Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG

SUMBER SEJARAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

- RIA ROVIKA
- RABIATUL ADAWIYAH
- BADRI
- M. SAPARIT HADIT

KELAS : X IPS 2

MA NW JUET

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah tentang Sumber Sejarah.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sumber Sejarah ini
bisa memberikan manfaat untuk pembaca.

Lepak,  27 Juli 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peristiwa sejarah hanya dapat direkonstruksi apabila didukung oleh fakta-


fakta yang mencukupi. Dengan kata lain, fakta memiliki posisi sentral karena
menjadi landasan bagi kerja sejarawan. Tanpa fakta sejarawan tidak dapat
melakukan sesuatupun.

Berpijak pada posisi penting dari fakta, maka pengumpulan sumber


merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian
sejarah. Apabila seorang sejarawan mengalami kegagalan dalam mengumpulkan
sumber tentang topik yang diteliti, maka otomatis penelitian tersebut akan
terhenti.

Pada ilmu sejarah, sumber dibedakan menjadi primer, sekunder dan


tersier. Sumber primer adalah informasi yang disampaikan oleh pihak yang
terdekat dengan peristiwa yang dikaji. Apabila tokoh-tokoh yang menjadi pelaku
dalam peristiwa dijadikan sumber, misalnya melalui wawancara, maka tokoh
tersebut ditempatkan sebagai sumber primer. Hasil investigasi polisi, berita surat
kabar dan laporan pemerintah juga dapat dikelompokkan sebagai sumber primer.

Sumber informasi dikelompokkan sebagai sekunder apabila diperoleh


melalui perantara yang tidak terkait langsung dengan peristiwa sejarah. Contoh
yang paling mudah tentang sumber sekunder adalah informasi yang disampaikan
oleh sejarawan, baik melalui buku, paper, maupun artikel surat kabar. Sumber
tersier dan kategori selanjutnya adalah informasi yang disampaikan oleh pihak
ketiga atau lebih.

.Dilihat dari wujudnya, sumber sejarah adalah sangat beragam, seperti


artifak, laporan, berita, informasi lisan dan cerita rakyat. Oleh karena wujudnya
yang beragam, maka cara untuk memperolehnyapun harus menggunakan berbagai
jalan. Sebagai contoh untuk mengumpulkan sumber yang berupa artifak
diperlukan ekskavasi atau penggalian, untuk sumber-sumber tertulis dikumpulkan
melalui studi arsip dan pustaka, sedang untuk pengumpulan sumber-sumber lisan
dilakukan dengan wawancara dan penyebaran questioner.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sumber sejarah ?

2. Apa saja fakta-fakta sejarah ?

1.3 Tujuan

1. Agar kita mengetahui apa yang di maksud dengan sumber sejarah

2. Agar kita memahami fakta-fakta sejarah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Sejarah


Sumber sejarah adalah bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau .
 Menurut Beberapa Para Ahli: Moh Ali Sumber sejarah adalah segala sesuatu
yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia
sejak zaman Purba sampai  Zidi Gozalba atau sekarang.
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
2.1.1 Macam-Macam Sumber
• Sumber Tertulis
• Sumber Lisan
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh dari Sumber Tertulis
melalui peninggalan-peninggalan tertulis, catatan peristiwa yang  misalnya
prasasti, dokumen, naskah, piagam, yang terjadi di masa lampau babad,  Sumber
tertulis berupa surat kabar, tambo (catatan tahunan dari Cina) dibedakan menjadi
dua, yaitu sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku  Dilihat dari segi
bentuknya, sumber perpustakaan). tertulis dapat berbentuk tulisan yang tercetak
dan tulisan yang masih ditulis tangan atau manuskrip.
 Sumber Lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara metode  Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber sejarah lisan.
tertulis belum memadai. Sumber lisan memiliki keterbatasan-keterbatasan
dibanding dengan  Cara yang dilakukanžsumber tertulis atau artefak. untuk
memperoleh sumber lisan, yaitu dengan melakukan wawancara.

2.1.2 Kelebihan dari penelitian sejarah lisan


a. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasidari dua arah
(antara peneliti dengan tokoh) sehingga jika ada halyang kurang jelas bisa
langsung ditanyakan pada nara sumber.
b. Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis (terbuka) karenamemungkinkan
sejarawan untuk mencari informasi dari semuagolongan masyarakat (baik rakyat
biasa sampai pejabat)
c. Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuatdalam sumber
tertulis atau dokumen.Kekurangan dari Sejarah Lisan
a. Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah terhadapsuatu peristiwa.
b. Memiliki subjektifitas yang tinggi dikarenakan sudut pandangyang berbeda dari
masing-masing pelaku dan saksi terhadapsebuah peristiwa. Sehingga mereka akan
cenderungmemperberbesar peranannya dan menutupi kekurangannya.

2.1.3 Sumber Benda


Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan
benda-benda kebudayaan• misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak,
gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan patung.

2.1.4 Sumber Rekaman


Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset
video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan
Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan
sebagainya.

2.1.5 Sumber Lain Sejarah


·         Sumber Primer Bukti primer adalah kesaksian dari seorang saksi yang melihat
peristiwa bersejarah dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan menggunakan
panca indera lain atau dengan alat mekanis yang hadir pada peristiwa itu (saksi
pandangan mata, misalnya kamera, mesin ketik, alat tulis, kertas. bukti primer
haruslah sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan.
·          Sumber Sekunder Bukti sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yang bukan
merupakan saksi pandangan mata, yaitu seseorang yang tidak hadir pada peristiwa
yang dikisahkan . misalnya hasil liputan koran dapat menjadi bukti sekunder
karena koran tidak hadir langsung pada suatu peristiwa. peliputnya (wartawan)
yang hadir pada peristiwa itu terjadi.
2.1.6 Bukti Sejarah
1. Bukti Tertulis Bukti tertulis mirip dengan sumber tertulis pada sumber sejarah
yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. Seperti prasast
2. Bukti Tidak Tertulis Bukti tidak tertulis sudah barang tentu tidak berwujud
benda konkret, meskipun demikian mengandung unsur-unsur sejarah. bukti tidak
tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.

2.2 Fakta sejarah


Fakta sejarah adalah data sejarah yang telah dikritik (diverifikasi) dan
diinterpretasikan (ditapsirkan) oleh sejarawan. Dimana hasilnya kemudian
dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran dalam menulis karya sejarah.
Suatu peristiwa sejarah pasti akan meninggalkan bukti yang menunjukkan
kebenaran dari suatu peristiwa, bukti tersebut setelah dikritik dan ditafsirkan maka
akan menghasilkan fakta sejarah. Sehingga Fakta hanya merupakan sebagian dari
kenyataan/kebenran sejarah sehingga fakta sejarah tidak sama dengan
kenyataan/kebenaran sejarah. Dari fakta-fakta yang ada akan disusun dan
dihubungkan untuk selanjutnya dituliskan dan menghasilkan karya sejarah.
 Ada dua macam fakta, yaitu:
1. Fakta Mental / Fakta mental merupakan fakta yang diperoleh
berhubungan dengan masalah batin, rohani, dan watak manusia sehingga
dapat menentukan baik buruknya perjalanan kehidupan manusia,
masyarakat atau bangsa.
Fakta mental merupakan penjelasan tentang pemikiran, pandangan,
perasaan, sikap tokoh sejarah mengenai suatu peristiwa. Peristiwa-
peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau dapat mempengaruhi
mental kehidupan masyarakat baik di masa kini maupun di masa depan.
Contoh :
Terjadinya peperangan, memberikan fakta mental mengenai akibat perang
yang menyisakan kehidupan yang sangat memprihatinkan. Orang akan ada
yang merasa kemana-mana tidak aman.
2.  Fakta Sosial
Fakta Sosial merupakan sebuah hasil dari penafsiran data yang
menunjukkan aktivitas hubungan antarmanusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
Fakta sosial merupakan suatu bukti yang menunjukkan keadaan sosial
tokoh sejarah baik itu pelaku ataupun saksi itu berada, seperti suasana
zaman, lingkungan, dan masyarakatnya.
Suatu peristiwa sejarah yang dipengaruhi oleh masalah-masalah sosial
yang terjadi dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Masalah sosial yang
muncul dan berkembang di masyarakat kerap kali menimbulkan suatu
peristiwa.
Contoh:
Peperangan yang terjadi dapat menghancurkan tatanan sosial dalam
kehidupan suatu bangsa. Sebelum terjadi perang, kehidupan sosial
masyarakat terjalin dengan baik, tetapi setelah peperangan semuanya
hancur. Dan hubungan sosial yang pernah hancur akibat perang tersebut
mulai dibenahi sehingga dapat memunculkan jalinan hubungan sosial yang
lebih erat dari masa sebelumnya.

