Anda di halaman 1dari 7

ILMU-ILMU BANTU DALAM MEMPELAJARI SEJARAH

1. Paleontologi

Paleontologi adalah ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah ada
di muka bumi, terutama fosil-fosil. Kata ‘’fosil’’ berasal dari bahasa Yunani “ lissilis” yang
berarti apa yang digali atau dikeluarkan dari tanah. Kemudian kata ini memiliki arti khusus yang
mengenai sisa-sisa binatang dan tumbuh-tumbuhan itu tetap terpelihara karena telah membantu
serta tersimpan selama ratusan juta tahun.

2. Paleoantropologi

Kalau paleontologi merupakan ilmu yang mempelajari fosil-fosil binatang dan tumbuh-
tumbuhan, maka paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia-manusia purba
sehingga disebut juga antropologi ragawi. Objek yang dipelajari ialah fosil-fosil manusia purba.
Ilmu ini bertujuan untuk merekontruksi asal-usul manusia evolusi, persebarannya,
lingkungannya, cara hidup, dan budayanya.

3. Arkeologi

Arkeologi adalah kajian ilmiah, mula-mula menghasilkan kebudayaan prasejarah dengan


cara penggalian (ekskavasi) dan pemaparan ( deskripsi) sisa-sisa peninggalan prasejarah.
Kemudian dikaji juga hasil-hasil kebudayaan atau peninggalan manusia setelah memasuki
periode sejarah yang ditentukan melalui ekskavasi-ekskavasi disitus-situs arkeolog, yaitu tempat-
tempat yang dianggap menyimpan bukti-bukti arkeologis.

Bukti-bukti arkeologi itu dapat dibagi atas tiga kelompok :

a) Artefak

Artefak ialah semua benda yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk dipergunakan
bagi segala kepentingan manusia sendiri. Benda-benda ini dapat dipindah-pindahkan tanpa
merusak bentuknya seperti tembikar, ujung panah, kampak batu, manic-manik, dan benda-benda
dari logam.

b) Bekas tempat pemukiman

yang berupa bangunan-bangunan yang sukar dipindah-pindahkan. Yang termasuk dalam


kelompok ini misalnya kota-kota lama, rumah atau gedung tua, makam, saluran irigasi, candi,
masjid-masjid lama, benteng-benteng kuno.

c) Ekofak

Ekofak yaitu objek alamiah yang tertimbun bersama dengan artefak dan bekas-bekas
pemukiman seperi sisa-sisa makanan kulit kerang, tulang-tulang binatang buruan, tanaman-
tanaman budidaya. Arkeologis ini penting sebagai ilmu bantu sejarah karena dari penilitian-
penelitian ilmiah yang dilakukan dapat memberikan informasi tentang dimana, bilamana,
bagaimana kebudayaan atau suatu peradaban yang tinggi biasa tumbuh berkembang dan
akhirnya runtuh.

4. Paleografi

Paleografi adalah kajian tentang tulisan-tulisan kuno, termasuk ilmu


membaca,menentukan waktu (tanggal), dan menganalisis tulisan-tulisan kuno yang ditulis diatas
papirus, tablet-tablet tanah liat, tembikar, kayu, perkamen (vellum) kertas,lontar (daun enau).

5. Epigrafi

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara paleografi dan epigrafi, kecuali
pada materi yang dipakai untuk menulis. Epigraf adalah pengetahuan mengenai cara membaca,
menentukan tanggal atau waktu, dan menganalisis tulisan atau inkripsi kuno pada benda-benda
yang dapat bertahan lama seperti batu, logam atau gading. Inkripsi atau prasasti tersebut
dimaksudkan untuk memberikan informasi,atau catatan mengenai kejadian-kejadian penting.
Kajian atas inkripsi atau prasasti ini acap kali merupakan satu-satunya sumber informasi pertama
atau pengetahuan kita tentang masa-masa awal sejarah.

6. Ikonografi

Ikonografi adalah ilmu tentang arca-arca atau patung-patung kuno dari zaman prasejarah
dan sejarah. Arca-arca atau patung-patung ini dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari
bangunan-bangunan keagamaan seperti kuil, gereja atau candi. Sejumlah besar patung telah
dihasilkan oleh masing-masing peradaban kuno dunia, seperti Mesir, Mesopotamia, Persia,
Indian, Pra Yunani, Yunani, Romawi,Cina. Begitu pula patung-patung atau arca dari Abad
Pertengahan dan Reneissance di Eropa.

7. Numismatik

Numismatik adalah ilmu yang mempelajari mata uang (coins), asal-usul, teknik
pembuatannya, sejarah, mitologi dan seninya. Mata uang atau koin itu ialah sekeping logam yang
diberi bentuk dan berat tertentu, yang memuat tanda-tanda dicapkan diatasnya oleh pejabat
pemerintah sehingga menjadi jaminan sah mengenai nilai dan beratnya sebagai alat tukar resmi.
Mata uang itu ada yang berupa kertas, tetapi umumnya dari logam yang dapat bertahan lama.
Mata uang logam terbuat dari tembaga, perunggu, perak dan emas.

8. Ilmu Keramik

Keramik adalah nama umum untuk tembikar dan Porselin. Pengetahaun tentang keramik
merupakan ilmu bantu sejarah dan kesenian yang penting. Hasil kajian tentang benda-benda ini
merupakan bahan penting untuk penyusunan sejarah baik untuk periode prasejarah maupun
periode sejarah. Dari kajian tentang keramik maka dapat diketahui tentang ancer-ancer waktu,
pemilik atau pendukung budaya pemakaian keramik, lau lintas perdagangan dan interaksi antar
daerah dan bangsa.

9. Genealogi

Genealogi adalah pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunan


keluarga seseorang atau beberapa orang. Dahulu kaisar-kaisar, raja-raja, atau orang-orang
terkemuka biasa membuat pohon-silsilah (family tree) untuk menunjukan asal-usul leluhurnya.
Sekarang penelusuran riwayat hidup (biografi) dari orang-orang tertentu yang menjadi objek
penelitian dapat dilakukan melalui biodata atau Curriculum Vitae. Penulisaan sejarah keluarga (
family history) umumnya mengunakan genealogi sebagai dasarnya.

10. Filologi

Filologi adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno. Naskah-naskah itu ditulis
dalam bahasa-bahasa Jawa Kuno, Sunda Kuno atau Melayu. Naskah-naskah itu ada yang
penting untuk sejarah indonesia pada umumnya, tetapi ada pula untuk sejarah lokal khususnya.

11. Bahasa

Pengetahuan sejarawan tentang bahasa daerah atau bahasa asing sangat diperlukan dalam
melakukan penelitian dan penulisan sejarah karena menyangkut topic atau subjek yang
dipilihnya. Pengetahuan itu tidak perlu harus menjadikannya ahli, tetapi minimal ia dapat
mengerti apa yang ditulis. Bahasa adalah salah satu diantara ilmu-ilmu bantu yang harus dimiliki
oleh seorang peneliti sejarah. Ia harus mengetahui bahasa asal yang khusus berhubungan dengan
sejarah yang menjadi judul penelitian dan penulisannya. Karena penerjemahan yang ada tidak
cukup untuk mendapatkan pengetahuan umum yang memenuhi kebutuhan sejarawan yang
lengkap guna memahami aspek yang ingin diperolehnya. Misal, orang yang ingin menulis aspek
dari Yunani kuno ia harus mengetahui bahasa Yunani kuno. Orang yang ingin menulis sejarah
bangsa Arab mulai dari pra islam hingga datangnya islam oleh nabi Muhammad Saw harus
mampu menguasai tata bahasa Arab dengan benar demikian seterusnya. Semakin luas
pendalaman bahasa-bahasa asli kuno ataupun bahasa baru yang dikuasai oleh peneliti, maka ia
akan lebih mudah untuk bereksplorasi.

12. Statistik

Crxton dan Cowden mendefinisikan statistik itu sebagai koleksi, presentasi,analisis, dan
interprestasi dan angka. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa statistik tidak harus dianggap
sebagai subjek yang mempunyai hubungan hanya dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, ekonomi, dan
sosiaologi. Statistik itu bukan ilmu (science) melainkan sebuah metode ilmiah.
13. Etnografi

Etonografi merupakan salah satu cabang dari antropologi kajian ini memberikan deskripsi
dan analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa (ethnic group)
tertentu. Uraian terperinci mengenai seluruh unsur kebudayaan kelompok masyarakat atau suku
itu seperti bahasa, mata pencaharian, sistem pengetahuan dan teknologi, organisasi sosial,
kesenian, dan religinya.

14. Ilmu Dokumen

Dokumen dalam pembahasan ini tentu erat kaitannya dengan upaya merekonstruksi
sejarah. Dalam arti yang akurat yang menjadi istilah para peneliti sejarah adalah tulisan-tulisan
resmi atau semi resmi seperti beberapa instruksi, keputusan, perjanjian, persetujuan,
korespondensi politik, atau catatan pribadi maupun harian.

15. Geografi

Bumi merupakan arena dimana fakta-fakta sejarah terjadi dengan memahami keadaan
geografi dari setiap tempat yang mengandung sejarah untuk diungkap. Dari situ seorang peneliti
akan mengetahui kondisi masyarakat pada masa itu, bagaimana keadaan medan daerahnya,
seluk-beluk masyarakatnya hingga hal yang detail semisal, warna kulit, mata dan rambutnya,
dongeng-dongeng dan agamanya, filsafat, mistik, sastra budaya, music, teknik dan bangunan,
ilmunya, pengobatannya, kota, ladang dan desanya, keadaan politik, social dan ekonominya.

16. Ekonomi

Mempelajari ilmu ekonomi untuk pembuatan sejarah sangatlah penting. Dengan


mempelajari ekonomi sejarawan akan mengetahui sejauh mana peradaban suatu bangsa atau
masyarakat dahulu berkembang. Ekonomi yang dimaksudkan ini tidak hanya terpaut pada
sirkulasi alat pembayaran saja, tapi mencakup aspek seperti politik, hubungan diplomasi,
perdagangan, pemerintahan, serta kekuatan militer dan posisinya dalam masyarakat.

17. Computer atau internet

Sejak pertengahan kedua abad ke XX dan akan terus berlanjut, peranan computer atau
internet juga penting dalam penelitian dan penulisan sejarah. Untuk sejarah kontemporer kita
bisa mendapat banyak bahan dengan cara men”download” dari internet ke harddisk computer.
Tidak jarang kita juga bisa mendapatkan bahan-bahan untuk sejarah lama atau klasik.

18. Paleografi

Peleografi yaitu suatu ilmu yang mempelajari tulisan-tulisan kuno yang sebenarnya tidak
hanya tercantum dalam piagam saja (misalnya tulisan. Mesir kuno=Hieroglif).
19. Kronologi

Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hitungan waktu. Dalam kajian sejarah ilmu
kronologi dapat dibedakan menjadi 3 ( hitungan sejarah, matematika dan tekhnik.) Ilmu hitungan
waktu sejarah bertujuan untuk mendapatkan bahan tentang waktu kejadian dalam sejarah. Dari
bahan–bahan yang didapat akhirnya kronologi menafsirkan kapan peristiwanya terjadi.
Mengenai perhitungan waktu kita kenal adanya pemakaian tahun Masehi, tahun Hijriah, dan
tahun Saka sebagai patokan

20. Ilmu-ilmu social

Untuk mempelajari masyarakat dan budayanya, maka seorang peniliti tentu sangat
membutuhkan ilmu yang digunakan untuk mempelajarinya. Ilmu-ilmu social seperti ekonomi,
sosiologi, psikologi, antropologi, politikologi menjadi salah satu ilmu yang penting dalam
perkembangan ilmu sejarah. Konsep-konsep ilmu sejarah inilah yang digunakan sebagai alat
untuk mengkaji sejarah yang analitis-kritis serta ilmiah. Ilmu-ilmu bantu ini digunakan sejarawan
sebagai sumber utama dalam penyusunan kembali (rekontruksi) peristiwa sejarah. Untuk
merekontruksi peristiwa sejarah, ilmu-ilmu bantu ini disesuaikan dengan periode dan topic. Pada
periode prasejarah, hindu-budha, Islam, serta kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, ilmu-ilmu
bantu yang digunakan ialah ilmu paleografi, paleontropologi, arkeologi, paleologi, numismatic,
ikonografi, filologi, ilmu-ilmu keramik, epigrafi. Sedangkan pada periode awal sejarah modern
dan kontemporer, ilmu-ilmu social, bahan-bahan etnografi, statistic, lebih sering digunakan
dalam penyusunan sejarah.
TUGAS

ILMU-ILMU BANTU DALAM MEMPELAJARI SEJARAH

DISUSUN OLEH

Nama : ANIASA OHOIRENAN

NIM : 2019-31-0

PROGRAM STUDI PENGANTAR ILMU SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 2019
PENDAHULUAN
Sumber sejarah adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam merekontruksi
peristiwa sejarah. Sumber sejarah merupakan segala jejak yang ditinggalkan dan tentunya
memiliki nilai informasi berharga terkait dengan objekyang direkonstruksi. Karena
sejarawan dihadapkan dengan ragam jejak masa lalu, Maka sulit baginya untuk mengkaji
sumber-sumber itu bila hanya mengandalkan ilmu sejarahnya. Keterbatasan sejarawan
menjangkau semua sumber-sumber itu membuatnya harus mencari alternatif lain yang
dapat memudahkan pekerjaan rekonstruksinya. Oleh karena itu, pada tahap inilah sejarah
butuh ilmu lain sebagai ilmu bantu (Hamid, 2011: 25-26). Ilmu sejarah mempunyai arti
yang sangat luas sehingga para ahli sejarah juga banyak yang mengemukakan
pendapatnya tentang ilmu sejarah. Oleh karena itu ilmu bantu sejarah sangatlah
dibutuhkan untuk membantu perkembangan sejarah dalam berbagai penelitian atau yang
lainnya. Sejarawan tidak dapat bekerja sendirian, sejarawan juga memerlukan berbagai
ilmu-ilmu bantu lain yang berhubungan dengan penelitiannya, mencakup sejarah dari
zaman dahulu sampai sekarang. Semakin luas perkembangan yang terdapat pada ilmu
sejarah, maka ilmu bantu sejarah dapat membuat wawasan tentang sejarah semakin luas
pula. Tiada ilmu yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu pengetahuan yang lain. Jika
suatu ilmu yang diciptakan itu dapat berdiri sendiri maka setiap makhluk hidup akan
mendapat kesulitan dalam memahaminya. Dalam hal ini ilmu sejarah juga sama, tidak
bisa dipahami sepenuhnya tanpa ada bantuan dari ilmu-ilmu pengetahuan lain.

RUMUSAN MASALAH
 Apa saja ilmu-ilmu bantu dalam mempelajari Sejarah ?

TUJUAN PENULISAN

 Untuk mengetahui ilmu-ilmu bantu dalam mempelajari Sejarah.

MANFAAT PENULISAN

 Pembaca dapat mengetahui apa saja ilmu-ilmu Bantu dalam mempelajari Sejarah.

Anda mungkin juga menyukai