Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 2

NAMA : ANDI AHMAD YANI


ABDUL GAFUR DARUSSALAM
IMRAN SYAM
Peradaban Lembah Sungai Kuning
Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, sekarang bernama
Huang-He). Tetapi di Cina terdapat dua sungai besar, yaitu Sungai Hwang-Ho dan Yang Tse
Kiang (Sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah daerah inilah pertama kalinya tumbuh
di daerah lembah sungai Hwang-Ho.

1. Letak Geografis
Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet.
Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur
kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning.
Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di
Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.

2. Pertanian
Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam
gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman
Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin
(221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini
pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah.
Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan.
Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas.
3. Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah,
wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan
barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau,
pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan
teknologi masyarakat Cina pada saat itu.
4. Aksara dan Bahasa
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu
merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah
satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada
permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.

5. LETAK ASTRONOMI
Masyarakat cina kuno sudah memiliki banyak ahli yang mempelajari ilmu astronomi
(ilmu perbintangan). Melalui ilmu perbintangan itu, muncul dan berkembang system
penanggalan.
pengetahuan astronomi itu menjadi dasar segala aktivitas yang hendak dilakukan oleh
masyarakat cina seperti dalam sistem pertanian, pelayaran dan bahkan usaha untuk mengenal
pergantian musim.

6. Pemerintahan

Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam
kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu:

Sistem Pemerintahan Feodal,

dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi
ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan
atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.

Sistem Pemerintahan Unitaris,

kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar,
sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

Dinasti yang Berkuasa


1. Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia).
Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang sistim
kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Syang
berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin (1700-1027 SM).
2. Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina.
Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki
peranan penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan
Kong Fu Tse.
Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti.

Sungai Kuning merupakan sungai ibunda bagi bangsa China. Disebabkan iklim global semakin
panas, pada beberapa tahun yang lalu, keadaan resapan air dan hakisan tanah semakin teruk
di kawasan punca Sungai Kuning, kemerosotan padang rumput, kepupusan tumbuh-
tumbuhan mengakibatkan resapan air dan hakisan tanah menjadi lebih serius, jumlah air dari
punca Sungai Kuning semakin kurang dan sistem ekologi semakin teruk. Akan tetapi, ekologi
puncak Sungai Kuning mula dipulih baik.

Melalui usaha selama lebih tiga tahun, kadar litupan tumbuh-tumbuhan di kawasan punca
Sungai Kuning telah meningkat, jumlah air di sungai dan tasik bertumbuh dan sistem ekologi
mula dipulih baik.

Sejak tahun 1980-an, di hulu Sungai Kuning, air sungai itu menjadi kering selama beberapa
bulan setiap tahun. Jumlah aliran air purata setiap tahun berkurang 22.7%. beberapa tasik di
kawasan hulu Sungai Kuning telah menjadi kering.
Kaunti Maduo Provinsi Qinghai di barat laut China merupakan punca Sungai Kuning. Pada
masa dahulu terdapat sebanyak lebih 4000 tasik di sana. Pada Julai tahun 2004, wartawan
yang mengambil liputan di kaunti tersebut mendapati bahawa 90% tasik di sana telah menjadi
kering, padang rumput yang luas di sana telah menjadi tanah tandus.

Baru-baru ini, wartawan sekali lagi pergi ke padang rumput di Kaunti Maduo dan mendapati
lebih 30 ekor keldai liar Tibet dan antelop Tibet. Antaranya, 5 ekor keldai liar Tibet sedang
makan rumput di tempat yang hanya sejauh 200 meter daripada rumah menggembala. Selain
itu, burung liar sedang bersantai di tasik.

Pegawai yang bertanggung jawab atas urusan hidrologi kaunti Maduo Jawatankuasa Sumber
Air Sungai Kuning Liang Haiqing memberitahu wartawan bahawa data pengukuran telah
menunjukkan bahawa jumlah turun hujan di kawasan punca Sungai Kuning mula bertumbuh,
paras air Sungai Kuning mula naik tinggi.
Pada masa ini, disebabkan jumalah air Sungai Kuning tidak cukup, stesen penjanaan elektrik
Heyuan di Kaunti Maduo terpaksa menghentikan penjanaan elektrik sejak Januari tahun 2003.
Seiring dengan pertambahan jumlah air Sungai Kuning, stesen tersebut beroperasi pula.
Wartawan dimaklumkan bahawa tasik yang kering di kawasan tersebut juga telah menakung
air pula, tasik yang menakung air itu telah mencatat lebih 3800.
Naib Ketua Kaunti Maduo ZhaLuo berkata bahawa sejak tahun 2003, kerajaan kaunti itu mula
melaksanakan dasar menghentikan penggembalaan supaya padang rumput dipulihkan,
melindungi ekologi di kawasan punca tiga sungai, memindahkan penghuni, membenihkan
awan untuk membuat hujan buatan dan lain-lain, dengan berbuat demikian, keadaan ekologi
kaunti Maduo mula dipulih baik.
Wartawan dimaklumkan dari Jabatan Pengukuran China bahawa projek pengawasan
penderiaan jauh terhadap keadaan ekologi di kawasan punca tiga sungai China telah
beroperasi di bandar Xining Provinsi Qinghai baru-baru ini.
Pegawai berkenaan Jabatan Pengukuran China memaklumkan bahawa projek tersebut akan
menjadi platform amaran awal dan pengawasan yang bersepadu selain pengawasan bencana
alam dan pengawasan persekitaran.
Sumber alam adalah amat penting bagi kehidupan setiap orang. Perlindungan alam sekitar
merupakan tanggungjawab setiap orang di seluruh dunia.
3. Dinasti Hsia (2000 - 1500 SM)
Dinasti Hsia merupakan dinasti tertua di Cina. Termasuk zaman Proto sejarah Cina karena
tidak meninggalkan prasasti
.4. . Dinasti Chin (221 - 207 SM)Dinasti ini didirikan oleh Shih Huang Ti, dengan
pusat pemerintahannya di Han Tan. Dinasti Chin menghapuskan siste
pemerintahanfeodal dan diganti sistem pemerintahan unitarisme (kekuasaan terpusat).
Oleh karena itu, Shih Huang Ti memerintahkan membuat jalan-jalan besar
yang menghubungkan daerah dengan pusat. Jalan ini dikenal dengan nama Jalan kerajaan.

