Anda di halaman 1dari 7

Makalah Peradaban Tiongkok Kuno

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

NAMA : - WIDYA KARHAYU (30)

- MUHAMAD HUMAIDI (17)


- ARYA KUSNANDAR (03)

KELAS : X IPS 4

SMA NEGERI 5 MATARAM,

2022/2023
Peradaban Tiongkok kuno

Sejarah Tiongkok adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi
dan antropologi, daerah Tiongkok telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang
lalu. Peradaban Tiongkok berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning
pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Tiongkok dimulai sejak Dinasti Shang (k. 1750-1045
SM).[1] Cangkang kura-kura dengan aksara Tionghoa kuno yang berasal dari Dinasti Shang
memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM.[2] Budaya, sastra, dan filsafat Tiongkok
berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1066-221 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti
ini merupakan dinasti yang paling lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah aksara Tionghoa
modern mulai berkembang.

Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang.
Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan
kekaisaran pertama Tiongkok. Pergantian dinasti dalam sejarah Tiongkok telah mengembangkan
suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Tiongkok memiliki kendali langsung terhadap
wilayah yang luas.

Pandangan konvensional terhadap sejarah Tiongkok adalah bahwa Tiongkok merupakan suatu
negara yang mengalami pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-
kadang dikuasai oleh suku bangsa asing (non-Han), yang sebagian besar terasimiliasi ke dalam
populasi Suku Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa
oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk
budaya Tiongkok modern.

A. Aspek lingkungan
Berdasarkan letak geografisnya, wilayah tiongkok secara garis besarnya dapat dibagi
menjadi 3 bagian sebagai berikut ini.
1. Lembah sungai huang ho, keberandaan sungai huang ho dianggap membawa berkah
bagi bangsa tiongkok karena lahan-lahan disekitar sungai menjadi subur setelah
terjadi banjir yang membawa lumpur-lumpur yang berwarna kuning. Itu sebabnya,
sungai huang ho sering disebut sungai kuning.
2. Lembah sungai yang tse merupakan pusat pertanian sehingga banyak ditemui kota-
kota disekitarnya. Sungai Tse memiliki sumber air di pegunungan kwen Lun (Tibet)
dan bermuara dilaut tiongkok timur.
3. Wilayah tiongkok selatan didaerah ini banyak ditemukan bahan timah. Daerah ini
sebagai bukti bahwa bangsa tiongkok dimasa praaksara sudah mampu membuat
perkakas dari bahan-bahan logam.
B. Aspek kepercayaan
Dewa tertinggi masyarakat Tiongkok Kuno adalah Kaisar Langit atau Shang Ti. Dewa
lain yang disembah adalah Feng Fa (dewa angin), Lei shih (dewa angina topan), T’shai
Shan (empat dewa yang menguasai gunung suci). mereka juga mengenal upacara
pengorbanan manusia (gadis cantik) sebagai persembahan kepada Ho-Po penguasa
Sungai Huang Hop. Pemujaan tersebut dilakukan oleh kaum laki-laki.
C. Aspek pemerintahan
System pemerintahan tiongkok kuno menganut sistem feodalisme dan sistem unitaris.
Kebesaran sejarah peradaban tiongkok kuno, terbangun dari beberapa dinasti yang
memerintah diantarannya sebagai berikut.
1. Dinasti shang
Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Tiongkok.
Menurut kronologi berdasarkan perhitungan Liu Xin, dinasti ini berkuasa antara
1766-1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah antara 1556-1046 SM.
Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang Zhou pada tahun 1996 menyimpulkan bahwa
dinasti ini memerintah antara 1600-1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini
berasal dari inskripsi pada artefak perunggu dan tulang orakel, serta dari Catatan
Sejarah Agung (Shiji) karya Sima Qian.
Temuan arkeologi memberikan bukti keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046
SM, yang terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal
(k. 1600-1300 SM) berasal dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan
Shangcheng. Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–
1046 SM) atau periode Yin ( 殷 ), berasal dari kumpulan besar tulisan pada tulang
orakel. Para arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan
adalah ibu kota terakhir Dinasti Shang, dari sembilan ibu kota lainnya. Dinasti Shang
diperintah 31 orang raja, sejak Raja Tang sampai dengan Raja Zhou sebagai raja
terakhir. Masyarakat Tiongkok masa ini mempercayai banyak dewa, antara lain
dewa-dewa cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti.[20]
Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-
nenek mereka, setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak
disembah.[21] Sekitar tahun 1500 SM, orang Tiongkok mulai menggunakan tulang
orakel untuk memprediksi masa depan. Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu
untuk menghubungkan berbagai permukiman yang sezaman dengan permukiman
Anyang sebagai bagian dari dinasti Shang.[22] Hipotesis terkuat ialah telah terjadinya
ko-eksistensi antara Anyang yang diperintah oleh Dinasti Shang, dengan
permukiman-permukiman berbudaya lain di wilayah yang sekarang dikenal sebagai
"Tiongkok sebenarnya" (China proper).
2. Dinasti chou
Dinasti chou didirikan oleh pangeran wu wang dengan pusat pemerintahan diprovinsi
shensi. Sebagai balas jasa, para penguasa diberi tanah sehingga lahirlah sistem feodal.
Peristiwa yang penting adalah munculnya ahli pemikir, seperti Lao Tse, Kung Fu
Tze, Meng Tze, dan Chung Tze. Itu sebabnya, zaman ini disebut juga sebagai “zaman
serratus filsafat”.
3. Dinasti Chin
Dinasti Chin berhasil menyatukan Tiongkok yang terpecah menjadi beberapa
kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap
kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada
sekitar tahun 221 SM. Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Tiongkok
bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok
Besar Tiongkok yang belakangan diselesaikan oleh Dinasti Ming serta peninggalan
Terakota di makam Qin Shi Huang.
Beberapa kontribusi besar Dinasti Qin, antara termasuk terbentuknya konsep
pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa
tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Tiongkok, setelah
berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Bahkan
hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as roda untuk gerobak dagang, saat itu
mengalami penyeragaman demi menjamin berkembangnya sistem perdagangan yang
baik di seluruh kekaisaran.
4. Dinasti Han
Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin
pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun
206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode yaitu Dinasti
Han Barat (206 SM-9 M) dan Dinasti Han Timur (23-220 M) yang dipisahkan oleh
periode pendek Dinasti Xin (9-23 M). Kaisar Wu (Han Wudi) berhasil mengeratkan
persatuan dan memperluas kekaisaran Tiongkok dengan mendesak bangsa Xiongnu
(sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan
demikian merebut wilayah-wilayah Gansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut
menyebabkan terbukanya untuk pertama kali perdagangan antara Tiongkok dan
Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao dari Dinasti Han bahkan memperluas
penaklukannya melintasi pegunungan Pamir sampi ke Laut Kaspia.[27] Kedutaan
pertama dari Kekaisaran Romawi tercatat pada sumber-sumber Tiongkok pertama
kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166, dan yang kedua pada tahun 284.
5. Dinasti Sui
Dinasti Sui mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sui Yang Ti dengan
menundukkan dinasti Han serta menaklukan Syiung Nu, yakni suku liar dari utara
yang selalu mengganggu tiongkok. Usaha yang dilakukan, antara lain meluaskan
wilayah tiongkok : membangun istana kerajaan, mengadakan ujian penyaringan bagi
calon pegawai, membangun saluran kaisar untuk memperlancar perdagangan.
6. Dinasti T’ang
Dinasti tang didirikan oleh LiShih Min yang terkenal dengan nama kaisar T’ang
Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaanya keluar tiongkok, seperti selatan
menguasai Ton-Kin, annam, dan kamboja. Adapun ke barat menguasai Persia dan
laut kaspia. Saat inilah mulai muncul adanya hubungan dengan Indonesia. Dibawah
kekuasaan T’ang, T’ai Tsun, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya.
Keberhasilannya adaalah wilayah tiongkok sampai ke Tonkin, annam, Kampuchea,
dan Persia : kesenian maju pesat dengan tokoh Li Tai Po, Tu Fu dan weng wei,
hasilnya adalah guci, belanga, dan jambangan sistem pemerintahan desentralisasi
serta dibangunnya pagoda dikeluarkannya undang-undang yg mengatur masalah
pembagian tanah. Pada tahun 907 kekaisaran T’ang runtuh sehingga kekacauan
muncul kembali.
7. Dinasti Sung
Pada tahun 960 Chan Ku’ang Yin berhasil meyatukan kembali tiongkok dan
menidirkan kekaiasaran Sung Chao. Kaisarnya yg terkenal ialah Sung Tai Tsu. Pada
masa pemerintahannya, ilmu pengetahuan maju pesat. Usaha-usahanya diantarannya
mendirikan museum, mengkspor porselin ke jepang, korea ,india,Persia, afrika, dan
eropa, menggunakan tulisan piktograf dengan gambar lambing tertentu, pengetahuan
astronomi digunakan untuk menentukan penanggalan berdasarkan bulan dan
matahari.
Dnasti Sung berakhir tahun 1279 M. pada masa ini, tiongkok diserang bangsa mongol
dibawah pimpinan Jenghis Khan dan dilanjutkan kubilai khan. Kekaisaran mongol
pecah dan akhirnya runtuh setelah terjadi perebutan kekuasaan dan pemberontakan.
Pada tahun 1368 muncul dinasti ming yang menguasai tiongkok dan mengusir orang-
orang mongol.
D. Aspek kebudayaan
Seni Sastra
Pada zaman Tiongkok Kuno, perkembangan seni sastra tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan tulisan. Pada awalnya huruf Cina dibuat dengan sangat sederhana, yaitu
satu lambang menunjukkan satu pengertian. Tulisan tersebut ditulis pada kulit atau
bambu. Baru pada masa kekuasaan dinasti Han ditemukan kertas, sehingga karya sastra
mengalami perkembangan yang sangat pesat di Cina. Szima Tzien seorang pujangga pada
zaman dinasti Han telah mengarang kitab sejarah dari masa sejak zaman purba sampai
dengan masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti.
Seni Bangunan
Seni bangunan yang dihasilkan pada peradaban Cina Kuno adalah sebagai berikut
1. The Great Wall of China
The Great Wall of China adalah Tembok Besar Cina. Tembok raksasa Cina ini dibangun
dalam waktu 18 abad dan selesai pada masa kekuasaan dinasti Ming.
2. Bangunan Kuil
Bangunan kuil adalah bangunan suci tempat pemujaan para dewa. Kuil yang terkenal di
Cina adalah Kuil Dewa Beijing. Kuil ini terbuat dari batu pualam yang dikelilingi oleh
tiga pelataran yang indah dan dibagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu
pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga. Menurut kepercayaan masyarakat
Cina, tangga ini merupakan tangga untuk roh-roh leluhur.
3. Istana
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah dengan tujuan
sebagai tanda penghormatan terhadap kaisar atau raja. Rakyat Cina sangat
menghormati kaisar, karena kaisar dipandang sebagai penjelmaan para dewa,
sehingga kemegahan istana tidak jauh berbeda dengan kemegahan kuil tempat
pemujaan para dewa.
Seni kerajinan
Seni kerajinan masyarakat Cina Kuno adalah lukisan dan keramik. Keramik merupakan
ciri khas dan hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan keramik mengandung jiwa seni,
karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan. Seperti guci
keramik yang dihiasi dengan gambar seekor naga atau dihiasai dengan gambar-gambar
hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
E. Aspek social
Pada masa dinasti Shang sudah muncul hierarki dan peringkat (mirip piramida) yang
akan menjadi salah satu ciri khas peradaban tiongkok. Kaisar berada di pincak piramida
feodal, dibawahnya adalah para pangeran dan pengusaha berbagai kota dibawahnya lagi
kepala keluarga-keluarga terhormat yang memegang jabatan diistana dan para bangsawan
yang memperoleh pendapatan dari wilayah pedesaan diluar dinding-dinding kota. Pada
bagian dasar piramida feodal adalah rakyat biasa.
F. Aspek hukum
Sistem hokum tiongkok kuno terbangun oleh dua tradisi besar. Pertama tatanansumber
hukum yang sumber dari ajaran konfusianisme yg bertumpu pada hukum moral (disebut
li). Kedua hukum yg didasarkan atas undang-undang (disebut fa) terutama undang-
undang pidana yg diupayakan oleh para kaisar dengan bantuan ahli-ahli hukum.

Anda mungkin juga menyukai