Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. LETAK GEOGRAFIS
B. PENINGGALAN KEBUDAYAAN
a) SISTEM PERTANIAN

b) BIDANG PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

c) SISTEM PEMERINTAHAN

d) FILSAFAT

e) KEBUDAYAAN

f) KEPERCAYAAN

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet.
Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur
kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning.
Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di
Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Negeri Cina terletak di
Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan
Mogolia (Gurun Gobi).
Hal yang paling menonjol dari peradaban ini adalah lahirnya system pemerintahan
berdinasti dan beberapa kemajuan di berbagai bidang misalnya pertanian, teknologi, ilmu
pengetahuan dan kepercayaan.
Sungai kuning juga termaksud dalam daerah yang sering mengalami berbagai macam
musibah.

B. TUJUAN PENULISAN
Supaya mahasiswa mengetahui peradaban kuno dan tau pengaruhnya terhadap
kehidupan hari ini serta berusaha meneladani apa-apa yang baik dalam peradaban kuno di
Cina ini.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Dimana letak Huang ho?
2. Apa saja peninggalan kebudayaannya?
3. Dinasti apa saja yang pernah berkuasa?
4. Bagaimana perkembangan filsafatnya?
5. Apa hal yang menarik dari peradaban mereka mereka?
BAB II
PEMBAHASAN
A Letak geografis sungai Kuning(Huang-Ho)
Perhatikan peta berikut ini :

Sungai Kuning atau Hwang-Ho yang sekarang disebut Huang He bersumber di daerah
pegunungan Kwen-Lun di Tibet[1]. Setelah melalui daerah pengunungan Cina
Utara, Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning
sepanjang alirannya[2], sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk
dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi
sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun
(Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di
sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi).
Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina
berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk
melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan
ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah Berbagai kesulitan dan tantangan
tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan
pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.
dunia setelah Sungai Nil[3].
keadaan Alam di Cina sangat heterogen karena Cina adalah wilayah yang luas, Cina
terbentang dari Siberia hingga Daerah yang beriklim Tropis dan dari Samudra Fasifik
hingga mencapai Jantung Asia Tengah. Iklim di Cina bervariasi, daerah Selatan dan Timur
beriklim kering, utara di pengaruhi oleh iklim tropis yang panas.[4]
B Peninggalan Kebudayaan
a) Sistem Pertanian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan
merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya
bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno
memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (±5000 SM) dan tanaman pangan utama
yang ditanam adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat
Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami[5]. Kegiatan pertanian mengalami
kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM).
Dimasa itu,masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan
penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum. Pada masa ini lahan
gandum sudah diusahakan secara luas. Daerah lembah sungai Hoang Ho dan Yang tse Kiang
merupakan daerah yang subur, sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam. Selain itu ,
pasokan air untuk pertanian sangat cukup. Berbagai hasil pertanian seperti padi, jagung,
kedelai, pohon murbai, dan teh telah dihasilkan di daerah tersebut. Masyarakat Lembah
Sungai Kuning telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai masyarakat agraris.
Kebudayaan agraris mapan yang telah membentuk karakter bangsa Cina selanjutnya
berawal dari daerah ini.
b) Bidang pengetahuan dan Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah,
wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan
barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau,
pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan
teknologi masyarakat Cina pada saat itu. Bangsa Cina sejak zaman dahulu kala telah
terkenal keahlianya dalam Pembuatan Keramik, serta pemproduksi kain sutera, alat-alat
senjata, pekakas rumah, perhiasan, membuat perahu layar. Dalam perdagangan
internasional keramik dan kain sutera selalu menjadi barang komoditas Cina yang paling
utama.
Dalam bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Jauh
sebelum kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina.
Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina. Cina
juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat
menggunakannya, menggunakan ilmu astronomi sehingga bisa menyusun kalender.
Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno, namun
yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.
Cina memiliki seni arsitektur yang sangat hebat, seperti kuil Dewa Langit di Peking
dan Pagar tembok Besar Cina. Seni arsitektur lain yang juga terkenal adalah istana-istana
kaisar Cina. Ketika pengaruh Cina telah sampai di Korea dan Jepang, maka seni arsitektur
Cina juga diadopsi oleh bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari tipe dan corak bangunan kuil
dan istana raja atau kaisar, baik di Korea maupun Jepang yang jelas-jelas meniru arsitektur
Cina.
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu
merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan
salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan,
pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa
Kuo-Yu.
Huruf Cina dikenal dengan sebutan Piktograf.[6]Huruf Cina ini berkembang baik di
Korea maupun jepang. Di Jepang huruf Cina dimodifikasi menjadi huruf Kanji, sedangkan di
Korea pemakaiannya telah mengalami penyempurnaan sesuai tradisi bangsa Korea.
c) sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Cina ada dua yaitu sistem Feodal dan system unitaris[7].
Adapun dinasti-dinasti yang berkuasa pada masa cina kuno yaitu :
Ø Dinasti Chang, dinasti ini merupakan dinasti pertama, berakhir tahun 1766 SM, .catatan-
catatan tentang dinasti iini terdapat di bejana perunggu, tempurung kura-kura dan tulang
binatang. Tulisan-tulisannya bertuliskan pertanian, perikanan, pemburuan, dan
peninggalannya berupa bejana perunggu, persenjataan, kereta kuda.[8] Berdasarkan cerita
rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang sistim kepercayaan memuja para
dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti.
Ø Dinasti Chou adalah dinasti yang berkuasa di Cina setelah dinasti Shang[9], menganut
system feodal dan pada masa ini pula lahir para filsuf terkenal.
Ø Dinasti chin adalah dinasti yang Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih
Huang Ti. Untuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang
berada di sebelah utara negeri Cina, Shih Huang Ti memerintahkan untuk membangun
tembok besar cina yang dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan berakhir pada zaman
Dinasti Ming (abad ke-17 M). Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para
gubernur dari tiap-tiap provinsi berusaha untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina.
Dalam keadaan kacau itu, Liu Pang muncul bersama pasukannya dan berhasil mengalahkan
lawan-lawannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki tahta
kekaisaran, selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Han. Pada masa
kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong Fu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi.
Ø Dinasti Han didirikan oleh Liu-pang. Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah
pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Mansyuria
Selatan, Anam, Sinking. Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han
mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan
bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya.
Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah
pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti T’ang.
Ø Kerajaan T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai
Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai
Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di
bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang
seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu,
dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah
sebagai berikut:
· Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
· Membuat peraturan-peraturan pajak.
· Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan
dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil
diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung.
d. Filsafat
Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu
lahir tiga ahli filsafat Cina, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
(1) Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya
bahawa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama
Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.

(2) Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah
sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai
keselarasan.

(3) Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang
melanjutkan ajaran gurunya.
e. Kebudayaan
Karya sastra berkembang pesat di Cina, dinasti shin shing berupa karya puisi klasik,
shu ching sejarah klasik dan lain-lain. selain itu ada juga peninggalan-penilnggalan :
Kuil
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam
yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang
terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.
Istana
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai
tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.
Seni Lukis
Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh
ternama menghiasi dinding tembok istana atau kuil-kuil.
f. Kepercayaan[10]
Masyarakat Lembah Sungai Kuning pada awalnya menyembah Dewa Langit yang
dipimpin oleh raja – raja mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh bangsa Mesir,
Mesopotamia, serta bangsa Maya sekitar 4000 SM. Dalam perkembangan selanjutnya,
sekitar 1750 SM telah berdiri negara-negara kota di Cina. Mereka dipimpin oleh seorang
raja yang merangkap sebagai imam agama. Dalam pandangan masyarakat Cina, raja
dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit Oleh karena itu, di sekitar kehidupan
raja selalu dikeramatkan. Untuk mengadakan upacara-upacara, maka dibangun kuil-kuil
yang tersebar di berbagai tempat di Cina. Masyarakat Lembah Sungai Kuning dalam
kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek moyang dan kekuatan-kekuatan
alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, seperti guntur, kilat, sungai,
binatang, matahari dan gempa.
Dewa orang Cina yaitu Feng-pa(dewa angin), Lei-shin(dewa angin taufan), t’ai-
shan(penguasa bukit suci) ho-po.
Hal yang menarik dari peradaban sungai kuning.
Ajaran-ajaran Filsafatnya yang sampai sekarang dipakai sebagai pegangan hidup
orang-orang Cina, sehingga lahirlah agama Tao dan Kong Hu Chu, mendampingi
Budha. Kepercayaan Orang Cina terhadap kekuatan alam sehingga mereka tidak semena-
mena dalam menggunakan segala sesuatu yang ada di alam.
Sungai kuning di Cina utara ini di kenal juga segala derita cina karena setiap kali
banjir, sungai ini menyebabkan banyak kerugian, misalnya pada tahun 2297 SM, jumlah
korban yang di sebabkan oleh Sungai ini tidak terhitung banyaknya.[11]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari peradaban sungai Kuning ini dapat di simpulkan bahwa Cina adalah Negara
yang maju sejak dahulu kala dan peradabannya pernah mengalami pasang-surut begitu
juga dengan kehidupan manusia manusia, ada yang senang dan susah namun harus selalu
berusaha memperbaiki semua aspek kehidupan.
Masyarakat Lembah Sungai Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat
menghormati nenek moyang dan kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar
terhadap kehidupan manusia, seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa
sehingga orang-orang sekarang wajib menghormati alam seperti yang di lakukan oleh
masyarakat cina lampau, dan tetap bersyukur pada Tuhan yang maha esa.

B. SARAN
Bagi para yang telah mempelajari bab ini di harapkan untuk menghargai alam, dan
menghargai peninggalan yang ada serta tidak mengulangi kebodohan yang dulu di lakukan.

daftar pustaka

[1] Sejarah untuk SMA dan MA jilid 1 halaman 153


[2] Rika moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra sarana : Bandung halaman 23

[3] Rika moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra sarana : Bandung halaman 23

[4] Irfan taniputera. 2011. History of china : Yogyakarta halaman 22


[5] Rika moniarti.2002. sejarah peradaban kuno.Mitra sarana : Bandung halaman 24

Anda mungkin juga menyukai