FILSAFAT
7. Filsafat
Filsafat kehidupan Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1100 -
156 SM) sehingga Dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan
dan berpengaruh sepanjang sejarah Cina. Filsuf Cina antara lain:
a. Lao Tse, ajarannya disebut Taoisme, tertulis dalam buku Tao Te-ching,
yang intinya.
1) Adanya semangat keadilan dan kesejahteraan bernama Tao
2) Orang tidak boleh mengekang jalannya alam
3) Orang supaya mau menerima nasib; seperti suka,
duka, bahagia, sengsara dan sebagainya.
b. Mo Ti
Ajarannya mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal. Maksudnya, cinta yang tanpa
pandang bulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya sendiri. Jika setiap orang
bertindak demikian, maka dunia akan damai.
c. Kung Fu Tse (Konfusianisme)Kung Fu Tse dalam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang
Barat menyebutnya Confusius. Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang
banyak menyebutnya Confusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak pada Li, Ren dan I. Jika
manusia atau masyarakat telah memegang teguh Li, Ren dan I, maka dunia akan damai. Apa
itu Li, Ren dan I?Li, adalah adat istiadat. Sesuai dengan ajaran Li, maka orang itu harus
mengetahui dirinya dan menempatkan diri pada tempatnya. Ada 5 (lima) hubungan
yang dapat dipertimbangkan paling utama, yakni:
a) Bagaimana hubungan antara penguasa dengan yang dikuasai?
b) Bagaimana hubungan antara orang tua dengan anak?
c) Bagaimana hubungan antara suami dengan istri?
d) Bagaimana hubungan antara saudara tua dengan saudara muda?
e) Bagaimana hubungan antara teman dengan teman?
Sebagai contoh orang tua harus memberi teladan tindakan yang baik bagi anak-anaknya dan
bertindak bijaksana; sebaliknya, anak-anak harus patuh dan meluhurkan orang tuanya. Ren,
yakni peri kemanusiaan; dan I adalah perikeadilan. Menurut Kung Fu Tse, kalau masyarakat
memegang teguh Li, Ren dan I, maka masyarakat akan hidup tenteram dan sejahtera. Ini semua
merupakan usaha Kung Fu Tse untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat
Bapak menjadi semua pusat anggota keluarga sehingga bapak harus menjadi panutan, sedang
anak harus tunduk kepadanya. Negara adalah keluarga dalam bentuk besar dan raja atau
kaisar adalah sebagai bapak yang harus adil dan bijaksana, sedang rakyat harus tunduk
kepada raja. Ajaran Kung Fu Tse sampai sekarang tetap menjadi pegangan hidup rakyat Cina.

8. KEBUDAYAAN
Seni Bangunan:Tembok besar cina, istana kaisar yang megah serta kuil misalnya kuil dewa di
Beijing.

Keramik: Keramik merupakan salah satu peninggalan budaya bangsa Cina yang bermutu
tinggi. Keramik yang berglasur (diberi lapisan keras yang berkilap) serta porselin Cina yang
indah dibuat dengan teknik yang tinggi. Mangkuk, cawan dan piring-piring keramik.
Penemuan Kertas dan Alat Cetak: Pada jaman dinasti Han, bangsa Cina telah menemukan
kertas sekitar tahun 150 M, serta tinta, sehingga dikenal adanya istilah tinta Cina. Bangsa
Cina juga menemukan tik gerak (movable type) yaitu blok-blok kayu dengan huruf-huruf
yang dicungkil ke luar.

9. KEPERCAYAAN
Menyembah roh-roh yang tinggal di pegunungan, sungai, dan laut. Orang-orang
percaya bahwa mereka harus menyenangkan roh. Menghormati nenek moyang mereka.
hubungan keluarga sangat penting.Istri dilatih untuk mematuhi suami mereka

Anda mungkin juga menyukai