2.3 Menguji validitas sumber


Pengujian dilakukan untuk memastikan sumber yang dikumpulkan
sungguh-sungguh dapat dipercaya dan memiliki kaitan erat dengan topik yang
diteliti. Pada ilmu sejarah tahap ini dikenal sebagai heuristik. Pengujian sumber
dilakukan dengan:
1. Kritik ektern.

Kritik ektern bertujuan untuk menguji otentisitas atau keaslian sumber.


Apabila sumber berupa tulisan tangan di atas kertas, maka pengujian dapat
mencocokkan antara tanggal penulisan dengan jenis kertas yang digunakan.
Seandainya keduanya cocok dalam arti sejaman, maka langkah berikutnya adalah
membandingkan tipe tulisan atau tanda tangan antara laporan satu dengan laporan
lain yang ditulis oleh pembuat yang sama.
2. Kritik intern
Kritik intern bertujuan untuk menguji kredibilitas atau kebenaran
informasi yang disampaikan oleh sumber sungguh-sungguh dapat dipercaya.
Tahap ini sangat penting, karena mempengaruhi kredibilitas narasi sejarah yang
akan dihasilkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menguji kredibilitas
sumber adalah dengan membandingkan dengan sumber-sumber lain yang
memberi informasi tentang hal yang sama. Semakin banyak sumber yang
memberikan informasi sama, maka informasi tersebut semakin dapat dipercaya
kebenarannya.

Selain dengan membandingkan, pengujian juga dapat dilakukan dengan


melihat posisi sumber informasi dalam peristiwa yang dikaji. Apabila posisinya
sebagai pelaku, maka informasinya lebih dapat dipercaya dari pada saksi.

3. Kritik Konstruk Mental


Kritik konstruk mental ditujukan untuk membersihkan sumber dari
subyektivitas aktor pembuat sumber yang dapat mengganggu atau menghalangi
munculnya kebenaran faktual. Pembersihan biasanya dilakukan dengan
mencermati istilah-istilah teknis, idiom, pandangan stereotipikal yang melekat
pada status, peran dan keanggotaan sosio-kultural dari pembuat sumber. Misalnya
pada sumber sekunder, Sejarah Nasional Indonesia Jilid II tertulis:
Berdasarkan silsilahnya dapat dipastikan, bahwa Kudunga adalah
seorang Indonesia asli, yang barangkali untuk pertama kalinya tersentuh oleh
pengaruh budaya India. Tetapi sedemikian jauh, Kudunga sendiri masih tetap
mempertahankan ciri-ciri keindonesiaannya, dan itu pulalah rupanya yang
menyebabkan ia tidak dianggap sebagai pendiri keluarga raja. Dari data yang
sedikit itu dapat disimpulkan, bahwa rupanya pengertian keluarga raja pada
waktu itu, terbatas kepada keluarga kerajaan yang telah menyerap budaya India
di dalam kehidupan sehari-harinya. (Marwati Djoened Poesponegoro dan
Nugroho Notosusanto, ed., 1984: 34);
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

A. Sumber sejarah adalah bahan yang dapat digunakan untuk


mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

B. Macam-Macam Sumber
• Sumber Tertulis
• Sumber Lisan
C. Sumber Lain Sejarah
Sumber Primer Bukti primer

D. Bukti Sejarah
1. Bukti Tertulis

2. Bukti Tidak Tertulis

E. Fakta sejarah adalah data sejarah yang telah dikritik (diverifikasi) dan


diinterpretasikan (ditapsirkan) oleh sejarawan. Dimana hasilnya kemudian
dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran dalam menulis karya sejarah.

F. Ada dua macam fakta, yaitu

1. Fakta Mental

2. Fakta Sosial

G. Pengujian sumber dilakukan dengan:

1. Kritik ektern.

2. Kritik intern

3. Kritik Konstruk Mental


DAFTAR PUSTAKA

http://www.makalah.co.id/2015/10/makalah-sumber-sejarah.html

Anda mungkin juga menyukai