Anda di halaman 1dari 8

TEKS DEBAT

01. Pengertian Debat

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik itu perorangan ataupun
kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Adapun menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai
suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Dan
menurut G. Sukadi, debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia
dengan tujuan mencapai kemenangan. Sedangkan menurut Henri Guntur Tarigan, debat adalah
adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai
kemenangan satu pihak.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa teks debat adalah teks yang di dalamnya
terdapat kegiatan adu argumentasi untuk mempertahankan pendapat masing-masing pihak terhadap
suatu masalah yang tujuannya adalah mencapai kemenangan salah satu pihak.

02. Unsur-Unsur Debat

Suatu kegiatan dapat disebut debat jika memiliki beberapa unsur berikut.
1. Terdapat mosi.
Mosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional.
Mosi biasanya diangkat berdasarkan kejadian/peristiwa yang aktual di masyarakat. Adanya
mosi sangat penting karena di dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan pihak kontra.
2. Terdapat pihak pro atau afirmasi.
Pihak pro (afirmasi) adalah pihak yang setuju terhadap mosi yang telah ditetapkan. Pihak pro
akan menyampaikan bahasannya lebih dahulu mengenai alasan/argumennya, mengapa
mendukung pernyataan dalam mosi.
3. Terdapat pihak kontra atau oposisi.
Pihak kontra atau oposisi adalah pihak yang tidak setuju atau menolak mosi yang telah
ditetapkan. Pihak kontra/oposisi akan menyanggah pendapat atau pernyataan dari pihak
pro/afirmasi.
4. Terdapat pihak netral
Pihak netral adalah pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap
pendapat/pernyataan salah satu pihak. Pihak netral memiliki pendapat sendiri yang berada di
antara pendapat pihak pro dan pihak kontra.
5. Terdapat moderator
Dalam debat harus ada moderator yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya debat.
Tugas moderator di antaranya adalah menetapkan tata tertib debat, memperkenalkan masing-
masing pihak, menyampaikan mosi, dan mengatur ‘lalu lintas’ pembicaraan debat.
6. Terdapat peserta debat
Peserta debat nantinya berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat. Dalam beberapa
bentuk debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan keputusan akhir. Namun jika dibutuhkan
voting, biasanya peserta akan diperhitungkan vote-nya (suaranya).
7. Terdapat penulis

1
Penulis (notulis) bertugas mencatat hal-hal yang terkait dengan debat yang sedang berlangsung.
Hal-hal tersebut di antaranya adalah mosi debat, pernyataan moderator, pernyataan/pendapat
masing-masing pihak atau tim yang berdebat, dan hasil keputusan akhir.

03. Tujuan Debat

Tujuan debat (yang dilaksanakan di lembaga pendidikan (sekolah) atau pada lomba-lomba debat
antar pelajar/mahasiswa) di antaranya adalah :
1. Melatih keberanian dalam mengemukakan pendapat.
2. Melatih mematahkan pendapat lawan didasari penalaran (logika).
3. Meningkatkan kemampuan merespon suatu masalah yang aktual.

04. Ragam Debat

Berdasarkan bentuk, tujuan, dan metodenya, debat dibedakan menjadi 4 sebagai berikut.
1. Debat Parlementer/Majelis
Maksud dan tujuan debat ini adalah untuk memberi atau menambah dukungan bagi suatu
undang-undang tertentu. Semua anggota majelis boleh menyampaikan pandangannya dan
berbicara langsung mendukung atau menentang undang-undang tersebut setelah mendapat izin
dari pimpinan majelis.
2. Debat Pemeriksaan Ulangan
Pemeriksaan ulangan bertujuan untuk mengetahui kebenaran dalam pemeriksaan terdahulu.
Adapun caranya, secara teknis dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain
berhubungan erat. Bagi individu yang ditanya, hal ini dapat memperkokoh posisi yang akan
ditegakkan atau diperkokoh.
3. Debat Formal, Konvensional, atau Debat Pendidikan
Tujuan debat ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim ppembicara untuk
mengemukakan sejumlah argumen yang menunjang/mendukung atau yang
membantah/menentang suatu usulan. Setiap pihak diberi kesempatan/waktu yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya.
4. Debat Kompetitif
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen. Debat ini
bertujuan menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
tertentu di kalangan pesertanya. Kemampuan-kemampuan itu antara lain :
a. untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan
mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur serta kemampuan mendengarkan
pendapat yang berbeda;
b. untuk mengembangkan kemampuan berbahasa.

05. Ciri-Ciri Debat

Sebagai sebuah kegiatan interaksi sosial, debat memiliki ciri-ciri yang di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Di dalam debat terdapat pihak yang mengarahkan dan mengatur jalannya debat yang disebut
moderator.

2
2. Hasil akhir atau simpulan debat didapat dengan cara voting maupun berdasarkan keputusan juri
debat.
3. Dalam debat terdapat dua sudut pandang yang bertolak belakang/bertentangan yaitu sudut
pandang pro (tim afirmasi) dan kontra (tim oposisi).
4. Dalam debat terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan salah
satu pihak.
5. Di dalam debat terdapat proses saling mempertahankan argumentasi di antara pihak pro (tim
afirmasi) dan pihak kontra (tim oposisi).
6. Pada sesi tertentu dalam debat terdapat kegiatan tanya jawab antara pihak-pihak yang berdebat
dengan dipimpin oleh moderator.
7. Pada debat tertentu terdapat pihak ketiga yang tidak condong/memihak kepada salah satu pihak
yang berdebat, yaitu tim netral.

06. Etika dan Tata Cara Debat

Bagaimana tata cara melakukan debat yang baik dan benar? Berikut ini adalah tata cara debat yang
dapat dilakukan, terutama jika masih dalam taraf belajar.
1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati oleh peserta dan anggota
debat. Jika seorang anggota melanggar peraturan maka akan berpengaruh kepada timnya.
2. Pertanyaan yang diajukan harus disampaikan dengan profesional, tidak menghina, menguji,
atau merendahkan tim lawan. Pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi
namun fokus kepada permasalahan yang sedang dibahas.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut. Ketiga hal ini akan
semakin baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika (berbicara) yang baik.
4. Dalam menyampaikan gagasan, kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimilki
tim lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam
menyanggah dan memengaruhi pihak lawan bahkan seluruh peserta debat.
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas. Susunlah
argumentasi ke dalam poin-poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke
permasalahan yang sedang didebatkan.
6. Pahami dengan baik kesalahan-kesalahan berpikir terutama pada penyelesaian masalah. Hal ini
berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang disampaikan tim lawan.
7. Sajikan gagasan dan argumen yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sertakan juga
data-data yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyata final dengan kalimat yang lugas dan langsung
menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu menggunakan kalimat-
kalimat yang panjang, cukup sampaikan poin-poin yang menegaskan argumentasi dan
disampaikan dengan tegas untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut
benar.

07. Langkah-Langkah Debat

Langkah-langkah debat ada berberapa macam bergantung jenis debatnya. Berikut ini adalah
langkah-langkah debat yang biasa diterapkan di kelas dalam lingkup sekolah menengah atas.
1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat. Satu kelompok berada pada sudut
pandang pro, kelompok yang lain pada sudut pandang kontra.

3
2. Guru memberikan tugas membaca dan mempelajari materi yang akan didebatkan oleh kedua
kelompok di atas.
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk
menyampaikan pendapat dan argumennya saat itu. Kemudian, setelah selesai memberi
kesempatan kelompok kontra untuk menanggapinya. Demikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan
sampai memndapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
6. Berdasarkan data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan.

08. Struktur Debat

Struktur debat yang baik dan benar adalah sebagai berikut.

Tahap Penjelasan
Moderator membuka acara dengan menyampaikan mosi dan
memperkenalkan masing-masing tim. Perkenalan harus dilakukan
Perkenalan
oleh masing-masing pihak (tim afirmasi, tim oposisi, dan tim
netral).
Dalam debat, masing-masing tim (afirmasi, oposisi, dan netral)
menyampaikan gagasan dan argumentasinya tentang mosi yang
Penyampaian argumentasi telah diberikan. Penyampaian argumentasi ini diawali oleh tim
(Inti kegiatan debat) afirmasi, kemudian tim oposisi, dan diakhiri oleh tim netral.
Masing-masing tim diharuskan menyampaikan argumentasi maupun
sanggahan kepada tim yang lain.
Kesimpulan merupakan hasil akhir debat yang disampaikan oleh
Penyampaian Kesimpulan masing-masing tim. Kesimpulan yang baik disusun berdasarkan
pola penalaran tertentu (generalisasi, analogi, atau sebab akibat).
Keputusan diambil berdasarkan hasil voting, mosi, resolusi dan
sebagainya. Jenis keputusan bisa berupa : (1) keputusan oleh para
Penyampaian Keputusan peserta / decision by the audience; (2) keputusan oleh hakim atau
juri / decision by judge, dan (3) keputusan dengan kritik / decision
by critique.
Atau sebagaimana termuat dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK, Kemendikbud RI
berikut.

No Kegiatan Waktu
1 Perkenalan 3 menit
Setiap tim memperkenalkan diri selama 1 menit
2 Penyampaian Pernyataan Topik 15 menit
Setiap tim menyampaikan argumentasinya terhadap pernyataan topik (mosi)
selama 5 menit, dimulai oleh tim afirmasi (pendukung mosi), disusul tim
oposisi (penentang/penyanggah mosi) dan kemudian tim netral.
3 Debat 14 menit
Setiap tim mengomentari argumentasi tim lain selama 3 menit. Misalnya tim
afirmasi mengomentari argumentasi tim oposisi dan tim netral. Kemudian tim
oposisi mengomentari argumentasi tim afirmasi dan tim netral. Selanjutnya
tim netral mengomentari argumentasi tim afirmasi dan tim oposisi.
Lima menit selanjutnya diberikan hak bicara selama 1 menit kepada tim yang
memencet bel (mengacungkan tangan) lebih dahulu. Kesempatan berbicara
dapat diberikan 3-5 kali. Tim yang cepat akan mendapatkan hak bicara lebih
banyak. Hak bicara dapat digunakan untuk memberikan komentar, sanggahan,
4
atau pertanayaan; bukan celaan.
4 Simpulan 3 menit
Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik (mosi)
sesuai dengan posisi/sudut pandangnya selama 1 menit.

09. Kaidah Kebahasaan Teks Debat

Unsur kebahasaan yang menonjol yang terdapat dalam teks debat di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Menggunakan kalimat kompleks.
Di dalam teks debat biasanya banyak digunakan kalimat kompleks, yaitu kalimat-kalimat yang
mempunyai lebih dari satu pola kalimat (lebih dari 1 subjek dan predikat).
2. Banyak menggunakan konjungsi.
Konjungsi yang digunakan dalam teks debat sering dimanfaatkan untuk menghubungkan kata-
kata atau kalimat, sehingga merupakan konjungsi antar kata, antar klausa, atau antar kalimat.
3. Sering menggunakan kata rujukan.
Kata rujukan yang dimaksud adalah kata-kata penunjuk sebagai pemberi informasi, seperti ini,
itu, di sini, di sana dan lain-lain; serta kata-kata ganti (pronomina) yang difungsikan sebagai
kata rujukan, seperti dia, beliau, mereka dan lain-lain.
4. Menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Sebagai sebuah kegiatan ilmiah, debat dilakukan dengan menggunakan ragam bahasa baku
sekaligus ilmiah. Ragam bahasa ini digunakan untuk menghindari salah tafsir (baik secara lisan
maupun tulis). Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai kaidah bahasa baku, baik
kaidah tata ejaan (dalam bahasa tulis) maupun tata bahasanya (pembentukan kata, frasa,
klausa, kalimat, dan paragraf).
b. Ide yang diungkapkan dalam kalimat atau pernyataan harus benar sesuai dengan fakta dan
dapat diterima akal sehat (logis), hanya memiliki satu makna (tidak ambigu atau bermakna
ganda), padat, langsung menuju sasaran (to the point), runtut, dan sistematis. Hal ini
bergantung pada ketepatan pemilihan kata (diksi) dan menyusunan struktur kalimat,
sehingga kalimat yang digunakan merupakan kalimat efektif.
c. Kata-kata yang dipilih memiliki makna yang sebenarnya (denotatif), bukan kata-kata yang
bermakna kias (konotatif).

10. Penalaran dalam Penyusunan Kesimpulan

Pada akhir debat disusun suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil berdasarkan pendapat dan
argumen. Oleh karena itu, penalaran yang digunakan dalam menyusun kesimpulan adalah penalaran
induktif yang meliputi : (1) generalisasi, (2) analogi, dan (3) sebab akibat.
1. Generalisasi
Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang
bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus, kemudian ditarik pernyataan yang bersifat umum
(general).
Contoh :

5
Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama
berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam. Contoh kosa
kata hasil penyerapan dari bahasa Arab adalah musyawarah, hak, salat,
taubat dan lain-lain.
Bahasa Indonesia juga menyerap kosa kata dan istilah bidang teknologi
dari bahasa Jepang, Jerman, Korea dan dari bahasa lainnya. Kosa kata
Pernyataan Khusus
dan istilah teknologi hasil penyerapan dari bahasa-bahasa lain tersebut
di antaranya komputer, gadget, televisi, internet, astronot dan lain-lain.
Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah
sekaligus budaya dari negara lain. Contoh kosa kata hasil penyerapan
yang terakhir antara lain karate, dansa, bakso, mie, kimono dan lain-
lain.
Pernyataan Umum Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa lain
(asing) untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata.

2. Analogi
Penarikan kesimpulan secara analogi merupakan proses penarikan simpulan yang didasarkan
atas perbandingan dua hal yang berbeda. Namun, dua hal yang berbeda tersebut memiliki
kesamaan pada segi, fungsi, atau ciri; dan selanjutnya kedua hal itu dibandingkan (disamakan).
Apabila dirumuskan, penarikan simpulan secara analogi adalah pembanding ^ hal yang
dibandingkan ^ kesamaan kedua hal yang diperbandingkan.
Contoh :
Orang tua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih sayang.
Pembanding Mereka mengajari kita banyak hal. Tak jarang kita dimarahi ketika
kita nakal dan tidak mematuhi nasihat mereka.
Di sekolah, para guru juga mendidik kita dengan kasih sayang.
Guru-guru mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan dan
Hal yang
keterampilan, bahkan juga memberikan teladan akhlak yang baik.
dibandingkan
Demi menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab, para guru pun
acapkali memberi hukuman pada kita.
Simpulan Jadi dapat dikatakan bahwa para guru adalah orang tua kita di
sekolah.

3. Sebab Akibat
Di dalam penalaran sebab akibat, sebab bisa dijadikan gagasan utamanya sedangkan akibat
penjadi gagasan penjelas. Namun demikian, dapat juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab
menjadi gagasan penjelas sedangkan akibat menjadi gagasan utamanya. Di dalam debat,
kesimpulan ditarik berdasarkan pernyataan pendapat adan argumen yang disampaikan lebih
dulu. Oleh karena itu, pola yang kedua lebih tepat.
Contoh :
Konsep drainase yang diterapkan di seluruh tanah air saat ini
dimaksudkan untuk mencegah banjir.
Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu
drainase ‘pematusan kawasan’.
Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan
Sebab-sebab air kelebihan secepat-cepatnya ke sungai terdekat.
Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jatuh
ke atau di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai
dan seterusnya mengalir ke laut.
Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagaian
hilir, jika semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai
6
tanpa diupayakan agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap
ke dalam tanah.
Konsep mengalirkan air secepat-cepatnya berarti pematusan
kawasan atau menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke
dalam tanah.
Akibatnya, banyak terjadi kekeringan di mana-mana sebab air tidak
Akibat
diberi kesempatan meresap ke dalam tanah.

11. Contoh Teks Debat

Contoh Materi Debat 1 :

Indonesia Sudah Maju?


Debat terbagi menjadi kelompok pro (afirmasi) dan kontra (oposisi). Kegiatan di awali dengan
pembukaan, perkenalan dan sebagainya.
Pro / Afirmasi : Menuurut saya, Indonesia sudah maju dengan adanya bantuan pemerintah
seperti raskin, bantuan kesehatan secara gratis dan masih banyak lagi.
Kontra / : Saya tidak setuju dengan pendapat kelompok afirmasi. Menurut saya,
Oposisi Indonesia belum maju, karena jika Indonesia sudah maju rakyat tidak
memerlukan bantuan pemerintah, rakyat sudah mmbeli makanan layak dan
bergizi dengan sendirinya, bukan dari bantuan pemerintah.
Pro / Afirmasi : Saya akan menanggapi pernyataan dari kelompok oposisi. Memang warga
Indonesia masih banyak yang miskin, tapi inilah cara pemerintah untuk
mensejahterakan rakyatnya. Untuk apa lagi, kan? Fungsi negara dan
pemerintah itu untuk mensejahterakan rakyatnya. Indonesia tidak bisa
langsung sukses. Indonesia juga butuh proses untuk menuai kesuksesan.
Kontra / : Saya ingin menanggapi pendapat dari kelompok afirmasi. Memang Indonesia
Oposisi masih dalam proses, dan masih bertahap dalam menuai kesuksesan. Namun,
jika dibandingkan dengan negara lain yang tak jauh berbeda hari
kemerdekaannya, mereka sekarang sudah jauh lebih sukses. Kenapa
Indonesia sampai sekarang masih dalam tahap berkembang? Padahal negara
yang umur kemerdekaannya tak jauh berbeda dengan negara kita sudah jauh
lebih maju?
Pro / Afirmasi : Saya ingin menjawab pertanyaan dari kelompok oposisi, kenapa Indonesia
masih dalam tahap berkembang? Jawabannya, karena sumber daya manusia
Indonesia yang tidak memadai. Di negara lain, sumber daya manusianya
sangat memadai. Itulah salah satu kunci mereka maju.
Kontra / : Saya ingin menanggapi jawaban dari kelompok afirmasi. Memang sumber
Oposisi daya manusia di Indonesia kurang memadai, bagaimana dengan sumber daya
alam yang begitu banyak dan luas? Bahkan menurut penelitian, dari
kekayaan lautnya saja Indonesia dapat memberdayai seluruh rakyat
Indonesia, namun kenapa masih banyak rakyat yang kelaparan?
Pro / Afirmasi : Saya ingin menjawab pertanyaan dari kelompok oposisi. Itu dia letak
masalahnya, sumber daya manusia Indonesia yang kurang dan Indonesia
belum bisa memanfaatkan dengan baik.
Moderator : Oke, baik. Kita akhiri debat kali ini sampai di sini saja. Mohon maaf apabila
ada kesalahan.

7
Contoh Materi Debat 2 :

Pengaruh Media Sosial di Lingkungan Sekolah


Moderator : Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan pada siang hari ini. Kali ini kita
akan membahas plus minus penggunaan internet di lingkungan sekolah. Tim
A adalah tim yang mendukung penggunaan internet dan Tim B adalah tim
yang menolak. Namun sebelumnya saya persilakan masing-masing tim untuk
memperkenalkan diri. .... dst.
Tim Afirmasi : Saya setuju penggunaan internet di sekolah. Memang ada sisi negatifnya,
tapi itu bukan salah internetnya, tetapi lebih ke arah pengendalian diri agar
tidak browsing ke hal-hal yang negatif. Internet adalah jendela dunia, semua
ilmu pengetahuan ada di dalamnya. Tidak seharusnya internet dibatasi
terutama bagi para pelajar, karena internet memiliki banyak manfaat.
Tim Oposisi : Internet memang banyak manfaatnya, tapi juga banyak sisi negatifnya,
seperti membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting seperti
browsing di media sosial. Hal itu sudah dikendalikan karena pada zaman ini
banyak media sosial yang sangat pandai melakukan promosi sehingga
membuat kita lupa akan manfaat sesungguhnya dari internet.
Tim Netral : Internet memang memberikan dampak positif dan negatif. Meskipun
demikian, apa yang kita dapat dari internet bergantung pada kita, bagaimana
cara menggunakannya.

Catatan :
Bila kalian ingin lebih mendalami materi dan tata cara debat, silakan buka tautan berikut atau kalian
dapat mencari sendiri di internet/youtube :
https://brainly.co.id/
https://winawimala.wordpress.com/2011/04/11/debat/
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/05/tujuan-ciri-ciri-dan-jenis-debat.html
https://www.sekutukeadilan.com/pengertian-debat-menurut-para-ahli-unsur-unsur-ciri-struktur-
macam-jenis-dan-tata-cara/
http://forum.teropong.id/2017/08/09/pengertian-debat-unsur-unsur-ciri-ciri-dan-macam-macam-
debat-serta-etika-dalam-berdebat/

Anda mungkin juga menyukai