Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada Kami sehingga Kami bisa
menyelesaikan makalah tentang Praktik Debat.

Makalah ini sudah Kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya Kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar Kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata Kami berharap semoga makalah tentang Praktik Debat ini
bisa memberikan manfaat untuk pembaca.

Lepak, 15 Januari 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Debat merupakan kegiatan adu argmentasi antara dua pihak atau lebih,
baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan
memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal debat banyak dilakukan
dalam institusi legislative seperti parlemen, terutama di Negara-negara yang
menggunakan sistim oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-
aturan yang jelas dan hasil dari debat dihasilkan melalui voting atau
keputusan juri berdasarkan kesepakatan bersama.
Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antara
kandidat legislative dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang
umum dilakukan menjelang pmilihan umum.
Mosi adalah tema atau topic yang akan dibicarakan dalam sebuah
perdebatan dan mosi merupakan pernyataan positif yang akan menentukan
arah dan isi dari suatu perdebatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan
beberapa masalah yang dapat dibahas lebih rincinya dibab pembahasan,
rumusan masalah tersebut antara lain:
I. Menyusun mosi;
II. Menyusun pendapat untuk mendukung dan menolak mosi;
III. Melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah ditetapkan.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
I. Mampu menyusun mosi;
II. Mampu menyusun pendapat untuk mendukung dan menolk mosi;
III. Mampu melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah
ditetapkan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menyusun Mosi
Mosi ( perdebatan ) sangatlah penting demi kelancaran debat yang seru.
Peran mosi atau yang biasa orang sebut tema perdebatan bisa menjadi
kunci jalannya perdebatan. Oleh karena perannya yang sangat vital
pemilihan mosi haruslah sangat bijak. Jika salah atau memilih tema atau
mosi yang kurang tepat tentu akan membuat jalannya perdebatan relaif
berat sebelah dan itu kurang enak untuk di tonton maupun didebatkan.

Tips menentukan mosi debat.


1. Seimbang, mosi debat yang baik peru ada keseimbangan antara
pro dan kontra. Sebagai orang yang berhak memilih dan
menentukan mosi debat sebaikna pilihlah yang antara setuju dan
tidaknya seimbang.
2. Menarik, mosi yang menarik akan membawa perdebatan kearah
yang menarik juga tentunya. Peserta perdebatan yang kreatif
tentu akan memunculkan banyak fkta menarik juga didalam
perdebatan yang mosinya menarik. Mosi yang menarik diidentik
dengan mosi yang controversial.
3. Fokus, mosi yang focus pada suatu peristiwa atau kondisi. Jika
mosi terlalu luas membuat debat mala menjadi kondisinya
berbeda sehingga apa yang didebtkan menjadi kemana-mana.
4. Punya solusi, hakekat debat sendiri ialah mencari solusi. Bukan
hanya sekedar pandai berkata-kata. Orang berdebat karena
merasa punya kepentingan dan mau memberikan jalan keluar
untuk masalah yang didebatkan. Mosi yang punya solusi akan
lebih menarik dari pada mosi yang hanya tujuannya beradu
argument.
5. Mosi debat layak, memilih mosi sangatlah vital, pilihlah mosi
yang layak dan pantas dijadikan mosi perdebatan. Maksundya
adalah tema debat yang layak itu yang baik utnuk didebatkan.
Jangan membuat mosi yang sebenarnya bukan hak atau
kepentingan orang atau mosi yang buruk seperti membahas
tentang Hak Asasi Manusia.

Contoh Mosi

Pendidikan
 Pemerintah akan mengembalikan program RSBI
 Pelaksanaan pendidikan untuk anak-anak TKI dan daerah perbatasan
belum optimal
 Pemerintah akan memberikan pendidikan sex education
Ekonomi
 Kebijakan impor Indonesia memberikan dampak buruk bagi
produksi nasional
 Kebijakan 4 paket ekonomi akan menyelamatkan perekonomian
nasional
 Kesiapan Indonesia dalam memasuki era perdagangan ASEAN 2015

B. Menyusun pendapat untuk mendukung atau menolak mosi


Cara menolak pendapat
Ketika pendapat orang lain tidak sesuai dengan permasalahan yang
didiskusikan, kita harus dapat menolak pendapat orang lain. Caranya:

1. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan dilandasi


dengan argument yang masuk akal.
2. Dalam diskusi, hal yang ditolak adalah pendapatnya, bukan orang
yang mengemukakan pendapat.
3. Menghilangkan rasa sentiment atau rasa kurang senang terhadp orang
yang mangemukakan pendapat.
4. Tidak mencemooh, menghina, atau menyinggung perasaan.
5. Menujukan bagian yang terdapat kelemahan, kesalahan, dan juga
bagian yang baik sehingga peserta diskusi puas.
6. Mengemukakan penolakkan pendapat melalui moderator atau
pemandu diskusi.

 Cara mendukung gagasan


Ada empat cara yang dapat dilakukan seorang penulis untuk
mendukung gagasn yang diusungnya pada tulisannya, yaitu:

1. Menampilkan contoh;
2. Memberi ilustrasi;
3. Memasukan kutipan;
4. Memaparkan data.

Petunjuk-petunjuk cara meyakinkan orang adalah sebagai berikut:

1. Mendengarkan dengan baik, aktif untuk berusaha memahami dan hal


ini mudah diucapkan tapi suit untuk dilakukan karena kebanyakan
orang tidak mampu mendengarkan dengan baik.
2. Tunjukan kepada lawan bicara anda bahwa anda mendengarkan dia
dan dua monolog tidak akan membentuk dialog, terkadang ucapkan
kembali beberapa hal yang dikatakan pihak lain.
3. Mendengarkan dengan baik seharusnya berjalan seiring dengan
pengamatan yang seksama dan pandanglah lawan bicara anda pada
waktu ia berbicara sehingga pandang juga isyarat nonverbal.
C. Melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah ditetapkan

Setelah menentukan mosi untuk diperdebatkan menyusun pendapat


untuk mendukung mosi dan pendapat yang menolak mosi serta menyusun
teks debat. Untuk melaksanakan debat perlu ditata ruang menjadi tempat
yang nyaman untuk sebuah kegiatan debat, menyepakati aturan-aturan
agar debat berjalan dengan kondusif. Antara lain lamanya menyampaikan
pendapat dan mendapatkan tanggapan, lamanya debat akan dilangsungkan,
siapa yang memimpin dan apa saja tugasnya serta bagaimana pembagian
peran dalam debat. Berikut contohnya.

1. Pihak pertama ( tim arimatif ) mengajukan sebuah ulasan.


2. Pihak oposisi ( tim negative ) menyanggah ulasan tersebut.
3. Masing-masing berusaha meyakinkan ( adjudicator ) bahwa
ulasannya yang patut diterima.
4. Masing-masing pihak mendapat alokasi waktu yang setara untuk
mengemukakan pandangannya secara bergantian.
5. ( Adjudicator ) melakukan pengambilan siara ( voting ) untuk
memutuskan usulan mana yang diterima.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Debat merupakan suatu argument untuk menentukan baik tidaknya


suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut
pendukung/arfimatif, dan ditolak, disangkal, oleh pihak lain yang disebut
negative/oposisi.

B. Saran
 Sebaiknya dalam debat kita menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
 Jangan menggunakan emosi dalam kita berpendapat maupun
menyanggah.
 Menerima kritik dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

 Tarigan, Hendri Guntur.1981.pengertian mosi:angkasa


 Http://makalah komplit.blogspot.com/2012/10/makalah debat.html
 VIVA PAKARINDO.KURIKULUM 2013. BAHASA
INDONESIA
 Ari Kunto,Syharsini.1993.menyusun mosi:rinekacipta
 Asrori,Mohamad
2008.menyusunpendapatuntukmendukungataumenolakmosi
 Brata,Nugroho Trisnu 2007.contoh mosi
 Brown Gillian and George Yule 1983.melaksanakan debat sesuai
peran yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai