Disusun Oleh:
Aisiyah
Zenneti Zonia
Tazkiatunnisa
Putri (39)
(03)
Penduduk pendukung
u Mata
kebudayaan
9 Pencaharian
Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh
peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut
merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita,
pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri
pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi
masyarakatnya belum mengenal tulisan.
Nama bangsa Han diambil dari nama dinasti yang pernah memerintah pada
206SM-221M. Orang Cina juga menyebut dirinya dengan bangsa Tang,
mengambil dari nama dinasti yang pernah memerintah pada 618M-906M
dengan gilang gemilang
Mata Pencaharian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina
yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina.
Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh,
jagung, dan kedelai. Hilir sungai Hwang Ho (sungai kuning) yang
subur tersebut ditanami dengan gandum.
Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman
Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam
adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam
pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami.
Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam
pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM). Di masa itu, masyarakat
Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan
penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan
gandum.
Sistem Pemerintahan
Ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan
kenegaraan Cina kuno, yaitu :
Dinasti Chin memerintah Cina mencapai kejayaan, yakni pada masa Chin Shih
Huang Ti. Pada masa pemerintahannya, dinasti ini berhasil menguasai Kerajaan
Chou, Wei, dan Han sehingga Cina dipersatukan di bawah kekuasaannya. Jasa-
jasanya adalah sebagai berikut.
Cina dipersatukan dan diperintah oleh hanya satu raja.
Feodalisme dibubarkan.
Dibangun Tembok Besar Cina yang panjangnya 3.000 km, lebarnya 8 m, dan
tingginya 16 m. Tembok ini berfungsi untuk membendung serangan bangsa Syiung
Nu.
Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi.
Pendirinya adalah Liu Pang, kaisar yang terkenal adalah Han Wu Ti. Pada masa
pemerintahannya terdapat kemajuan-kemajuan, antara lain,
meluaskan wilayah ke Korea,
ajaran Kung Fu Tze dijadikan dasar pemerintahan,
memajukan perdagangan,
orang Cina sudah dapat membuat kertas dari kulit kayu yang disebut tsa’ilun, dan
agama Buddha mulai masuk Cina
E. Dinasti Sui (589 – 618 M)
Dinasti Sui mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sui Yang Ti dengan menundukkan
dinasti Han serta menaklukan Syiung Nu, yakni suku liar dari Utara yang selalu mengganggu
Cina. Usaha yang dilakukan, antara lain,
meluaskan wilayah Cina,
membangun istana kerajaan,
mengadakan ujian penyaringan bagi pegawai, dan
membangun saluran kaisar untuk memperlancar perdagangan.
Dinasti Sung memerintah Cina di bawah kaisar Sung Tai Tsu. Pada masa
pemerintahanya, ilmu pengetahuan maju pesat. Usaha-usahanya adalah
mendirikan museum;
mengekspor porselin ke Jepang, Korea, India, Persia, Afrika, dan Eropa;
menggunakan tulisan piktograf dengan gambar lambang tertentu;
pengetahuan astronomi digunakan untuk menentukan penanggalan
berdasarkan bulan dan matahari
J. Dinasti Manchu
Dinasti Manchu merupakan dinasti terakhir di China dan merupakan dinasti
asing, karena berasal dari Manchuria yang berhasil meruntuhkan Dinasti Ming.
Dinasti Manchu mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar
K'ang Hsi dan Kaisar Ch'in Lung.
Pada tahun 1911 terjadi Revolusi China di bawah pimpinan Sun Yat Sen dan
berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Kemudian berdirilah Republik
China dengan presidennya Sun Yat Sen.
Sistem Kepercayaan
Sebelum Kong Fu – Tse dan Meng – Tse menyebarkan ajarannya, bangsa Cina
percaya terhadap para dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa – dewa
memiliki kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai segi empat dan di atasnya
ditutupi oleh langit yang terdiri dari 9 lapisan. Di tengah – tengah dunia yang
berbentuk segi empat terletak T’ien – hsia, sebuah daerah yang didiami oleh bangsa
Cina. Daerah T’ien – hsia merupakan daerah yang didiami oleh bangsa – bangsa yang
biadab. Di luar daerah bangsa – bangsa yang biadab terdapat daerah kosong dan
menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di
sebelah timur dan selatan negara Cina ada 4 lautan besar yang disebut Su – hai.
Dewa – dewa yang menerima pemujaan tinggi adalah :
· Feng – pa ( dewa angin ),
· Lei – Shih ( dewa angin taufan dan digambarkan sebagai naga besar ),
· T’ai – Shan atau dewa yang menguasai bukit suci,
· Ho – po, tiap – tiap tahun diberi sesajen yang dijalankan oleh pendeta – pendeta
perempuan dengan mempersembahkan gadis jelita.
Aksara
Cina sudah mengenal aksara sejak Dinasti Shang.
Aksara Cina yang berbentuk pictograph ini termasuk
jenis aksara ideograph (aksara iambang benda). Aksara
Cina ditulis di atas kulit penyu dan tulang. Aksara
gambar benda (ideograph) ini semula ditulis dan
digambar untuk kepentingan ramal-meramal, karena
bangsa Cina sejak zaman dahulu suka dengan ramalan.
Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan
benda-benda dari keramik itu mengandung jiwa seni, karena pada benda-
benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan, seperti guci keramik
yang dihias dengan seekor ular naga atau dihias dengan gambar-gambar
hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sejak zaman dahulu bangsa Cina sangat
ahli membuat keramik (gerabah), porselen, kain sutra, kertas dari kayu, benda-
benda dari perunggu dan mesiu. Bangunan-bangunan istana, rumah, dan
tembok kota dibuat dari batu bata.
3. Filsafat
a) Lao Tse
Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa ada
semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran - Lao
Tse disebut dengan Taoisme. Taoisme mengajarkan orang supaya menerima nasib. Menurut
ajaran ini, suka dan duka adalah sama saja. Oleh karena itu, seorang penganut Taoisme dapat
memikul suatu penderitaan dengan hati yang tidak terguncang.
b) Kung Fu Tse
Menurut ajaran Kung Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-
galanya dalam alam semesta ini sehingga tercapai keselarasan. Manusia merupakan bagian
dari masyarakat yang bagian dari alam semesta, maka tata cara hidup manusia diatur oleh
Tao. Oleh karena itu, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan Tao, agar dalam
kehidupan masyarakat terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut aliran ini percaya
bahwa segala bencana yang terjadi di muka bumi ini karena manusia menyalahi aturan Tao.
Ajaran Kung Fu Tse meliputi bidang pemerintahan dan keluarga.
c) Meng Tse
Ajaran Meng Tse merupakan kelanjutan dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun demikian
ajaran Meng Tse bertentangan dengan Kung Fu Tse. Meng Tse tidak memberikan pelajaran
kepada kaum bangsawan, tetapi memberikan pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya
rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang
terhadap rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja
mengabaikannya peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan raja dari
tahtanya.
4. Seni Bangunan
Pada jaman dinasti Han, bangsa Cina telah menemukan kertas sekitar tahun 150 M,
serta tinta, sehingga dikenal adanya istilah “tinta Cina”. Bangsa Cina juga menemukan
tik gerak (movable type) yaitu blok-blok kayu dengan huruf-huruf yang dicungkil ke
luar. Dengan penemuan kertas dan alat cetak tersebut memungkinkan adanya penerbitan
buku-buku dalam jumlah yang besar dan dengan harga murah. Bangsa Cina termasuk
bangsa yang sangat memperhatikan tulisan. Penemuan kertas dan alat cetak juga
membantu penyebaran karya sastra di Cina. Para pujangga Cina yang terkenal antara
lain:
a. Szema Tzien yang hidup pada masa dinasti Han. Ia menulis buku sejarah berjudul
“ Shi - Ji “ yang meliputi jaman purba sampai masa pemerintahan Han Wuti.
b. Li Tai Po, seorang penyair yang hidup pada jaman dinasti Tang .
f). Lukisan
Lukisan Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan – lukisan hasil karya
dari tokoh – tokoh menghiasi dinding – dinding temboh istana atau kuil – kuil.
Lukisan – lukisan tersebut sangat indah seperti lukisan alam semesta atau lukisan
dewa – dewa yang dipuja oleh masyarakat Cina, juga termasuk lukisan – lukisan
dari raja – raja yang pernah memerintah.