Anda di halaman 1dari 15

MODUL BAHASA INDONESIA

A. Pengertian Esensi Debat


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah
pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling
memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Pengertian debat jika diartikan secara umum, maka dapat diartikan
sebagai strategi dalam adu pendapat agar pendapat atau argumen yang
kita miliki tidak dipatahkan oleh lawan. Bisa juga debat diartikan
sebagai mengajukan usul dan mempertahankan usulan tersebut agar
tetap digunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Intinya, debat adalah mempertahankan argumen atau pendapat
seseorang agar diikuti, di iyakan oleh pengikut atau orang lain.
Lalu apa bedanya dengan diskusi yang berupa dua pendapat yang
disandingkan pula dalam satu teks? Diskusi membandingkan beberapa
pendapat yang bisa jadi berlawanan atau sedikit berbeda. Kemudian,
teks diskusi akan menyimpulkan jalan tengah yang dapat ditempuh agar
pendapat menjadi lebih bernilai dan efektif dalam diterapkan.
Sementara itu, debat mengadukan dua pendapat untuk mencapai
kemenangan satu pihak. Mungkin terdengar terlalu kompetitif dan tidak
positif dan konstruktif seperti diskusi. Namun, terkadang suatu hal harus
diputuskan hanya melalui satu ide saja agar dapat lebih efektif
dilakukan.
Diskusi masih dapat diterapkan usai perdebatan. Pada akhirnya,
berbagai pendapat baik dalam tim yang kalah dalam berdebat juga
masih dapat diintegrasikan pada ide pendapat yang “menang”.
Debat juga merupakan cara sehat untuk saling mempertanyakan
kebenaran pendapat berbagai pihak. Seperti yang disampaikan oleh
Handayani (2017, hlm. 139) bahwa debat memungkinkan peserta didik
mempresentasikan pemahaman mereka tentang suatu topik,
mempertanyakan pendapat orang lain, berargumentasi dengan orang
lain, berargumentasi dan mengklarifikasi argumen, dan mengevaluasi
orang lain.

B. Fungsi Esensi Debat


Adapun beberapa fungsi debat yang perlu di garis bawahi. Berikut
adalah poinnya.
1. Membangun keterampilan berbicara dalam mengemukakan pendapat
dengan baik terhadap konflik yang pro ataupun yang kontra.
2. Membangun daya analitis, terkait dengan kemampuan untuk
membaca dan memahami lawat debat.
SMAN NEGERI BABELAN
47
MODUL BAHASA INDONESIA

3. Membangun kemampuan dalam mengungkapkan pendapat secara


logis dengan gestur sikap dan bahasa yang santun.
4. Merangsang kemampuan berfikir kritis
5. Merangkasang penelitian terhadap topik kontroversial
6. Menyimak dan mencari tahu sisi positif dan negatif terhadap isu
tertentu
7. Belajar berpikir sistematis dan analitis
8. Belajar mengkomunikasikan hasil pemikiran pada orang lain
9. Meningkatkan rasa percaya diri
10.Meningkatkan kemampuan dalam melihat sesuatu dari sudut yang
lain
11.Membantu menilai dan mengklariikasi pendapat orang lain
12.Melatih berbicara secara berkesinambungan dan lancer

C. Tujuan Esensi Debat


Selain memahami pengertian debat, ternyata debat memiliki
beberapa tujuan. Berikut adalah beberapa tujuan tersebut.
1. Membangun sebuah kasus yang disertai dengan argumen sebagi
pendukung. Adapun tips dan trik cara membangun sebuah kasus
dalam debat, yaitu mengikuti pertanyaan dasar yang meliputi 4W +
1H
2. Mengetahui kasus yang tengah terjadi di dalam masyarakat
3. Melatih mencari argumenasi berdasarkan data yang kuat
4. Mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka seiya,
sekata dan sejalan dengan argumen yang diusulkan.
5. Sebagai upaya untuk meningkatkan, menampilkan dan
mengembangkan komunikasi verbal
6. Berusaha meyakinkan orang lain bahwa argumen yang kamu miliki
yang paling tepat untuk diikuti, diiyakan.

Setiap teks yang ditulis sudah pasti memiliki maksud dan tujuan
masing-masing. Misalnya saja teks prosedur untuk memberikan
petunjuk dan deskripsi untuk memberikan informasi secara rinci.
Lantas apa tujuan teks debat? untuk mengetahuinya kita harus paham
betul konsep perdebatan.
Meskipun didalamnya terdapat pertentangan, namun tujuan dari
contoh teks debat tidak melulu tentang mencari siapa yang benar dan
salah. Ada kalanya debat menjadi ajang bertukar pikiran dan
memperkuat pendapat melalui argumen masing-masing. Debat
sekaligus menjadi wujud sederhana dari sebuah musyawarah yang
diadakan oleh sekumpulan orang. Hal ini didasarkan asas perbedaan

SMAN NEGERI BABELAN


48
MODUL BAHASA INDONESIA

bahwasanya setiap orang memiliki karakteristik dan pemikiran yang


berbeda-beda.

D. Ciri – Ciri Esensi Debat


Berikut adalah ciri-ciri debat yang wajib kalian harus tahu!
1. Debat memiliki dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pihak
afirmatif dan sudut pandang pihak negative. Dikatakan pihak
afirmatif apabila orang tersebut setuju pada topic yang di debatkan.
Sementara pihak negative adalah pihak yang tidak menyetujui topic
debat itu sendiri.
2. Terjadi adu pendapat dan argumen jika ingin mendapatkan
kemenangan
3. Terjadi sesi Tanya jawab yang bersifat menjatuhkan lawan
4. Tiap debat menonjolkan antara pro dan kontra
5. Satu sama lain saling mempertahankan argumennya masing-masing
6. Cara menentukan siapa pemenangnya, dapat dilakukan oleh seorang
juri atau bisa juga dengan voting
7. Setiap terjadi perdebatan, harus ada pihak penengah atau moderator.
Jika tidak ada moderator, maka bisa dikira berantem
8. Mengikuti prosedur dan aturan, yang mana prosedur itu bertujuan
untuk melindungi sekaligus mempertahankan argumen kedua belah
pihak.
9. Ada sesi tanya jawab, tetapi bersifat terbatas yang tujuannya
menjatuhkan lawan debat.

E. Unsur – Unsur Esensi Debat


Ada beberapa unsur penting dalam debat, yang meliputi sebagai
berikut.
1. Adanya Masalah/Topik yang Diangkat (Mosi)
Debat tanpa masalah atau topic yang ditentukan, akan hambar
rasanya. Bagaimana akan debat, jika tidak ada topic atau
permasalahan yang diangkat. Istilah topic yang diangkat disebut
juga dengan mosi. Dimana di dalamnya memuat pihak yang setuju
dan tidak setuju dengan tema yang diangkat.
2. Tim Afirmatif
Di pembahasan di atas sudah disinggung sedikit tentang tim
afirmatif atau tim pro. Ternyata tim Pro ini menjadi unsur debat yang
tidak kalah penting. Nah, disinilah pihak yang pro dapat memberikan
argumen kenapa mereka setuju.
3. Tim Negatif atau Tim Kontra

SMAN NEGERI BABELAN


49
MODUL BAHASA INDONESIA

Kebalikan dari tim afirmatif, tim negative lebih menekankan


pada ketidaksetujuan. Tentu saja tim oposisi akan menunjukan
pertentangan terhadap topic yang disetujui oleh pihak pro dengan
menyanggah argumen.
4. Pihak netral
Dalam sebuah perdebatan ternyata juga terdapat tim netral.
Tim netral inilah yang berperan untuk memberikan dukungan dan
semangat kepada kedua belah pihak yang pro dan kontra. Sesuai
dengan namannnya, pihak netral tidak boleh memihak salah satu
diantara mereka.
5. Moderator
Unsur yang tidak kalah penting kehadiran moderator.
Kehadiran moderator sebagai penentu sebuah acara akan menarik
atau garing. Tugas seorang moderator adalah mengatur debat,
termasuk mengatur aturan main, mengenalkan para peserta debat.
6. Penulis atau Notulen
Kelihatannya perdebatan hanya ada pihak pro dan kontra saja.
padahal ada unsur lain yang disebut dengan notulen. Tugas seorang
notulen adalah menulis kesimpulan yang diperdebatkan di debat.
Tidak hanya itu,notulen juga perlu mencatat pernyataan, kesimpulan
akhir, mosi debat dan penyampaian para pihak debat.

F. Struktur Esensi Debat


Selain ada beberapa unsur debat, ada juga struktur debat yang perlu
diperhatikan juga loh. penasaran bukan? Apa saja sih struktur tersebut?
langsung saja simak ulasannya sebagai berikut.
1. Pengenalan isu
Pengenalan isu dapat juga disebut dengan pengenalan topic.
Pengenalan topic yang menarik untuk diangkat adalah topic isu yang
sifatnya kontroversial di masyarakat. Jika topic tidak diangkat dari
kontroversi, sulit rasanya menarik antusias audience.
2. Rangkaian argumen
Rangkaian argumen adalah pembuktian data dan fakta yang
bermanfaat untuk mendukung argumen dari pedebat. Adapun ciri-
ciri dari argumen, diantarannya harus relevan, sistematis, logis, jelas
dan disertai dengan bukti
3. Penegasan ulang (kesimpulan)
Penegasan ulang atau yang familiar kita kenal dengan
kesimpulan. Fungsi dari penegasan ulang adalah bagian akhir yang

SMAN NEGERI BABELAN


50
MODUL BAHASA INDONESIA

mencoba untuk membuat pernyataan akhir yang menegaskan bahwa


bantahan atau pendapat pro.
Terdapat dua struktur yang dapat diperhatikan dalam teks
debat. Pertama, teks yang bersifat catatan atau tulisan dari debat itu
sendiri. Dalam hal ini, tentunya teks debat akan memiliki struktur
teks eksposisi. Namun, sebagai teks debat berupa pelaksanaan,
berikut adalah strukturnya:
1. Orientasi, merupakan pengantar dan pengungkapan topik yang akan
didebatkan (mosi).
2. Pendapat afirmasi, pihak afirmasi akan menyampaikan
argumennya lebih dahulu disertai alasan yang memperkuat;
mengapa mendukung pernyataan mosi.
3. Pendapat oposisi, pihak oposisi akan menyampaikan argumen
sanggahan terhadap pernyataan pihak afirmatif disertai dengan
alasan.
4. Pendapat netral, berupa pendapat penengah antara pihak pro dan
kontra yang tidak memiliki kecenderungan argumen pada salah satu
pihak.
5. Keputusan akhir (Kesimpulan), merupakan kesimpulan dan
penilaian yang diberikan berdasarkan kekuatan dan kelemahan dari
pihak afirmasi, oposisi, dan netral.
Selain itu, pelaksanaan debat juga memiliki struktur khusus yang
biasa diikuti agar terlaksana dengan lebih tertib dan sesuai dengan
tujuan. Terdapat berbagai struktur debat berdasarkan letak geografis
pelaksanaannya meliputi: struktur debat Inggris, Amerika, Australia,
dan Asia. Berikut adalah salah satu struktur contoh debat yang biasa
digunakan di sini (Asia).
1. Moderator membuka debat dan mempersilakan pembicara pertama
kelompok pro menyampaikan argumen.
2. Kemudian, secara bergantian pembicara pertama kelompok oposisi
dipersilakan menyampaikan argumen.
3. Moderator mempersilakan pembicara kedua dari kelompok pro
menyampaikan argumen.
4. Selanjutnya, pembicara kedua kelompok oposisi juga dipersilakan
menyampaikan argumen.
5. Moderator mempersilakan pembicara ketiga dari kelompok pro
menyampaikan argumen.
6. Berikutnya, pembicara ketiga kelompok oposisi mengemukakan
argumen.
SMAN NEGERI BABELAN
51
MODUL BAHASA INDONESIA

7. Moderator mempersilakan kelompok oposisi menyampaikan pidato


balasan yang dilakukan oleh pembicara pertama atau pembicara
kedua.
8. Diikuti oleh kelompok pro menyampaikan pidato balasan dengan
ketentuan yang sama.
9. Debat selesai dan moderator menutup jalannya debat.
Ada pendapat lain mengenai struktur teks debat, berikut strukturnya:
1. Pengenalan/Orientasi adalah pengenalan isu atau topik yang
diperdebatkan dan pengenalan tim-tim (afirmasi, oposisi dan netral).
2. Argumen, Setiap tim mengutarakan pendapatnya terhadap topik
yang didiskusikan (mulai dari tim afirmasi, oposisi dan tim netral).
3. Debat, pada bagian ini, setiap tim harus mengomentari dari setiap
pendapat yang diutarakan oleh tim lain.
4. Simpulan, di bagian ini, setiap tim menyampaikan pernyataan
penutup terhadap topik sesuai dengan posisinya masing-masing.

G. Kaidah Kebahasaan Esensi Debat


Kaidah kebahasaan teks debat juga penting buat kamu perhatikan.
Sementara jika mengulas kaidah kebahasaan teks debat, terdapat
beberapa unsur kebahasaan teks yang meliputi beberapa hal sebagai
berikut.
1. Kata kerja mental
Maksud dari kata kerja mental adalah kata untuk menolak,
mengetahui, memahami, menginginkan, menyetujui dan menduga-
duga. Dengan kata lain, kata kerja mental dapat disimpulan sebagai
reaksi sikap seseorang terhadap stimus.
2. Kata hubung
Sedangkan yang dimaksud kata hubung yang bertujuan untuk
menghubungkan anta kalimat dan kata. Adapun kata hubung yang
sering kita gunakan, yaitu kata hubung dan, tetapi, jadi dan sebab.
3. Kata ganti orang
Sementara yang disebut kata ganti orang adalah kata yang
digunakan untuk menggantikan nama orang. bentuk kata ganti orang
adalah saya, kamu, dia dan mereka
4. Kalimat definisi
Adapun kalimat definisi yang dapat diartikan sebagai kalimat
yang mencoba untuk memaparkan pengertian, konsep dan

SMAN NEGERI BABELAN


52
MODUL BAHASA INDONESIA

penjelasan sebuah perdebatan. Bentuk kalimat definisi sering


ditandai menggunakan kata adalah, yaitu & merupakan.
Menurut Tim Kemdikbud (2019, hlm. 198) ragam bahasa yang
digunakan dalam debat adalah kaidah kebahasaan ilmiah yang harus
memenuhi ciri berikut ini.
1. Sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun
tata bahasa (pembentukkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan
paragraf).
2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat
diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu
makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis dan
tersaji sebagai kalimat efektif.
3. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif).
Selain itu, karena debat merupakan salah satu turunan teks eksposisi,
maka sebagian kaidah kebahasaan teks eksposisi pun berlaku, meliputi:
1. Menggunakan kata peristilahan atau kata teknis yang berkenaan
dengan topik pembahasan.
2. Banyak enggunakan kata-kata (konjungsi) yang menunjukkan
hubungan argumentasi atau kausalitas. Misalnya: sebab, karena,
jika, dengan demikian, oleh karena itu, akibatnya. 3.
3. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba), seperti:
memprihatinkan, diharapkan, memperkirakan, menduga, berasumsi,
menyimpulkan, berpendapat, dan mengagumkan.
4. Kaya akan kata-kata perujukan seperti: menurut pendapat,
berdasarkan data, merujuk pada pendapat.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya,
hendaklah, perlu, harus. Selain itu (Kemdikbud, 2017, hlm.81).

H. Jenis – Jenis Esensi Debat


Debat memiliki beberpa jenis atau model loh. Penting banget buat
kalian mengetahui jenis-jenis tersebut. berikut adalah ulasannya.
1. Debat Parlementer/ Debat Majelis
Debat parlementer atau yang familiar kita dengar dengan debat
majelis (assembly or parlementery debating) adalah debat yang
bertujuan untuk mendukung undang-undang yang akan dibentuk, di
evaluasi atau semacamnya. Jadi debat parlementer ini lebih formal
dan lebih bersifat kenegaraan.
2. Cross Examination Debating
SMAN NEGERI BABELAN
53
MODUL BAHASA INDONESIA

Debat cross examinataion debating adalah debat untuk


pemeriksaan ulang, tujuannya untuk mengetahui kebenaran dalam
pemeriksaan yang pernah terdahulu. Umumnya debat ini disertai
dengan banyak pertanyaan yang saling berkaitan satu dengan yang
lain. Pertanyaan yang dilontarkan, tidak lain untuk memperkuat si
penanya.
3. Formal Conventional, Or Educattional Debating
Debat ini termasuk debat formal konvensional, atau debat
pendidikan yang sifatnya mengarah pada hal positif bersama. Secara
pelaksanaannya, sifat debat jenis ini adalah kompetitif, karena
memang tujuan akhirnya ingin mengembangkan keterampilan
diantara peserta debat. Namun tetap, selama proses debat, tetap
memenuhi unsur-unsur debat.

I. Urutan Tata Cara Debat yang Baik


Berikut ini urutan tata cara debat yang baik, antara lain sebagai
berikut.
1. Mengumpulkan informasi/fakta untuk bahan argumen dalam debat
2. Menyatakan argumen yang logis dan diterima sebab akibatnya
3. Menyampaikan opini dan argumen secara santun
4. Apabila tidak cocok, sanggah dengan bahasa yang sopan
5. Tidak menggunakan pernyataan negatif mengenai pribadi pihak lain
6. Tidak menggunakan masalah pribadi dalam masalah debat
Dengan memperhatikan urutan diatas, maka kita akan bisa berdebat
dengan baik, sopan, dihargai dan memperlihatkan hasil yang apik juga.

J. Tata Cara Debat


Tata cara debat memang memiliki beberapa poin, sebagai berikut.
1. Mengemukan pernyataan ataupun tantangan dilakukan secara
professional. dikatakan professional tidak menyinggung unsur sara
atau menyinggung secara pribadi.
2. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dimana saat berdebat
disampaikan dengan bahasa yang lancar, tanpa terbata-bata.
Penyampaian pun juga harus disampaikan berdasarkan analisis kritis,
sintesis dan retorika.
3. Selalu waspada dengan pernyataan atau sanggahan dari lawan.
Selalu menilik kelemahan dna kelebihan lawan, agar bisa
menentukan strategi yang pas untuk mereka.

SMAN NEGERI BABELAN


54
MODUL BAHASA INDONESIA

4. Memperhatikan argumen berdasarkan logika agar tidak mengalami


kesalahan berfikir.
5. Menawarkan materi secara akurat dan berdasarkan data dan fakta.
6. Apa yang disampaikan dalam debat data harus sahih, ada bukti
sehingga memperkuat debat.

K. Etika Debat
Beradu argumen di depan panggung dan mempertahankan
pandangan kita ternyata ada etikanya loh. Jadi, buat kamu yang ingin
menjadi sosok yang jago debat, wajib banget memperhatikan empat
etika penting sebagai berikut.
1. Bertanya Secara Serius
Bertanya dengan serius itu penting dan menjadi bagian etika.
Namannya juga debat, pasti bawaannya menegangkan dan panas.
Jika pertanyaan yang diajukan terkesan guyon dan humor, maka
kesan debat yang serius pun hilang.
2. Tidak Menyerang atau Menyinggung Kekurangan Fisik
Saat melakukan debat, sering kali kita terpancing secara
emosi. Saat emosi terpancing, maka perilaku dan sikap negatif juga
sering muncul. Misalnya menyinggung kekurangna fisik lawan dan
semacamnya. Cara-cara seperti ini sangat dihindari.
3. Bicara Berdasarkan Fakta dan Data
Etika debat dalam pengertian debat yang ketiga adalah
berbicara berdasarkan data dan fakta. Jika berbicara tanpa data dan
fakta, argumen tersebut hanya omong saja. Disamping itu, juga akan
menjadi kesempatan lawan untuk menyerang kamu.
4. Patuhi Aturan Main
Etika debat yang tidak kalah penting adalah mematuhi aturan
main. Aturan main antara acara debat satu dengan yang lain
berbeda-beda.
Keempat etika debat di atas hanya beberapa etika yang seringkali
kurang diperhatikan. Terutama untuk pelaku debat pemula.
L. Langkah – Langkah Pelaksanaan Debat
Adapun langkah-langkah dalam melakukan debat, teruntuk buat kamu
seorang pemula. Apa saja? sebagai berikut.
1. Mengembangkan pernyataan yang diangkat
2. Membuat kelompok, yang terdiri dari kelompok yang pro, kelompok
kontra dan kelompok netral.
3. Tiap kelompok memiliki ketua atau wakil sebagai juru bicara saat
debat berlangsung
SMAN NEGERI BABELAN
55
MODUL BAHASA INDONESIA

4. Duduk salilng berhadapan dengan juru bicara lawan


5. Setiap satu kelompok bisa terdiri lebih dari dua orang.
6. Masing-masing kelompok mengutarakan asumsi atau argumen masing-
masing, sebelum perdebatan dimulai.
7. Saat debat berlangsung, peserta lain bisa mencatat isi argumen, atau
calon sanggahan.
8. Di akhir debat, tidak wajib menentukan siapa yang menang. Cukup
bagian notulen yang menuliskan kesimpulan dari debat.

M. Teknik dan Taktik dalam Memenangkan Debat


Ada beberapa teknik dan taktik dalam memenangkan debat. Nah
buat kamu nih yang penasaran, bisa simak ulasannya di sini.
1. Taktik Memenangkan Debat
Secara teknik, ada beberapa upaya untuk mempertahankan
usul melalui teknis dasar. Diantarannya sebagai berikut.
a. Taktik penegasan
Taktik penegasan adalah taktik yang berusaha untuk
mempersuasi, taktik kompromi, taktik kesepakatan sekaligus
sebagai taktik pengulangan. Yang mana bertujuan untuk
menegaskan argumen yang telah dilontarkan.
b. Taktik bertahan
Sementara yang disebut dengan taktik bertahan adalah
taknik yang berusaha untuk menghindar, mengelak,
mengalahkan, mengangkat, dan termasuk juga taktik
terimakasih, menggambarkan, mengurakan hingga taknik
membiarkan argumen dari lawan.
2. Teknik Memenangkan Debat
Membicarakan pengertian debat, sebenarnya ada teknik
memenangkan debat. Jadi kamu bisa melakukan dengan cara
bertanya balik, mengagetkan, teknik provokasi dan taktik
antipasti. Bahkan kita melebih-lebihkan juga dibolehkan lo dalam
berdebat.
Adapun teknik lain agar kamu tetap bisa mengawal perdebatan
tanpa bingung atau kehilangan arah. Misalnya, menerapktan
teknik memungkir, melakukan kontradiksi atau memotong
pembicaraan lawan debat.
Jadi, selain menguasai pengertian debat, kamu wajib tahu
poin-poin yang sudah disebutkan di atas. Adapun beberapa poin
lain, misalnya mengetahui mengapa debat itu penting.

SMAN NEGERI BABELAN


56
MODUL BAHASA INDONESIA

N. Contoh Esensi Debat


Contoh 1 :
Mosi : Penetapan Full Day School

Moderator : Penetapan ketetapan pemerintah bertanya sudah


tersebar di mana mana mengenai penerapan full day
lagi sekolah telah memunculkan dan mengejutkan
banyak pihak terutama orang tua siswa. Ada yang
mendukung dan menanggapi secara positif, dan ada
juga komentar negatif yang menolak. Sehingga hal
tersebut tentunya membuat kita berpikir, apakah
Indonesia sudah tepat menerapkan full day school
untuk semua tingkat pendidikan?

Tim Afirmasi : Kami sebagai pihak yang afirmasi yang menyetujui


keputusan pemerintah mengenai penerapan full day di
sekolah beranggapan bahwa hal tersebut dinilai
sebagai hal yang baik. Adanya penerapan full day
school dirasa mampu membuat siswa-siswa belajar
secara optimal, tentu dengan diawasi langsung oleh
guru pembimbing mata pelajarannya.

Tim Oposisi : Menurut tim kami sebagai tim oposisi yang menolak
ketetapan tersebut, penerapan full day school perlu
dipikirkan secara matang. Sebagai anak-anak, mereka
juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri
sendiri dan bersosialisasi dengan keluarga maupun di
lingkungan masyarakat di luar jam sekolah.

Tim Netral : Siswa memang masih sangat butuh bimbingan dari


pihak sekolah maupun keluarga. Ilmu yang dipelajari
di sekolahan memang menjadi hal yang sangat penting
dan dibutuhkan bagi siswa. Tidak hanya sekedar ilmu
di sekolah, tetapi begitu pula dengan kegiatan
bersosialisasi di dalam keluarga dan lingkungan
masyarakatnya. Jadi, kami juga harus pintar-pintar
membagi waktu ilmu dan pengalaman di masa muda
tidak hanya didapatkan hanya di sekolah saja.

SMAN NEGERI BABELAN


57
MODUL BAHASA INDONESIA

Kesimpulan : Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh


tim afirmasi, tim posisi, dan tim netral, kesimpulan
yang bisa kita ambil dari penerapan full day school
untuk semua tingkat pendidikan bisa mengoptimalkan
belajar siswa. Semakin banyak siswa menghabiskan
waktu di sekolah, maka akan membuat waktu untuk
mengembangkan diri baik itu dalam keluarga dan
lingkungan masyarakatnya semakin sedikit. Sehingga,
apabila full day school diterapkan maka siswa harus
mampu untuk membagi dan mengatur waktunya.

