Anda di halaman 1dari 9

MASA AWAL PERADABAN DI ASIA TIMUR: PADA MASA CINA KUNO

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asia Timur merupakan wilayah geopolitik yang berada di bagian timur benua Asia yang
terdiri beberapa negara yaitu Cina, Jepang. Korea Selatan, Korea Utara, dan Mongolia.
Luas wilayah Asia Timur sekitar 11,840.000 km², dengan penduduk mencapai 1.5 milyar
jiwa. Dalam perkembangannya Asia timur didominasi oleh dua kekuatan utama yaitu Cina
dan Jepang.

Pernahkah kalian mendengar pepatah "tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina". tapi mengapa
yang disebutkan pada pepatah tersebut adalah Cina padahal banyak peradaban lain yang
lebih terkenal seperti Romawi ataupun Persia. Cina sejak zaman kuno telah menjadi
kekuatan besar tidak hanya di wilayah Asia Timur bahkan di seluruh dunia. Cina merupakan
bangsa dengan peradaban yang sangat tinggi dan maju, pelbagai penemuan dan ilmu
pengetahuan banyak ditemukan dan berkembang pesat di Cina sebut saja seperti kertas,
uang kertas, mesin cetak, hingga bubuk mesiu merupakan hasil dari penemuan peradaban
Cina. Itulah mengapa peradaban Cina banyak dicontoh oleh peradaban lain di seluruh
dunia. Peradaban Cina sendiri telah dipimpin oleh beberapa dinasti seperti dinasti Xia,
Chou, Qin, Han, Tang, Sung, Yuan, dan Manchu. Pada makalah ini akan membahas sejarah
awal Asia Timur terutama pada masa Cina kuno.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kondisi geografis dan awal peradaban di wilayah Cina? b. Bagaimana sejarah
dan kondisi Cina pada masa Dinasti Xia. Chou, Qin, dan Han? c. Apa saja hasil kebudayaan
dari Dinasti Xia, Chou, Qin, Han?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Untuk mengetahui kondisi geografis dan awal peradaban di wilayah Cina
b. Untuk mengetahui sejarah dan kondisi Cina pada masa Dinasti Xia, Chou, Qin, dan Han
c. Untuk mengetahui beberapa hasil kebudayaan dari Dinasti Xia, Chou, Qin. Han.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai kondisi geografis dan awal
peradaban di wilayah Cina
b. Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai sejarah dan kondisi Cina pada
masa Dinasti Xia, Chou, Qin, dan Han
c. Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai beberapa hasil kebudayaan dari
Dinasti Xia. Chou, Qin. Han.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Geografis dan Awal Peradaban Cina

Cina adalah salah satu negara di daratan Asia yang memiliki peradaban yang telah cukup
tua. Nama Cina tidak berasal dari orang-orang Cina, tetapi dari luar atau Barat. Cina berasal
dari kata Chin atau Tsjin yaitu nama suatu dinasti yang pernah memerintah di Cina pada
abad III BC (221-207 BC). Sedangkan orang Cina sendiri menyebut Cina dengan nama
Tiongkok, nama Tiongkok diturunkan dari kata "Chung Kuo/Chung Kuok" yang berarti
"negara tengah". negara yang menjadi pusatnya dunia. Berdasarkan penduduknya secara
garis besar wilayah Cina terbagi menjadi dua yaitu Cina dalam (Chino Proper) dan Cina luar
(The outlyingsection).

a. Cina Dalam (China Proper)


Wilayah Cina dalam merupakan wilayah yang sejak zaman kuno penduduknya merupakan
mayoritas bangsa cina asli. Wilayah ini meliputi tiga daerah yaitu lembah sungai
Kuning.lembah sungai Yangtze dan Pantai Selatan.

● • Sungai kuning (Hoangho), terkenal pula dengan sebutan "penderitaan Cina".


Meskpun dari abad ke abad mendatangkan bencana banjir, tetapi justru di
lembahnya lahir peradaban Cina. Kota-kota besar penting, yang ada di tepian sungai
di antranya ialah Lanchow. Kaifeng Chengchow dan Tsinan. Mata airnya berada di
dataran tinggi Tibet (provinsi Tsinghai) dan setelah menempuh jarak ke arah timur
sepanjang 4700 km. sungai itu hermuara di teluk Chihli suatu bagian dari Laut
Kuning.

● Sungai Yangtse adalah sungai terpanjang di Asia. Sumber airnya berada di Tibet
yakni di provinsi Tsinghai, sungai tersebut bermuara di Laut Cina Timur. Keran
sungai ini panjang. maka banyak memiliki anak sungai. yang penting di antaranya
adalah Min, Han, Yalung dan Kiahang. Kota-kota besar penting yang ada di tepian
sungai adalah Chunghking.Wuhan dan Nanking.
● Pantai Selatan meliputi beberapa kota penting yaitu Kanton. Amoy. Fuzhou b. Cina
luar (The outlying section). Yang dimaksud wilayah cina luar merupakan wilayah
yang dihuni oleh bangsa-bangsa minoritas seperti daerah Tibet, Sinkiang (Turkistan
Timur), Mongolia, dan Manchuria,

2.2. Ras dan Bangsa

Bangsa Cina tergolong ras Sinid, cabang dari induk suku ras Mongol/Mongoloid. Ciri- ciri
ragawinya berupa lipatan pelapuk mata (plica marginalis), rambut hitam bahkan kadang-
kadang semu biru, tubuh tidak banyak berbulu, muka datang dengan tulang pipi yang
menonjol, hidung pipih dan tinggi badan yang sedang. Bangsa Cina yang asli. yakni orang
Han, mula-mula berasal dari daerah pegunungan yang bertanah luas di provinsi Shensi dan
Shansi. Dalam perjalanan sejarah mereka kemudian bercampur dengan para pendatang
dari Cina Barat Laut dan Timur Laut, kemudian menyebar ke lembah Cina Utara dan Cina
Selatan. Oleh karena para pendatang tersebut tergolong ras Mongol, maka percampuran
yang terjadi.tidak banyak membawa perubahan. Lain hal nya pengaruh percampuran
mereka dengan pendatang baru dari barat seperti bangsa Tungu dan Kaukasoid.
2.3 Masa Dinasti Xia

a. Asal Usul Dinasti Xia

Sejarah Dinasti Xia Cina didirikan dan dibentuk pertama kali oleh perkumpulan atau
persekutuan suku-suku primitif yang bergabung membentuk aliansi sekitar 2100 SM. Pada
jaman tersebut suku bangsa Cina Kuno sudah mengenal sistem bercocok tanam dan
mendirikan rumah semipermanen dari alang-alang kering, kayu, tulang hewan dan bambu
dalam mendirikan rumah. Dinasti Xia adalah dinasti pertama Cina yang didirikan oleh suku
Xia yang bernama Yu dimana suku Xia membantu suku-suku lainnya dalam mengatasi
banjir bandang yang meluap pada sungai kuning, sehingga Yu dipercaya oleh persekutuan
suku sebagai orang yang layak menjadi pemimpin.

b.Letak Geografis Dinasti Xia

Sejarah pendirian dinasti dan kerajaan pertama Cina berasal dari lembah sungai Kuning
yang membentang dari Tibet ke Laut Tsi Li di Laut Cina Timur. Dataran rendah atau lembah
sungai kuning merupakan peradaban awal bangsa Cina kuno dimana lokasi tersebut yang
kaya akan keanekaragaman hayati merupakan tempat hidup dan berkembang biak bangsa
Cina kuno. Luas wilayah dinasti Xia seluas 100.210 km², Lokasi dinasti Xia saat ini berada di
provinsi Shanxi, Cina Utara. Sedangkan batas-batas Dinasti Xia yaitu Shandong di timur.
Shaanxi di barat, Anhui di selatan, serta Hebei di sebelah utara. Dinasti ini dihuni sekitar
5000 penduduk dengan beragam suku seperti Gaotao, Xia, Zhang, Dongyi, Youyanshi dll.

