Anda di halaman 1dari 11

Bab I Pendahuluan A.

Latar Belakang Masalah Di kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hoang-Ho (Sungai Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina. Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di daerah Lembah Sungai Kuning (Hoang-Ho). Peradaban yang telah lahir sejak 4000 SM ini telah memiliki konstribusi besar terhadap perkembangan kebudayaan di Asia khususnya Indonesia. Kebudayaan dari dataran Tiongkok telah menyebar ke berbagai daerah di Dunia dan masih bias kita lihat hingga saat sekarang ini. B. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah antara lain : 1. Bagaimanakah pengaruh Geografis terhadap perkembangan kebudayaan lembah sungai Huang Ho dan Yang Tze ? 2. Bagaimanakah proses penyebaran kebudayaan lembah sungai Huang Ho dan Yang Tze ? 3. Bagaimana Pengaruh kebudayaan lembah sungai Huang Ho dan Yang Tze di dunia ?

Bab II Pembahasan A. Letak Geografis Wilayah Pegunungan Cina terbagi menjadi 2 yaitu

Pegunungan Cina Utara dan Pegunungan Cina

Selatan. Di dataran tinggi sebelah Utara mengalir sungai Hoang Ho, yang berhulu di pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermara di laut Kuning. Di dataran tinggi

sebelah Selatan mengalir sungai Yang Tse , yang berhulu di pegunungan Kwen Lun dan bermuara di Laut Cina timur. Sungai Hwang Ho memiliki panjang 5.464 km, sungai ini merupakan sungai terpanjang kedua di Tiongkok setelah Sungai Panjang (Yang Tse ). Di hilir kedua sungai besar tersebut, terdapat dataran rendah China yang subur. Kedua sungai besar itu merupakan urat nadi kehidupan bangsa China. Hilir sungai Hwang Ho (sungai kuning) yang subur tersebut ditanami dengan gandum. Padi di tanam di hilir sungai Yang Tse. Daerah subur di Cina terletak pada daerah aliran sungai besar. Dataran rendah yang subur tersebut di antaranya di China tengah yang luasnya mencapai 300.000 km dan dialiri oleh Sungai Kuning atau Huanghe. B. Kondisi Alam Dalam sejarah, ke-2 daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah Berbagai kesulitan

dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut. Keadaan Alam di Cina sangat heterogen karena Cina adalah wilayah yang luas, Cina terbentang dari Siberia hingga Daerah yang beriklim Tropis dan dari Samudra Fasifik hingga mencapai Jantung Asia Tengah. Iklim di Cina bervariasi, daerah Selatan dan Timur beriklim kering, utara di pengaruhi oleh iklim tropis yang panas. Iklim di Cina adalah iklim musim. Pada bulan Maret sampai bulan September, Cina berada dalam musim penghujan. Sedang pada bulan September sampai bulan Maret terjadi sebaliknya, yaitu musim kemarau.Jadi, Cina merupakan negara dengan Iklim Tropis. Namun di bagian utara beriklim subtropis dan sebagian beriklim dingin. Wilayah yang terbentang luas dari utara dan selatan (sehingga memiliki perbedaan garis lintang yang besar) menyebabkan perbedaan temperatur yang tajam, mulai dari udara dingin menyengat seperti di Siberia dan iklim tropis yang panas di selatan. Sungai Hoang-Ho ini juga dikenal sebagai penderitaan Cina. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Sedangkan di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Sungai Hoang-Ho ini melewati lima propinsi yaitu Tsing Hai, Kansu, Shansi, Honan dan Shantung II. Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hoang-Ho didukung oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina melaksanakan aktivitas kehidupannya.

b. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi dataran rendah yang amat luas. Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa. Meskipun dari abad ke abad mendatangkan bencana banjir, tetapi justru di lembahnya lahir peradaban Cina. Kota-kota besar penting yang ada di tepian Sungai Hoang-Ho diantaranya ialah Lanchow, Kaifeng Chengchow dan Tsian. Kondisi yang serupa juga terjadi di sungai Yang Tse yang berada di sebelah selatan. Ketika musim kemarau menyapa, dan musim hujan menghampiri maka sungai Yang Tse banjir dan tentu saja hal yang serupa dengan sungai Hwang Ho terjadi, dimana dataran rendah menjadi tergenang. C. Manusia Pendukung dan Perkembangan Kebudayaan Keadaan penduduk yang mendiami lembah sungai Hoang-Ho dan sungai Yang Tse adalah bangsa Cina tergolong ras Sinid, suatu cabang dari ras Mongol. Ciri-ciri ras tersebut antara lain : a. ada lipatan pelupuk mata b. rambut hitam c. tubuh yang tidak banyak berbulu d. muka datar dengan tulang pipih yang menonjol e. hidung pipih f. tinggi badan sedang Di Lembah sungai Hoang-Ho dan sungai Yang Tse yang subur tersebut, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Sedangkan bangsa Cina yang asli yaitu orang-orang Han, semula berasal dari pegunungan yang bertanah Loss di propinsi Shensi dan Shansi. Kemudian mereka bergabung dengan

pendatang dari Cina Barat Laut dan Timur Laut lalu menyebar ke lembah Sungai Hoang-Ho di Cina Utara dan ada juga yang ke selatan. Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hoang-Ho yang sekarang bernama Hwang-He) sekitar tahun 4000 SM. Sungai Hoang-Ho ini merupakan sungai terpanjang di Cina, panjangnya yaitu 5.464 kilometer dan merupakan sungai terpanjang nomor dua di dunia. Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada zaman dahulu disebut Chung-Kuo (negara tengah). Mereka menyebut Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya terletak di tengah-tengah dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah). Di kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hoang-Ho (Sungai Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina. Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di daerah Lembah Sungai Kuning (Hoang-Ho). D. Karakterisrtik Berdasarkan 7 Unsur Kebudayaan a. Aksara dan Bahasa

Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. b. Teknologi Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata

seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu. Di bidang ilmu pengetahuan masyarakat Cina Kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan. Perkembangan ilmu astronomi merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian, pelayaran dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian dan perputaran musim. Selain terdapat banyak ahli astronomi, Bangsa Cina sejak zaman dahulu kala telah terkenal keahlianya dalam pembuatan keramik serta pemproduksi kain sutera. Dalam perdagangan internasional keramik dan kain sutera selalu menjadi barang komoditas Cina yang paling utama. Dalam bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Cina merupakan pionirnya. Jauh sebelum kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina. Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina Cina juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat menggunakannya. Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno, namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat. Sedangkan perkembangan teknologi masyarakat Cina Kuno terlihat dari pembuatan barang-barang perdagangan seperti barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot rumah tangga, senjata, perhiasan dan alat pertanian. Cina kaya akan barang tambang seperti batu bara, besi, timah, emas, wolfram dan tembaga. c. Organisasi Sosial & Pemerintahan

Sebelum berdirinya Republik Cina yaitu awal abad ke 20, negeri Cina telah diperintah oleh 24 dinasti, baik besar maupun kecil. Di antara dinasti-dinasti tersebut, ada yang memerintah lama sekali sampai berabad-abad, namun ada pula yang hanya hitungan tahun saja. Dinasti-dinasti yang memerintah Cina tidak berasal dari satu keturunan, melainkan berasal dari berbagai marga, bahkan ada yang berasal dari bangsa asing, yaitu dinasti

Yuan dan Manchu. Walaupun sering terjadi pergantian dinasti dalam sejarah Cina, namun masyarakat Cina tetap stabil. Ini terjadi karena sistem kekeluargaan Cina yang berakar dalam tradisi Khong Hu Cu sangat menjunjung tingi nilai kekeluargaan. Dengan keluarga yang tetap terjaga ketenangannya, maka stabilitas masyarakat Cina bisa terjamin sepanjang masa. Dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno (Peradaban Lembah Sungai Kuning atau Hoang-Ho), ada dua macam sistem pemerintahan yang dianut yaitu : 1. Sistem Pemerintahan Feodal, dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak

menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis. 2. Sistem Pemerintahan Unitaris, dalam masa pemerintahan ini kaisar berkuasa

mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.

Sejarah mencatat terdapat banyak dinasti yang membangun Cina menjadi bangsa besar, dianataranya adalah Dinasti Shang, Dinasti Chou, Dinasti Qin, Dinasti Han dan Dinasti Tang. 1) a. Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia) Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang

sistim kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa ShangTi. Dinasti Syang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin (1700-1027 SM). 2) a. Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina Pada masa ini diterapkan prinsip feodalisme dengan pembagian kekuasaan

pemerintahan.Pemerintah pusat yang dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang dipimpin oleh raja bawahan. Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse.

3) a.

Dinasti Qin Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem pemerintah pusat yang dipimpin

oleh kaisar berubah, karena Raja Cheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk Cina menjadi negara kesatuan yang hanya diperintah oleh satu orang pemimpin. Dalam pemerintahan Qin Shi Huang, dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan Cina berkembang. Sayangnya saat beliau meninggal terjadi kekacauan karena perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi oleh Liu-Pa. Liu-Pa mendirikan Dinasti Han yang mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Han Wudi. 4) a. Dinasti Han Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han

Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking.Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti Tang. 5) a. Dinasti Tang Salah satu dinasti yang terpenting dalam sejarah Cina adalah Dinasti Tang

karena pada masa dinasti tersebut Cina berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, mencapai kejayaan dengan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahtera, serta dapat mengembangkan kesenian dan kebudayaan Cina kuno.Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti. Kerajaan Tang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar Tang Tai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan Tang Tai Tsung, dinasti Tang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu dan Wang Wei.

Tindakan-tindakan kaisar Tang Tai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut: Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah. Membuat peraturan-peraturan pajak. Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi. Pada abad ke-10 M, dinasti Tang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung. d. Kepercayaan

Masyarakat Lembah Sungai Kuning pada awalnya menyembah Dewa Langit yang dipimpin oleh raja raja mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh bangsa Mesir, Mesopotamia, serta bangsa Maya sekitar 4000 SM Bangsa Cina percaya pada banyak dewa. Sebelum ajaran Kong Fu Tse dan Meng Tse, bangsa Cina menganut kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar) T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci) Ho-Po.

Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi empat yang di bagian atasnya ditutupi oleh sembilan lapisan langit. Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi). Di luar daerah Tien-hsia terdapat daerah kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di sebelah timur dan selatan negara Cina ada empat lautan besar yang disebut Su-hai.

Dalam perkembangan selanjutnya, sekitar 1750 SM telah berdiri negara-negara kota di Cina. Mereka dipimpin oleh seorang raja yang merangkap sebagai imam agama. Dalam pandangan masyarakat Cina, raja dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit. Oleh karena itu, di sekitar kehidupan raja selalu dikeramatkan. Untuk mengadakan upacara-upacara, maka dibangun kuil-kuil yang tersebar di berbagai tempat di Cina. Masyarakat Lembah Sungai Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek moyang dan kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa. e. Sistem mata pencaharian

Daerah lembah sungai Hoang-Ho dan Yang tse Kiang merupakan daerah yang subur, sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam. Selain itu, pasokan air untuk pertanian sangat cukup. Masyarakat Lembah Sungai Kuning telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai masyarakat agraris. Kebudayaan agraris mapan yang telah membentuk karakter bangsa Cina selanjutnya berawal dari daerah ini. Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi.Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai dan rami. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah. Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas. E. Pengaruh Terhadap Budaya Indonesia

Beberapa

pengaruh

peradaban

peradaban

Lembah

Sungai

Kuning

terhadapkebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut. a. Kepercayaan tentang nasib dan peruntungan yang didasarkan paad tubuh,

seperti bentuk garis tangan dan lain-lain. b. Islam yang datang di Indonesia diantaranya berasal dari Cina. Terutama

pada masa Dinasti Tang dan Ming. c. Makanan-makanan Indonesia banyak yang berasal dari Cina, seperti

mie, bihun, capcay, tahu, kecap, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai