Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENELITIAN

SEJARAH HEURISTIK

Guru Mapel : Furry Ismaya, S.Pd.

Di susun oleh :

1. Akhila Ni’matul Maula (02)

2. Damar Utomo (08)

3. Hana Putri Fadillah (13)

4. Hanindhiya Davnie Zhafira (14)

5. Ihza Muhamdisa Jofandi (15)

6. Jonea Clarestabella (17)

7. Kane Wijaya (19)

8. Raditya Arya Sejati (28)

9. Raihan Adrian Milano (29)

10.Sofian Abdi Arrahman (31

11.Stephanie Anindya Pitaloka (32)

12.Syahid Prasetyo Pamungkas (34)

1
BAB I

SUMBER PRIMER HEURISTIK

Pengertian heuristik

Secara harfiah, heuristik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata heuriskein yang

artinya adalah menemukan. Secara umum, heuristik dapat diartikan sebagai seni atau

suatu ilmu pengetahuan yang memiliki hubungan dengan sebuah penemuan baru atau

sebuah solusi yang dapat memecahkan suatu masalah.

Dalam ilmu sejarah, istilah ini dikenal sebagai salah satu metode penelitian dan

didefinisikan sebagai serangkaian tahapan dalam proses pengumpulan sumber-sumber

dari berbagai jenis data penelitian yang berkaitan dengan topik riset mengenai sosial

budaya, adat istiadat, stratifikasi sosial serta pergaulan keseharian yang diperoleh

melalui observasi, dokumentasi, wawancara dan lain sebagainya.

Sederhananya, heuristik merupakan sebuah aturan yang sederhana serta efisien yang

umum digunakan oleh manusia untuk dapat membentuk penilaian pada suatu hal dan

bisa digunakan pula untuk membuat suatu keputusan.

Pengertian Heuristik Menurut Para Ahli, supaya bisa lebih memahami lagi apa itu

heuristik, maka berikut adalah sejumlah pendapat ahli yang menjelaskan tentang

pengertiannya:

 J. Rainer

Pendapat yang pertama disampaikan oleh J. Rainer. Rainer menjelaskan bahwa

heuristik merupakan sebagai sebuah teknik atau sebuah seni dan bukan bagian dari

sebuah ilmu.

2
Rainer menambahkan bahwa heuristik bisa diartikan sebagai sebuah keterampilan

yang digunakan untuk menemukan sesuatu, mengulas bibliografi, dan bisa juga

digunakan untuk mengoreksi kumpulan catatan.

Sehingga heuristik merupakan salah satu cara yang diambil seseorang dengan

melibatkan keterampilannya untuk menemukan suatu hal yang berhubungan dengan

sejarah atau peristiwa yang sudah lewat.

Keterampilan ini membuat seseorang mampu melakukan ulasan pada sebuah

bibliografi. Sekaligus menemukan, menganalisis, dan mengoreksi catatan dari peristiwa

yang sudah lewat.

 Carrad

Pendapat selanjutnya datang dari Carrad yang menjelaskan bahwa heuristik

adalah sebuah langkah awal yang digunakan untuk mendapatkan sumber atau asal, data,

dan materi yang berkaitan dengan sejarah untuk digunakan dalam kegiatan yang akan

atau sedang dilakukan.

 Dudung Abdurahman

Dudung Abdurahman dalam bukunya yang terbit di tahun 1990 juga menjelaskan

definisi dari heuristik. Menurutnya, heuristik adalah teknik riset yang dipergunakan

dalam historiografi melalui keterampilan dalam menemukan, merinci, dan mengenali

terkait topik tertentu dengan mempergunakan catatan-catatan kecil.

 Sjamsudin

Terakhir adalah pendapat yang dikemukakan oleh Sjamsudin. Menurut beliau,

heuristik adalah langkah pertama yang dipergunakan dalam penelitian sejarah untuk

mendapatkan data penelitian.

3
Di masa sekarang, heuristik identik digunakan untuk kegiatan penelitian.

Keterampilan ini membantu seseorang menemukan data-data penting tentang sejarah

yang dinilai relevan dengan topik yang diangkat dalam penelitian.

Dalam mempelajari sejarah, diperlukan bukti-bukti yang kuat untuk bisa menarik

kesimpulan. Sebab sejarah ini nantinya akan dikenal luas karena dipublikasikan, maka

tidak bisa hanya berdasarkan perkiraan, pendapat, atau opini.

Harus ada dasar dan bukti yang konkrit. Proses menemukan bukti inilah yang

kemudian melibatkan keterampilan dan teknik heuristik. Heuristik kemudian membantu

menemukan data dengan baik dan akurat, sehingga hasil penelitian bisa dipertanggung

jawabkan.

Sumber Primer

Jenis heuristik yang pertama adalah sumber primer, yaitu serangkaian sumber

sejarah yang didapatkan langsung dari pelaku atau orang yang mengalami peristiwa

sejarah tersebut.

Misalnya saja dalam menyusun biografi seorang tokoh maka bisa melakukan

wawancara langsung dengan tokoh tersebut. Data yang didapatkan dari wawancara

dengan tokoh langsung termasuk sumber primer.

Sumber primer tidak hanya bisa dari hasil wawancara dengan pelaku langsung.

Melainkan bisa juga dari sumber valid seperti foto (ada bukti pernah datang ke suatu

tempat), naskah, catatan harian (agenda, buku harian, dan sejenisnya), video, dan lain

sebagainya.

4
BAB II

SUMBER SEKUNDER HEURISTIK

 Sumber sejarah sekunder

Adalah karya yang membahas masa lampau.

 Sumber sekunder

Adalah karya yang menafsirkan atau menganalisis peristiwa atau fenomena

historis. Sumber sekunder biasanya berupa buku yang baru ditulis untuk

menggambarkan masa lampau.

Sumber-sumber sekunder

Diproduksi beberapa saat setelah suatu peristiwa terjadi. Buku tersebut seringnya

ditulis oleh sejarawan atau sarjana terlatih yang memahami periode waktu dan

peradaban yang dimaksud.

Buku sejarah biasanya membahas seseorang, peristiwa atau topik sejarah

lainnya.Tidak seperti sumber primer, sumber sekunder tidak memberikan bukti

langsung sumber sekunder memberikan informasi yang telah dianalisis atau

ditafsirkan dalam beberapa cara. Sumber sekunder sering menganalisis informasi

yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber primer.

5
Dengan demikian, sumber sekunder yang baik menggunakan sumber primer sebagai

bukti. Para sarjana akan menghabiskan banyak waktu dengan sumber-sumber

sekunder seperti halnya dengan sumber-sumber primer.

Tujuann

Untuk memahami bagaimana para sarjana lain menafsirkan peristiwa-peristiwa yang

tidak jelas dan mungkin tidak sepakat dengan analisis mereka.

Contoh sumber sejarah sekunder:

1.ulasan buku

2.artikel ilmiah

3.ulasan literatur.

4.biografi.

BAB III

SUMBER SEJARAH BERDASARKAN BENTUKNYA

Berdasarkan bentuknya, kita bisa membagi ini menjadi tiga, yaitu sumber tertulis,

sumber lisan, dan sumber benda. ini merupakan sumber yang diperoleh melalui

peninggalan-peninggalan tertulis dan catatan terhadap peristiwa yang terjadi di masa

lampau.

 Sumber tertulis.

6
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang didapatkan dari peninggalan-

peninggalan peristiwa pada masa lampau berupa tulisan dan catatan. Contohnya

prasasti, dokumen, piagam, naskah, surat kabar, laporan, notulen rapat, surat nikah,

kuitansi, dan sebagainya

Sumber sejarah tulisan dapat dibagi kembali menjadi dua sumber, yaitu :

 Sumber sejarah tulisan disengaja, seperti adanya berita China

ataupun berita Tome Pires yang sempat mengisahkan beberapa

kerajaan di Indonesia.

 Sumber sejarah tulisan tidak disengaja, yaitu kitab-kitab kuno untuk

hadiah kepada sang raja, seperti : Negarakertagama, Arjuna Wiwaha,

dan Mahabharata yang selamat dari sisa perang.

 Sumber lisan

sumber lisan didapat dari keterangan langsung para pelaku maupun saksi mata dari

peristiwa sejarah. Sumber ini cukup sulit diperoleh karena pelaku atau saksi mata

hanya bisa memberikan keterangan lisan ketika masih hidup saja. Sumber lisan

diperoleh melalui wawancada atau penuturan lisan dari pelaku, saksi sejarah, atau

orang-orang yang berada di dalam masa yang sedang diteliti. Sumber lisan ini juga

akan diperoleh suasana emosi pelaku sejarah yang bisa memunculkan suasana

kelampauan untuk peneliti. Pemakaian sumber lisan harus dibarengi dengan sumber

tertulis sebagai penunjang.


7
Contohnya untuk mengetahui detail peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, kita

hanya dapat memperoleh sumber lisan dari orang yang menyaksikan langsung

kejadian tersebut.

 Sumber Audio-Visual

Sumber audio-visual merupakan sumber sejarah berupa rekaman bergambar. Secara

fisik, sumber ini dapat berupa audio, video, digital video disc (DVD), hingga digital

multi media. Saat ini, banyak ditemui sumber berupa audio-visual yang

menggabungkan gambar video dan suara.

 Sumber benda

Sumber sejarah benda meliputi segala hal yang dapat dilihat secara nyata sebagai

peninggalan sejarah. Sumber benda diperoleh dari peninggalan benda-benda

kebudayaan. Ini dikenal juga sebagai sumber korporal. Contoh : candi, kapak

genggam, kapak perimbas, fosil manusia purba, dan sebagainya.Berdasarkan

bentuknya, kita bisa membagi ini menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan,

dan sumber benda. Ini merupakan sumber yang diperoleh melalui peninggalan-

peninggalan tertulis dan catatan terhadap peristiwa yang terjadi di masa lampau.

BAB IV

TRADISI LISAN

8
Tradisi lisan adalah pesan yang disampaikan secara turun-temurun dari satu generasi

ke generasi berikutnya yang dapat digunakan sebagai sumber sejarah.

Pesan tersebut dapat diwariskan dalam berbagai bentuk, seperti dongeng, rapalan,

pantun, lagu, dan cerita rakyat.

Dalam tradisi lisan, terdapat beberpa unsur yang dapat diamati, baik dari jenis, cara

penyampaian, dan isi dari tradisi tersebut.

Pengertian tradisi lisan menurut ahli

 Menurut Vansina, tradisi lisan adalah pesan verbal atau tuturan yang

disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan, diucapkan, dinyanyikan,

dan disampaikan dapat dengan menggunakan alat musik.

 James Danandjaja, yang melakukan kajian tradisi lisan di Indonesia pada

1972, mendefisikan tradisi lisan sebagai bagian kebudayaan yang tersebar

dan diwariskan turun-temurun secara tradisional di antara anggota

masyarakat dalam versi yang berbeda.

Danandjaja mengungkap bahwa penyampaiannya dapat dalam bentuk lisan maupun

disertai contoh perbuatan dan alat bantu pengingat.

Sebelum manusia mengenal tulisan atau pada masa presejarah, tradisi lisan

merupakan sumber-sumber ilmu pengetahuan.

Tradisi lisan pun dapat dijadikan sebagai tonggak awal dalam penelusuran atau

merekonstruksi peristiwa sejarah.

Namun, karena disampaian secara lisan atau dari mulut ke mulut saja, dalam

perkembangannya, tradisi lisan memiliki berbagai versi.

9
CIRI – CIRI TRADISI LISAN

1. Penyampaiannya dari mulut ke mulut

2. Terdapat beberapa versi cerita atau isi pesan

3. Tidak diketahui sumber aslinya

4. Pesan yang disampaikan dari generasi tua ke generasi yang lebih muda

5. Pesan yang disampaikan dalam bentuk dongeng, ucapan, nyanyian, atau

lagu.

CONTOH TRADISI LISAN

 Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita yang hidup di kalangan masyarakat zaman

dahulu dan diceritakan secara turun-menurun. Meskipun kebenaran cerita rakyat

masih diragukan, tetapi isinya mengandung pesan moral. Beberapa contoh cerita

rakyat adalah Sangkuriang, Malin Kundang, Timun Mas, dan Keong Mas.

 Bahasa Rakyat

Bentuk tradisi lisan yang termasuk ke dalam bahasa rakyat berbentuk seperti

logat, slang, bahasa pedagang, dan bahasa sehari-hari. Dalam hal logat bahasa

memiliki beberapa versi, seperti halnya bahasa Jawa yang terdiri dari logat

ngapak dan Suroboyoan. Ada juga bahasa Sunda yang memiliki logat Sunda

Banten, Sunda Cirebon, dan lain sebagainya.

Fungsi Tradisi Lisan

1. Fungsi Hiburan

10
2. Fungsi Pendidikan

3. Fungsi Mengenang Masa Lalu

4. Fungsi Solidaritas dan Kebersamaan

5. Fungsi Pengendalian Sosial

6. Fungsi Protes dan Kritik Sosial, dan

7. Fungsi Religius

PERTANYAAN

1. Menurut kalian apakah heuristik Penting bagi Sejarah?

Penting, karena heuristik berfungsi sebagai metode untuk mencari data data

sejarah untuk melakukan penelitian sejarah.

2. Apa perbedaan Sumber Primer dan Sekunder?

 Primer, datanya dari tokohnya langsung melalui wawancara.

 Sekunder, karya penafsiran sumber sejarah yang berasal dari cacatan

cacatan tentang sumber sejarah.

3. Dari mulut ke mulut masuk ke sekunder atau primer?

Sekunder, karena data sejarahnya tidak langsung berasal dari wawancara atau

cacatan sumber sejarah, melainkan dari mulut ke mulut yang dapat berubah

keasliannya sehingga sudah tidak dapat di percaya.

4. Apakah kalian menerapkan prinsip heuristik dalam menyusun laporan ini?

Iya, kami menerapkan unsur sekunder, karena kami mengambil sumber dari

karya karya penafsiran hasil wawancara atau cacatan sumber sejarah.

KESIMPULAN

11
Jadi, metode Heuristik dalam penelitian sejarah merupakan hal yang harus

pertama kali dilakukan sebelum melakukan langkah-langkah metode penelitian sejarah

lainnya. Karena Metode Heuristik adalah tahapan dalam pengumpulan sumber-sumber

dari berbagai jenis data penelitian sejarah yang berkaitan dengan topik riset perihal adat

istiadat, sosial budaya, stratifikasi sosial, dan pergaulan keseharian melalui observasi,

wawancara, dokumentasi, dan lain sebagainya. Sehingga metode ini salah satu metode

yang tidak bisa dilewatkan karena bagian awal dari penelitian adalah pengumpulan data

yang digunakan untuk kelanjutan sebuah penelitian sejarah.

DAFTAR PUSTAKA

Utomo, Cahyo Budi. Tradisi Lisan sebagai Transmisi Nilai Sosial pada Masyarakat
Gunungpati Semarang. Penelitian Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang,
2017.
https://sg.docworkspace.com/d/sILyw18VFnoiNmwY?sa=e1&st=0t
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sumber-sejarah-pengertian-jenis-jenis-beserta-
contohnya-
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sumber-sejarah-berdasarkan-bentuknya-3302/

12

Anda mungkin juga menyukai