(Skripsi)
Oleh
Oleh
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar matematika siswa kelas VA SDN 10 Metro Timur melalui penerapan
model pembelajaran tipe team game tournament. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan setiap siklusnya, yang
terdiri dari tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Alat
pengumpul data yang digunakan berupa lembar observasi dan soal tes formatif.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik nontes
dan teknik tes. Teknik analisis data berupa analisis data kualitatif dan analisis data
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
team game tournament dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
matematika. Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada siklus I mendapat
katagori “Aktif”, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
“Sangat Aktif”. Hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I termasuk dalam
katagori “Sedang”, lalu pada siklus II meningkat menjadi “Tinggi”.
Oleh
Skripsi
Pada
Pada tahun 2012, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan
“Bagaimana proses anda dalam mengerjakan sesuatu adalah jauh lebih penting
daripada apa yang anda hasilkan dari sesuatu tersebut”
(Anonim)
Bismillaahirrohmaanirrohiim. . .
Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suryono dan Ibu Suparni, S. Pd.SD yang selalu
bermunajat dalam setiap untaian doa untuk anak yang disayanginya dan
senantiasa mendengarkan keluh kesah serta memberikan nasihat
maupun motivasi yang sangat berarti bagiku.
Kakek dan Nenekku tersayang, walau kini terpisah jarak dan ruang namun harapan dan
nasihatmu akan selalu kuingat dan terima kasih atas doa dan kenangan indah
yang tak akan kulupakan.
Kakakku Lia Agustina dan Adikku tersayang Yuni Tri Astuti yang selalu menanyakan
perkembangan skripsiku, memberikan semangat, dan membuatku tersenyum.
Keponakanku yang manis dan menggemaskan, Qinaira Destia Suwito yang tak henti
mengusik keheninganku dengan segala permintaannya dan memberikan
cerita tersendiri dalam proses penyusunan skripsi ini.
Keluarga besarku yang tak henti bertanya mengenai kuliah dan masa kelulusanku,
mendoakan dan mendorongku agar cepat lulus serta hidup mapan, yang mampu
memberikan kontribusi bagi keluarga dan menjadi seseorang yang sukses,
terima kasih kuucapkan.
SDN 10 Metro Timur” sebagai syarat meraih gelar sarjana pada Fakultas
Proses penelitian dan penyusunan skripsi ini dibantu oleh berbagai pihak.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., Rektor Universitas Lampung
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
persetujuan sebagai bentuk legalisir skripsi yang diakui oleh Jurusan Ilmu
Pendidikan.
ii
4. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD
penyusunan skripsi.
6. Ibu Dra. Sulistiasih, M. Pd., Ketua Tim Penguji yang telah memberikan
8. Ibu Dra. Hj. Yulina H., M. Pd. I., Penguji Utama yang telah banyak
skripsi ini.
10. Ibu Artijah, S. Pd., Kepala SDN 10 Metro Timur yang telah memberikan izin
11. Bapak Mukhtar A. Ma. Pd, guru mata pelajaran matematika kelas VA yang
iii
12. Ibu Siti Rohana, S. Pd., wali kelas VA yang telah membantu peneliti untuk
13. Dewan guru dan Staf Tata Usaha SDN 10 Metro Timur yang telah
14. Siswa kelas VA SDN 10 Metro Timur Tahun Pelajaran 2015/2016 yang ikut
studi, Yeni Safitri, Annisa Ulfa, Zelina Affriani, Rosdiana, Bela, Intan
17. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan namun peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
v
Halaman
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat-surat
a. Surat izin penelitian pendahuluan dari Fakultas .......................... 107
b. Surat keterangan dari Fakultas ..................................................... 108
c. Surat izin penelitian dari Fakultas ................................................ 109
d. Surat izin penelitian dari SD ........................................................ 110
e. Surat pernyataan penelitian dari SD ............................................. 111
f. Surat keterangan penelitian dari SD ............................................. 112
2. Perangkat Pembelajaran
a. Pemetaan SK-KD siklus I ............................................................ 113
b. Silabus pembelajaran siklus I ....................................................... 115
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I ..................... 118
d. Lembar kerja siswa siklus I .......................................................... 125
e. Kisi-kisi soal tes formatif siklus I ................................................ 131
f. Tes formatif siklus I ..................................................................... 132
g. Kunci jawaban tes formatif siklus I.............................................. 139
h. Pemetaan SK-KD siklus II ........................................................... 140
i. Silabus pembelajaran siklus II...................................................... 142
j. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II .................... 145
k. Lembar kerja siswa siklus II......................................................... 152
l. Kisi-kisi soal tes formatif siklus II ............................................... 160
m. Tes formatif siklus II .................................................................... 162
n. Kunci jawaban tes formatif 2 ....................................................... 169
3. Kinerja Guru
a. Kinerja guru siklus I ..................................................................... 171
x
Lampiran Halaman
4. Aktivitas Siswa
a. Nilai aktivitas belajar siswa siklus I ............................................. 176
b. Nilai aktivitas belajar siswa siklus II............................................ 178
c. Rekapitulasi nilai aktivitas belajar siswa ..................................... 180
8. Dokumentasi
a. Kegiatan penelitian pembelajaran siklus I.................................... 197
b. Kegiatan penelitian pembelajaran siklus II .................................. 199
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
Tabel Halaman
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan juga merupakan salah satu
melibatkan guru, sekolah, dan siswa, melainkan lebih luas daripada itu.
usaha untuk mewujudkan keinginan, pola hidup pribadi dan sosial yang
kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pendidikan. KTSP menekankan pada lima mata pelajaran pokok, salah satunya
adalah matematika.
sudah ada di lingkungan sekitar manusia, dan diberikan kepada setiap jenjang
pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini
bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai
dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis,
untuk Sekolah Dasar (SD) pada prosesnya berpedoman pada tiga konsep
diajarkan mulai dari benda yang ada di sekitar siswa sehingga bersifat
pun harus direncanakan sedemikian rupa agar tercipta suasana belajar yang
pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa yang masih jauh dari Kriteria
Rendahnya hasil belajar siswa diketahui dari hasil ulangan mid semester mata
pelajaran matematika siswa kelas V SDN 10 Metro Timur pada semester ganjil
Tabel 1.1 Ketuntasan hasil belajar siswa pada ulangan mid semester ganjil
TP 2015/2016.
Siswa
Jumlah Siswa Belum
Belum Tuntas
Kelas KKM Siswa Tuntas Tuntas
Tuntas (%)
(orang) (orang) (%)
(orang)
VA 65 23 7 16 30,4 69,6
VB 65 23 9 14 39,1 60,9
(Sumber: Dokumentasi guru kelas VA dan VB SDN 10 Metro Timur)
matematika, jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 7 orang siswa di kelas
VA dan 9 orang siswa di kelas VB dari 23 orang siswa. Secara klasikal dalam
kelas VA tersebut siswa yang tuntas sebanyak 30,4%, siswa yang belum tuntas
69,6% dan siswa kelas VB yang tuntas sebesar 39,1%, siswa yang belum tuntas
5
60,9% sedangkan KKM yang ditetapkan adalah 65. Dengan demikian, peneliti
kelas VA memiliki jumlah siswa terendah yang tuntas dalam ulangan mid
semester.
keaktifan siswa dan kurangnya inovasi dalam pembelajaran. Oleh karena itu
siswa aktif, berpikir kritis, kreatif dan dapat mendorong siswa untuk
yang telah dijabarkan di atas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
kelompoknya masing-masing.
B. Identifikasi Masalah
Tournament (TGT).
6. Hasil belajar kelas VA SDN 10 Metro Timur yang tuntas 30,4% dan yang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
guru tetapi turut berpartisipasi aktif melalui diskusi dan kerja kelompok
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
informasi, dan teknologi yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi
Joyce & Weil dalam Rusman (2011: 133) berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
yang lain.
10
pembelajaran.
pembelajaran.
sosial yang bergantung pada orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda.
tipe TGT untuk diterapkan dalam penelitian tindakan kelas karena model
Siswa juga akan lebih aktif dalam pembelajaran dengan adanya diskusi
poin terbanyak.
1. Pengertian TGT
akademik, kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa
menyatakan bahwa TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
adalah model pembelajaran berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang siswa
2. Karakteristik TGT
recognition).
14
3. Tujuan TGT
terhadap materi pelajaran dan siswa dapat belajar dengan suasana yang lebih
menyenangkan.
berikut.
1. Persiapan
a. Materi
Guru terlebih dahulu menyiapkan materi yang akan dipelajari
oleh siswa dan peralatan permainan berupa lembar soal dan
jawaban lengkap dengan penyekorannya serta lembar penilaian
skor turnamen.
b. Menempatkan siswa ke dalam tim
Untuk membagi siswa ke dalam tim, seimbangkan timnya
agar setiap tim terdiri dari siswa yang berjumlah sama dengan
tingkat kemampuan akademik yang berbeda.
2. Memulai TGT
TGT dimulai dengan melakukan diskusi pelajaran yang
dipimpin oleh guru, setelah diskusi selesai siswa melanjutkan belajar
di dalam tim mengerjakan lembar kerja agar semakin menguasai
materi, kemudian siswa melakukan turnamen dengan memainkan
game akademik, setelah itu guru melakukan rekognisi tim dengan
cara menghitung perolehan skor tim.
Tim A
Tim B Tim C
turnamen diberikan satu lembar jawaban, satu kotak kartu nomor, dan satu
Pembaca
1. Ambil kartu bernomor dan carilah soal yang berhubungan dengan
nomor tersebut pada lembar permainan.
2. Bacalah pertanyaannya dengan keras.
3. Cobalah untuk menjawab.
Penantang I
Menantang jika memang mau
(dan memberikan jawaban berbeda)
atau boleh melewatinya.
Penantang II
Boleh menantang jika penantang I melewati, dan jika memang mau.
Apabila semua penantang sudah menantang atau melewati, penantang II
memeriksa lembar jawaban. Siapa pun yang jawabannya benar berhak
menyimpan kartunya. Jika si pembaca salah, tidak ada sanksi, tetapi
jika kedua penantangnya yang salah maka dia harus mengembalikan
kartu yang telah dimenangkannya ke dalam kotak, jika ada.
Permainan berlanjut sampai waktu yang telah ditentukan oleh guru, para
turnamen.
Total Poin
Pemain Tim Game 1 Game 2 Game 3
Skor Turnamen
Penentuan poin yang didapat siswa jika menjawab soal dengan benar
maka akan dibentuk 6 tim yang terdiri dari 5 tim dengan 4 orang pemain
dan satu tim dengan 3 orang pemain. Berikut tabel penentuan poin turnamen
Seri
Tidak Seri
Seri Seri Seri nilai Seri nilai Seri nilai
ada nilai
Pemain nilai nilai tertinggi 3 terendah 3 4 tertinggi
yang ter-
tengah rendah macam macam macam &
seri tinggi
terendah
Peraih
60
skor ter- 50 60 60 50 60 40 50
poin
tinggi
Peraih
40
skor 50 40 40 50 30 40 50
poin
tengah
19
Seri
Tidak Seri
Seri Seri Seri nilai Seri nilai Seri nilai
ada nilai
Pemain nilai nilai tertinggi 3 terendah 3 4 tertinggi
yang ter-
tengah rendah macam macam macam &
seri tinggi
terendah
atas
Peraih
skor 30
30 40 30 50 30 40 30
tengah poin
bawah
Peraih
20
skor 20 20 30 20 30 40 30
poin
rendah
(Sumber: Slavin, 2005: 175)
Setelah turnamen selesai tentukan skor tim. Pindahkan poin dari tiap
skor seluruh anggota tim. Kemudian berikan penghargaan kepada setiap tim
dengan kriteria rata-rata tim dengan skor 40 sebagai “tim baik”; skor 45
sebagai “tim sangat baik”; dan skor 50 sebagai “tim super”. Berikut
Nama Tim:
Poin Turnamen
Nama Anggota Tim
1 2 3 4 dst.
a. Kelebihan
1. Mampu menumbuhkan kerja sama tim yang baik.
2. Menumbuhkan kegembiraan bagi siswa karena adanya permainan
akademik.
3. Adanya permainan akademik tersebut dapat memacu siswa untuk
berpikir lebih cepat dalam menyelesaikan soal dan bersaing sesuai
aturan.
4. Memotivasi siswa untuk bisa menguasai lebih banyak konsep dan
fakta yang disampaikan.
5. Rekognisi tim merupakan timbal balik yang positif dan membuat
siswa lebih senang dan bangga terhadap penghargaan yang
didapatnya.
21
b. Kelemahan
1. Menggunakan waktu yang lebih banyak.
2. Guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok dan
mengatur kelas.
3. Masih adanya siswa berkemampuan tinggi yang kurang terbiasa
dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
1. Kelebihan
a. Dalam kelas kooperatif, siswa memiliki kebebasan untuk
berinteraksi dan menggunakan pendapatnya.
b. Rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi.
c. Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil.
d. Motivasi belajar siswa bertambah.
e. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan.
f. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan guru.
g. Siswa dapat menelaah pokok bahasan, bebas mengaktualisasikan
diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa. Selain itu,
kerja sama antarsiswa dan guru akan membuat interaksi belajar
dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.
2. Kelemahan
a. Sering terjadi dalam pembelajaran, tidak semua siswa ikut serta
menyumbangkan pendapatnya.
b. Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran.
c. Kemungkinan terjadinya kegaduhan jika guru tidak dapat
mengelola kelas.
diri siswa, mengajarkan kepada siswa untuk belajar saling toleransi dan
terjadi kegaduhan jika guru tidak dapat mengontrol kelas, siswa yang pasif
C. Matematika
1. Pengertian Matematika
tersebut mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu.
Kata mathematike juga berhubungan dengan kata lain yang hampir sama,
tepat mengingat ada banyak fungsi dan peranan matematika terhadap bidang
Soedjadi dalam Adjie & Maulana (2006: 34) memberikan enam definisi
ilmu atau bidang kajian lainnya. Matematika adalah ilmu eksak yang
masalah.
atau unsur dalam ilmu lainnya. Matematika juga selalu digunakan dalam
sebagai berikut.
matematika secara umum adalah sebagai pelayan bagi ilmu lainnya dan
3. Pembelajaran Matematika di SD
siswa SD berada pada usia 7-12 tahun masih dalam tahap berpikir
dasar tidak terlepas dari hakikat matematika dan anak sekolah dasar. Berikut
(2006: 25-27).
1. Pengertian Belajar
Ada dua teori yang mendukung konsep belajar, yaitu teori belajar
menurut Margaret dalam Hamzah & Muhlisrarini (2014: 12) bahwa belajar
yang dapat dilihat ketika siswa memperlihatkan tingkah laku yang baru dan
sehingga dapat merubah seseorang menjadi lebih baik dan dapat berguna
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Perubahan yang terjadi pada
2. Pengertian Pembelajaran
aktif.
(2014: 42) diambil dari kata instruction yang berarti serangkaian kegiatan
dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi memungkinkan dapat
28
3. Aktivitas Belajar
Guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang
terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek
Kasmadi & Sunariah (2014: 42) yang mengartikan aktivitas belajar sebagai
mengikuti pembelajaran.
4. Hasil Belajar
Kasmadi & Sunariah (2014: 44) bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
hasil belajar adalah perubahan pada diri siswa, baik secara kognitif, afektif,
C3), afektif (tingkat merespon atau A2), dan psikomotor (tingkat manipulasi
E. Kinerja Guru
siswa dalam belajar. Salah satu peran guru tersebut dapat diamati dengan
kinerjanya. Kinerja adalah suatu bentuk kegiatan berupa unjuk kerja. Rusman
(2011: 50) mengartikan kinerja sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja
atau hasil unjuk kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, perilaku yang dimaksud
Selain itu, Aqib (2014: 84) menyatakan bahwa guru yang profesional
kinerja guru merupakan kegiatan guru dalam pembelajaran berupa unjuk kerja
atau performansi guru. Setiap guru dituntut untuk memiliki 4 kompetensi dasar
32
guru. Selain itu, agar kegiatan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan
terdahulu, yaitu:
peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika yang dapat dilihat dari
indikator yaitu: (1) siswa memperhatikan guru pada saat kegiatan belajar
mengajar (87,5%); (2) keberanian siswa bertanya tentang materi yang belum
kooperatif tipe TGT, mata pelajaran yang diteliti adalah matematika dan
aspek yang dinilai mencakup aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan
menengah atas sedangkan peneliti pada jenjang SD. Subjek yang diteliti
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Rasiti tahun 2010 dengan judul
Meningkatkan Hasil Belajar PKn dan Disiplin Siswa pada Siswa Kelas VIII
rata-rata hasil belajar PKn siklus I sebesar 77,6 dengan ketuntasan belajar
klasikal 45,4%, sedangkan rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 87,4
belajar siswa dengan katagori sangat disiplin pada siklus I sebesar 45,4%
kooperatif tipe TGT, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dan
G. Kerangka Pikir
H. Hipotesis Tindakan
yang tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru sebagai
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Ada pun tahapan dalam
Perencanaan 1
Pengamatan 1
Perencanaan 2
Pengamatan 2
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru mata pelajaran
orang, yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa
perempuan.
1. Teknik Nontes
untuk mengukur variabel berupa kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar
afektif dan psikomotor siswa. Observer menilai dengan cara melingkari skor
berlangsung.
2. Teknik Tes
Teknik tes yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar yang
bersifat kuantitatif (angka). Tes ini untuk mengetahui hasil belajar berupa
model TGT. Tes tertulis ini diberikan pada pertemuan akhir setiap
siklusnya.
39
Alat pengumpulan data merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh
menjadi sistematis dan mudah dilaksanakan. Pada penelitian ini digunakan alat
1. Lembar Observasi
a. Kinerja Guru
guru yang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran tipe TGT dan
halaman 171-175.
b. Aktivitas Siswa
Aspek yang
No Indikator Skor
Diamati
1 Persiapan a. Membawa buku pelajaran dan 1 2 3 4 5
belajar alat tulis.
b. Masuk ke kelas tepat waktu.
c. Berdoa sebelum memulai
pembelajaran.
d. Bersikap tenang ketika guru
mengabsen seluruh siswa.
2 Mendengar- a. Menyimak penjelasan dan 1 2 3 4 5
kan arahan guru.
b. Menerima pendapat teman
dalam diskusi.
c. Memperhatikan penjelasan
teman dalam memecahkan
masalah atau soal.
d. Menyimak presentasi atau soal
yang dibacakan oleh teman.
3 Berbicara a. Menggunakan bahasa yang baik 1 2 3 4 5
dan santun.
b. Mengajukan pertanyaan kepada
teman dan guru.
c. Berani mengungkapkan
pendapat.
d. Menjelaskan cara
menyelesaikan soal dengan
runtun.
4 Partisipasi a. Menunjukkan antusiasme dan 1 2 3 4 5
kegembiraan dalam
pembelajaran.
b. Aktif dalam kegiatan kelompok.
c. Mengikuti pembelajaran sesuai
aturan.
d. Membuat kesimpulan atau
mengerjakan soal secara
berkelompok maupun individu.
(Sumber: Adaptasi Hamalik, 2008: 172-173)
Skor Keterangan
Jika empat indikator dalam aspek yang diamati dilaksanakan
5
oleh siswa selama proses pembelajaran
Jika tiga indikator dalam aspek yang diamati dilaksanakan
4
oleh siswa selama proses pembelajaran
41
untuk mengetahui sikap dan tingkah laku setiap siswa selama proses
indikatornya dan rubrik penilaian hasil belajar afektif siswa dapat dilihat
Skor Keterangan
Jika empat indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan
5
oleh siswa selama pembelajaran
Jika tiga indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan oleh
4
siswa selama pembelajaran
42
Skor Keterangan
Jika dua indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan oleh
3
siswa selama pembelajaran
Jika satu indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan oleh
2
siswa selama pembelajaran
Jika tidak ada indikator yang dilaksanakan oleh siswa dalam
1
sikap yang diamati
Aspek yang
No Indikator Skor
Diamati
1 Keterampilan a. Mampu berpikir logis dan 1 2 3 4 5
intelektual matematis.
(memecahkan b. Menjawab pertanyaan dengan
masalah) cepat dan tepat.
c. Tanggap terhadap masalah/soal
yang dihadapi.
d. Mampu membuat hubungan
dalam menyelesaikan soal.
2 Keterampilan a. Membangun hubungan atau 1 2 3 4 5
sosial interaksi yang baik dengan guru
dan teman.
b. Berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
c. Bekerja sama dengan anggota
kelompok.
d. Menghargai dan menghormati
perbedaan dalam kelompok.
(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 67)
43
Skor Keterangan
Jika empat indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan
5
oleh siswa selama pembelajaran
Jika tiga indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan oleh
4
siswa selama pembelajaran
Jika dua indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan oleh
3
siswa selama pembelajaran
Jika satu indikator dalam sikap yang diamati dilaksanakan oleh
2
siswa selama pembelajaran
Jika tidak ada indikator yang dilaksanakan oleh siswa dalam
1
sikap yang diamati
menggunakan lembar tes formatif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis
menggunakan teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.
a. Kinerja Guru
menggunakan rumus:
Ng = x 100
Keterangan:
NG = Nilai kinerja guru
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 102)
b. Aktivitas Siswa
Na = X 100
Keterangan:
Na = Nilai aktivitas
JY = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Total skor maksimum
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41)
45
rumus:
Pa = X 100%
Keterangan:
Pa = Persentase keaktifan siswa secara klasikal
= Menyatakan jumlah
100% = Bilangan tetap dalam persen
(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41)
Ns = X 100
Keterangan:
Ns = Nilai sikap yang dicari
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 102)
Ps = X 100%
Keterangan:
Ps = Persentase ketuntasan klasikal
= Menyatakan jumlah siswa
100 = Bilangan tetap dalam persen
(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41)
Nk = X 100
Keterangan:
Nk = Nilai keterampilan siswa
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Skor maksimal
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 102)
rumus:
Pk = X 100%
Keterangan:
Pk = Persentase ketuntasan secara klasikal
= Menyatakan jumlah siswa
100% = Bilangan tetap dalam persen
(Sumber: Adaptasi Aqib, 2010: 41)
materi yang diajarkan. Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
Np = X 100
Keterangan:
Np = Nilai kognitif/pengetahuan
SB = Skor yang diperoleh dari jawaban yang benar pada tes
ST = Skor maksimal dari tes
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 102)
tabel ketuntasan untuk mengetahui tuntas atau tidak tuntasnya siswa pada
Nilai Katagori
65 Tuntas
65 Belum Tuntas
Keterangan:
= Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 40)
Pp = X 100%
Keterangan:
Pp = Persentase ketuntasan secara klasikal
= Menyatakan jumlah siswa
100% = Bilangan tetap
(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41)
(2011: 42) terdiri dari empat komponen pokok, yaitu: (1) perencanaan
50
(planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari RPP siklus I yang telah
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
sebaya.
tulis.
Konfirmasi
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir
pertemuan ini.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Awal
bersama.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa diberikan contoh soal sebagai latihan oleh guru agar lebih
memahami materi.
Elaborasi
arahan guru.
54
bernomor.
pertama.
Konfirmasi
pembelajaran.
55
kurang tepat.
3. Kegiatan Penutup
belajar.
c. Tahap Pengamatan/Observasi
d. Tahap Refleksi
aktivitas yang telah dilakukan. Hasil analisis data yang telah diperoleh
56
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
siswa.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
anggotanya.
sebaya.
tulis.
Konfirmasi
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir
pertemuan ini.
59
Pertemuan 2
1. Kegiatan Awal
bersama.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa diberikan contoh soal sebagai latihan oleh guru agar lebih
memahami materi.
Elaborasi
arahan guru.
bernomor.
pertama.
Konfirmasi
pembelajaran.
kurang tepat.
3. Kegiatan Penutup
belajar.
c. Tahap Pengamatan/Observasi
d. Tahap Refleksi
belajar siswa dan aktivitas yang telah dilakukan. Hasil analisis data yang
siklus II.
G. Indikator Keberhasilan
mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas dengan KKM 65.
101
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
siswa. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 70,33,
aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 65,22% (katagori “Aktif”) dan
siswa. Nilai hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I adalah 65,49
dan pada siklus II yaitu 74,38. Peningkatan nilai hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II adalah 8,89. Persentase hasil belajar klasikal siswa pada
B. Saran
1. Bagi Siswa
meningkatkan sikap kerja sama dalam memecahkan soal dan sikap disiplin
maupun berkompetisi dengan terstruktur. Selain itu juga, siswa dapat lebih
permainan akademik, dan turnamen sehingga hasil belajar siswa pun dapat
meningkat pula.
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
pelajaran lainnya. Selain itu, sebaiknya diterapkan juga pada tingkat kelas
yang berbeda.
104
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, Nahrowi & Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. UPI Press.
Bandung.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas. Aditya Media: Yogyakarta.
Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika
Aditama. Bandung.
Kasmadi & Nia Siti Sunariah. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Alfabeta. Bandung.
105
Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Nusa
Media. Bandung.
Suwangsih, Erna, & Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. UPI Press,
Bandung.