Contoh 2:
Contoh teks debat lengkap yakni berupa teks moderator dan
rangkaian pelaksanaan debat beserta unsurnya. Berikut adalah salah
satu contoh teks debat menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 179).
Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan
Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain
 Teks Moderator Debat
Selamat siang, Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara
Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK
Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas.
Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Penyerapan Kosakata
Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam
Interaksi dengan Bahasa Lain.”
Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib
debat sebagai berikut.
1. Tata Tertib ini berlaku bagi setiap peserta selama babak
pertandingan berlangsung.
2. Peserta mengenakan seragam lengkap selama kegiatan debat
berlangsung.
3. Mosi diumumkan tiga puluh menit (30 menit) sebelum debat
berlangsung untuk mempersiapkan argumentasi.
4. Selama tiga puluh menit (30 menit) waktu persiapan tersebut peserta
tidak diperbolehkan mengakses internet maupun menggunakan alat
elektronik dan hanya diperkenankan menggunakan bahan-bahan
materi printed seperti buku, koran, majalah, jurnal, catatan pribadi,
dsb.

SMAN NEGERI BABELAN


58
MODUL BAHASA INDONESIA

5. Peserta tidak diperbolehkan membawa bahan-bahan materi printed


saat pertandingan berlangsung. Peserta hanya diperbolehkan
membawa catatan pribadi selama pertandingan berlangsung.
6. Setiap peserta dilarang membawa dan/atau menggunakan rokok,
narkotika, minuman keras, senjata tajam atau senjata api selama
kegiatan Lomba Debat berlangsung.
7. Setiap peserta dilarang berkomunikasi dengan guru atau penonton
selama pertandingan berlangsung.
8. Setiap peserta dilarang menggunakan alat elektronik seperti laptop,
telepon genggam, kamera, selama pertandingan berlangsung.
9. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap
peserta lainnya selama pelaksanaan debat.
10.Setiap peserta dilarang menggunakan bahasa kasar, tidak senonoh
dan/atau menyinggung SARA.
Selanjutnya, saya berikan kesempatan kepada juru bicara setiap tim
untuk memperkenalkan diri.
Tim Afirmasi : (memperkenalkan diri)
Tim Oposisi : (memperkenalkan diri)
Tim Netral : (memperkenalkan diri)

 Mosi (Dibacakan Moderator)


Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui
sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti
bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata asing. Untuk
berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing.
Bahkan, ada yang beranggapan bahwa kosakata bahasa asing masuk ke
dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat kali ini. Untuk
putaran pertama saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim
Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya.
 Tim Afirmasi:
Saya setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam
penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa
asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan
adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan
bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
mengandalkan kosakata asing yang kemudian dibakukan menjadi
SMAN NEGERI BABELAN
59
MODUL BAHASA INDONESIA

bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Indonesia


tergantung pada bahasa asing, juga menjadi bukti bahwa bahasa
Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosakata
asing.
Dengan masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik
sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti
bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antarbahasa
dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap dari
kosakata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia
belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya
kosakata serapan dari bahasa asing, hal tersebut mempermudah kita
dalam pelafalan, pemahaman, sekaligus menjadikan interaksi
antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang
masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu
menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa.
Banyak kosakata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa
Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan
kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa
asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa.

 Tim Oposisi:
Saya tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam
penggunaan bahasa Indonesia terjadi karena ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk
ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata
yang bagi sebagian orang lebih mudah difahami. Namun, pada intinya
dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata yang berkaitan
dengan kosakata asing tersebut. Misalnya, kata snack yang lebih sering
kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia, snack
berarti makanan ringan. Dengan demikian, masuknya kosa kata asing
hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan.
Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena
memiliki banyak variasi kosakata. Kosakata bahasa asing hanya
digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa
Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu
artinya, meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam
bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi

SMAN NEGERI BABELAN


60
MODUL BAHASA INDONESIA

dibandingkan dengan kosakata bahasa asing yang telah dibakukan


maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa
bantuan dari kosakata bahasa asing dan masuknya kosakata bahasa
asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antar bahasa. Namun, hal ini terjadi karena masyarakat
yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat
jika menggunakan kosakata bahasa asing. Dengan demikain, saya tetap
tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam
penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

 Tim Netral
Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi
penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing.
Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan
seperti pada kata atom, vitamin, unit. Tentunya ini bukan merupakan
masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa
Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia
menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu
ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosakata asing
dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak
negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan
berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat
bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan
padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa
Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia
tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak
lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di
telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa
Indonesia sendiri.

SMAN NEGERI BABELAN


61

Anda mungkin juga menyukai