1. Anjeli 21046054
2. Cicil Aprilya 21046103
3. Rara Amanda 21046186
4. Septia Wulan Sari 21046148
DAPARTEMEN SEJARAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat-Nya kepada kelompok 2 sehingga atas berkat dan rahmat serta
karunia-Nya lah kami dapat menyelesikan tugas makalah kami yang berjudul
“Peradaban Sungai Nil” Selain itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengampu dan teman-teman yang telah mendukug penyusunan makalah ini.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai banyak hambatan, namun
berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Atas perhatiannya
kami mengucapkan terimakasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan faktor penting dalam kehikdupan manusia. Sebab
kebudayaan memberikan arah kepada tindakan dan karya manusia. Kebudayaan yang
telah ada akan tetap berjalan meski kadang-kadang wujudnya dapat berubah.
Kebudayaan bukan hanya kesenian dan benda-benda budaya, akan tetapi mencakup
seluruh sendi kehidupan manusia untuk menciptakan sebuah tatanan yang diharapkan.
Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat
lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karakter masing-masing kelompok
masyarakat ataupun kebiasaan mereka. Realitas yang multi budaya ini dapat kita
jumpai di negaranegara dengan komposisi penduduk yang terdiri dari berbagai etnis,
seperti Indonesia, Uni Soviet (sekarang, Rusia), Yugoslavia (sekarang terpecah
menjadi beberapa Negara) dan lain-lainnya.
Kondisi Negara dengan komposisi multi budaya rentan terhadap konflik dan
kesenjangan sosial. Memang banyak faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai
konflik tersebut, akan tetapi sebagai salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial,
budaya mempunyai peranan besar dalam memicu konflik. Unsur-unsur yang
mempengaruhi keberadaan budaya akan terus memberikan arah bagaimana wujud dari
kebudayaan itu untuk masa yang akan datang, maka dalam makalah ini akan dibahas
tentang unsur-unsur kebudayaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Letak Geografis
Sejarah Mesir pertamakali muncul di Mesir hulu sebuah lembah sempit di sungai
Nil bagian timur laut Afrika, sekitar 800 mil daridaerah antara Cataract dan Delta, dan
di Mesir hilir, yakni di Delta itu sendiri memanjang sepanjang 100 mil. Lembah sungai
Nil yang subur telah melahirkan peradaban Mesir kuno. Peradaban tersebut
berlangsung sejak sekitar tahun 3500 SM sampai 343 SM. Hal ini diketahui melalui
penemuan sebuah batu yang tertulis di daerah Rosetta oleh pasukan Prancis yang
dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Batu tulis tersebut berhasil dipecah oleh seorang
bangsa Prancis yang bernama Jean Francois Champollion (1800), sehingga tahun itu
pula terbukalah tabir sejarah Mesir kuno yang berasal dari tahun 300 SM. Sungai Nil
adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil
bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.
Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat
negara yang dilewati sungai Nil yaitu :
1. Uganda
2. Sudan
3. Ethiopia
4. Mesir
Pada tiap tahunnya sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah
di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50
kilometer. Di sekeliling lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia
di tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah
gurun Libya. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah. Kesuburan tanah di
sekitar lembah sungai Nil di Mesir, disebabkan oleh banjir yang membawa lumpur
akan tetapi dapat mengubah padang pasir menjadilembah-lembah yang subur. Hal
inilah yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradaban
di tempat tersebut. Peradaban lembah sungai Nil dibangun oleh masyarakat mesir
kuno. Lembah Sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani, hasil
pertanian adalah gandum, sekoi dan jelai padi-padian yang biji atau buahnya keras. Air
Sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan dan
4
waduk.
B. Kondisi Alam
Kebudayaan Mesir berkembangan di suatu lembah yang sangat subur sekitar lebih
kurang 1.200 Km. Di kedua sisi Sungai Nil bersambung dengan delta di Pantai Laut
Tengah. Daerah sebelah timur Mesir terdiri dari gurun pasir yang luas. Sebelah
baratnya terhampar gurun Libia, sedangkan sebelah timur terdapat gurun Arab yang
keduanya sering kali tidak turun hujan sampai bertahun-tahun. Akibat kondisi alam
yang demikian, daerah lembah sungai Nil sulit sekali dioalah bagi kepentingan
kehidupan zaman dahulu yang masih sederhana. Di lembah sungai Nil yang didiami
oleh bangsa Mesir, sebenarnya juga sediit sekali turun hujan, sehingga curuh air hujan
saja tidak dapat diandalkan untuk mendukung perkembangan bangsa tersebut.
Sepanjang tahun matahari bersinar terang karena daerah itu jarang sekali berawan.
Kondisi alam yang kering menyebabkan kehidupan masyarakat terpusat di sekitar
lembah sungai Nil. Bangsa Mesir menjadi sepenuhnya tergantung kepada air yang
mengalir di Lembah Sungai Nil. Aliran air di sungai ini merupakan anugerah yang
tiada ternilai harganya bagi bangsa Mesir karena sangat menunjang pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan mereka dalam segala aspek termasuk sosial budayanya.
Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil
dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan
waduk. Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang
merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai
5
oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi
atau jamawut dan jelai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung.
Semua orang Mesir tidak mengetahui dari mana sumber aliran sungai Nil berasal
atau dimana sumber air yang membawa rahmat mereka. Pada abad ke-19 berkembang
kepercayaan bahwa sungai Nil berasal dari langit. Setiap tahun, yaitu bulan September
air sungai akan meluap sampai mengenai seluruh daratan di kedua belah sisi. Hanya
daerah perdalaman di daerah perbukitan yang tidak terkena banjir tahunan tersebut.
Bila bulan September telah berlalu air sungai berangsur-angsur surut seperti sedia kala
dan meninggalkan lapisan lumpur yang tebal. Lapisan lumpur itu yang menyebabkan
dataran ini menjadi sedemikain subur sehingga berkembang menjadi daerah pertanian
yang produktif dan menjadi lumbung gandum bagi bangsa Mesir dan bangsalainnya
di sekitar Mesir. Itulah sebabnya Mesir dijuluki sebagai “Negeri hadiah Sungai Nil“.
Orang Mesir percaya bahwa sungai Nil yang meluap tiap tahun itu disebabkan oleh
cucuran air mata Dewi Isis yang menangisi suaminya Dewa Osiris yang mati terbunuh.
Sebenarnya, meluapnya sungai Nil ini setiap tahun disebabkan oleh curahan hujan
yang sangat lebat di Daerah Nubis yang sekarang disebut Sudan dan Ethopia. Tanpa
curahan hujan di Nubia, maka daerah Mesir tidak ada bedanya dengan daerah yang
bergurun di sebelah timur dan baratnya.
6
C. Perkembangan Kebudayaan
7
dengan bentuk gambar. Temuan arkeologis mengenai keberadaan huruf hieroglif oleh
para ahli menunjukkan bahwa masyarakat Mesir Kuno banyak yang menuangkan
huruf-huruf hieroglif pada media kertas papirus, kayu, batu, dan logam.Umumnya
tulisan-tulisan yang ditemukan berisi gambaran kehidupan masyarakat Mesir. Tetapi
khusus di dinding piramida, banyak tulisan yang menerangkan kehidupan raja ketika
sedang berkuasa. Huruf hieroglif pertama kali berhasil dibaca oleh seorang akademisi
berkebangsaan Perancis bernama Francois Champollion pada awal abad ke-
19.Masyarakat Lembah Sungai Nil sering menggambarkan dewa mereka dalam bentuk
setengah manusia dan setenga hewan. Seperti penggambaran Dewa Anubis, yang
merupakan dewa kematian, diperlihatkan seperti manusia berkepala anjing. Selain itu
juga ada Dewa Ibis yang digambarkan seperti manusia berkepala burung.
Histiografi Mesir Kuno Sphinx Mesir Kuno
10
6) Warisan/Peninggalan Peradaban lembah Sungai Nil
a. Astronomi
b. Hieroglyph
Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk hurufnya dalah
piktograf dimana setiap gambar mewakili satu huruf. Hieroglyph ini ditulis pada
sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat. Contoh pada Batu
Roseta yaitu batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini
terdapat tulisan Hieroglyp dan tulisan Yunani Kuno.
c. Arsitektur
Sungai nil memiliki wilayah yaitu terusan zuez ,wilayah ini sangat
berpengaruh terhadap perdagangan. Wilayah terusan Suez memiliki posisi silang,
karena terletak antara benua Asia dan Afrika dan antara Laut Merah dan Laut
Tengah. Sebelum terusan Suez dibangun, fungsi utamanya adalah sebagai
penghubung antara Asia dengan Afrika. Setelah terusan dibangun, fungsi utamanya
adalah menghubungkan Laut Merah yang pada hakekatnya menghubungkan antara
benua Afrika-Asia-Eropa. Terusan Suez mempunyai arti penting bagi dunia antara
11
lain:
1. Memindahkan jalan besar perdagangan Asia-Eropa. Sebelum terusan Suez
dibangun jalan perdagangan Asia- Eropa dengan kapal laut dilakukan melalui
Afrika selatan, sedangkan setelah ada terusan Suez lebih banyak dipergunakan
jalan utara Afrika.
2. Memperpendek dan mempermudah hubungan AsiaEropa.
Contoh : jarak antara Karachi-London melalui selatan Afrika adalah 17.400 km,
tetapi dengan melalui utara Afrika atau terusan Suez jarak menjadi 9.800 km. Kapal
dari Indonesia ke Belanda memerlukan waktu dua bulan bila dipergunakan jalan
selatan, tetapi melalui jalan utara memerlukan waktu hanya satu bulan.
3. Terusan Suez menjadi urat nadi hubungan laut AsiaEropa.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Letak sungai nil yang sangat strategis membuat sungai ini menjadi
pusat peradaban yang sangat penting dalam sejarah. Kondisi alam di
sungai nil sangat kering sehingga membuat masyarakat di sekitar sana
bergantung pada air yang pada saat itu menjadi sumber mata air yang
sangat penting. Budaya saat itu cukup berkembang yang dapat kita lihat
bahwasanya masih ada peninggalan yang dapat kita lihat hingga saat ini.
Kemudian wilayah ini didominasi dengan adanya wilayah terusan tuez
yang menjadi pusat perdagangan dunia karena memiliki posisi silang
yang strategis.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Hitti. K.Philip. 1970. The History of Arabs. Jakarta : Serambi. Hlm 41-44
14