Sistem aspek legal keperawatan adalah aspek aturan
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawab nya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang - undang keperawatan (Hariyati,2006) Dalam Undang – undang RI No.23 Tahun 1992, Tentang kesehatan ,tercantum bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan. Beberapa aspek legal dalam keperawatan mempunyai fungsi hukum dalam praktik keperawatan , seperti memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum dan bisa membedakan tanggungjawab perawat dengan tanggung jawab profesi yang lain. Selain itu, hukum juga membantu menentukan batas – batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri dan membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum(kozier,1990) Tujuan Sistem Aspek Legal
Untuk mengetahui tentang aspek legal
Untuk mengetahui tentang malpraktek Untuk mengetahui undang – undang yang berkaitan dengan praktek keperawatan Untuk mengetahui tentang perlindungan hokum untuk keperawatan Untuk mengetahui cara mencegah masalah hukum Prinsip – prinsip apek Legal
1. Brevity Dalam melakukan pendokumentasian setiap petugas/perawat
harus brevity, Brevity sendiri adalah ringkas, jadi kita dalam mencatat isi dokumentasi keperawatan harus ringkas dan tidak perlu memasukan kata- kata atau kalimat yang tidak penting dan mempunyai makna yang tidak sesuai. 2. Legidibility yaitu dimana dalam penulisan/pencatatan dokumentasi keperawatan harus mudah dibaca dan di pahami oleh perawat lain atau profesi lain yang ikut dalam proses pendokumentasian. 3. Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien. Jadi kita harus memasukan data pada dokementasi keperawatan harus benar dan sesuai dengan data baik identitas, laboratorium dan radiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital dan tidak boleh salah atau tertukar dengan klien lain.