Anda di halaman 1dari 90

PT.

GLOBAL JAYA RAYA


Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3485/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : KASMIANTO
Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

2. Nama : AMRIN
Tempat/Tanggal Lahir : KANANGA, 05 Oktober 1968
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : MENIKAH
No. KTP : '5206020510681002
Alamat Sesuai KTP : TUMPU BOLO BIMA

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
1. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
2. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
3. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
4. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi Sektor IOAN


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : BIMA

2. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Sektor
IOAN tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

3. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
1. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

a. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
b. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
c. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
d. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
e. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

2. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
1. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

a. Base Salary : Rp. 2,425,030


b. Insentif Khusus : Rp. 0
c. Insentif Jabatan : Rp.
d. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 2,425,030

2. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
3. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
4. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
5. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
6. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
1. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
2. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
3. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
4. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
5. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
6. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
7. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
1. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
2. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
3. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
4. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


b. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
c. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
d. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
e. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

2. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


b. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
c. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
d. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
e. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
f. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada saat
melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
g. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
h. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali alat
pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
i. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi
sesuai tingkat pelanggarannya.
j. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;

Paraf
Perusahaan Pekerja
k. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana PEKERJA,
kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
l. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan dan
perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta tidak
akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun yang
merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
m. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
n. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan dengan
penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
o. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
p. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
q. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
r. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok, bekerjasama yang
baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan kewajibannya.
s. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
1. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
a. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;
b. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
c. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;

Paraf
Perusahaan Pekerja
d. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
e. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
f. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
g. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
2. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan PKWT
ini.
b. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
c. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
d. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
e. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN
untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau melakukan
pemogokan yang tidak sah.
f. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-barang
atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
g. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
h. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan pribadi.
i. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
j. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
k. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.
l. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.

Paraf
Perusahaan Pekerja
m. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
n. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
o. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
p. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
q. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
r. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana walaupun
belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
s. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

3. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
1. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
a. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
b. PEKERJA meninggal dunia;
c. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
d. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
1) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
2) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
3) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
4) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
e. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
f. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
g. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu karena
PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau Peraturan
Perusahaan.
h. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target yang
ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
i. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
j. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
k. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada PEKERJA
disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di sepakati
PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
l. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai butir
(j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau imbalan
apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
2. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
3. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
1. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;
2. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13

Paraf
Perusahaan Pekerja
PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
2. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO AMRIN

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3481/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

3. Nama : KASMIANTO
Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

4. Nama : ANDREAN RAMADHANI


Tempat/Tanggal Lahir : MALANG, 14 November 2002
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : SINGLE
No. KTP : '3507051411020005
Alamat Sesuai KTP : DUSUN KRAJAN RT 6 RW 1 MAJANG TENGAH DAMPIT

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
5. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
6. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
7. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
8. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
4. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi Sektor IOAN


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : MALANG

5. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Sektor
IOAN tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

6. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
3. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

f. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
g. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
h. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
i. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
j. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

4. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
7. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

e. Base Salary : Rp. 3,268,275


f. Insentif Khusus : Rp. 0
g. Insentif Jabatan : Rp.
h. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 3,268,275

8. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
9. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
10. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
11. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
12. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
8. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
9. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
10. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
11. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
12. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
13. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
14. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
5. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
6. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
7. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
8. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
3. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

f. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


g. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
h. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
i. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
j. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

4. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

t. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


u. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
v. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
w. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
x. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
y. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada saat
melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
z. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
aa. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali alat
pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
bb. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi
sesuai tingkat pelanggarannya.
cc. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;

Paraf
Perusahaan Pekerja
dd. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana PEKERJA,
kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
ee. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan dan
perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta tidak
akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun yang
merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
ff. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
gg. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan dengan
penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
hh. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
ii. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
jj. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
kk. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok, bekerjasama yang
baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan kewajibannya.
ll. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
4. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
h. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;
i. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
j. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;

Paraf
Perusahaan Pekerja
k. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
l. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
m. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
n. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
5. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
t. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan PKWT
ini.
u. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
v. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
w. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
x. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN
untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau melakukan
pemogokan yang tidak sah.
y. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-barang
atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
z. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
aa. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan pribadi.
bb. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
cc. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
dd. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.
ee. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.

Paraf
Perusahaan Pekerja
ff. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
gg. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
hh. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
ii. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
jj. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
kk. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana walaupun
belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
ll. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

6. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
2. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
m. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
n. PEKERJA meninggal dunia;
o. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
p. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
5) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
6) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
7) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
8) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
q. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
r. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
s. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu karena
PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau Peraturan
Perusahaan.
t. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target yang
ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
u. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
v. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
w. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada PEKERJA
disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di sepakati
PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
x. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai butir
(j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau imbalan
apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
4. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
5. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
6. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
3. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;
4. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13

Paraf
Perusahaan Pekerja
PENUTUP
3. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
4. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO ANDREAN RAMADHANI

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3487/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

5. Nama : KASMIANTO
Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

6. Nama : ENY SUHARTINI


Tempat/Tanggal Lahir : TEROS, 25 Januari 1985
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : MENIKAH
No. KTP : '5271056501850004
Alamat Sesuai KTP : PERUM CITRA MUTIARA III BLOG G-11

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
9. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
10. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
11. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
12. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
7. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Helpdesk Provisioning & Migrasi


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : MATARAM

8. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Helpdesk
Provisioning & Migrasi tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi
WIFI.

9. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
5. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

k. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
l. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
m. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
n. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
o. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

6. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
13. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

i. Base Salary : Rp. 2,598,079


j. Insentif Khusus : Rp. 0
k. Insentif Jabatan : Rp.
l. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 2,598,079

14. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
15. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
16. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
17. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
18. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 6
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
15. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
16. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
17. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
18. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
19. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
20. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
21. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
9. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
10. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
11. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.

Paraf
Perusahaan Pekerja
12. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
5. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

k. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


l. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
m. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
n. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
o. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

6. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

mm. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
nn. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
oo. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
pp. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
qq. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
rr. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada saat
melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
ss. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
tt. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali alat
pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).

Paraf
Perusahaan Pekerja
uu. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi
sesuai tingkat pelanggarannya.
vv. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;
ww. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana
PEKERJA, kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
xx. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan dan
perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta tidak
akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun yang
merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
yy. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
zz. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan dengan
penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
aaa. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
bbb. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
ccc. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
ddd. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok, bekerjasama
yang baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan kewajibannya.
eee. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
7. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
o. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;

Paraf
Perusahaan Pekerja
p. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
q. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;
r. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
s. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
t. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
u. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
8. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
mm. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan
PKWT ini.
nn. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
oo. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
pp. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
qq. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN
untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau melakukan
pemogokan yang tidak sah.
rr. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-barang
atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
ss. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
tt. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan pribadi.
uu. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
vv. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN

Paraf
Perusahaan Pekerja
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
ww. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.
xx. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.
yy. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
zz. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
aaa. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
bbb. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
ccc. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
ddd. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana walaupun
belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
eee. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

9. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
3. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
y. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
z. PEKERJA meninggal dunia;
aa. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
bb. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
9) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
10) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
11) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
12) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.

Paraf
Perusahaan Pekerja
cc. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
dd. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ee. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu karena
PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau Peraturan
Perusahaan.
ff. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target yang
ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
gg. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
hh. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
ii. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada PEKERJA
disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di sepakati
PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
jj. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai butir
(j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau imbalan
apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
7. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
8. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
9. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
5. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;

Paraf
Perusahaan Pekerja
6. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13
PENUTUP
5. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
6. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO ENY SUHARTINI

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3482/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

7. Nama : KASMIANTO
Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

8. Nama : JOVI ERI IRAWAN


Tempat/Tanggal Lahir : KEDIRI, 20 April 1996
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : MENIKAH
No. KTP : '3506052004960004
Alamat Sesuai KTP : Dsn. Dung pung RT/RW: 14/05, Ds. Cendono, Kec. Kandat, Kab. Kediri

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
13. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
14. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
15. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
16. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
10. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi Sektor IOAN


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : KEDIRI

11. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Sektor
IOAN tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

12. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
7. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

p. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
q. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
r. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
s. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
t. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

8. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
19. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

m. Base Salary : Rp. 2,318,116


n. Insentif Khusus : Rp. 0
o. Insentif Jabatan : Rp.
p. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 2,318,116

20. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
21. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
22. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
23. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
24. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
22. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
23. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
24. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
25. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
26. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
27. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
28. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
13. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
14. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
15. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
16. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
7. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

p. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


q. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
r. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
s. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
t. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

8. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

fff. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
ggg. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
hhh. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
iii. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
jjj. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
kkk.Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada saat
melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
lll. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
mmm. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali
alat pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
nnn. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan
sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.
ooo. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;

Paraf
Perusahaan Pekerja
ppp. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana
PEKERJA, kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
qqq. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan
dan perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta
tidak akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun
yang merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
rrr. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
sss. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan dengan
penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
ttt. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
uuu. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
vvv.Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
www. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok, bekerjasama
yang baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan kewajibannya.
xxx.PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
10. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
v. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;
w. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
x. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;

Paraf
Perusahaan Pekerja
y. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
z. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
aa. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
bb. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
11. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
fff. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan PKWT
ini.
ggg. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
hhh. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
iii. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
jjj. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN
untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau melakukan
pemogokan yang tidak sah.
kkk.Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-barang
atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
lll. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
mmm. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan
pribadi.
nnn. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
ooo. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
ppp. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.

Paraf
Perusahaan Pekerja
qqq. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.
rrr. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
sss. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
ttt. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
uuu. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
vvv.Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
www. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana walaupun
belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
xxx.PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

12. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
4. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
kk. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
ll. PEKERJA meninggal dunia;
mm. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
nn. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
13) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
14) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
15) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
16) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
oo. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
pp. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
qq. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu karena
PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau Peraturan
Perusahaan.
rr. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target yang
ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ss. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
tt. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
uu. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada PEKERJA
disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di sepakati
PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
vv. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai butir
(j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau imbalan
apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
10. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
11. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
12. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
7. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;
8. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13

Paraf
Perusahaan Pekerja
PENUTUP
7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
8. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO JOVI ERI IRAWAN

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3480/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

9. Nama : KASMIANTO
Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

10. Nama : KOKO ADI SUKOCO


Tempat/Tanggal Lahir : JOMBANG, 08 Oktober 1991
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : SINGLE
No. KTP : '3517060810910001
Alamat Sesuai KTP : Dsn Betek Selatan RT.04 RW.01 Desa Betek Mojoagung Jombang

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
17. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
18. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
19. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
20. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
13. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi MO SPBU


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : GRESIK

14. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi MO
SPBU tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

15. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
9. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

u. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
v. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
w. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
x. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
y. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

10. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
25. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

q. Base Salary : Rp. 4,522,030


r. Insentif Khusus : Rp. 859406
s. Insentif Jabatan : Rp.
t. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 5,381,436

26. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
27. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
28. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
29. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
30. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
29. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
30. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
31. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
32. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
33. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
34. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
35. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
17. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
18. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
19. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
20. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
9. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

u. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


v. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
w. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
x. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
y. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

10. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

yyy.Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


zzz. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
aaaa. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
bbbb. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
cccc. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
dddd. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada
saat melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
eeee. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
ffff. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali alat
pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
gggg. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan
sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.
hhhh. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;

Paraf
Perusahaan Pekerja
iiii. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana PEKERJA,
kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
jjjj. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan dan
perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta tidak
akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun yang
merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
kkkk. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
llll. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan dengan
penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
mmmm. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada
Perusahaan, dan akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah
ditetapkan oleh Perusahaan;
nnnn. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
oooo. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
pppp. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok, bekerjasama
yang baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan kewajibannya.
qqqq. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
13. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
cc. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;
dd. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
ee. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;

Paraf
Perusahaan Pekerja
ff. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
gg. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
hh. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
ii. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
14. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
yyy.Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan PKWT
ini.
zzz. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
aaaa. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
bbbb. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
cccc. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau
PERUSAHAAN untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau
melakukan pemogokan yang tidak sah.
dddd. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-
barang atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
eeee. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ffff. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan pribadi.
gggg. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
hhhh. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
iiii. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.
jjjj. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.

Paraf
Perusahaan Pekerja
kkkk. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
llll. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
mmmm. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
nnnn. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
oooo. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
pppp. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana walaupun
belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
qqqq. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

15. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
5. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
ww. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
xx. PEKERJA meninggal dunia;
yy. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
zz. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
17) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
18) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
19) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
20) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
aaa. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
bbb. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
ccc. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu karena
PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau Peraturan
Perusahaan.
ddd. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target
yang ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
eee. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
fff. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
ggg. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PEKERJA disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di
sepakati PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
hhh. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai
butir (j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau
imbalan apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
13. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
14. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
15. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
9. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;
10. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13

Paraf
Perusahaan Pekerja
PENUTUP
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
10. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO KOKO ADI SUKOCO

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3479/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

11. Nama : KASMIANTO


Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

12. Nama : NI LUH MARTA PUTRI LESTARI


Tempat/Tanggal Lahir : TABANAN, 06 Maret 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : MENIKAH
No. KTP : '5103024603920007
Alamat Sesuai KTP : BTN. PERRMATA ANYAR, Jl P. UTAMA LUKLUK

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
21. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
22. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
23. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
24. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
16. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Helpdesk NE
Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : DENPASAR

17. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Helpdesk NE
tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau
instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

18. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
11. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

z. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
aa. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
bb. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
cc. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
dd. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

12. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
31. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

u. Base Salary : Rp. 2,994,646


v. Insentif Khusus : Rp. 0
w. Insentif Jabatan : Rp.
x. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 2,994,646

32. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
33. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
34. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
35. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
36. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
36. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
37. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
38. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
39. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
40. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
41. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
42. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
21. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
22. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
23. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
24. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
11. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

z. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;


aa. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
bb. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
cc. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
dd. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

12. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

rrrr. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
ssss. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
tttt. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
uuuu. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
vvvv. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
wwww. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada
saat melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
xxxx. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
yyyy. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali
alat pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
zzzz. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan
sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.
aaaaa. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;

Paraf
Perusahaan Pekerja
bbbbb. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana
PEKERJA, kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
ccccc. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan
dan perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta
tidak akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun
yang merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
ddddd. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
eeeee. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan
dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
fffff. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
ggggg. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
hhhhh. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
iiiii. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok, bekerjasama yang
baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan kewajibannya.
jjjjj. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
16. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
jj. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;
kk. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
ll. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;

Paraf
Perusahaan Pekerja
mm. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
nn. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
oo. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
pp. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
17. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
rrrr. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan
PKWT ini.
ssss. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
tttt. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
uuuu. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
vvvv. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau
PERUSAHAAN untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau
melakukan pemogokan yang tidak sah.
wwww. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan
barang-barang atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
xxxx. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
yyyy. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan
pribadi.
zzzz. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
aaaaa. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
bbbbb. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.

Paraf
Perusahaan Pekerja
ccccc. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.
ddddd. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
eeeee. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
fffff. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
ggggg. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
hhhhh. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
iiiii. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana walaupun
belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
jjjjj. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

18. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
6. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
iii. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
jjj. PEKERJA meninggal dunia;
kkk.PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
lll. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
21) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
22) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
23) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
24) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
mmm. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
nnn. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
ooo. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu
karena PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau
Peraturan Perusahaan.
ppp. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target
yang ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
qqq. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
rrr. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
sss. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada PEKERJA
disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di sepakati
PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ttt. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai butir
(j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau imbalan
apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
16. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
17. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
18. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
11. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;
12. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13

Paraf
Perusahaan Pekerja
PENUTUP
11. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
12. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO NI LUH MARTA PUTRI LESTARI

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3484/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

13. Nama : KASMIANTO


Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

14. Nama : SUGIANTO


Tempat/Tanggal Lahir : BIMA, 06 Mei 1975
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : MENIKAH
No. KTP : '5206100605750001
Alamat Sesuai KTP : DUSUN MAWU DALAM KEC. AMBALAWI, KAB.BIMA, NTB

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
25. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (12) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Desember 2024 atau berakhir
sesuai dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
26. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
27. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
28. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
19. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi Sektor IOAN


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : BIMA

20. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Sektor
IOAN tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

21. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
13. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

ee. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
ff. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
gg. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
hh. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
ii. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

14. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
37. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

y. Base Salary : Rp. 2,425,030


z. Insentif Khusus : Rp. 0
aa. Insentif Jabatan : Rp.
bb. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 2,425,030

38. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
39. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
40. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
41. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
42. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
43. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
44. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
45. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
46. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
47. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
48. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
49. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
25. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
26. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
27. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
28. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
13. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

ee. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
ff. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
gg. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
hh. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
ii. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

14. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

kkkkk. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
lllll. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
mmmmm. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan
Perusahaan maupun Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan
Disiplin Karyawan, dan apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
nnnnn. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
ooooo. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan memberikan,
mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun informasi–
informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja ataupun tidak
sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan hukum lainnya;
ppppp. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada
saat melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
qqqqq. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
rrrrr. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali
alat pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
sssss. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan
sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.
ttttt. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;

Paraf
Perusahaan Pekerja
uuuuu. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana
PEKERJA, kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
vvvvv. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua peralatan
dan perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan kepadanya, serta
tidak akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau tindakan apapun
yang merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
wwwww. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN
dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK
LAIN. Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data
PERUSAHAAN yang dibackup dalam hardisk/flashdisk.
xxxxx. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan
dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
yyyyy. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
zzzzz. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
aaaaaa. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
bbbbbb. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok,
bekerjasama yang baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan
kewajibannya.
cccccc. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
19. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
qq. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;
rr. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;

Paraf
Perusahaan Pekerja
ss. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;
tt. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
uu. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
vv. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
ww. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
20. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
kkkkk. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam pembuatan
PKWT ini.
lllll. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
mmmmm. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan
narkotika, psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA.
nnnnn. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
ooooo. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau
PERUSAHAAN untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau
melakukan pemogokan yang tidak sah.
ppppp. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-
barang atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
qqqqq. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
rrrrr. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan
pribadi.
sssss. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
ttttt. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN

Paraf
Perusahaan Pekerja
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
uuuuu. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam lingkungan kerja.
vvvvv. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.
wwwww. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
xxxxx. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
yyyyy. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
zzzzz. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
aaaaaa. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab
telepon dari PERUSAHAAN.
bbbbbb. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana
walaupun belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
cccccc. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

21. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
7. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
uuu. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
vvv.PEKERJA meninggal dunia;
www. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
xxx.PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
25) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
26) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
27) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
28) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.

Paraf
Perusahaan Pekerja
yyy.Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
zzz. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
aaaa. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu
karena PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau
Peraturan Perusahaan.
bbbb. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target
yang ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
cccc. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
dddd. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
eeee. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PEKERJA disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di
sepakati PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ffff. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai butir
(j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau imbalan
apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
19. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
20. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
21. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
13. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;

Paraf
Perusahaan Pekerja
14. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13
PENUTUP
13. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
14. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO SUGIANTO

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3483/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

15. Nama : KASMIANTO


Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

16. Nama : SURYA RAHMATULLAH


Tempat/Tanggal Lahir : TRENGGALEK, 20 Januari 1996
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : MENIKAH
No. KTP : '3503123001960002
Alamat Sesuai KTP : Dsn Pogalan RT 05 RW 03 desa Pogalan kecamatan Pogalan

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
29. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
30. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
31. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
32. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
22. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi Sektor IOAN


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : BADUNG

23. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Sektor
IOAN tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

24. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
15. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

jj. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
kk. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
ll. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
mm. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
nn. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

16. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
43. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

cc. Base Salary : Rp. 3,163,837


dd. Insentif Khusus : Rp. 0
ee. Insentif Jabatan : Rp.
ff. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 3,163,837

44. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
45. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
46. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
47. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
48. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
50. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
51. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
52. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
53. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
54. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
55. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
56. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
29. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
30. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
31. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
32. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
15. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

jj. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
kk. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
ll. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
mm. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
nn. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

16. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

dddddd. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
eeeeee.Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
ffffff. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
gggggg. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
hhhhhh. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan
memberikan, mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun
informasi–informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja
ataupun tidak sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan
hukum lainnya;
iiiiii.Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai PEKERJA pada saat
melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu pelanggaran
disiplin kerja.
jjjjjj. Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
kkkkkk. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja (kecuali
alat pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi (Manager).
llllll.Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi
sesuai tingkat pelanggarannya.

Paraf
Perusahaan Pekerja
mmmmmm. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan
mentaati Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi
Kerja;
nnnnnn. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana
PEKERJA, kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
oooooo. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua
peralatan dan perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan
kepadanya, serta tidak akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau
tindakan apapun yang merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
pppppp. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN
dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK
LAIN. Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data
PERUSAHAAN yang dibackup dalam hardisk/flashdisk.
qqqqqq. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur
dan dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
rrrrrr. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada Perusahaan, dan
akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Perusahaan;
ssssss. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
tttttt. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini, maka
berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat kerja milik
PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan, rumus-rumus,
film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya, selama PEKERJA
bekerja pada PERUSAHAAN.
uuuuuu. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok,
bekerjasama yang baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan
kewajibannya.
vvvvvv. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang Peraturan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan PERUSAHAAN yang
berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut serta secara aktif dalam
melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
22. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
xx. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;

Paraf
Perusahaan Pekerja
yy. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
zz. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan Psichotropika
lainnya;
aaa. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
bbb. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal
dan atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
ccc. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
ddd. Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
23. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
dddddd. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam
pembuatan PKWT ini.
eeeeee. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
ffffff. Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
gggggg. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan,
penyalahgunaan/ korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang
menyangkut kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak
lainnya.
hhhhhh. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau
PERUSAHAAN untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau
melakukan pemogokan yang tidak sah.
iiiiii.Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan barang-barang
atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
jjjjjj. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau salinan
dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
kkkkkk.Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan
pribadi.
llllll.Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.

Paraf
Perusahaan Pekerja
mmmmmm. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam,
membujuk/menghasut untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN
dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak
langsung dan teman sekerja atau keluarganya.
nnnnnn. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam
lingkungan kerja.
oooooo. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.
pppppp. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
qqqqqq. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut
sesuai dengan maksud PKWT ini.
rrrrrr. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
ssssss. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
tttttt. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN PEMBERI
KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab telepon dari
PERUSAHAAN.
uuuuuu. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana
walaupun belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
vvvvvv.PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi, uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

24. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
8. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
gggg. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
hhhh. PEKERJA meninggal dunia;
iiii. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
jjjj. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir (resignation) :
29) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
30) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
31) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).

Paraf
Perusahaan Pekerja
32) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
kkkk. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
llll. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
mmmm. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka
Waktu karena PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau
Peraturan Perusahaan.
nnnn. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target
yang ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
oooo. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
pppp. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
qqqq. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PEKERJA disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di
sepakati PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
rrrr. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai
butir (j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau
imbalan apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
22. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
23. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
24. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
15. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;

Paraf
Perusahaan Pekerja
16. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13
PENUTUP
15. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
16. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO SURYA RAHMATULLAH

Paraf
Perusahaan Pekerja
PT. GLOBAL JAYA RAYA
Jl. Bungur Raya No.01 Kebayoran Lama Selatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12240

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No. : 3486/GJR-PKWT/I/2024

Pada hari ini Senin tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat di Jakarta yang
bertandatangan di bawah ini :

17. Nama : KASMIANTO


Jabatan : DIREKTUR UTAMA

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. GLOBAL JAYA RAYA sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 02 Tgl. 14 Agustus 2017. Yang dibuat di hadapan Notaris dengan
perubahan anggaran dasar terakhir disetujui/diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM
sebagaimana terdapat dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.C-15455 HT.01.01.TH.2002
terakhir diubah dengan Akta No. 36 Tgl. 10 Januari 2014 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PERUSAHAAN.

18. Nama : TEDDY KURNIAWAN


Tempat/Tanggal Lahir : DEPOK, 25 Januari 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Pernikahan : SINGLE
No. KTP : '5201088501000001
Alamat Sesuai KTP : BTN mavilla , jl bintang 2 no 87 bajur labuapi Lombok barat

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PEKERJA.

Selanjutnya kedua belah pihak bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat mengadakan
PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU (selanjutnya disebut PKWT) dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

BAHWA PERUSAHAAN memerlukan Tenaga Kerja untuk ditugaskan di PT. Telkom Akses
(“PERUSAHAAN PEMBERI KERJA”) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemborongan Pekerjaan
Penunjang PT. Telkom Akses nomor 22621/HK.810/TA-350000/10-2023 dan PEKERJA setuju untuk
mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan oleh PERUSAHAAN dengan menerima
pembayaran Upah.
BAHWA PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat apabila PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, memutuskan
Perjanjian dengan PERUSAHAAN sebelum waktu yang diperjanjikan selesai, maka PEKERJA bersedia
dan menyatakan persetujuannya untuk melepaskan haknya/tidak mempunyai kepentingan atau hak
untuk menuntut berupa penggantian kerugian secara materiil maupun immaterial diluar ketentuan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku atas pekerjaan yang belum terlaksana sebagaimana waktu
PKWT yang diperjanjikan/direncanakan tersebut kepada PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA.

Paraf
Perusahaan Pekerja
BAHWA Para Pihak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat untuk membuat
PKWT sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja antara PERUSAHAAN dan PEKERJA adalah berdasarkan PKWT sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 2
JANGKA WAKTU PKWT
33. PEKERJA diterima sebagai karyawan oleh PERUSAHAAN dengan masa kontrak selama (3) bulan
terhitung sejak tanggal 01 Januari 2024 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 atau berakhir sesuai
dengan Pasal 10 ayat (1) poin f.
34. Selama masa kontrak, prestasi PEKERJA akan di evaluasi oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, sesuai
ketentuan yang berlaku dan berdasarkan kebutuhan operasional PERUSAHAAN PEMBERI KERJA
dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan.
35. PERUSAHAAN berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dan
memperhatikan masa PKWT ini, dapat memberikan kesempatan kepada PEKERJA untuk mengikuti
seleksi karyawan tetap PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES).
36. PERUSAHAAN dapat melakukan perpanjangan Jangka Waktu PKWT dengan kesepakatan dengan
PEKERJA. Masa perpanjangan akan dituangkan dalam bentuk Perpanjangan PKWT dan merupakan
satu kesatuan dengan PKWT ini.

Pasal 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
25. PERUSAHAAN merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang pemborongan pekerjaan bagi
perusahaan yang membutuhkan dan bersedia menerima PEKERJA untuk menjadi pekerja
perusahaan guna melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu di lingkungan PT. Telkom
Akses, dalam hal ini disebut sebagai PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, dengan status :

Jabatan : Teknisi Sektor IOAN


Direktorat / Unit : Divisi Regional
Lokasi Kerja : MATARAM

26. Ruang lingkup dan tanggung jawab PEKERJA adalah melaksanakan pekerjaan sebagai Teknisi Sektor
IOAN tetapi tidak terbatas pada koordinasi pekerjaan dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
atau instruksi lain dari atasan yang berhubungan dengan perkerjaan Teknisi WIFI.

27. PEKERJA sewaktu-waktu dapat dimutasi, dipromosikan maupun demosi sesuai prestasi, kondite kerja
PEKERJA dan juga kebutuhan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan persetujuan PERUSAHAAN.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 4
WAKTU KERJA
17. PEKERJA sanggup bekerja menurut jadwal kerja yang diberlakukan di perjanjian ini :

oo. PEKERJA wajib melaksanakan tugas – tugasnya sesuai jadwal dan atau target yang telah
ditentukan oleh PERUSAHAAN selama 40 (empat puluh) jam dalam seminggu;
pp. PEKERJA akan mematuhi jam masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang kerja, sesuai peraturan
yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
qq. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan kesehatan, maka ketidakhadiran PEKERJA
harus didukung dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit atau Puskemas
dan diketahui oleh PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
rr. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja karena alasan suatu hal tertentu dan mendesak, maka
ketidakhadiran PEKERJA dapat dibenarkan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari Atasan
Langsung Pekerja (PERUSAHAAN PEMBERI KERJA) dan diketahui oleh PERUSAHAAN.
ss. Apabila PEKERJA tidak masuk kerja dengan tidak memperlihatkan surat Keterangan dari Dokter
maka PERUSAHAAN berhak untuk memotong upah selama PEKERJA tidak masuk kerja secara
berpadanan untuk setiap hari tidak masuk kerja.

18. PERUSAHAAN akan membayar upah lembur PEKERJA, sesuai dengan jam kerja lembur nyata yang
dilakukan PEKERJA berdasarkan Surat Perintah Lembur /SPL dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA,
jam kerja lembur diperhitungkan sesuai dengan UUTK No. 13/2003 yang diatur lebih lanjut dalam
KEPMEN No. 102/MEN/IV/2004.
Pasal 5
UPAH DAN CARA PEMBAYARAN
49. Para Pihak setuju bahwa PEKERJA berhak menerima upah bulanan sebagai berikut :

gg. Base Salary : Rp. 2,598,079


hh. Insentif Khusus : Rp. 0
ii. Insentif Jabatan : Rp.
jj. Insentif Performansi : Rp.
Upah (Take Home Pay) : Rp. 2,598,079

50. Pembayaran Upah akan dilakukan pada tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya ditransfer
melalui Bank yang disepakati Para Pihak.
51. Pajak penghasilan atas semua pendapatan yang diterima oleh PEKERJA menjadi tanggung jawab
PERUSAHAAN, yang disetorkan dan dilaporkan oleh PERUSAHAAN kepada Kas Negara.
52. PERUSAHAAN akan memberikan Slip gaji kepada PEKERJA pada tiap bulannya.
53. Upah pekerjaan selama bulan takwim tersebut ayat (1) atau ayat (2) dibayarkan setiap akhir bulan
takwim dengan asumsi karyawan masuk kerja penuh s/d akhir bulan. PEKERJA akan dibebankan
biaya transfer sesuai ketentuan bank bilamana rekening bank PEKERJA bukan rekening pada bank
yang telah ditentukan PERUSAHAAN.
54. Pembayaran Upah hanya akan dilakukan apabila PARA PIHAK telah menandatangani PKWT ini.

Pasal 6

Paraf
Perusahaan Pekerja
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THRK), JAMINAN SOSIAL & JAMINAN KESEHATAN
57. PEKERJA berhak menerima Tunjangan Hari Raya Keagamaan (“THRK”) selama Jangka Waktu PKWT
ini sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker No. 6/2016”) atau peraturan
penggantinya, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.
58. THRK sejumlah 1 (satu) bulan upah untuk masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih berturut-turut
pada “PERUSAHAAN PEMBERI KERJA” akan diberikan kepada PEKERJA.
59. Bagi PEKERJA yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan, maka akan diperhitungkan secara berpadanan menurut bulan masa kerjanya, dengan
perhitungan : THRK = Upah x Masa Kerja (bulan) / 12 Bulan
60. PERUSAHAAN akan membayarkan iuran program Jaminan Sosial yang terdiri dari program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Jaminan Sosial ini
untuk disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara Jaminan Sosial atas nama
PEKERJA.
61. Pembayaran iuran program Jaminan Sosial Kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan akan dihentikan
PERUSAHAAN apabila PEKERJA tidak bekerja lagi atau mengundurkan diri atau jangka waktu PKWT
ini telah berakhir dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk perubahan-
perubahannya.
62. PERUSAHAAN mengikutsertakan PEKERJA ke dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dengan iuran yang sepenuhnya ditanggung oleh PERUSAHAAN.
63. PERUSAHAAN akan mengikutsertakan PEKERJA dan keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan
paling banyak 3 (tiga) anak yang belum berumur 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah menikah
dan belum bekerja atau yang belum berumur 25 (dua puluh lima) tahun, belum pernah menikah dan
belum bekerja tetapi masih bersekolah/kuliah (yang dibuktikan secara tertulis dan dikeluarkan dari
Instansi Terkait).

Pasal 7
CUTI TAHUNAN
33. PEKERJA yang telah bermasa kerja 3 (Tiga) bulan berturut-turut tanpa terputus pada PERUSAHAAN
berhak atas istirahat tahunan selama 3 (Tiga) hari kerja yang akan berlaku pada masa PKWT pertama,
dengan perhitungan 1 (satu) bulan kerja diberikan 1 (satu) hari cuti. Pelaksanaan istirahat tahunan
diatur oleh PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kelancaran dan kelangsungan usaha serta
kepentingan PEKERJA.
34. Apabila Jangka Waktu PKWT diperpanjang setelah masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
tanpa terputus pada PERUSAHAAN, maka sisa hak cuti yang diterima PEKERJA akan terbawa jumlah
hak cutinya pada periode perpanjangan dan dapat menggunakan hak Istirahat Tahunannya (yang
akan disesuaikan dengan kondisi operasional) maksimal 3 (tiga) bulan awal di kontrak yang baru.
PEKERJA wajib mengambil hak cuti tersebut dan sisa hak cuti tidak dapat dikompensasikan.
35. Dalam masa istirahat tahunan, PEKERJA tidak dibenarkan bekerja pada Perusahaan lain. Jika hal
tersebut dilakukan PEKERJA, maka PEKERJA akan dikenakan tindakan disiplin yang dapat berakibat
pada pengakhiran PKWT.
36. Perpanjangan hari istirahat tahunan tanpa pemberitahuan atau adanya alasan yang sah atau tanpa
ijin pejabat yang berwenang merupakan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai mangkir dan
dapat dikenakan sanksi dengan mengacu pada ketentuan ketenagakerjaan.

