Anda di halaman 1dari 38

Penelitian Sejarah

dan Sumber
Sejarah
Sejarah Nasional Fase E

Ifna Yeni S.Pd.


Sumber
Sejarah

Sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung


menyampaikan kepada kita tentang fenomena atau peristiwa
di masa lampau. Sumber sejarah merupakan bahan utama
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi.
Mengapa sumber sejarah sangat
diperlukan dalam penulisan
sejarah?

Karena, dalam penulisan sejarah ada empat metode (tahapan)


penelitian sejarah yang salah satunya memelurkan sumber sejarah
sebagai bahan penulisan. Metode tersebut yaitu HEURISTIK.
Heuristik ialah kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan
menghimpun jejak-jejak masa lalu dengan mengumpulkan
sumber-sumber sejarah diharapkan akan diperoleh data dan
fakta bagi penulisan sejarah.
Jenis Sumber Sejarah
Sumber Primer

Sumber

Sumber Sejarah
Sifatnya
Sekunder

Sumber Tersier

Sumber Tertulis

Sumber Lisan
Bentuknya
Sumber Benda

Sumber
Audiovisual
Sumber
Sejarah
menurut
SIFATNYA
Sumber Primer
Sumber primer disebut juga sumber pertama.
Sumber primer adalah sumber yang menunjukkan
kesaksian langsung para pelaku sejarah

Sumber primer merupakan sumber informasi yang


sangat berharga bagi penelitian sejarah. Sumber
sejarah dikatakan sumber primer, jika
disampaikan oleh saksi mata yang menyaksikan
peristiwa secara langsung
Contoh Sumber Primer

Wawancara dengan Pelaku Dokumen naskah perjanjian Arsip


Sejarah (catatan sejarah) Benda

Bangunan Sejarah Benda arkeologi


Sumber Sekunder
Sumber sekunder disebut juga sumber kedua.
Sumber sekunder berasal dari orang yang tidak
terlibat/tidak hadir dalam peristiwa sejarah

Orang yang tidak terlibat tersebut dikatakan


sumber sekunder, karena ia mengetahui
jalannya peristiwa sejarah.
Contoh Sumber Sekunder

Buku dari Penulis Sejarah Laporan Penelitian Sejarah

Terjemahan Kitab Kuno


Sumber Tersier
Sumber Tersier disebut juga sumber ketiga. Sumber
tersier berupa buku-buku sejarah yang disusun
berdasarkan laporan para penelitian para ahli
sejarah, tanpa melakukan penelitian langsung

Jadi, penulis buku sejarah tersebut


menghimpun berbagai tulisan/penelitian dari
sejarawan lainnya
Contoh Sumber Tersier

Indonesia Dalam Arus Sejarah merupakan seri penerbitan yang terdiri


dari 8 buku, 4500 halaman, memuat 136 judul artikel yang disusun
secara kronologis. Ditulis oleh banyak orang dan disunting oleh Taufik
Abdullah dan A.B Lapian
Sumber
Sejarah
menurut
BENTUKNY
A
Sumber Tertulis
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh
melalui peninggalan-peninggalan tertulis. Contohnya:
surat kabar, majalah, notulen rapat, kartu tanda
penduduk, sertifikat tanah, surat nikah, akta
kelahiran, kwitansi pembelian, dan sebagainya.
Sumber Lisan
Sumber sejarah yang diperoleh melalui wawancara
atau penuturan lisan terhadap pelaku dan saksi
sejarah atau orang-orang yang pernah hidup pada
masa yang sedang diteliti. Wawancara dalam penelitian
lisan dapat dilakukan dengan seorang tokoh maupun
sekelompok tokoh. Dengan penggunaan sumber lisan
dalam penelitian sejarah kita dapat merasakan suasana
emosi si pelaku sejarah, sehingga dapat membangkitkan
suasana kelampauan bagi si peneliti. Namun penggunaan
sumber lisan harus tetap ditunjang dengan keberadaan
sumber tertulis.
Sumber Benda
Sumber benda atau yang disebut artefak
merupakan sumber yang berbentuk fisik
seperti foto, bangunan, fosil, arca,
patung, dan candi. Benda yang disimpan
di museum juga termasuk sumber benda
bagi penelitian sejarah. Sumber benda
adalah sumber yang diperoleh dari benda-
benda peninggalan kebudayaan atau suatu
peradaban. Sumber benda dapat
menunjukkan perke,bangan dari waktu ke
waktuu
Sumber Audiovisual
Sumber sejarah yang berbentuk rekaman yang
bergambar. Mengikuti perkembangan teknologi,
sumber audio-visual secara fisik bisa berbentuk
audio, video, Digital Video Disc (DVD), bahkan
dalam bentuk digital multi-media. Jika sumber
audio hanya berisikan suara dan foto hanya berupa
gambar (visual), maka teknologi memungkinkan
sebuah rekaman lengkap berupa suara dan gambar,
karena itu disebut sebagai sumber audio-visual.
Pada masa sekarang ini lebih umum dijumpai
sumber berbentuk audio-visual
Fakta Sejarah
Dari sumber sejarah yang tersedia, diharapkan
peneliti Sejarah mendapatkan sebuah fakta
sejarah. Fakta Sejarah ialah rumusan atau
kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah.

Fakta bersifat subjektif, karena merupakan


hasil intepretasi sejarawan. Fakta sejarah
bersifat relatif atau dapat berubah. Fakta dapat
berubah jika ditemukan data atau sumber baru
yang lebih dapat dipercaya.
Jenis Fakta Sejarah
Fakta lunak

Fakta keras

Fakta Sejarah
Sifatnya
Inferensi

Opini

Artefak

Bentuknya Fakta Sosial

Fakta Mental
Fakta
Sejarah
menurut
SIFATNYA
Fakta Lunak
Fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-
fakta lain. Para sejarawan melalui penelitian sumber-sumber
sejarah mencoba mengolah sehingga bisa dimengerti. Tetapi
bisa saja bahwa apa yang dianggap sebagai fakta belum tentu
diterima oleh orang lain, sehingga tidak jarang masih
mengundang perdebatan. Contohnya peristiwa pembuatan
surat perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar merupakan
fakta lunak karena masih dalam perdebatan
Fakta Keras
Fakta-fakta yang biasanya sudah diterima sebagai suatu
peristiwa yang benar dan tidak lagi diperdebatkan Fakta ini
sering disebut "fakta keras", fakta yang sudah mapan
(established) dan tidak mungkin dipalsukan lagi. Contohnya
peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan fakta
yang tidak bisa diubah lagi.
Inferensi
Ide-ide sebagai benang merah yang menjembatani fakta yang
satu dengan fakta yang lain. Ide atau gagasan ini dapat
dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi masih cukup lemah.
Alasannya, inferensi tidak lebih dari suatu pertimbangan logis
yang menjelaskan pertalian antar-fakta-fakta.
Opini
Opini mirip dengan inferensi, tetapi lebih bersifat pendapat
pribadi/perorangan. Alasannya pendapat pribadi maka tidak
didasarkan pada konsideran umum. Sebagai salah satu bentuk
informasi sejarah, opini merupakan penilaian (value judgment)
atau sangkaan pribadi.
Fakta Sejarah
menurut
BENTUKNY
A
Fakta Benda (Artefak)
Merupakan benda yang sebagian atau keseluruhannya
merupakan hasil buatan tangan manusia. Fakta benda
dihasilkan dari hasil cipta, rasa, dan karsa manusia atau
merupakan hasil kebudayaan manusia yang bersifat fisik
artistic. Oleh karena itu, artefak dapat menggambarkan tingkat
kehidupan pada masyarakat, ilmu pengetahuan dan
keterampilan masyarakat, serta alam pikiran dan kepercayaan
masyarakat.
Fakta Benda (Artefak)
Artefak bisa berupa sisa-sisa peninggalan berupa alat-alat buatan
manusia dari zaman Praaksara dan hasil-hasil peradaban
manusia pada zaman Sejarah. Contohnya adalah candi, prasasti,
nekara, menhir, dan yupa. Adanya candi menggambarkan bahwa
kehidupan masyarakat pada masa itu sudah pandai dalam
mengukir batu, memotong batu, menyusun batu, merancang
bangun, dan kepercayaan terhadap dewa pada agama Hindu-
Buddha. Adapun artefak berupa kapak genggam menggambarkan
masyarakat yang masih primitif karena belum mengenal cara
mengukir dan membentuk batu dengan baik.
Fakta Mental
Kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran perasaan
batin, kerohanian, dan sikap yang mendasari suatu karya cipta.
Fakla mental bertalian dengan perilaku ataupun tindakan moral
manusia yang mampu menentukan baik-buruknya kehidupan
manusia, masyarakat dan negara. Fakta mental bersifat abstrak
yang berupa keyakinan dan kepercayaan sehingga kasat mata.
Fakta ini hanya dapat diketahui dengan mempelajari karakter
dan mental sebuah masyarakat.
Fakta Mental
Manusia menyadari adanya fakta mental sangat berguna dalam
penyusunan sejarah (historiografi). Peristiwa-peristiwa yang
terjadi pada masa lampau dapat memengaruhi mental kehidupan
manusia pada masa yang akan datang. Keadaan mental
masyarakat akan dapat memunculkan suatu peristiwa yang besar,
baik yang bersifat positif maupun negatif tergantung peristiwa
terdahulu yang memengaruhi mental seseorang. Misalnya, mental
orang Aceh yang keras dan tidak mudah menyerah,
mengakibatkan pihak kolonial Hindia Belanda kewalahan dalam
menghadap perlawanannya.
Fakta Sosial
Fakta sosial adalah fakta sejarah yang memiliki dimensi sosial
yang berisi jaringan interaksi antarmanusia. Ternyata peristiwa-
peristiwa sejarah sangat dipengaruhi oleh masalah-masalah
sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Fakta sosial
juga ada yang mendefinisikan sebagai fakta sejarah yang
berdimensi sosial yakni kondisi yang mampu menggambarkan
tentang keadaan antarmanusia contoh pakaian adat atau pakaian
kebesaran raja.
Fakta Sosial
Dengan demikian fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu
masyarakat, kelompok masyarakat, atau suatu negara yang
menumbuhkan hubungan sosial yang harmonis serta komunikasi
yang terjaga baik. Misalnya, bangunan arsitektur Eropa di
Indonesia. Ini menandakan bahwa di tempat bersangkutan
pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun
rumah yang berarsitektur dan tidak jauh beda dengan negara
asalnya.
Terimakasih

Ada yang belum paham? Bisa tanyakan ke
saya ya!
Tetap semangat belajar di segala situasi dan
kondisi!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai