2. Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/tgl lahir :
Alamat :
No. KTP :
Dalam perjanjian ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dengan syarat-
syarat sebagai berikut :
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengerti dan memahami bahwa sifat Hubungan Kerja ini
adalah Hubungan Kerja Waktu Tertentu yang pelaksanaannya mengacu kepada UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
2. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dapat diperpanjang dan/atau diperbaharui atas kesepakatan kedua
belah pihak dengan tetap mengindahkan ketentuan yang berlaku.
PASAL 2
HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN & MASA KERJA
1. PIHAK PERTAMA bersedia menerima PIHAK KEDUA sebagai Tenaga Kerja Waktu Tertentu di
…. sebagai berikut :
Jabatan :
Ditempatkan pada Divisi :
Lokasi Kerja :
2. Perjanjian kerja ini berlaku dari tanggal ... Januari 2022 sampai dengan ... Januari 2023.
PASAL 3
TEMPAT DAN WAKTU KERJA
1. Dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA akan menerima:
PASAL 5
PEMINDAHAN SEMENTARA / ROLLING
1. Pengaturan Tugas dan Tanggung Jawab menjadi wewenang penuh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA wajib mengikutinya.
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab secara rinci dibuat terpisah dari Perjanjian ini.
3. Apabila Terjadi Penggelapan/Penyalahgunaan dana maka PIHAK KEDUA bersedia untuk mengganti
rugi sebelum terjadi Pemberhentian kerja secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA.
4. Apabila tidak ada itikad baik dari PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan perihal tersebut, maka
PIHAK PERTAMA akan melanjutkan proses tersebut kepada pihak berwajib (Kepolisian setempat).
5. Hak Cuti yang diberikan adalah 12 (dua belas) hari kerja/tahun setelah 1 tahun pelaksanaan
Perjanjajian Kerja ini berlangsung (Hak Cuti diperoleh setalah tahun pertama atau di tahun kedua).
6. PIHAK KEDUA dapat diberi ijin meninggalkan pekerjaan dalam hal :
a. Pernikahan pertama PIHAK KEDUA sendiri, diberi ijin selama 3 (tiga) hari kerja.
b. Pernikahan anak PIHAK KEDUA, diberi ijin selama 2 (dua) hari kerja.
c. Khitanan/Pembaptisan anak PIHAK KEDUA, diberi ijin selama 2 (dua) hari kerja.
d. Isteri PIHAK KEDUA melahirkan, diberi ijin selama 2 (dua) hari kerja.
e. Isteri/suami, anak, orang tua, mertua, saudara kandung, dan/atau kerabat yang tinggal serumah
dengan PIHAK KEDUA meninggal dunia, diberi ijin selama 3 (tiga) hari kerja.
f. Ijin meninggalkan pekerjaan tersebut harus diajukan 2 (dua) minggu sebelumnya, kecuali dalam
keadaan mendesak, bukti–bukti dapat diajukan kemudian.
7. PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi disiplin, apabila lalai dalam melaksanakan tugas dan/atau
sengaja melakukan pelanggaran disiplin, malas, mangkir, menolak penempatan tugas dan pelanggaran
disiplin lainnya, berupa :
a. Pemberian peringatan lisan, atau
b. Pemberian peringatan tertulis I, II dan III; dan/atau
c. Pemberhentian sementara (skorsing); dan/atau
d. Penggantian kerugian yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA; dan/atau
e. Pemberhentian dengan tidak hormat.
PASAL 7
SANKSI DAN MASA BERLAKUNYA
1. Penyimpangan terhadap tata tertib dan ketentuan perusahaan akan diberikan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Apabila PIHAK KEDUA melanggar PERJANJIAN KERAHASIAAN maka PIHAK KEDUA akan
dikenakan denda sebesar Rp. 2.000.000.000 (Dua Miliar Rupiah)
3. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dapat diakhiri oleh PIHAK PERTAMA tanpa adanya pesangon
dan uang penghargaan masa kerja atau ganti rugi dalam bentuk apapun apabila :
a. Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Jobdesk dan SOP
b. Pihak Kedua melakukan pelanggaran berat sesuai UU No. 13/2003 Pasal 158 atau Peraturan
Perusahaan.
c. Pihak Kedua tidak memenuhi persyaratan pasal 5 ayat 2 & 3 dari Kesepakatan ini.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengundurkan diri sebelum masa kontrak berakhir.
5. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum masa kontrak berakhir, maka akan dikenakan
pinalti sebesar akumulasi dari Rp. 150.000 potongan gaji per bulan yang sebelumnya sudah dijelaskan.
(Karena tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA terhadap kelangsungan Operasional Kantor
sangat penting dan karena Pelatihan dan Pengetahuan yang PIHAK PERTAMA berikan kepada
PIHAK KEDUA adalah merupakan Kerahasiaan Perusahaan).
6. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah habis masa kontrak ini, maka :
a. PIHAK KEDUA WAJIB mengajukan Surat pengunduran diri minimal 1 bulan sebelum masa
kontrak berakhir.
b. PIHAK KEDUA bersedia memberi pelatihan tugas dan tanggung jawabnya terhadap karyawan
baru yang menjadi penggantinya paling sedikit selama 2 minggu.
7. Jika PIHAK KEDUA melakukan kecurangan terhadap tugas dan tanggung jawabnya, maka wajib
untuk mengundurkan diri tanpa pesangon apapun.
8. Jika PIHAK KEDUA telat lebih dari 15 menit akan dikenakan denda sebesar Rp. 15.000/15 menit.
9. Jika PIHAK KEDUA tidak absen masuk atau pulang dikenakan denda Rp. 7.500.
10. PIHAK KEDUA wajib absen masuk & pulang (kecuali lanjut atau masuk malam).
11. Jika PIHAK KEDUA tidak hadir tanpa keterangan maka akan mengurangi jatah cuti, uang kehadiran
dan dikenakan denda.
12. Apabila masih dibutuhkan, akan dibuat perjanjian kerja baru.
13. Tidak ada pembayaran pesangon setelah perjanjian kerja berakhir.
PASAL 8
PERUBAHAN
Perubahan isi Surat Perjanjian ini dapat dilakukan apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
menemui kesepakatan bersama untuk mengubah isinya, Perubahan isi perjanjian ini diatur kemudian dalam
bentuk Adendum yang harus ditanda tangani Kedua Belah Pihak dan bermaterai.
PASAL 9
PERSELISIHAN
Segala Perselisihan yang timbul dikemudian hari mengenai Isi Perjanjian Kerja ini, akan diselesaikan
dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah,
maka kedua belah Pihak akan menyelesaikannya melalui jalur Hukum.
Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
PASAL 10
BASIC RULES
Jakarta,……………………
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA