasan mengenai
metodologi sejarah, penjelasan merupakan
satu pusat utama yang menjadi sorotan.
Penjelasan menurut D.H. Fischer berarti
membuat terang, jelas dan dapat dimengerti
dengan menggunakan: what (apa), how
(bagaimana), when (kapan), where (dimana)
dan who (siapa). Penjelasan menuntut jawaban
yang analitis-kritis yang akhirnya bermuara
pada suatu penjelasan atau keterangan sintesis
sejarah. Sejarah yang sebenarnya adalah jika
dapat menjelaskan atau memberikan jawaban
tentang why (mengapa).
Penulisan Sejarah
◆ Menulis sejarah merupakan kegiatan
intelektual dan cara yang utama untuk
memahami sejarah. Ketika sejarawan
memasuki tahap menulis, maka segala
daya pikirannya dikerahkan, bukan saja
keterampilan teknis penggunaan
kutipan dan catatan, tetapi penggunaan
pikiran-pikiran kritis dan analisisnya
sehingga menghasilkan suatu sintesis
dari seluruh hasil penelitiannya atau
penulisan utuh yang disebut
historiografi.

Anda mungkin juga menyukai