Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR

KOMPETENSI DASAR
3. 6 Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/jenis sumber sejarah (artefak,
fosil, tekstual, nontekstual, kebendaan, visual, audiovisual, tradisi lisan)

4. 6 Menyajikan hasil evaluasi kelebihan dan kekurangan berbagai bentuk/jenis sejarah (artefak,
fosil, tektual, nontekstual, kebendaan, visual, audiovisual, tradisi lisan) dalam tulisan dan/atau
media lain.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.6.1 Menyimpulkan pengertian sumber sejarah menurut 3 para ahli
3.6.2 Mengkategorikan jenis-jenis sumber sejarah berdasarkan bentuknya
3.6.3 Menemukan 5 contoh sumber sejarah tertulis (tekstual)
3.6.4 Menguraikan dua bentuk sumber sejarah lisan dan contohnya
3.6.5 Menemukan 4 contoh sumber sejarah visual
3.6..6 Menemukan 3 contoh sumber sejarah audio visual
4.6.1 Menyajikan hasil analisis mengenai pengertian dan jenis-jenis sumber sejarah
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyimpulkan pengertian sumber sejarah menurut 3 para ahli dengan benar
2. Mengkategorikan jenis-jenis sumber sejarah berdasarkan bentuknya dengan cermat
3. Menemukan 5 contoh sumber sejarah tertulis (tekstual) dengan tepat
4. Menguraikan dua bentuk sumber lisan dengan benar
5. Menemukan contoh-contoh sumber Kebendaan dengan tepat
6. Menemukan 4 contoh sumber sejarah visual dengan tepat
7. Menemukan 3 contoh sumber sejarah audio visual dengan tepat
8. Menyajikan hasil analisis mengenai pengertian dan jenis-jenis sumber sejarah dengan penuh percaya
diri

URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN SUMBER SEJARAH
1. R. Moh Ali 
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud, serta
berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman purba sampai dengan
sekarang.
Penjelasan: yang dimaksud dengan berwujud menurut Moh Ali adalah sumber-
sumber yang berupa tulisan, maupun yang berbentuk benda. Sedangkan yang
tidak berwujud adalah sumber sejarah yang berbentuk lisan.
2. Sidi Gazalba
sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual
Penjelasan: warisan tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh dari tulisan-
tulisan yang terdapat dalam dokumen, surat-surat, laporan-laporan, prasasti dll.
Sedangkan warisan dalam bentuk visual misalnya adalah rekaman video yang
menggambarkan tentang suatu peristiwa sejarah. Misalnya video tentang
pendudukan Jepang di Indonesia, video tentang perang dunia I dan II, rekaman
tentang pidato kenegaraan dll.
3. Mohammad yamin
sumber sejara adalah  kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah
Penjelasan: kumpulan benda kebudayaan adalah sumber sumber yang berasal
dari benda kuno/purbakala. Benda-benda tersebut memiliki nilai sejarah dan
dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah pada masa lampau. Dengan
mengamati benda-benda dan kemudian meneliti benda-benda tersebut dengan
ilmu bantu lainnya, akan diperoleh suatu data yang dapat berfungsi sebagai data
penunjang penelitian

KESIMPULAN
Sumber sejarah adalah warisan kebudayaan berbentuk lisan, tulisan maupun benda
yang digunakan untuk memperoleh kebenaran, baik yang terdapat di Indonesia
maupun di luar Indonesia sejak pra aksara sampai dengan masa sekarang.

B. Jenis – Jenis Sumber Sejarah


 Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya ,sumber sejarah dibedakan menjadi 5 macam, yaitu sumber
tertulis, sumber lisan,sumber benda,sumber visual, dan sumber audio visual.
1. Sumber tertulis
Penggunaan sumber tertulis dalam penelitian sejarah sangat penting. Sumber
tertulis memberikan informasi secara tertulis mengenai aspek-aspek
social,ekonomi,budaya dan politik. Dilihat dari segi bentuknya, sumber tertulis
dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan tangan atau manuskrip.
2. Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi mata dari
peristiwa yang terjadi di masa lampau. Misalnya, seorang anggota Legiun Veteran
Republik Indonesia (LVRI) yang pernah ikut Serangan Umum menceritakan
peristiwa yang dialamu kepada orang lain, apa yang dialami dan dilihat serta
dilakukannya merupakan penuturan lisan (sumber lisan) yang dapat dipakai untuk
bahan penelitian sejarah.
Sumber lisan dibagi menjadi dua yakni sejarah lisan dan tradisi lisan.
3. Sumber benda
Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda
kebudayaan, misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah,
perhiasan, manik-manik, candid an patung. Sumber-sumber sejarah tersebut belum
tentu seluruhnya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti. Oleh karena itu,
sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji,dianalisis dan ditafsirkan dengan
cermat oelh para ahli. Untuk mengungkap sumber-sumber sejarah di atas
diperlukan berbagai ilmu bantu, seperti : epigrafi, arkeologi, ikonografi,
nomismatik,
ceramologi,geologi,antropologi,paleontology,paleoantropologi,sosiologi, dan
filologi.
Menentukan benda-benda peninggalan sejarah dapat dilakukan dengan tiga cara
berikut :
a. Tipologi yaitu menentukan usia peninggalan budaya berdasarkan bentuk atau
tipe dari peninggalan itu
b. Stratigrafi yaitu menentukan usia suatu benda peninggalan berdasarkan lapisan
tanah tempat benda berasal/ditemukan. Semakin ke bawah lapisan tanah tempat
penemuan benda peniggalan budaya, semakin tua usianya. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa lapisan paling atas adalah lapisan paling muda
c. Kimiawi yaitu menentukan benda peninggalan berdasarkan unsur kimia yang
dikandung oleh benda itu, misalnya unsur C-14 (carbon 14)
4. Sumber visual
Kedudukan sumber visual sama penting dengan sumber tertulis dan sumber lisan.
Kedudukan penting sumber visual sebagai salah satu sumber resmi sejarah, dalam
praktiknya dapat dikatakan kurang dilirik sejarawan atau para penulis sejarah.
Sebagian sejarawan lebih tertarik menggunakan sumber tertulis sebagai media
rekonstruksi sejarah. Kondisi ini didukung oleh berlimpahnya sumber tertulis
sehingga memudahkan sejarawan bekerja.
5. Sumber audio visual
Sumber audio visual merujuk pada sumber berupa suara (audio) dan komponen
gambar (visual). Sumber audiovisual dapat berupa film documenter tentang
peristiwa sejarah yang ditayangkan televise atau diunggah di situs youtube, serta
dokumentasi peristiwa bersejarah berupa gambar bergerak yang direkam melalui
video.
 Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah dibagi menjadi sumber primer,sumber
sekunder, dan sumber tersier
1. Sumber Primer
Sumber primer atau sumber pertama adalah sumber yang menunjukkan
kesaksian langsung pada saat peristiwa sejarah itu terjadi. Sumber primer
merupakan materi mentah yang sangat penting bagi sejarawan. Sumber
primer bias berupa kesaksian langsung dari pelaku sejarah (sumber lisan),
dokumen – dokumen, naskah perjanjian, arsip, benda, bangunan sejarah,
dan benda-benda arkeologi (artefak).
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah kesaksian dari seseorang yang tidak terlibat
langsung dalam peristiwa sejarah. Sumber sekunder berasal dari orang yang
tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan. Sumber sekunder juga bias
berwujud buku dari penulis sejarah lisan. Contoh sumber sekunder antara
lain laporan penelitian dan terjemahan kitab-kitab kuno.
3. Sumber Tersier
Sumber tersier adalah buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan
hasil penelitian para ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung..
contoh sumber tersier adalah buku Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 1-8
C. Contoh Sumber Tertulis
Contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah sebagai berikut :
a. Prasasti merupakan maklumat yang dipahatkan pada lempengan batu,logam, daun