c. Sosial budaya Dinasti Xia

Sistem perpolitikan pada waktu itu adalah perserikatan suku-suku yang mendiami lembah
sungai kuning dengan kekuasaan tertinggi ditangan kepala suku atau raja. Sehingga sistem
politik adalah absolut ditangan raja dan bangsawan kerajaan disaat Yu menjadi raja dan Yu
menjadi figur kepemimpinan yang handal dan mempersatukan suku-suku. Kepercayaan
yang dianut masyarakat dinasti Xia adalah kepercayaan terhadap roh leluhur. Pada masa
teknologi masih sederhana, namun masyarakat kerajaan Xia sudah mengenal cara
membuat tembikar dari tanah lempung yang berasal dari luapan lumpur berton-ton yang
terbawa sungai Hwang Ho di sekitar Lembah Sungai Kuning. Penduduk Xia ternyata sudah
mengenal cara membuat logam sederhana sehingga bisa membuat cangkul, pedang,
tombak namun masih sederhana dan belum tajam. Pada masa itu juga diperkirakan telah
ditemukan kalender untuk menghitung hari, kalender tersebut terdiri dari 12 bulan.

Pada zaman itu masyarakat belum mengenal dengan uang dan ekonomi yang dijalankan
yaitu tukar menukar barang dalam istilah ekonomi disebut dengan sistem ekonomi
barter.Bangsa Cina kuno lebih tertarik untuk bercocok tanam padi karena lebih mudah
dilakukan dan menjadi bahan pokok makanan utama yang menjadi beras sebagai makanan
sehari-hari masyarakat Cina kuno. Alasan kenapa penduduk Cina suka dengan padi
daripada jagung atau ubi sebagai makanan pokok karbohidrat karena melimpahnya
tanaman padi dan cukup mengenyangkan penduduk kerajaan Xia pada waktu itu.
d. Runtuhnya Dinasti Xia

Raja terakhir Xia yang bernama Xia Jie atau nama terkenal Lu Gui merupakan raja yang
terkejam yang selalu mengorbankan rakyatnya demi kesenangan dan hobinya. Dimana Xia
Jie mempunyai hobi berburu binatang dan suka juga berburu orang demi memuaskan hasrat
hidupnya dan dia memandang dirinya sebagai raja yang tidak ada tandingannya. Kebiasaan
sering mengusik, menindas, meremehkan dan mencelakakan penduduknya sendiri, maka
kekejaman raja Xia Jie dihalas oleh rakyat dan hangsawan Shang dari suku Shang. Xia Jie
adalah Raja terakhir dan raja terkejam dalam dinasti Xia dan keturunan ke-16 dinasti Xia
Tidak tahan melihat kelakuan raja Jie, maka bangsawan kerajaan Xia yang bernama Shang
Cheng Tang atau nama panggilan Xie dari suku Shang memberontak. Akhirnya raja Xia Jic
dibunuh oleh Shang Cheng Tang dan akhirnya membentuk dinasti Shang karena dukungan
sub suku-suku bekas kerajaan Xia dan dimulai tahun 1046 SM. berakhirlah sejarah wangsa
atau dinasti Xia. Dinasti Xia berkuasa sekitar 554 tahun dan kemudian digantikan dinasti
Shang dan setelah Xia Jie terbunuh maka putus atau terhenti silsilah dinasti Xia.

2.4 Masa Dinasti Chou/Zhou

a. Awal Mula Dinasti Chou

Kerajaan Chou adalah kerajaan yang berumur panjang dalam sejarah Tiongkok. Pendiri
Dinasti Chou yang sebenarnya adalah Cho Wu Wang anak dari Chou Wen Wang, ia juga
yang telah menjatuhkan kerajaan Shang. Chou Wu Wang adalah seorang raja muda yang

menamakan dasar-dasar untuk dinasti Chou yang berdiri sesudahnya. Dalam kepercayaan
China, ia dianggap sebagai Dewa. Pada masa pemerintahan Chou Wu Wang yaitu Chou
Wen Wang mendapat kehormatan besar, karena mempunyai sifat-sifat yang lebih tinggi dari
orang lain dan juga mendapatkan kedudukan mulia dalam sejarah Tiongkok. tidak
mengherankan jika ayah dan putra ini yang keduanya menjadi kepala pemerintahan yang
arif dan bijaksana. Sedangkan orang ketiga yang dijunjung tinggi dalam kerajaan Chou
adalah putra Wen Wang yang bernama Tan atau Hertog Chou. Dua tahun setelah
menjatuhkan kerajaan Shang, maka wafatlah Wu Wang dalam usia 93 tahun kemudian
digantikan oleh putranya Cheng, tetapi oleh karena ia masih muda maka Hertog Chou
saudara dari Wu Wang diangkat menjadi wakil dari kaisar muda. Wen Wang bersama
putranya Wu Wang dan Hertog Chou adalah tiga orang besar yang dilahirkan oleh kerajaan
Chou.

b. Kondisi Pemerintahan Dinasti Chou Dinasti Chou pada perkembangannya terbagi


menjadi 2 periode yaitu Chou barat dan Chou Timur.

• Dinasti Chou barat (1222-771SM),

Wu wang menjadikan kota Chang An menjadi ibukota dinasti Chou untuk


menyejahterakan dan memakmurkan pemerintahan ini, ia membuat kebijakan-kebijakan
.yaitu Kekuasaan raja menjadi penguasa tertinggi serta menunjuk beberapa menteri di
berbagai bidang seperti pertahanan, upacara, pertanian, kehakiman, dan pekerjaan umum.
Ketika wafatnya wu wang keadaan chou barat tidak stabil karena melemahnya
kepemimpinan dan terpecahnya kerajaan ini menjadi beberapa bagian. Raja yang terakhir di
kerajaan chou barat yaitu Yu Wang, yang akhirnya terbunuh akibat rayuan seorang
perempuan. Kemudian oleh putra mahkotanya yang sah, yaitu kaisar P'ing Wang, karena ia
khawatir terhadap suku-suku sebelah barat, maka ia memindahkan Ibukota kerajaan dari
Chang-An di lembah Sungai Wei Ke Lo-Yang (771 SM) dan mulailah zaman baru, meskipun
masih dalam masa kerajaan Chou yang dinamakan dengan zaman kerajaan Chou timur.

● Dinasti Chou Timur

Pada masa chou timur terjadi perubahan perubahan sosial di cinya seperti mulai hancunya
sistem feodalisme, dan munculnya ide baru dalam bidang filasat. Di chou timur ini terjadi
perpecahaan negara vasal yaitu Ch'i, Ch'u, Ch'in, Po, Sang, Yen dan Chou namun yang
paling kuat badalah Ch'in yang tokohnya Kung Sun Yang (perdana menteri). la mengusulkan
kepada pangeran Hsiao untuk mengadakan pembaharuan dalam bidang pemerintahan,
yaitu: Sistem pinjaman tanah dihapus, Sistem feodal dihapus, Wilayah cina yang luas dibagi
menjadi distrik distrik dan kepala distrik ditunjuk oleh raja. Pemberian kedudukan tidak
berdasarkan garis keturunan namun berdasarkan kecakapan, serta anjuran membayar
pajak untuk setiap rumah.

c. Perkembangan Filsafat Masa Dinasti Chou

Pada masa ini berkembang beberapa aliran atau ajaran filsafat, dari beberapa aliran
terdapat empat aliran yang paling besar pengikutnya yaitu Confusianisme yang didirikan
oleh Kong Fu Tse (551-479 SM), Taoisme yang didirikan oleh Lao Tze sezaman dengan
aliran Kong Fu Tse, Mau Chiao yang didirikan oleh Mo Ti (479-381 SM), serta aliran Meng
Te (372-280 SM).

d. Runtuhnya Dinasti Chou Raja Ping, raja-raja Chou yang terkemudian tidak memiliki
kekuasaan yang nyata kerana

kekuasaan sebenarnya teletak di tangan para bangsawan yang kuat. Menjelang penghujung
Dinasti Chou, para bangsawan tidak meletakkan lagi pertolongan kepada Kaisar sebagai
simbol gabungan kerajaan-kerajan, Dan masing-masing mengangkat diri mereka sendiri
sebagai raja. Dinasti Chou berpecah menjadi beberapa negara kecil yang bertempur antara
satu sama lain. Zaman ini kemudian terkenal sebagai Zaman Negara-negara Berperang
yang kemudian diakhiri dengan penyatuan China dalam Dinasti Ch'in.

2.5 Masa Dinasti Chin/Qin


a. Asal Muasal Dinasti Chin

Dinasti Chin berdiri menyusul runtuhnya dinasti Chou, pada saat dinasti Chou mengalami
zaman negara-negara berperang akhirnya munculah Chin Shih Huang Ti yang mengakhiri
masa itu dan menyatukan kembali negara-negara yang berperang di bawah dinasti Chin.
Dinasti Chin (221-206 SM) pemerintahan Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja
pertama bernama Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai
pembaruan, di antaranya penghapusan aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja
vazal. pembentukan provinsi, dan pengangkatan gubernur. Untuk membendung serangan
bangsa luar dari utara, Dinasti Chin membangun "Tembok Besar Cina

Chin Shih Huang Ti memegang kendali pemerintahan sejak ia berumur 13 tahun, ia


berhasil melakukan penaklukan-penaklukan karena didukung oleh dua hal yaitu, negara
Chin terletak di Shensi dan Konshu, lokasi tersebut menguntungkan Chin karena mudah
untuk menyerang negara lain dan mempunyai ahli Negara. Chin Shih Huang Ti juga
mengadakanpembagian baru tentang daerah-daerah pemerintahannya, ia membagikan
Chin dalam 36 propinsi yang masing-masing di bagi dalam distrik-distrik dan semuannya
bertanggung jawab kepadanya, sedang UU keras dijalankan dengan tidak pandang bulu.

b. Sejarah Tembok Besar Cina

Pada akhir kekuasaan dinasti Chao negara-negara bagian yang tergabung dalam dinasti
Chao mulai memberontak dan membentuk pemerintahannya masing-masing tercatat
terdapat 7 negara yang akhirnya memisahkan diri dari dinasti Chao yaitu Chin, Chu, Chi,
Han, Yan, Wei, dan Chao. Adanya 7 negara ini justru malah membuat cina memasuki
zaman peperangan yang nantinya disebut zaman negara-negara berperang. Pada masa ini
para negara-negara tersebut memobilisasi penduduknya untuk membangun benteng
pertahanan terutama 3 negara di utara yakni Chin, Chao, Yan, Tiga negara tersebut sadar
bahwa ancaman tidak hanya datang dari negara bagian lainnya tetapi juga ancaman yang
datang dari bangsa-bangsa nomaden di sebelah utara yang sewaktu waktu bisa saja
mengganggu kestabilan negara. bangsa nomaden yang dimaksud adalah bangsa Xiongnu
yaitu suatu bangsa yang datang dari Asia tengah, walaupun secara peradaban suku ini
kurang maju namun dalam bidang militer suku ini merupakan suku yang ditakuti oleh
beberapa negara di bagian utara cina sebab memiliki

kemampuan berkuda yang sangat tinggi. Namun setelah zaman peperangan usai dan
negara-negara disatukan kembali oleh Dinasti Chin. Chin Shi Huang pun sadar bahwa
ancaman suku-suku nomaden di wilayah utara cina tidak dapat disepelekan, oleh karena itu
Chin Shi Huang Ti akhirnya memerintahkan untuk menyambungkan tembok tembok yang
sudah dibangun oleh negara-negara diutara guna mencegah adanya serangan dari suku
Xiongnu dan suku nomaden lain. pada akhirnya tembok tersebut sangatlah berguna bagi
dinasti Chin bahkan hingga dinasti-dinasti setelahnya. Walaupun pada akhirnya tembok ini
dibiarkan terbengkalai pada masa dinasti Yuan dan dinasti Qing (Manchu).

C.Keruntuhan Dinasti Chin


Meninggalnya Chin Shih Huang Ti di umumnya yang ke 50 tahun, mengharuskan putra
keduanya untuk menjadi pemimpin selanjutnya dan memakai gelar Erl Shih Huang Ti. Erl
Shih Huang Ti merupakan seorang kaisar yang sombong dan angkuh dalam menjalankan
pemerintahan hal ini di manfaatkan Cao Kao untuk menggulingkan pemerintahannya.
Akhirnya Erl Shih Huang Ti terbunuh oleh Cao Kao, sebagai pengganti maka diangkat Tze
Ying anak dari putra sulung Shih Huang Ti. Walaupun pada akhirnya Tze Ying juga dapat
digulingkan oleh pemberontakan yang dilakukan oleh Liung Pang dan Xiang Yu.
Tercatatbahwa dinasti Chin hanya memerintah sekitar 19 tahun.

2.6 Masa Dinasti Han


a. Awal Mula Dinasti Han
Setelah kematian kaisar Qin Shi Huangdi pada tahun 210 SM dan digantikan anaknya yang
bernama Er Shi Huangdi, kerajaan Chin semakin kacau karena dia mewarisi sifat tirani
ayahnya dan membuat rakyat negara Chin semakin menderita. Sehingga Xiang Yu yang
merupakan jenderal akhir dari kerajaan Chin yang memberontak dan dibantu tokoh petani
bernama Liu Bang yang sekaligus menjabat adipati Shanxi ikut membantu revolusi dalam
menggulingkan kerajaan Chin. Namun setelah berhasil menggulingkan dinasti Chin
keduanya berselisih untuk memperebutkan hegemoni kerajaan. Perselisihan antara Liu
Bang dan Xiang.Yu terjadi dan saling memuncak dimana pada tahun 202 SM. Liu Bang
memimpin pasukan besar menyerang Xiang Yu, di daerah Gaixia (saat ini berada di propinsi
Anhui) berhasil mengepung pasukan Chu. Hingga akhirnya memaksa Xiang Yu pergi
meninggalkan Gaixia dengan membawa 800 tentara berkuda. Walaupun demikian akhirnya
Xiang Yu tewas bunuh diri di dekat sunga Wu. Setelah mengalahkan Xiang Yu, Liu Bang
menyatakan dirinya kaisar dan mendirikan Dinasti Han pada 202 SM. Kekuasaan dinasti
Han membentang luas sampai daerah Asia Tengah dan sebagian besar

wilayah Vietnam pada zaman dulu masuk ke dalam wilayah kerajaan Han. Pada masa
dinasti Han penduduk dan masyarakat Han sudah mencapai hampir 70 juta penduduk
dimana terjadi ledakan penduduk besar-besaran karena kemakmuran dan bertahan paling
lama kemakmuran itu dalam sejarah dinasti Cina Kuno yaitu sekitar 215 tahun.

b. Pemerintahan Dinasti Han

Pada zaman dinasti Han sistem pemerintah feodal kembali lagi digunakan dimana setelah
sistem tata negara yang pertama kali dibuat oleh dinasti Qin sebelumnya diganti dan
dipadukan dengan sistem pemerintah feodal baru oleh dinasti Han yang mewarisi keturunan
Han menjadi kaisar berikutnya. Pembagian wilayah administrasi Pemerintahan dan Birokrasi
Dinasti Han Pada masa dinasti Han wilayah administrasi dibagi menjadi 36 provinsi
melanjutkan pemerintahan dinasti Qin yang dulu namun sistem pemerintahan feodal tetap
dilaksanakan. Administrasi pada masa dinasti Han semua daerah dipegang oleh adipati,
kasim dan kaisar adalah hakim tertinggi dan panglima perang dalam pemerintahan pusat
dan daerah. Pemerintahan dibuatkan panaschat negara yang berjumlah 3 orang dimana
menangani pengadilan, membantu menyusun pemerintahan dan kemakmuran rakyat

. c. Sejarah Jalur Sutra

Masa keemasan dan kejayaan dinasti Han adalah dibuka jalan sutera dimana penduduk
yang menanam sutra, membuat kain tenun sutra, pedagang yang berjualan sutra, penjaga
yang menjaga jalan sutra, dil mendapatkan tempat yang layak dan adil dimana mendapat
keuntungan dari dibuka jalan sutra oleh kerajaan. Disamping menambah nilai ekonomi, kain
sutra dijual di luar negeri dan kain tenun sutra sangat diminati oleh negara lain karena halus,
indah coraknya, lembut kainnya dan tidak ada di negara lain yang menjual kain tenun seperti
itu. Pembagian jalan sutra dibuka menjadi 2 cabang dimana para pendapat ahli sejarah
sepakat dan menentukan bahwa jalan darat dan laut merupakan jalan dalam pemasaran
sutra. Pembagian jalan sutra dibuka menjadi 2 jalur yaitu lewat Cina utara dan Cina selatan.

● . Cina Utara
Dimulai dari kota Chang-an membentang sampai Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan
Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke
Venezia.

● Cina Selatan

Dimulai dari kota Chang-an membentang sampai Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia


dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau
melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara. Jalur ini juga menyebabkan banyaknya akulturasi
budaya yang saling bertukar sebut saja agama buddha yang akhirnya masuk ke China
karena adanya proses transfer informasi di jalur.sutra

d. Penemuan dan Teknologi penting pada masa Dinasti Han

Pada masa Han terjadi perkembangan yang sangat dalam bidang ilmu pengetahuan sebut
saja penemuan kertas, mata uang kertas, dan perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.
Filsafat sendiri pada masa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama
pengikut aliran Taoisme dan Konfusianisme yang terus bertambah besar. Dan salah satu
yang paling penting adalah terciptanya jalur dagang di jalur sutra.

e. Keruntuhan Dinasti Han

Menjelang akhir pemerintahannya dinasti Han sulit sekali menemukan sosok pemimpin
yang dapat memerintah dengan baik, hingga akhirnya timbul pemisahan diri Han Timur yang
dikenal dengan Dinasti Xin. berikut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan
kemunduran dinasti Han, tidak dapat menemukan pemimpin yang cakap dalam memerintah,
banyak terjadi pemberontakan, korupsi, ancaman dari luar. Elektabilitas, transparansi.
akuntabilitas, penegakan hukum di zaman akhir dinasti Han mengalami kemerosotan drastis
(penurunan tajam) dimana banyak para kasim dan bangsawan saling berselisih karena
hukum telah dibuat mainan oleh golongan bangsawan dan kasim tertentu yang kebal hukum

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penduduknya secara garis besar wilayah Cina terbagi menjadi dua yaitu Cina
dalam (China Proper) dan Cina luar (The outlying section). Wilayah Cina dalam Meliputi
Sungai Kuning, Sungai Yangtze, serta Pantai Selatan. Sedangkan Wilayah Cina Luar
meliputi Tibet, Turkistan, dan Manchuria. Bangsa Cina tergolong ras Sinid, cabang dari
induk suku ras Mongol/Mongoloid.

Awal mula munculnya peradaban di Cina bermula saat berdirinya Dinasti Xia. Dinasti
Xia Cina didirikan dan dibentuk pertama kali oleh perkumpulan atau persekutuan suku-suku
primitif yang bergabung membentuk aliansi sekitar 2100 SM di pimpin oleh seorang yang
bernama Yu yang agung. Hingga akhirnya runtuh dan digantikan oleh dinasti Chou pada
1222 SM dinasti ini terbagi menjadi 2 periode yaitu saat periode Chou Barat dan Chou
Timur. Akhirnya dinasti Chou terpecah belah menajadi 7 negara besar dan dimulailah zaman
negara- negara berperang, dinasti Chin akhimya berhasil menyatukan 7 negara tersebut
dibawah kekuasaan Chin Shih Huang Ti. Namun kejayaan dinasti Chin hanya bertahan
selama 19 tahun hingga akhirnya keturunan dari Chin Shih Huang Ti akhirnya digulingkan
oleh pemberontakan Liung Pang dan Xiang Yu. Setelah pemberontakan tersebut muncullah
kekuasaan baru yang menjadi masa keemasan peradaban Cina yaitu Dinasti Han yang
membangun jalur sutra untuk menjalin hubungan dengan peradaban lain seperti India.
Romawi hingga Arab. Pada masa ini ditemukan berbagai penemuan penting seperti kertas
dan uang kertas. Pada akhirnya runtuhlah kekuasaan dinasti Han karena berbagai
kemunduran di segala aspek terutama kemunduran dalam pemerintahan yang mulai
bermasalah.

Daftar pustaka

Agung, Leo. (2007). Sejarah Asia Timur. Surakarta. UPT Penerbitan dan
Pencetakan UNS (UNS PRESS)

Adhinta, Hafizh. (2021). Peradaban Dinasti Han China. Diakses pada 20 Februari
2022, dari https://retizen.republika.co.id/posts/10435/peradaban-dinasti-
han-china

Perna, Sterno. (2018). Dinasti Xia Kerajaan Pertama Cina. Diakses pada 20
Februari 2022, dari https://www.belajarsosial.com/2018/01/dinasti-xia-
kerajaan-pertama-cina.html?m=1#point2

Perna, Sterno. (2018). Dinasti Han dan Jalan Sutra. Diakses pada 20 Februari 2022,dari
https://www.belajarsosial.com/2018/02/dinasti-han-dan-jalan-
sutra.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai