Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

(PKWT)
Nomor :

.PJ/041/DIRKEU/2016

Perjanjian ini dibuat di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal satu bulan November tahun dua ribu
enam belas (01-11-2016), oleh dan antara:
I. PT PLN GEOTHERMAL, beralamat di Jl. Wijaya I No. 61, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12170, dalam hal ini diwakili oleh TJAHJO SASMOJO, selaku PTL Direktur Keuangan dan
SDM, bertindak untuk dan atas nama PT PLN Geothermal, yang selanjutnya dalam Perjanjian
ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
II. BAHRUN NUR ISLAMI SYAM, umur 20 TAHUN, No KTP 7306021007960004 beralamat
di JL. MAKKARANI BONTORAMBA DESA PANCIRO KECAMATAN BAJENG
KABUPATEN GOWA, bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang jika sendiri-sendiri disebut PIHAK atau jika
bersama-sama disebut PARA PIHAK, menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Maksud Dan Tujuan
(1) Perjanjian ini dimaksudkan agar PIHAK PERTAMA dapat mempekerjakan serta menugaskan
PIHAK KEDUA di lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di
tempat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA di wilayah kerja PIHAK PERTAMA dengan
disertai suatu Ikatan Kerja melalui perjanjian ini;
(2) Tujuan dari Perjanjian ini adalah untuk menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja dalam
mendukung usaha pencapaian sasaran kinerja PIHAK PERTAMA.
Pasal 2
Lingkup Perjanjian
(1) PIHAK PERTAMA mempekerjakan serta menugaskan PIHAK KEDUA sebagai staf pada
bidang Operasi, Pemeliharaan, atau pun Administrasi Pembangkitan di lingkungan
kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA di seluruh wilayah kerja PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA memberikan pendidikan dan pelatihan kerja kepada PIHAK KEDUA
sesuai dengan bidang dimana PIHAK KEDUA ditugaskan.
(3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab langsung dan di bawah pengawasan Supervisor atau pun
Manajer Unit di Unit Kerja yang selanjutnya disebut Atasan dimana PIHAK KEDUA
ditugaskan.
(4) PIHAK PERTAMA berhak memberi tugas dan tanggung jawab kepada PIHAK KEDUA selain
dari yang telah disebutkan pada ayat (1) dan (2) pasal ini.
(5) PIHAK PERTAMA berhak memindahkan PIHAK KEDUA ke tempat yang lain di seluruh
wilayah kerja PIHAK PERTAMA sesuai kebutuhan Perusahaan.
Pasal 3
Jangka Waktu Perjanjian
(1) Perjanjian ini dilaksanakan untuk jangka waktu selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 01
November 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2014.

Pasal 4
Waktu Kerja
(1) Dalam menerima pendidikan dan pelatihan kerja serta pelaksanaan tugas dan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PIHAK KEDUA wajib hadir di kantor PT PLN
Geothermal dimana PIHAK KEDUA ditugaskan sesuai ketentuan waktu kerja yang berlaku di
PT PLN Geothermal.
(2) Dalam hal terdapat penugasan oleh Unit Kerja PIHAK PERTAMA untuk mengikuti jam kerja
bergilir yang diatur dalam 3 (tiga) shift PIHAK KEDUA wajib menjalankan dengan
memperhatikan ketentuan jumlah jam kerja yang berlaku di Perusahaan.
Pasal 5
Hak Pihak Kedua
(1) Selama jangka waktu perjanjian, PIHAK KEDUA berhak:
a. Mendapatkan gaji sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) perbulan;
b. Mendapatkan Bantuan Hari Raya Keagamaan sesuai ketentuan yang berlaku di Perseroan;
c. Gaji dan Bantuan Hari Raya Keagamaan pada huruf a dan b di atas sudah dipotong pajak
yang ditanggung oleh PIHAK PERTAMA;
d. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan tunjangan shift apabila ditugaskan pada jam kerja
shift.
e. Mendapatkan kepesertaan Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan, dan Jaminan Hari Tua melalui Jamsostek atas biaya PIHAK
PERTAMA, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT PLN Geothermal;
f. Memperoleh biaya Perjalanan Dinas, apabila PIHAK KEDUA ditugaskan untuk
melakukan Perjalanan Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA sesuai ketentuan Perjalanan Dinas PIHAK PERTAMA;
(2) Hak PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b dibayarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada setiap akhir bulan;
(3) PIHAK KEDUA berhak atas cuti tahunan selama 12 (duabelas) hari setelah PIHAK KEDUA
mempunyai masa kerja di PT PLN Geothermal selama 1 (satu) tahun.
(4) Pada kurun waktu 1 (satu) tahun pertama masa kerja di PT PLN Geothermal, PIHAK KEDUA
diberikan ijin tidak masuk bekerja oleh PIHAK PERTAMA untuk jangka waktu selamalamanya 3 (tiga) hari kerja dalam hal:
a. Sakit, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;
b. Orang tua kandung/anak kandung/istri/suami yang sah meninggal dunia.
(5) Selama masa perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak akan menuntut untuk diberikan hak-hak
lain selain yang telah diatur dalam Perjanjian ini.
(6) PIHAK KEDUA dapat diangkat sebagai pegawai PIHAK PERTAMA setelah dinyatakan lulus
evaluasi pelaksanaan penugasan, pendidikan, dan pelatihan kerja oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
Kewajiban Pihak Kedua
(1) PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan yang berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 dengan sebaik-baiknya;
b. Mematuhi ketentuan waktu kerja yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
2

c. Mengikuti dengan sungguh-sungguh seluruh kegiatan selama pendidikan dan pelatihan


kerja berlangsung sampai dengan selesai;
d. Membaca, memahami serta melaksanakan Peraturan Tata Tertib serta Peraturan Keamanan
dan Keselamatan Kerja;
e. Menjaga kerahasiaan hal-hal menyangkut aturan ataupun kebijakan Perusahaan PIHAK
PERTAMA;
f. Menjaga kerahasiaan data-data, baik yang bersumber dari Perusahaan PIHAK PERTAMA
maupun dari luar Perusahaan yang terkait dengan Perusahaan PIHAK PERTAMA;
g. Mematuhi kewajiban dan larangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai
yang berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA.
(2) Dalam hal tidak masuk kerja karena alasan yang sah, PIHAK KEDUA wajib menyampaikan
Surat Keterangan kepada Atasannya paling lambat 2 (dua) hari terhitung sejak yang
bersangkutan tidak masuk kerja;
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran disiplin yang mengakibatkan
diberhentikan atau mengundurkan diri sebelum Perjanjian atau Ikatan Kerja ini berakhir,
PIHAK KEDUA diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
Pasal 7
Hak Pihak Pertama
PIHAK PERTAMA berhak:
a. Memutuskan Perjanjian dengan PIHAK KEDUA secara sepihak atau mengambil tindakan
hukum atau menerapkan sanksi apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6;
b. Mengambil tindakan hukum atau menerapkan sanksi berdasarkan Perjanjian ini, apabila
PIHAK KEDUA tidak mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
c. Memutuskan perjanjian dalam hal PIHAK KEDUA ternyata mempunyai penyakit dan/atau
kelainan bawaan yang tidak diketahui sebelumnya oleh PIHAK PERTAMA pada hasil tes
kesehatan.
d. Menentukan kriteria penyakit dan kelainan bawaan yang menjadi alasan pemutusan perjanjian
sebagaimana disebutkan dalam butir c.
Pasal 8
Kewajiban Pihak Pertama
PIHAK PERTAMA wajib:
a. Memberikan pendidikan dan pelatihan kerja kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan lingkup
perjanjian sebagaimana tercantum pada Pasal 2;
b. Memberikan hak-hak PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum dalam Pasal 5;
c. Menyediakan peralatan Keamanan & Keselamatan Kerja.
Pasal 9
Evaluasi
(1) PIHAK KEDUA selama melaksanakan penugasan, pendidikan, dan pelatihan kerja akan
dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA baik secara berkala maupun pada saat Perjanjian ini
berakhir sesuai dengan target kinerja yang telah ditentukan.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi perilaku individu (soft competence),
kemampuan teknis (hard competence) dan kondisi kesehatan PIHAK KEDUA.
(3) Hasil penilaian PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat final dan
oleh karenanya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan keberatan dalam bentuk apapun.
Pasal 10
3

Tindak Lanjut Perjanjian


(1) PIHAK KEDUA yang dievaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan dinyatakan lulus,
diangkat sebagai Pegawai oleh PIHAK PERTAMA dengan proyeksi jabatan yang ditetapkan
oleh PIHAK PERTAMA dan harus bersedia ditempatkan di unit kerja PIHAK PERTAMA di
seluruh Indonesia sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA;
(2) PIHAK KEDUA yang dievaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan dinyatakan tidak
lulus, tidak dapat diangkat menjadi Pegawai Perusahaan PIHAK PERTAMA;
Pasal 11
Sanksi
(1) Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan atau lalai dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Perjanjian, dikenakan sanksi disiplin berupa
Peringatan Tertulis oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA dapat dinyatakan tidak lulus dan tidak memenuhi syarat untuk diangkat
menjadi Pegawai, apabila setelah dijatuhi sanksi disiplin, masih melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib dan atau lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Perjanjian
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1);
(3) Penjatuhan sanksi PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) dapat ditambah dengan tuntutan ganti rugi, apabila perbuatan tersebut
merugikan PIHAK PERTAMA.
(4) Dalam hal PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum Perjanjian ini berakhir atau
melakukan pelanggaran disiplin yang mengakibatkan diberhentikan atau mengundurkan diri
sebelum Perjanjian ini berakhir, PIHAK KEDUA diwajibkan mengganti biaya yang telah
dikeluarkan oleh PT PLN Geothermal sebesar Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah).
(4) Penggantian seluruh biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) oleh PIHAK KEDUA dapat
dilakukan secara tunai dan sekaligus atau secara angsuran selama 6 (enam) bulan sejak tanggal
PIHAK KEDUA menyatakan mengundurkan diri atau tanggal Surat Pemberitahuan dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tentang kewajiban tersebut.
Pasal 12
Pemutusan Perjanjian
(1) PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan Perjanjian secara sepihak, apabila:
a. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)
dan ayat (3).
b. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 menyatakan PIHAK KEDUA tidak
lulus.
(2) Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak menimbulkan kewajiban
PIHAK PERTAMA untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun kepada PIHAK
KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA tidak akan melakukan tuntutan, gugatan, claim atau tindakan lainnya kepada
PIHAK PERTAMA yang disebabkan Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1).
(4) Pemberitahuan pemutusan Perjanjian harus disampaikan oleh PIHAK yang akan memutuskan
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelumnya.
(5) Apabila pada saat atau setelah dilakukannya pemutusan Perjanjian masih terdapat kewajibankewajiban dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya yang belum
diselesaikan, maka PARA PIHAK harus segera menyelesaikan kewajiban tersebut dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja;
(6) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberlakukan
ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
Pasal 13
4

Berakhirnya Perjanjian
Perjanjian berakhir apabila:
a. Berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3;
b. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
c. Terdapat pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12.
Pasal 14
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan, para pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila dengan cara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) perselisihan belum dapat
diselesaikan, PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
(3) Untuk segala akibat hukum yang akan timbul berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pasal 15
Ketentuan Lain
(1) Setiap perubahan dan atau penambahan ketentuan dalam Perjanjian ini hanya dapat dilakukan
atas kesepakatan PARA PIHAK;
(2) Setiap perubahan dan atau penambahan dituangkan secara tertulis dalam suatu Addendum atau
Amandemen yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini;
Demikan Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap
untuk PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

Meterai Rp 6000
( di rangkap 1 )

Meterai Rp 6000
( di rangkap 2 )

BAHRUN NUR ISLAMI SYAM

TJAHJO SASMOJO

Anda mungkin juga menyukai