Anda di halaman 1dari 3

Peristiwa yang terjadi dan dialami oleh manusia pada masa lampau meninggalkan jejak-jejak.

Peninggalan itu dijadikan objek yang perlu diteliti, dikaji dan disimpulkan oleh sejarawan. Objek yang diteliti melalui tahap heuristik dan kritik dalam prosedur dan metode sejarah meliputi artefak dan tulisan. Proses untuk menguji dan mengkaji kebenaran rekaman dan peninggalan-peninggalan masa lampau dengan menganalisis secara kritis bukti-bukti dan data yang ada sehingga menjadi sajian dan cerita sejarah yang dapat dipercaya, disebut metode sejarah. Sejarah yang kita pelajari sebenarnya adalah kisah yang sudah disusun secara ilmiah oleh sejarawan. Peristiwa-peristiwa masa lampau disusun menjadi kisah, berdasarkan jejakjejak yang ditinggalkan. Peninggalan-peninggalan masa lampau inilah yang disebut dengan sumber sejarah. Menurut bentuknya, sumber sejarah dapat dibagi menjadi empat, yakni : (a) sumber lisan, (b) sumber tertulis, (c) sumber rekaman , dan (d) sumber benda. a. Sumber Lisan Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah. Dalam sejarah kontemporer, banyak pelaku dan saksi sejarah yang masih hidup. Misalnya di zaman pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Peristiwa G 30 S PKI 1965, Orde Baru dan sebagainya. Mereka menjadi sumber sejarah yang penting sebagai pelengkap dari kekurangan atau kekosongan dokumen dari masa-masa tersebut. b. Sumber Tertulis Sumber tertulis adalah keterangan tertulis yang berkaitan dengan peristiwa sejarah. Ada yang menyebut juga sumber tertulis ini adalah sumber dokumenter, sebab sumber ini berupa bahan sejarah dalam bentuk tulisan. Macamnya antara lain : prasasti, kronik, babad, piagam, dokumen, laporan, arsip, dan surat kabar. Menurut begawan sejarah Indonesia yakni Sartono Kartodirdjo, sumber tertulis dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini. 1) Otobiografi Otobiografi sangat berguna bagi psikologi, karena di dalam dokumen seperti itu memuat faktor-faktor subjektif, seperti segi-segi afektif, motivasi, harapan-harapan, dan pengalaman. Otobiografi dapat

pula memberikan data tentang faktor-faktor subjektif, misal nilai sosial, proses sosial, situasi sosial, dan perubahan sosial. 2) Surat Pribadi, Catatan atau Buku Harian, dan Memoar Surat pribadi sebagai bahan dokumenter biasanya memuat hal-hal penting, seperti : tata susila dan adat istiadat, pokok pembicaraan tentang hubungan dan lembaga sosial. Contohnya ialah surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang terkumpul dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini memuat idealisme tokoh wanita Indonesia tentang emansipasi, tradisi kuno yang ada di lingkungan keluarga bupati, cara mendidik anak perempuan, kedudukan wanita dalam kehidupan keluarga dan masyarakat Jawa pada permulaan abad ke-20. Buku harian merupakan dokumen yang sangat pribadi sifatnya. Dokumen semacam ini jarang sekali didapatkan. Di Indonesia buku harian baru dikenal pada beberapa dekade terakhir dan terbatas pada kalangan pejabat pemerintah atau kaum elite saja. Contohnya adalah Jakarta Diary dari Mochtar Lubis yang banyak memuat tentang situasi masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Sejenis dengan surat pribadi ialah memoar. Kebanyakan memoir merupakan kisah perjalanan, sehingga bisa didapatkan data tentang keadaan suatu negeri, kota atau pun daerah. Kisah perjalanan yang ditulis oleh Tome Pires di dalam Suma Oriental, misalnya memberikan gambaran struktur sosial dari masyarakat muslim pada abad ke-16 di kerajaan dan kota pantai, seperti Malaka dan kota-kota pantai utara Jawa Timur khususnya Tuban. 3) Surat Kabar Data yang dimuat dalam surat kabar kadang telah menunjukkan fakta, di samping juga merupakan opini, interpretasi dan pikiranpikiran spekulatif. Surat kabar berguna untuk melengkapi dokumendokumen lain bahkan merupakan dokumen inti untuk membantu penentuan tanggal dari sumber lain. 4) Cerita Roman Karya sastra seperti roman atau novel pada dasarnya bukan hanya merupakan karya ekspresi seorang pengarang, tetapi kadang kala terungkap data keadaan sosial dari periode tertentu. Keadaan social seperi struktur sosial, kelas sosial dan lembaga-lembaga sosial,

datanya bisa didapatkan dalam cerita roman. Contoh: Serat Centini, yaitu karangan yang menggambarkan kehidupan sosial dari periode awal dan pertengahan Mataram Islam. 5) Dokumen Pemerintah Di dalam dokumen pemerintah biasanya dimuat keputusankeputusan, berita-berita, laporan-laporan pemerintah tentang peristiwaperistiwa, laporan tahunan, data statistik, pernyataan pemerintah dan sebagainya. c. Sumber Rekaman Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya. d. Sumber Benda (Artefak) Sumber benda disebut juga sebagai sumber korporal, yaitu bendabenda peninggalan masa lampau, seperti : bangunan, kapak, gerabah, perhiasan, patung, candi, gereja, masjid, dan sebagainya. Masih berkaitan dengan sumber sejarah, berdasarkan penuturan atau urutan penyampaiannya, dapat dibagi menjadi sumber primer, sumber sekunder dan sumber tersier. Sumber Primer (sumber pertama) ialah sumber sejarah yang asli. Contohnya prasasti, piagam, patung, candi, masjid yang berasal dari zamannya. Sumber Sekender (sumber kedua) ialah sumber sejarah yang berupa garapan terhadap sumber asli. Contohnya, prasasti turunan, terjemahan kitab-kitab dan laporan penelitian. Sumber Tersier (sumber ketiga) yaitu buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan hasil penelitian para ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung.

Anda mungkin juga menyukai