Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEJARAH

NAMA :

KELAS : X7

KEBUDAYAAN LEMBAH SUNGAI KUNING

Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan
daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi). Negeri Cina merupakan salah satu tempat yang
mempunyai peninggalan tertua dan tinggi tingkat peradabannya. Sisa-sisa peradaban tua itu
ditemukan di lembah Sungai Yang Tze kiang, Sungai Huang Ho, dan Sungai Huai. Ketiga
lembah sungai itu sering dilanda banjir. Endapan lumpur membuat daerah itu menjadi subur.

Sekitar abad ke-14 sebelum masehi, di Cina sudah terdapat pusat kebudayaan, terutama di
daerah Cina Utara. Catatan tertua sejarah Cina berasal dari Dinasti Shang (1766 - 1122 SM).
Catatan itu dituliskan di atas bejana-bejana perunggu, tempurung kura-kura, dan tulang-
tulang binatang. Penulisan sejarah Dinasti yang pertama dilakukan oleh Suma Ch'ien.

Dinasti Cina pertama alah Dinasti Shang. Pusat pemerintahannya di lembah sungai Huang
Ho. Kebudayaan yang berkembang  pada masa itu dikenal sebagai kebudayaan Lung-shan.
Peninggalan dari kebudayaan ini antara lain berupa bejana-bejana perunggu, kereta kuda, dan
sistem penulisan.

Dinasti Shang dihancurkan oleh bangsa chou yang menguasai wilayah barat Cina, di lembah
sungai Yang Tze Kiang pada tahun 1122 SM. Dinasti Chou memerintah cina sampai tahun
256 SM. Selama pemerintahan dinasti Chou, seni dan sastra Cina berkembang pesat. Pemikir
besar seperti Kong Hucu dan Lao Tze meletakkan dasar filsafat  Timur. Sejak awal
pemerintahannya, Dinasti Chou hanya memerintah wilayah utara Cina. Pemerintahan wilayah
timur diserahkan kepada beberapa pengikutnya yang setia. Lama kelamaan mereka merasa
kuat dan mencoba melepaskan diri dari kekuasaan Dinasti Chou. Peperangan menyebabkan
kekuasaan Dinasti Chou melemah. Mereka terpaksa harus meninggalkan ibu kota pada tahun
771 sebelum masehi. Sementara itu, para pengikutnya yang berkuasa di wilayah timur saling
berebut pengaruh. Perebutan pengaruh itu berlangsung dari tahun 403 sampai tahun 221
sebelum masehi. Setelah kekuasaan Dinasti Chou berakhir, digantikan oleh Dinasti Chin.

Kaisar pertama Dinasti Chin (Qin) bernama Shi Huang Ti, menghapuskan semua
pemerintahan lokal dan membangun sistem pemerintahan terpusa. Selama masa
pemerintahannya dilakukan pembakuan ukuran dan berat, dan sistem penulisan. Ia
memerintahkan  pembangunan Tembok Besar Cina sepanjang 6.400 Kilometer untuk
mencegah masuknya bangsa Mongol dari wilayah barat.
Gambar. Tembok Besar Cina

Untuk membiayai angkatan perangnya, Kaisar shi membebani rakyatnya dengan pajak yang
tinggi. Akibatnya, timbul perang saudara yang melemahkan kekuasaan Dinasti Chin.
Sebelum meninggal, Kaisar Shi memerintahkan para seniman untuk membuat 8.000 buah
patung tentara, sejumlah patung kuda, dan kereta perang dari teakota. Patung itu tingginya
rata-rata 1.90 cm. Ada yang membawa panah, tombak, dan pedang.

Gambar. Pasukan Terracota Dinasti Qin


 
Sebagian Patung dalam sikap siaga dengan gaya silat tangan kosong. Patung terakota itu
ditemukan di dekat makam Kaisar Shi Huang Ti. Makam kaisar itu berbentuk sebuah bukit
setinggi 46 Meter. Luasnya tidak kurang dari 250.000 meter persegi. Sekelilingnya ada
tembok luar dan tembok dalam. Di dekat makam itu ditemukan juga tempat penyimpanan
benda-benda berharga milik kaisar. Patung-patung yang berjumlah 8.000 buah itu
ditempatkan berjajar dalam suatu barisan di sebuah lubang sedalam 5 meter, berselang seling
dengan kuda dan kereta perang. Semua patung itu dikerjakan dengan teliti dan sangat indah.
Gambar. Kaisar Shi Huang Ti
 
