LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridhonya kepada kita
semua sehingga dapat terus untuk mencari ilmu yang bermanfaat Insya Allah bagi
dunia dan akhirat.
Melalui kegiatan Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum (PLKH) ini, kami
mengharapkan agar mahasiswa peserta yang kelak menjadi Sarjana Hukum, dapat
memiliki bekal kemampuan dan kompetensi yang mahir pada bidang praktik dan
bukan teori semata terkait isu-isu yang ada dimasyarakat dan terlebih lagi dapat
membuka lapangan kerja untuk masyarakat luas.
Sebagaimana peribahasa tiada gading yang tak retak, maka begitu pula adanya
modul atau buku panduan yang kami susun berikut ini tidak luput daripada kesalahan,
kekeliruan dan kekurangan. Maka kami sebagai tim penyusun mohon untuk
memberikan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan
peningkatan kualitas di masa depan.
Tim Penyusun
Laboratorium Hukum
Penanggung Jawab
Pelaksana
Diterbitkan Oleh :
Laboratorium Hukum
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
2020
BAB I
A. Dasar Pemikiran
Beberapa dekade ini, sektor ekonomi mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Hal ini tidak terlepas dari fenomena modernisasi dan globalisasi yang tentu
saja membawa dampak pada seluruh sektor kehidupan manusia terlepas dari
perbedaan negara, tempat dan waktu diseluruh dunia.
Hukum dan ekonomi merupakan dua hal yang berbeda namun tidak dapat
dipisahkan keberadaannya. Ekonomi merupakan fenomena sosial yang berkaitan
dengan kebutuhan manusia dan hukum merupakan landasan atau pijakan dari
segala aspek kehidupan manusia yang bersifat mengatur dan memaksa. Maka
ekonomi juga tak luput dari objek kajian hukum dan pengaturan-pengaturan
hukum.
Setelah menyatakan diri atas kemerdekaannya, berdasarkan asas konkordansi,
Indonesia sebagai negara bekas jajahan Belanda selama kurang lebih 350 tahun
masih menerapkan hukum-hukum Belanda sepanjang belum ada hukum yang
dibentuk sesuai nilai-nilai asli yang dianut oleh Indonesia. Pengaturan hukum
Belanda yang saat ini masih digunakan antara lain yaitu wetbook van straafrecht
(Kitab Undang-undang Hukum Pidana), burgerlijk wetbook (Kitab Undang-
undang Hukum Perdata), (Kitab Undang-undang Hukum Dagang), dll.
Masih berlakunya hukum Belanda juga membawa dampak pada bidang
ekonomi diantaranya yaitu adanya bentuk-bentuk badan usaha yang masih
berlaku di Indonesia. Badan usaha terbagi menjadi dua yaitu badan usaha yang
berbadan hukum seperti PT (perseroan terbatas) dan badan usaha non-badan
hukum seperti CV (Comanditer Venootschap/ Persekutuan Komanditer), firma,
dll.
Comanditer Venootschap atau yang lebih dikenal dengan CV oleh masyarakat
luas merupakan badan hukum yang sering ditemui dan diminati oleh pengusaha
yang bergerak pada bidang ekonomi baik sektor jasa, produksi, dll. CV dinilai
lebih fleksibel dalam beberapa hal salah satunya yaitu mengenai jumlah modal
awal yang disetorkan tidak terdapat jumlah minimal sebagaimana PT.
Berdasarkan pengamatan penyusun, prosedur pendirian CV sering menjadi
pertanyaan yang diajukan oleh calon pengusaha kepada seseorang yang bertitel
Sarjana Hukum dibelakang namanya, maka melalui PLKH ini, diharapkan
mahasiswa calon Sarjana Hukum dapat menguasai setiap prosedur ataupun tata
cara pendirian CV sebagai bentuk kompetensi dalam bidang praktik.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu untuk memahami tentang pengertian CV (Persekutuan
Komanditer);
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai perbedaan CV dengan badan usaha
yang lainnya seperti firma, Perseroan Terbatas, dll;
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang subjek-subjek dalam (Persekutuan
Komanditer);
4. Mahasiswa menguasai persyaratan dan tahapan atau tata cara pendirian CV
(Persekutuan Komanditer);
5. Mahasiswa mengetahui mengenai permasalahan yang ada pada pendirian CV
(Persekutuan Komanditer).
D. Ketentuan Penilaian
Adapun ketentuan penilaian sebagai berikut :
Materi Nilai
Pendidikan 25 %
a. Stadium General
b. Resume
c. Pre-test
Pelatihan 40 %
a. Pelatihan I
b. Pelatihan II
c. Pelatihan III
Target 35 %
a. Tugas Lapang
b. Laporan Observasi
c. Post-test
Total 100 %
E. Nilai Akhir
BAB II
Menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Persekutuan
Komanditer, Persekutuan Firma, Dan Persekutuan Perdata, CV adalah
persekutuan yang didirikan oleh satu atau lebih sekutu komanditer dengan satu
atau lebih sekutu komplementer, untuk menjalankan usaha secara terus menerus.
Pengaturan CV dalam KUHD hanya terdapat dalam tiga pasal yaitu pasal 19,
20, dan 21 KUHD. Letak aturan persekutuan komanditer ditengah-tengah pasal-
pasal yang mengatur persekutuan firma itu sudah sepatutnya, karena persekutuan
komanditer itu juga persekutuan firma dengan bentuk khusus. Kekususannya itu
terletak pada adanya sekutu komanditer, yang pada persekutuan firma tidak ada.
Namun sebagian besar pendiri dari CV sering kali menggunakan akta otentik
untuk mendirikan dan menjalakan usahanya tersebut. Hal ini disebabkan CV
memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan persekutuan lainnya.
Perbedaan yang paling mencolok dari CV terletak pada adanya sekutu komanditer
dan sekutu komplementer yang dimana sekutu komplementer berwenang sebagai
sekutu yang mengurus sedangkan sekutu komanditer berwenang sebagai sekutu
yang melepas uang atau pemodal. Sehingga segala bentuk kewenangan para
sekutu yang telah disepakati tersebut, tidak dapat diubah dengan serta merta.
Sekali pun memiliki karakteristik yang berbeda, tanggung jawab dari sekutu
komplementer tetap tidak terbatas seperti halnya persekutuan perdata maupun
persekutuan dengan firma. Hal ini yang kemudian membatasi kewenangan CV
untuk memperluas ekspansi usahanya disebabkan adanya risiko yang dapat
membahayakan harta pribadi dari sekutu komplementer itu sendiri. Sehingga CV
tidak dapat sepenuhnya melakukan spekulasi untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya demi mencapai tujuan usahanya secara maksimal.
Adanya risiko yang dapat melibatkan harta pribadi dari sekutu komplementer
tersebut disebabkan CV sekali pun didirikan dengan adanya akta otentik tetap
bukan merupakan badan hukum. Hal ini disebabkan ketentuan dalam KUHD
tidak mengharuskan pendirian CV mendapatkan pengesahan badan hukum dari
instansi yang berwenang. Sehingga segala kewenangan CV tetap merupakan
kewenangan para sekutu komplementer, bukanlah kewenangan
perusahaan/persekutuan. Sehingga hal ini menuntut para sekutu meningkatkan
statusnya menjadi badan hukum agar dapat melindungi harta pribadinya.
B. Dasar Hukum CV
1
Soekardono. Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1 Bagian Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. 1991. Hlm.
101.
Dalam persekutuan komanditer memiliki dua macam sekutu yang menjadi unsur
penting yaitu :
Ciri-ciri Untuk mencari keuntungan Apabila terdapat hutang Sulit untuk menarik modal Kewajiban terbatas pada
Cara pendirian sederhana tak terbayar, maka setiap yang telah disetor modal tanpa melibatkan harta
Cara pembubaran tidak pemilik wajib melunasi Modal besar karena pribadi
memerlukan persyaratan dengan harta pribadi. didirikan banyak pihak Modal dan ukuran perusahaan
formal Setiap anggota firma Ada anggota aktif yang besar
Cara pendirian persekutuan memiliki hak untuk memiliki tanggungjawab Kelangsungan hidup
perdata dimulai saat menjadi pemimpi. tidak terbatas dan ada yang perusahaan PT ada ditangan
ditandatanganinya akta Seorang anggota tidak pasif tinggal menunggu pemilik saham
pendirian di notaris dan berhak memasukkan keuntungan Dapat dipimpin oleh orang
selanjutnya didaftarkan di anggota baru tanpa seizin Relatif mudah untuk yang tidak memiliki bagian
Kepaniteraan Pengadilan anggota yang lainnya. didirikan saham
negeri. Keanggotaan firma Kelangsungan hidup Kepemilikan mudah berpindah
melekat dan berlaku perusahaan CV tidak tangan
seumur hidup. menentu Mudah mencari tenaga kerja
Seorang anggota untuk karyawan/ pegawai
mempunyai hak untuk Keuntungan dibagikan kepada
membubarkan firma. pemilik modal/ saham dalam
Pendiriannya tidak bentuk deviden
memerlukan akta Kekuatan dewan direksi lebih
pendirian besar daripada kekuatan
pemegang saham
Pajak berganda pada pajak
penghasilan/ PPH dan pajak
deviden
Berakhirnya Persekutuan perdata dapat 1. Lampaunya waktu yang Lampaunya waktu yang di Menurut pasal 142 ayat (1)
berakhir karena (pasal 1646 – di perjanjikan. perjanjikan. Undang – undang perseroan
1651 KUHPerdata) 2. Pengakhiran oleh seorang Pengakhiran oleh salah terbatas yang menyatakan
1. Lewatnya waktu untuk sekutu. seorang sekutu. pembubaran perseroan terjadi
mana persekutuan telah di 3. Kematian salah seorang Pengakhiran berdasarkan karena :
adakan. sekutu. alasan yang sah. 1. Berdasarkan keputusan RUPS.
2. Musnahnya barang atau di 4. Adanya kepailitan. Selesainya suatu perbuatan. 2. Karena jangka waktu
selesaikannya perbuatan 5. Menjalankan usaha yang Musnahnya benda yang berdirinya yang di tetapkan
yang menjadi poko tidak sesuai dengan akta menjadi objek persekutuan. dalam AD telah berakhir.
persekutuan. pendirian, melanggar Adanya pengampuan atau 3. Beradasarkan penetapan
3. Kehendak semata – mata kesusilaan atau ketertiban kepailitan. pengadilan.
dari beberapa atau seorang umum berdasarkan 4. Dengan di cabutnya kepailitan
sekutu. dengan putusan hakim. berdasarkan putusan
4. Pengakhiran berdasarkan pengadilan niaga yang telah
alasan yang sah . Setiap pembubaran firma mempunyai kekuatan hukum
Salah seorang sekutu memerlukan pemberesan. tetap, harta pailit perseroan
meninggal, di letakkan di Firma yang bubar di tidak cukup untuk membayar
bawah pengampuan atau di anggap masih tetap ada biaya kepailitan.
nyatakan pailit. apabila maih ada hak dan 5. Karena harta pailit perseroan
kewajiban yang belum di telah di nyatakan pailit berada
selesaikan. dalam keadaan insolvensi
Pemberesan di lakukan sebagaimana di atur dalam
oleh pemberes. Pemberes undang – undang tentang
adalah mereka yang di kepailitan dan penundaan
tetapkan di AD. kewajiban pembayaran utang,
Jika dalam AD tidak di atau ;
A. Prosedur Pendirian CV
Adapun prosedur pendirian CV adalah sebagai berikut (visualisasi langkah-
langkah dapat dilihat di manual book yang menjadi lampiran buku ini) :
1. Mempersiapkan 1 (satu) calon nama CV dan 2 (dua) nama alternatif;
2. Mempersiapkan AD/ART (Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga) atau
Company profile (profil perusahaan) CV;
3. Mempersiapkan dokumen pribadi masing-masing para pendiri berupa:
a. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (Beserta aslinya);
b. Foto Copy Kartu Keluarga (Beserta aslinya);
c. Foto Copy Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi (Beserta aslinya);
d. Foto Copy Nomor Pokok Wajib Pajak CV (dibuat setelah akta
dibacakan).
4. Notaris melakukan pengajuan nama CV (sebagaimana poin 1) ke dalam
Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU) https://sab.ahu.go.id/ ;
Catatan : Apabila nama belum dipakai, maka proses pengajuan nama
CV di setujui dan Proses CV dapat dilanjutkan. (Pembayaran PNBP di
aplikasi YAP Notaris)
5. Pembuatan akta pendirian CV dengan akta autentik dihadapan Notaris. Akta
pendirian CV terdiri atas:
a. Identitas diri para pihak atau para persero;
b. Kedudukan kantor CV;
c. Jumlah modal yang ditanamkan masing-masing persero;
d. Ruang lingkup usaha CV (sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia);
e. Batas waktu berdirinya CV (berdasarkan kesepakatan para pihak, dapat
dibatasi waktu atau selamanya) ;
6. Persero dengan membawa salinan akta mengurus dokumen lain yang
dibutuhkan yaitu NPWP CV (harus mengurus sendiri ke kantor pajak/
tidak dapat dikuasakan), surat keterangan domisili usaha;
7. Setelah semua persyaratan diatas terpenuhi, maka notaris melakukan
pendaftaran CV di https://sab.ahu.go.id/ dan mengisi :
a. Nama CV, singkatan CV, no telp, jangka waktu/ batasan waktu;
b. Kegiatan Usaha (KBLI);
Catatan penting :
Untuk CV lama yang sudah didaftarkan dan tercatat secara manual di
Pengadilan Negeri tapi belum terdaftar secara elektronik, pemohon TIDAK
PERLU MELAKUKAN PENGAJUAN PERMOHONAN NAMA ke
AHU (SABU) terlebih dahulu. Bisa langsung melakukan pendaftaran dengan
Nama CV yang lama melalui Sistem Administrasi Badan Usaha sama seperti
proses di atas. Akan tetapi ditambah dengan meng-upload Surat Keterangan
Terdaftar dari Pengadilan Negeri
PENUTUP
Comanditer Venootschap atau yang lebih dikenal dengan CV oleh masyarakat
luas merupakan badan hukum yang sering ditemui dan diminati oleh pengusaha
yang bergerak pada bidang ekonomi baik sektor jasa, produksi, dll. CV dinilai
lebih fleksibel dalam beberapa hal salah satunya yaitu mengenai jumlah modal
awal yang disetorkan tidak terdapat jumlah minimal sebagaimana PT.
Persekutuan komanditer (Commanditaire Vennootschap untuk selanjutnya disebut
CV) dalam bahasa belanda adalah persekutuan firma yang memiliki satu atau
beberapa orang sekutu komanditer. Perseroan komanditer adalah perseroan
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa
orang pesero yang secara lansung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu
pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepasan uang pada pihak lain.