Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

0519027/PKWT/AKP-PLB/I/2022

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini (“Perjanjian”) ditandatangani pada hari ini Sabtu Tanggal 01 Januari 2022 di Palembang dan
antara :

I. Nama : Frans Limahelu


Jabatan : Direktur
Alamat : Jln. Merak No.22 Surabaya

Bertindak untuk dan atas nama PT. Alva Karya Perkasa, perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa alih daya, yang selanjutnya
disebut PiHAK PERTAMA dan/atau dalam perjanjian ini disebut juga sebagai PERUSAHAAN.

Dan
II. Nama : Emilda Silviyah
NIP : 0519400000027
Tempat, Tgl Lahir : Kabupaten Belitung, 22 Oktober 1997
Umur : 25 Tahun
Alamat : Jln Kamboja 3 No.19 Rt.21 Rw.05
Jenis Kelamin : Perempuan
No. KTP : 1902016210970003
No. NPWP : 0

Bertindak atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA dan/atau dalam perjanjian ini disebut juga sebagai PEKERJA.
Dengan terlebih dahulu menerangkan hal-hal yang mendasari dibuatnya Perjanjian ini:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan Penerima jasa alih daya yang sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud mengadakan Perjanjian dengan PIHAK KEDUA untuk mengerjakan proyek tersebut
di perusahaan pemberi pekerjaan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk melakukan Perjanjian dengan ketentuan persyaratan
sebagai berikut :

BAB I
POKOK PERJANJIAN

Pasal 1
1. PIHAK PERTAMA akan mempekerjakan PIHAK KEDUA untuk kepentingan pekerjaan yang didasarkan perjanjian dengan
Perusahaan pemberi kerja yaitu :
Posisi / Jabatan : RO
Lokasi Kerja (kabupaten/Kota) : Palembang
Selama Waktu : 3 Bulan
Awal Masa Kerja : 01 Januari 2022
Berakhirnya Masa Kerja : 31 Maret 2022
2. Bilamana oleh karena satu dan lain hal kerjasama Perusahaan dengan Pemberi Kerja diakhiri namun perjanjian ini masih
berlangsung, maka PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup untuk ditempatkan di seluruh wilayah kerja kantor perwakilan
sesuai kebutuhan perusahaan.
3. PIHAK KEDUA akan memperoleh imbalan jasa berupa gaji dan/atau tunjangan yang bersifat tetap atau berikut pula
kompensasi yang didasarkan atas pencapaian satuan hasil kerja yang akan ditentukan kemudian terpisah dari perjanjian ini
yang dapat berupa insentif atau komisi yaitu, sebesar :
3.1 Komponen Tetap :
- Gaji Pokok : Rp. 3,230,024,- Per Bulan
3.2 Komponen Tidak Tetap :
- Tunjangan Pulsa : Rp. 10,000,- Per Bulan
Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam poin 3.2 tersebut dihitung berdasarkan total kehadiran dalam satu bulan.
- Sistem pembayaran gaji akan diatur sesuai dengan peraturan unit kerja yang berlaku.
- Untuk perhitungan Insentif/Komisi dan lembur dihitung sesuai dengan produktivitas PIHAK KEDUA bila ada.
- PIHAK KEDUA akan diikutsertakan dalam Program BPJS ketenagakerjaan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur
dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut: (i) Jaminan Kecelakaan Kerja; (ii) Jaminan
Kematian; (iii) Jaminan Hari Tua; (iv) Jaminan Pensiun
- PIHAK KEDUA akan diikutsertakan dalam program BPJS Kesehatan.
- Gaji di atas belum dipotong dengan pajak pendapatan ( PPH 21) dan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

4. Selain gaji pokok dan tunjangan, maka PIHAK KEDUA tidak akan menerima bentuk-bentuk imbalan dan tunjangan lainnya
dari PIHAK PERTAMA selain apa yang telah diatur pada Perjanjian ini, kecuali apabila ditetapkan lain berdasarkan
kebijaksanaan PIHAK PERTAMA.

BAB II
SYARAT KERJA

Pasal 2
PIHAK KEDUA diwajibkan memakai seragam kerja dan kartu identitas pekerja apabila dipersyaratkan untuk itu yang sudah
disiapkan oleh PIHAK PERTAMA dalam melakukan pekerjaan di lokasi kerja (apabila ada). PIHAK KEDUA wajib memelihara
seragam kerja tersebut dengan baik dan mengembalikan kepada PIHAK PERTAMA pada saat Perjanjian ini berakhir, apabila
pakaian seragam kerja tersebut rusak atau hilang yang disebabkan oleh lalainya PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA akan
dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000,- untuk memperoleh pengganti pakaian seragam kerja yang hilang atau rusak tersebut.

Pasal 3
1. Hari Kerja PIHAK KEDUA adalah 6 hari dalam seminggu, jam kerja 7 jam sehari, jam kerja diatur sesuai dengan jadwal kerja
yang akan ditentukan berdasarkan keperluan. Apabila ada lembur, maka harus ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA dan
(lembur tersebut dihitung sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang mengacu pada Peraturan Perundang-undangan.
2. Ijin meninggalkan pekerjaan yang perbolehkan :
a. Perkawinan : PIHAK KEDUA sendiri : 3 Hari
b. Menikah/Khitan/Baptis : Anak : 2 Hari
c. Kelahiran / Keguguran : Isteri : 2 Hari
d. Kematian : Suami / Isteri, Anak/Menantu atau Orang Tua / Mertua PIHAK KEDUA : 2 Hari
e. Kematian : Anggota keluarga dalam satu rumah PIHAK KEDUA : 1 Hari
f. Izin karena sakit harus melampirkan surat keterangan dokter

Pasal 4
PIHAK PERTAMA akan memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam peraturan pemerintah yang berlaku.

Pasal 5
PIHAK KEDUA Wajib Untuk :
1. Melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan mengikuti seluruh perintah kerja baik dari Perusahaan maupun dari
Perusahaan Pemberi Pekerjaan.
2. Membuat Reporting Kegiatan pekerjaan baik secara Mingguan atau Bulanan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
3. Memiliki NPWP, sehingga pemotongan terhadap PPh pasal 21 dikenakan tarip sebesar 5 %, apabila tidak memiliki NPWP
maka pemotongan terhadap PPh pasal 21 dikenakan tambahan tarip sebesar 20 % dari tarip 5 % dimaksud, sehingga total
menjadi 6%.
4. Memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM C), dan apabila tidak memiliki maka jika terjadi kecelakaan yang terkait dengan jasa
marga/ Kepolisian/ ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan kepemilikan SIM (surat ijin mengemudi), perusahaan
tidak turut menanggung / bertanggung jawab.
5. Memakai alat perlindungan diri dan memenuhi serta mentaati semua syarat-syarat / ketentuan-ketentuan keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan di lokasi kerja.
Pasal 6
PIHAK KEDUA wajib mematuhi prosedur mengenai kerahasiaan informasi data perusahaan dan unit kerja dimana PIHAK KEDUA
ditempatkan termasuk tetapi tidak terbatas pada :
a. Merahasiakan dan tidak mengungkapkan informasi rahasia Perusahaan maupun rahasia Pemberi Kerja kepada orang lain
selain daripada Pihak – Pihak yang ditunjuk dan diberi kewenangan oleh Perusahaan selama masa penugasan.
b. Tidak mengungkapkan rencana-rencana usaha atau metode-metode dan strategi-strategi pemasaran, biaya atau informasi
rahasia dan hak milik lainya menyangkut para calon nasabah, klien dan vendor dari perusahaan dan prinsipal.
c. Apabila penugasan pada perusahaan dan unit kerja dimana ditempatkan berakhir, setuju dan taat untuk tidak
mengungkapkan atau menggunakan informasi rahasia tersebut dan berkewajiban mengembalikan semua dokumen dan hal-
hal lain yang dimiliki oleh perusahaan dan unit kerja dimana ditempatkan atau anak perusahaannya kepada perusahaan dan
unit kerja dimana ditempatkan
d. Memahami dan taat pada saat ditugaskan di perusahaan maupun di lokasi pemberi kerja dan unit kerja dimana ditempatkan,
berkewajiban segera menginformasikan dan menyerahkan kepada perusahaan dan unit kerja dimana ditempatkan hasil
penemuan atau pengembangan yang dibuat PIHAK KEDUA atau bersama-sama dengan orang lain yang timbul dari
penugasan PIHAK KEDUA
e. Tidak menyimpan dan/atau memindahkan data yang mengandung informasi perusahaan dan unit kerja dimana ditempatkan
untuk kepentingan pribadi, data bisnis termasuk informasi yang dapat digunakan untuk pencurian identitas atau kerahasiaan
perusahaan dan prinsipal di komputer kerja (termasuk notebook, laptop, PDA, Blackberry, Telephone Genggam dan flash
disk).
f. PIHAK KEDUA yang pada fungsi dan tugasnya berhubungan dengan atau mengelola dokumen Perusahaan dan/atau dokumen
Pemberi Kerja dalam hal ini juga berpedoman dengan ketentuan – ketentuan yang termuat pada Undang – undang 8 tahun
1997 tentang Dokumen Perusahaan.

BAB III
PENGAKHIRAN PERJANJIAN DAN GANTI RUGI

Pasal 7
1. PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri Perjanjian ini tanpa disertai ganti rugi dan/atau membayar kompensasi sisa masa waktu
perjanjian ini maupun pesangon kepada PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA melakukan kesalahan sebagai berikut :
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan/kriminal.
b. Memberikan keterangan tidak benar sehingga merugikan perusahaan.
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat
aditif lainnya di tempat kerja.
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di tempat kerja.
e. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam PIHAK PERTAMA atau keluarga PIHAK PERTAMA atau teman
sekerja.
f. Menghasut PIHAK PERTAMA atau teman sekerja untuk melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum
atau kesusilaan serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
g. Tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut dan telah dipanggil oleh PIHAK PERTAMA 2 (dua) kali baik
secara tertulis maupun melalui telepon, tetapi tidak dapat memberikan keterangan tertulis dengan bukti yang sah.
h. Dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang-barang atau
peralatan milik PIHAK PERTAMA
i. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya dalam keadaan tidak
nyaman/bahaya.
j. Membongkar rahasia PIHAK PERTAMA ataupun pihak perusahaan pengguna jasa alih daya yang seharusnya
dirahasiakan.
k. Tidak mencapai target kerja selama 3 bulan berturut-turut.
l. Melakukan pelanggaran ketentuan – ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 perjanjian ini.
m. Hal-hal lain yang bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan dan/atau Peraturan Perusahaan.
2. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya apabila :
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
b. Berakhirnya obyek pekerjaan oleh unit dimana PIHAK KEDUA ditempatkan.
c. Bila pihak pemberi pekerjaan / principal memutuskan kerjasama dengan Perusahaan, atau atas pengurangan pekerjaan
sebagian / keseluruhan yang berakibat pada hilangnya penyerahan pekerjaan yang menjadi tugas dan fungsi kerja PIHAK
KEDUA
d. Atas kehendak pihak pemberi kerja, PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar kinerja yang ditentukan
e. Terjadi keadaan kahar (bencana alam, kerusuhan sosial gangguan keamanan) di area tempat tinggal PIHAK KEDUA
sedemikian sehingga tidak memungkinkan adanya kegiatan kerja di area tempat tinggal PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA wajib mengganti kerugian, baik kerugian yang diderita oleh Perusahaan maupun pemberi kerja, oleh
karenanya kerugian tersebut akan menjadi pemotongan imbalan PIHAK KEDUA dan/atau pembayaran seketika yang
diberlakukan bagi PIHAK KEDUA dalam hal :
a. Karena kesalahan PIHAK KEDUA, terjadi selisih stok barang yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sehingga
menimbulkan kerugian pada Perusahaan, Pemberi Kerja atau unit kerja dimana PIHAK KEDUA ditempatkan.
b. PIHAK KEDUA mengakhiri Perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian, oleh karenanya PIHAK KEDUA
wajib mengganti semua biaya yang sudah dikeluarkan oleh Perusahaan (biaya training,akomodasi) bila ada.
c. Apabila PIHAK KEDUA telah melakukan kesalahan berat sebagaimana dimaksud pada ketentuan pasal dalam perjanjiian
ini dan atau tindak pidana baik itu penipuan, penggelapan, pencurian dan/atau perbuatan lainnya yang melanggar hukum
yang mana hingga menimbulkan dampak kerugian bagi PIHAK PERTAMA dan/atau Pemberi Kerja maka PIHAK KEDUA
wajib untuk mengganti kerugian sesuai nilai material kerugian tersebut kepada PIHAK PERTAMA. Apabila kerugian
tersebut tidak memungkinkan PIHAK KEDUA untuk mengganti biaya kerugian tersebut, maka PIHAK KEDUA bersedia
untuk menyerahkan asetnya sebagai jaminan yang cara penyelesaian akan disepakati di kemudian hari oleh Kedua belah
Pihak.
4. Sesuai pasal 62 UU No.13/2003, apabila salah satu Pihak mengakhiri Perjanjian kerja sebelum berakhirnya jangka waktu
yang ditetapkan dalam perjanjian ini,atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 61 ayat (1) UU No. 13/2003, Pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti kepada Pihak
lainnya sebesar Upah pekerja sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja .Bila dianggap perlu Perjanjian
ini dapat diubah/diganti atas persetujuan kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
5. Dalam hal pengakhiran Perjanjian, PIHAK KEDUA harus mengajukan permohonan pengkahiran perjanjian ini atau
permohonan pengunduran diri yang setidaknya dalam waktu 1 (satu) bulan sebelum tanggal cut off penggajian pada bulan
berjalan, apabila tidak melakukan hal tersebut maka PIHAK KEDUA wajib membayar sisa kontrak dan bersedia untuk tidak
dibayar terhadap sisa hari kerja tersebut.
6. PIHAK KEDUA harus memberikan surat keterangan yang disetujui oleh unit terkait dari Perusahaan tentang pengembalian
aset Perusahaan dan penyelesaian kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
7. Dalam hal pengakhiran Perjanjian, PIHAK KEDUA harus membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan & Exit Interview
dengan kewajiban mengembalikan: seragam, Id card, Inventaris Kantor, Reporting Update, dll.
8. Apabila Perjanjian ini berakhir, PIHAK KEDUA tidak menerima kompensasi dan / atau pembayaran lainnya dalam bentuk
apapun dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 8
Untuk menjamin sebagaimana pasal 8 angka 3 Perjanjian ini maka perjanjian kerja ini dapat dipakai juga sebagai pernyataan
kesediaan pengalihan gaji terakhir dan melepaskan asetnya sebagai jaminan kepada PIHAK PERTAMA guna menutupi kerugian
PIHAK PERTAMA tanpa menghilangkan proses hukum yang berjalan.

BAB IV
PERLINDUNGAN DAN JAMINAN KELANGSUNGAN KERJA

Pasal 9
Perlindungan hak-hak PIHAK KEDUA akan beralih dari PIHAK PERTAMA kepada perusahaan jasa alih daya yang lain apabila
terjadi pergantian perusahaan penerima pekerjaan dari perusahaan pemberi pekerjaan / prinsipal.

BAB V
LAIN – LAIN DAN PENUTUP

Pasal 10
1. Hal dan ketentuan dalam Perjanjian ini yang belum atau tidak diatur akan diatur kemudian dalam bentuk Addendum,
sedangkan terhadap ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini yang diperlukan suatu perubahan akan disusun kemudian
dalam bentuk Amandemen perjanjian, yang kesemuanya ditandatangani oleh Para Pihak dalam perjanjian ini yang
merupakan bagian tidak terpisah dalam Perjanjian ini.
2. Apabila terjadi perselisihan hubungan industrial akan diselesaikan dengan cara musyawarah, dan apabila cara musyawarah
tidak dapat tercapai maka akan diselesaikan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
3. Segala bentuk perselisihan akibat berlangsungnya hubungan kerja PIHAK KEDUA ini, para pihak menyatakan sepakat hanya
akan terbatas melibatkan pihak – pihak yang membuat perjanjian ini, dan juga dengan ini Para Pihak sepakat untuk
melepaskan pihak – pihak lain dalam hal adanya perselisihan hubungan kerja terkait perjanjian ini.
4. PIHAK KEDUA telah membaca, mengerti dan setuju dengan isi Perjanjian ini, dan menyatakan tidak akan melakukan
tuntutan dalam bentuk apapun terhadap PIHAK PERTAMA setelah berakhirnya Perjanjian ini.
5. PIHAK KEDUA wajib mematuhi dan mentaati peraturan, surat-surat keputusan serta tata tertib perusahaan maupun pemberi
kerja.
6. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan akan tunduk pada syarat-syarat yang ditetapkan dalam Perjanjian ini, kecuali yang
telah ditentukan dalam Perjanjian ini maka PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut fasilitas-fasilitas lainnya dari PIHAK
PERTAMA yang diatur dalam Perjanjian ini.
7. Perjanjian ini dirancang dan dibuat berdasarkan Peraturan Perundang-undangan, namun apabila pada saat Perjanjian ini
tengah berlangsung terjadi perubahan dalam ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan/atau Peraturan Perusahaan
maka ketentuan pada Perjanjian ini akan diubah dan selanjutnya akan diatur kemudian dalam Perjanjian tambahan berupa
Addendum.
8. Segala bentuk dokumen – dokumen yang dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK KEDUA dan/atau Para Pihak diluar
perjanjian ini dan/atau Addendum dan/atau Amandemen pada saat masa perjanjian ini berlangsung yang termasuk namun
tidak terbatas pada : surat pernyataan, surat kesanggupan dan lainnya adalah merupakan dokumen – dokumen, surat – surat
yang diberlakukan mengikat dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
9. Perjanjian ini disusun, disepakati dan ditandatangani yang oleh karenanya tunduk pada Peraturan Perusahaan maupun
peraturan yang berlaku pada Pemberi Kerja.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Emilda Silviyah Frans Limahelu


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Emilda Silviyah


Bagian : RO
Alamat : Jln Kamboja 3 No.19 Rt.21 Rw.05
Tempat, Tgl Lahir : Kabupaten Belitung, 22 Oktober 1997
Ditempatkan di Perusahaan : PT. SAYAP MAS

Bersedia untuk :

1. Melakukan absensi online yang berlaku di perusahaan, apabila tidak maka tidak akan mendapat gaji sebanyak hari kerja
dimana karyawan tidak melakukan absen online tersebut.

2. Menanggung biaya pemakaian absensi online sebesar Rp. 5,000,- per bulan.

3. Karyawan wajib membuka Slip Gaji online setiap bulan.

4. Tidak menerima referensi kerja apabila :


- Keluar tidak sesuai prosedur yang ditetapkan Perusahaan
- Tidak melakukan serah terima dengan benar kepada Departemen Head Perusahaan
- Tidak menyelesaikan tanggungan kerugian yang dilakukan pada saat bekerja di Perusahaan
- Permintaan referensi kerja melebihi 2 bulan dari tanggal tidak bekerja lagi di Perusahaan

5. Karyawan yang kepesertaan BPJS kesehatannya belum dapat diproses di BPJS Kesehatan Perusahaan Maksimal 2 bulan
wajib sudah mengikuti kepesertaandi BPJS Kesehatan Perusahaan dengan melakukan sebagai berikut :
- Untuk BPJS Kesehatan yang terdaftar mandiri dapat dimutasi dengan cara membuat surat pernyataan pengakuan
tunggakan mandiri.
- Untuk BPJS Kesehatan yang terdaftar di perusahaan lain (ikut orang tua/pasangan) WAJIB dimutasi dengan cara
mendaftarkan melalui form 37 kolom dari BPJS Kesehatan.
- Untuk BPJS Kesehatan yang terdaftar di pemerintah (APBN/APBD) WAJIB mengundurkan diri dari kepesertaan
tersebut dengan cara mengisi form pengunduran diri dari BPJS Kesehatan.

6. Mengikuti standar rekrutmen Perusahaan yaitu :


- Tidak berpindah kerja dalam 1 (satu) grup perusahaan / Principal apabila belum berakhir.
- Apabila bekerja kembali minimal setelah 3 bulan dari tanggal tidak bekerja di Perusahaan.

Palembang, 01 Januari 2022


Yang membuat pernyataan

Emilda Silviyah
Karyawan

Anda mungkin juga menyukai