tal atau lontar, dan kayu yang dirumuskan menurut kaidah-kaidah tertentu.
b. Laporan misalnya akta kelahiran
c. Surat (surat pribadi (surat yang ditulis oleh R.A.Kartini), dan surat resmi
(Supersemar)
d. Surat kabar
e. Catatan Pribadi (diary book)
D. Dua bentuk Sumber Lisan
1. Sejarah Lisan
Sejarah lisan secara sederhana dapat dipahami sebagai peristiwa-peristiwa
sejarah terpilih yang terdapat di dalam ingatan hampir setiap individu manusia.
Dengan pemahaman seperti itu, menjadi jelas ada di mana sebenarnya sejarah lisan.
Sejarah lisan ada di dalam memori manusia. Untuk itu, agar sejarah lisan dapat
digunakan sebagai sumber sejarah, perlu ada upaya untuk mengeluarkannya dari
memori individu manusia. Tanpa itu, bisa jadi sejarah lisan tidak akan pernah bisa
digunakan sebagai sumber sejarah dan akan menjadi hak milik abadi sang pemilik
kisah. Dalam kaitannya dengan upaya untuk mengeluarkan sejarah lisan dari
memori individu manusia maka akan sampailah pada pembicaraan tentang cara,
teknik, atau metode untuk mengeluarkannya. Cara, teknik, atau metode untuk
mengeluarkan sejarah lisan ini untuk mudahnya bisa disebut sebagai metode sejarah
lisan.
Metode sejarah lisan adalah suatu metode pengumpulan data atau bahan guna
penulisan sejarah yang dilakukan sejarawan melalui wawancara terhadap para
pelaku sejarah yang ingin diteliti. Di Indonesia metode wawancara dalam penulisan
sejarah mulai dikembangkan dengan diawali adanya proyek sejarah lisan yang
ditangani oleh Badan Arsip Nasional. Berkembangnya metode wawancara dalam
penulisan sejarah di Indonesia dilatarbelakangi oleh sulitnya menemukan jejak
masa lampau berupa dokumen yang sezaman serta makin berkembangnya perhatian
studi sejarah yang mengarah ke subyek masyarakat berupa orang kecil dalam
peristiwa kecil yang biasanya tidak meninggalkan jejak berupa dokumen.
2. Tradisi Lisan
Tradisi lisan merujuk pada segala bentuk warisan dan tradisi yang lahir dalam
suatu kelompok masyarakat. Tradisi lisan juga dapat diartikan sebagai
pengungkapan lisan dari satu generasi kepada generasi lain.
Menurut Kuntowijoyo , tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang
merekam kehidupan manusia masa lampau. Dapat disimpulkan, tradisi lisan
merupakan cara masyarakat yang belum mengenal tulisan dalam merekam dan
mewariskan pengalaman masa lalunya.
Tradisi lisan berkembang pada masyarakat praksara. Tradisi lisan menjadi
cara bagi masyarakat yang belum mengenal tulisan dalam merekam dan
mewariskan pengalaman masa lalunya. Bagi masyarakat yang belum mengenal
tulisan, pengalaman masa lalu tidk hanya berfungsi sebagai pengetahuan, tetapi
juga sebagai pranata, pegangan atau pedoman dalam kehidupannya. Dalam hal ini
tradisi lisanberfungsi sebgai mnemonic, yaitu usaha merekam, menyusun, dan
menyimpan pengetahuan demi pengajaran dan pewarisannya dari satu generasi
kepada generasi berikutnya.
Tradisi lisan memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat pada masa
prakasara. Menurut William R. Bascom, ada empat fungsi tradisi lisan. Keempat
fungsi tersebut sebagai berikut :
 System proyeksi (projective system) atau alat pencerminan angan-
angan kolektif
 Alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan
 Alat pendidikan anak (pedagogical device)
 Alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat selalu
dipatuhi anggota kolektifnya.
E. Contoh – contoh Sumber Sejarah Kebendaan
Artefak (artifact) merupakan benda peninggalan bersejarah, yaitu semua benda
yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan. Contoh
artefak adalah alat-alat batu, logam, tulang, gerabah, prasasti lempeng dan
kertas, senjata-senjata logam (anak panah, mata panah), terracotta dan tanduk
binatang. Pada saat ini artefak disimpan di banyak museum di Indonesia.
Fosil
Istilah fosil berasal dari kata fossa dalam Bahasa Latin yang berarti “menggali
keluar dari dalam tanah”. Secara sederhana fosil dimaknai sebagai sisa-sisa atau
bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Fosil yang paling
sering ditemukan berupa kerangka yag tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang.
Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan. Ilmu yang mempelajari fosil
adalah paleontology yang juga merupakan cabang ilmu arkeologi.
F. Contoh Sumber sejarah visual
 Foto
 Sketsa
 Ornament
 Lukisan

G. Contoh Sumber Sejarah Audio visual


 Film Dokumenter Sejarah
 Berita mengenai peristiwa sejarah
 Video Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai