Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU (PKWTT)

Nomor : ……………………………..

Perjanjian ini dibuat di Jakarta, pada hari senin, tanggal tujuh belas (17 Oktober 2022), oleh dan antara:
I. CV. Malaka, beralamat di Kp. Ciheulang RT… RW… Desa Margaluyu Kecamatan Kiarapedes
Kabupaten Purwakarta, dalam hal ini diwakili oleh Cecep Ruhimat, selaku Manager Administrasi,
bertindak untuk dan atas nama CV. Malaka, yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.

II. ----------------------------------------------------, umur --------------, No KTP -----------------------beralamat di


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------, bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang jika sendiri-sendiri disebut PIHAK atau jika bersama-sama
disebut PARA PIHAK, menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu (PKWTT), dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1 Maksud Dan Tujuan


(1) Perjanjian ini dimaksudkan agar PIHAK PERTAMA dapat mempekerjakan serta menugaskan PIHAK
KEDUA di lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat yang ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA di wilayah kerja PIHAK PERTAMA dengan disertai suatu Ikatan Kerja melalui
perjanjian ini;
(2) Tujuan dari Perjanjian ini adalah untuk menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja dalam
mendukung usaha pencapaian sasaran kinerja PIHAK PERTAMA.

Pasal 2 Lingkup Perjanjian


(1) PIHAK PERTAMA mempekerjakan serta menugaskan PIHAK KEDUA sebagai ………………………………….di
lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat yang ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA di seluruh wilayah kerja PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA memberikan pendidikan dan pelatihan kerja kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
bidang dimana PIHAK KEDUA ditugaskan.
(3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab langsung dan di bawah pengawasan Supervisor atau pun Manajer
di Unit Kerja yang selanjutnya disebut Atasan dimana PIHAK KEDUA ditugaskan.
(4) PIHAK PERTAMA berhak memberi tugas dan tanggung jawab kepada PIHAK KEDUA selain dari yang
telah disebutkan pada ayat (1) dan (2) pasal ini.
(5) PIHAK PERTAMA berhak memindahkan PIHAK KEDUA ke tempat yang lain di seluruh wilayah kerja
PIHAK PERTAMA sesuai kebutuhan Perusahaan.

1
Pasal 3 Masa Percobaan
(1) Perjanjian kerja ini adalah perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) dengan masa percobaan
Tiga (3) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian ini.
(2) Selama masa percobaan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat mengakhiri secara sepihak
hubungan kerja tanpa ada tuntutan imbalan dalam bentuk apapun juga dari pihak lainnya.

Pasal 4 Waktu Kerja


(1) Dalam menerima pendidikan dan pelatihan kerja serta pelaksanaan tugas dan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PIHAK KEDUA wajib hadir di kantor CV. Malaka dimana PIHAK
KEDUA ditugaskan sesuai ketentuan waktu kerja yang berlaku di CV. Malaka
(2) Dalam hal terdapat penugasan oleh PIHAK PERTAMA untuk mengikuti jam kerja bergilir yang diatur
dalam …. (……...) shift PIHAK KEDUA wajib menjalankan dengan memperhatikan ketentuan jumlah
jam kerja yang berlaku di Perusahaan.

Pasal 5 Hak
Pihak Kedua
(1) PIHAK KEDUA berhak:
a. Mendapatkan gaji pokok sebesar Rp. ……………….. (………………………………..) perbulan yang sifatnya
merupakan gaji tetap;
b. Mendapatkan Tunjangan Hari Raya Keagamaan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan;
c. Apabila ditugaskan melebihi ketentuan waktu kerja yang belaku di CV. Malaka, PIHAK KEDUA
berhak mendapatkan uang lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang upah lembur.
d. Mendapatkan kepesertaan Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesahatan
melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atas biaya PIHAK PERTAMA,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan CV. Malaka;
e. Memperoleh biaya Perjalanan Dinas, apabila PIHAK KEDUA ditugaskan untuk melakukan
Perjalanan Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA sesuai
ketentuan Perjalanan Dinas PIHAK PERTAMA;
(2) Hak PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b dibayarkan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada setiap akhir bulan;
(3) Pada kurun waktu 1 (satu) tahun pertama masa kerja di PT ……………….., PIHAK KEDUA diberikan ijin
tidak masuk bekerja oleh PIHAK PERTAMA untuk jangka waktu selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja
dalam hal:
a. Sakit, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;
b. Orang tua kandung/anak kandung/istri/suami yang sah meninggal dunia.
(4) PIHAK KEDUA tidak akan menuntut untuk diberikan hak-hak lain selain yang telah diatur dalam
Perjanjian ini.

2
Pasal 6 Kewajiban Pihak Kedua
(1) PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan yang berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA sebagai
berikut:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dengan sebaik-baiknya;
b. Mematuhi ketentuan waktu kerja yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
c. Mengikuti dengan sungguh-sungguh seluruh kegiatan selama pendidikan dan pelatihan kerja
berlangsung sampai dengan selesai;
d. Membaca, memahami serta melaksanakan Peraturan Tata Tertib serta Peraturan Keamanan dan
Keselamatan Kerja;
e. Menjaga kerahasiaan hal-hal menyangkut aturan ataupun kebijakan Perusahaan PIHAK
PERTAMA;

f. Menjaga kerahasiaan data-data, baik yang bersumber dari Perusahaan PIHAK PERTAMA maupun
dari luar Perusahaan yang terkait dengan Perusahaan PIHAK PERTAMA;
g. Mematuhi kewajiban dan larangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai yang
berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA.
(2) Dalam hal tidak masuk kerja karena alasan yang sah, PIHAK KEDUA wajib menyampaikan Surat
Keterangan kepada Atasannya paling lambat 2 (dua) hari terhitung sejak yang bersangkutan tidak
masuk kerja;
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran disiplin yang mengakibatkan diberhentikan atau
mengundurkan diri, PIHAK KEDUA diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh
Perusahaan.

Pasal 7 Pemutusan Hubungan Kerja


Hak Pihak Pertama PIHAK PERTAMA berhak:
a. Memutuskan Perjanjian dengan PIHAK KEDUA secara sepihak atau mengambil tindakan hukum atau
menerapkan sanksi apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6;
b. Mengambil tindakan hukum atau menerapkan sanksi berdasarkan Perjanjian ini, apabila PIHAK
KEDUA tidak mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
c. Memutuskan perjanjian dalam hal PIHAK KEDUA ternyata mempunyai penyakit dan/atau kelainan
bawaan yang tidak diinformasikan sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA.
d. Menentukan kriteria penyakit dan kelainan bawaan yang menjadi alasan pemutusan perjanjian
sebagaimana disebutkan dalam butir c.

Pasal 8 Kewajiban Perusahaan


Kewajiban Pihak Pertama PIHAK PERTAMA wajib:
a. Memberikan pendidikan dan pelatihan kerja kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan lingkup perjanjian
sebagaimana tercantum pada Pasal 2;

3
b. Memberikan hak-hak PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum dalam Pasal 5;
c. Menyediakan peralatan Keamanan & Keselamatan Kerja.

Pasal 9 Evaluasi
(1) PIHAK KEDUA selama masa percobaan didalam melaksanakan penugasan, pendidikan, dan pelatihan
kerja akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA secara berkala sesuai dengan target kinerja yang telah
ditentukan.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi perilaku individu (soft competence),
kemampuan teknis (hard competence) dan kondisi kesehatan PIHAK KEDUA.
(3) Hasil penilaian PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat final dan oleh
karenanya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan keberatan dalam bentuk apapun.

Pasal 10 Tindak Lanjut Hasil Evaluasi


(1) PIHAK KEDUA yang dievaluasi selama masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan
dinyatakan lulus, akan diangkat sebagai Pegawai oleh PIHAK PERTAMA dengan proyeksi jabatan
yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dan harus bersedia ditempatkan di unit kerja PIHAK
PERTAMA di seluruh Indonesia sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA;
(2) PIHAK KEDUA yang dievaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dinyatakan tidak lulus masa
percobaan, maka PIHAK PERTAMA berhak memutuskan pernjanjian kerja secara sepihak;

Pasal 11 Sanksi
(1) Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan atau lalai dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Perjanjian, dikenakan sanksi disiplin berupa Peringatan
Tertulis oleh PIHAK PERTAMA.
(2) Penjatuhan sanksi PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) dapat ditambah dengan tuntutan ganti rugi, apabila perbuatan tersebut merugikan PIHAK
PERTAMA.

Pasal 12 Pemutusan Perjanjian


(1) PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan Perjanjian secara sepihak, apabila:
a. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dan ayat
(3).
b. Hasil evaluasi masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 menyatakan PIHAK KEDUA
tidak lulus.
(2) Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak menimbulkan kewajiban PIHAK
PERTAMA untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun kepada PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA tidak akan melakukan tuntutan, gugatan, claim atau indakan lainnya kepada PIHAK
PERTAMA yang disebabkan Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

4
(4) Pemberitahuan pemutusan Perjanjian Kerja harus disampaikan oleh PIHAK yang akan memutuskan
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelumnya.
(5) Apabila pada saat atau setelah dilakukannya pemutusan Perjanjian masih terdapat kewajiban
kewajiban dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya yang belum diselesaikan,
maka PARA PIHAK harus segera menyelesaikan kewajiban tersebut dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja;
(6) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberlakukan
ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata).

Pasal 13
Berakhirnya Perjanjian Perjanjian berakhir apabila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. Terdapat pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12.

Pasal 14 Penyelesaian Perselisihan


(1) Dalam hal terjadi perselisihan, para pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila dengan cara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) perselisihan belum dapat diselesaikan,
PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Purwakarta;
(3) Untuk segala akibat hukum yang akan timbul berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, PARA
PIHAK sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwakarta

Pasal 15 Ketentuan Lain


(1) Setiap perubahan dan atau penambahan ketentuan dalam Perjanjian ini hanya dapat dilakukan atas
kesepakatan PARA PIHAK;
(2) Setiap perubahan dan atau penambahan dituangkan secara tertulis dalam suatu Addendum atau
Amandemen yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini;

Demikan Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta pada hari, tanggal, bulan
dan tahun sebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Meterai Rp 10.000 Meterai Rp 10.000


( di rangkap 1 ) ( di rangkap 2 )

5
(……………………) (……………………..)
Nama Lengkap Nama Lengkap

Anda mungkin juga menyukai