Tahun 202 sebelum masehi - 220 Masehi muncul Dinasti Han menggantikan Dinasti Chin.
Ajaran Konghucu dijadikan dasar pemerintahan. Pada zaman itu kepandaian rakyat biasa
mulai diperhatikan dalam pemilihan dan penempatan pejabat pemerintahan. Hubungan dagan
dengan Eropa untuk pertama kalinya terbuka. Kesenian, Pendidikan, dan Ilmu pengetahuan
mengalami kemajuan pesat. Pada masa itu, agama Budha masuk ke Cina dari India.
Pencatatan sejarah dan kamus mulai dilakukan oleh para penulis. Hal itu dimungkinkan oleh
penemuan kertas pada tahun 150. Pada akhir masa pemerintahan Dinasti Han, terjadi
kecurangan dalam administrasi yang menimbulkan pertikaian. Pejabat wilayah yang merasa
kuat mulai tidak setia kepada kaisar. Dinasti Han runtuh tahun 220. Setelah itu, Cina
terpecah-pecah.

Dinasti Sui (581 - 618) berhasil menyatukan kembali Cina. Kanal besar yang
menghubungkan lembah Sungai Yang Tse Kiang dengan wilayah utara dibangun.
Penggatinya Dinasti T'ang memerintah Cina hampir 300 tahun lamanya. Pada masa itu, Cina
mengalami kemakmuran  dan kebudayaannya berkembang pesat. Tahun 755 timbul
pemberontakan yang di pimpin oleh An Lu-shan, seorang jenderal dari wilayah utara.
Pemberontakan itu dapat dipadamkan. Pemberotakan yang terjadi pada tahun 755-844
melemahkan kekuasaan Dinasti T'ang. Tahun 907 Dinasti T'ang runtuh, kemudian terjadi
perebutan kekuasaan antara lima dinasti dan sepuluh kerajaan. Dinasti Sung dapat
mempersatukan kembali Cina pada tahun 960. Ada dua perubahan besar terjadi pada masa
itu. 

1. Rakyat boleh menduduki jabatan penting asal dia terpelajar dan mampu.
2. Neo-konfusianisme berkembang. Ajaran itu mengabungkan ajaran Konfusianisme,
Budhisme, dan Taoisme. Pada masa itu banyak penemuan-penemuan penting, seperti
magnet dan alat percetakan. seni pembuatan porselen dan seni lukis pemandangan
berkembang.

LETAK GEORAFIS

Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah
melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu
membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di
dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan
Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.

Pertanian
Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam
gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman
Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin
(221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini
pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah.
Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan.
Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas.

Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram,
emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang
seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak,
cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan teknologi
masyarakat Cina pada saat itu.

Aksara dan Bahasa

Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu
merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah
satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada
permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.

Pemerintahan
Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam
kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu:

·    Sistem Pemerintahan Feodal, dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani
langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat
sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak
mengurusi politik praktis.

·    Sistem Pemerintahan Unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan
negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik
praktis.
Dinasti  yang Berkuasa

(1)    Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia).

Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang sistim
kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti
Syang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin (1700-1027 SM).

(2)    Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina.

Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki peranan
penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong
Fu Tse.

Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti.

Tembok Besar  Cina

Untuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang berada di sebelah


utara negeri Cina, Shih Huang Ti memerintahkan untuk membangun tembok besar yang
dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M).

Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap provinsi
berusaha untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau itu, Liu Pang
muncul bersama pasukannya dan berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan mengatasi
kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki tahta kekaisaran, selanjutnya Liu Pang
mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Han. Pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong
Fu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi.

(3)    Dinasti Han

Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan
Cina meliputi Asia Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking.

Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran
dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang
Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri
Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti T’ang.

(4)    Dinasti Tang

Kerajaan T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai
Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai
Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah
kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni
syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan
Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai
berikut:

·    Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.

·    Membuat peraturan-peraturan pajak.

·    Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.

Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan
silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan
selanjutnya berdiri Dinasti Sun

Anda mungkin juga menyukai