Paraf
Perusahaan Pekerja
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
17. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PERUSAHAAN sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan
bertanggung jawab sebagai berikut :

oo. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
pp. Membayarkan hak-hak PEKERJA sesuai kesepakatan dalam perjanjian ini;
qq. Memberikan alat bantu kerja dan/atau alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan dan
ketentuan yang berlaku di lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA kepada PEKERJA;
rr. Melakukan evaluasi pekerjaan PEKERJA.
ss. Membayarkan hak PEKERJA yang melakukan perjalanan dinas atau pelatihan, PERUSAHAAN
akan menanggung biaya nyata yang dikeluarkan dalam batas-batas wajar dengan perhitungan
sesuai peraturan perjalanan dinas atau pelatihan pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.

18. Dalam pelaksanaan perjanjian ini PEKERJA sepakat untuk melaksanakan kewajiban dan bertanggung
jawab sebagai berikut :

wwwwww. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini;
xxxxxx. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sebaik – baiknya dengan
penuh rasa tanggung jawab;
yyyyyy. Mentaati semua ketentuan – ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Peraturan Perusahaan maupun
Peraturan Perusahaan Pemberi Kerja termasuk diantaranya peraturan Disiplin Karyawan, dan
apabila melanggar peraturan tersebut, bersedia dikenakan sanksinya;
zzzzzz. Mengindahkan dan mentaati perintah atasan ditempat tugasnya serta melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab;
aaaaaaa. Menjunjung tinggi nama baik PERUSAHAAN tempat tugasnya, tidak akan
memberikan, mendiskusikan, membahas, membocorkan dengan cara dan metode apapun
informasi–informasi/data yang diketahuinya dari pelaksanaan perjanjian ini, baik disengaja
ataupun tidak sengaja dengan orang–orang dan atau perusahaan – perusahaan dan atau badan
hukum lainnya;
bbbbbbb. Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta wajib dipakai
PEKERJA pada saat melaksanakan pekerjaannya, apabila tidak digunakan dianggap sebagai suatu
pelanggaran disiplin kerja.
ccccccc.Perlengkapan dan peralatan kerja adalah barang inventaris PERUSAHAAN/PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA yang dipakai pada jam kerja untuk keperluan kerja dan wajib menjaganya dan
harus dikembalikan pada saat berakhirnya hubungan kerja.
ddddddd. PEKERJA dilarang membawa perlengkapan dan peralatan kerja ke luar lokasi kerja
(kecuali alat pelindung diri) tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA di lokasi
(Manager).
eeeeeee. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dianggap sebagai pelanggaran yang dapat
dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.

Paraf
Perusahaan Pekerja
fffffff. PEKERJA harus membuat/mengisi absensi setiap hari kerja,hari kerja lembur dan mentaati
Peraturan/Instruksi/Nota Dinas yang terkait dengan absensi pada Perusahaan Pemberi Kerja;
ggggggg. Memberitahukan secara tertulis kepada PERUSAHAAN dan Atasan Langsung Pada
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dalam hal tidak dapat melaksanakan tugas pekerjaannya, dimana
PEKERJA, kecuali dalam keadaan Emergency/marabahaya;
hhhhhhh. Menjaga, memelihara/menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya semua
peralatan dan perlengkapan kerja yang dipakai untuk bertugas dan yang dipercayakan
kepadanya, serta tidak akan melakukan tindakan pengrusakan, pencurian, penadahan dan atau
tindakan apapun yang merugikan PERUSAHAAN di tempat tugasnya;
iiiiiii. PEKERJA harus menjaga kerahasiaan/keamanan informasi PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dengan mencegah sepenuh daya agar informasi PERUSAHAAN dan
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA tidak jatuh dan terbaca/dibaca/dimanfaatkan oleh PIHAK LAIN.
Pemberian informasi kepada PIHAK LAIN harus seijin PERUSAHAAN dan/atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA. Termasuk dalam pengamanan informasi adalah data-data PERUSAHAAN yang
dibackup dalam hardisk/flashdisk.
jjjjjjj. PEKERJA siap melaksanakan kewajibannya dengan bekerja keras, cerdas, teliti, jujur dan
dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Perusahaan;
kkkkkkk. PEKERJA siap dalam melaksanakan tugas/bekerja akan selalu LOYAL kepada
Perusahaan, dan akan selalu mentaati Target/Waktu penyelesaian Tugas/pekerjaan yang telah
ditetapkan oleh Perusahaan;
lllllll. PEKERJA setiap saat apabila diperlukan oleh Perusahaan, selalu siap dipanggil untuk
melaksanakan tugas Perusahaan yang tidak dapat ditunda/harus diselesaikan saat
itu/melaksanakan kegiatan Perusahaan lainnya;
mmmmmmm. Apabila PERUSAHAAN tidak memperpanjang lagi masa berlaku Perjanjian Kerja ini,
maka berkewajiban untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN seluruh sarana kerja dan alat
kerja milik PERUSAHAAN yang ada pada PEKERJA termasuk segala jenis dokumen, catatan,
rumus-rumus, film, daftar, bagan, gambar maupun design yang terkait dengan pekerjaannya,
selama PEKERJA bekerja pada PERUSAHAAN.
nnnnnnn. PEKERJA wajib dan bersedia bekerja baik secara sendiri maupun kelompok,
bekerjasama yang baik dengan sesama Pekerja dan atasan sehingga penyelesaian tugas dan
kewajibannya.
ooooooo. PEKERJA wajib mengetahui, memahami secara jelas dan menjalankan tentang
Peraturan Keselamatan Kerja dan Lingkungan dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan
PERUSAHAAN yang berkaitan dengan semua tuntutan dan instruksi yang diberikan dan turut
serta secara aktif dalam melestarikan K3L di Lokasi Kerja manapun PEKERJA menjalankan
Pekerjaan

Pasal 9
LARANGAN BAGI PEKERJA DAN PELANGGARAN
25. PEKERJA sepakat secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini :
eee. PEKERJA dilarang melakukan kegiatan maupun perbuatan yang dapat merugikan nama baik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA (PT. TELKOM AKSES), PERUSAHAAN dimana PEKERJA
ditugaskan;

Paraf
Perusahaan Pekerja
fff. PEKERJA dilarang mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN selama masa kontraknya, sebagaimana dimaksud pasal 2 Perjanjian ini;
ggg. PEKERJA dilarang membawa, menyimpan, menggunakan, menjual Narkoba dan
Psichotropika lainnya;
hhh. PEKERJA dilarang menjadi Provokator yang berdampak pada menurunnya kinerja PEKERJA
lainnya dan menurunnya kinerja PERUSAHAAN;
iii. PEKERJA dilarang bekerja secara terkotak-kotak sehingga hasil kerja menjadi tidak maksimal dan
atau tidak sesuai target waktu yang ditetapkan oleh PERUSAHAAN;
jjj. PEKERJA dapat dikenakan sanksi oleh PERUSAHAAN karena kecerobohannya menghilangkan
atau merusak Aset (termasuk namun tidak terbatas mengenakan kewajiban untuk membayar
biaya untuk mengganti/memperbaiki Aset dimaksud).
kkk.Larangan-larangan lain yang berlaku bagi PEKERJA baik yang ditetapkan oleh pemerintah
umumnya , maupun yang ditetapkan dalam peraturan PERUSAHAAN.
.
26. PERUSAHAAN berhak untuk secara sepihak mengakhiri PKWT ini sebelum Jangka Waktu PKWT
berakhir berdasarkan pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana di atur pasal 52 ayat (2) PP
Nomor 35 tahun 2021 tetang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan mengesampingkan ketentuan 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dalam kejadian dan atau apabila PEKERJA melakukan tindakan-
tindakan/pelanggaran antara lain sebagai berikut:
wwwwww. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan kepada PERUSAHAAN dalam
pembuatan PKWT ini.
xxxxxx. Mempunyai ikatan hubungan kerja dengan PERUSAHAAN lain tanpa ijin tertulis dari
PERUSAHAAN.
yyyyyy.Mabuk, membawa, menggunakan dan atau menggedarkan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja termasuk menolak untuk menjalani tes pemeriksaan narkotika,
psikotropika yang dilakukan oleh PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
zzzzzz. Mencuri, menipu, perbuatan menerima suap, penggelapan, pemerasan, penyalahgunaan/
korupsi uang dan waktu kerja atau melakukan kejahatan lainnya, baik yang menyangkut
kepentingan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN maupun pihak lainnya.
aaaaaaa. Membujuk Pimpinan atau Pekerja dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau
PERUSAHAAN untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan atau
melakukan pemogokan yang tidak sah.
bbbbbbb. Dengan sengaja atau dengan kecerobohan (kelalaian) merusak atau membiarkan
barang-barang atau dokumen-dokumen milik atau yang berada dalam penguasaan milik
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN sehingga terancam bahaya.
ccccccc. Membawa milik PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, alat-alat kantor, dokumen atau
salinan dokumen tanpa ijin tertulis dari PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ddddddd. Meminjamkan atau menggelapkan barang-barang milik PERUSAHAAN dan atau
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA yang dipercayakan padanya kepada pihak lain untuk kepentingan
pribadi.
eeeeeee. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman
sekerjanya dalam keadaan bahaya.

Paraf
Perusahaan Pekerja
fffffff. Melakukan penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam, membujuk/menghasut
untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum terhadap PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA atau keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung dan teman
sekerja atau keluarganya.
ggggggg. Membawa senjata api atau senjata tajam bukan sebagai alat kerja ke dalam
lingkungan kerja.
hhhhhhh. Berjudi atau segala macam bentuk perjudian, mabuk dilingkungan kerja.
iiiiiii. Membuka rahasia PERUSAHAAN dan atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
jjjjjjj. Tidak melaksanakan tugas-tugas/perintah sesuai yang telah ditetapkan oleh PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN, sedangkan tugas/perintah tersebut sesuai dengan
maksud PKWT ini.
kkkkkkk. Tidak dapat menunjukan kinerja sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN.
lllllll. Tidak taat dengan peraturan kerja yang telah ditetapkan (indisipliner).
mmmmmmm. Tidak mau (mangkir) ditugaskan ketika ada panggilan (telepon) dari PERUSAHAAN
PEMBERI KERJA dan atau PERUSAHAAN atau tidak mengangkat dan atau tidak menjawab
telepon dari PERUSAHAAN.
nnnnnnn. PEKERJA berada dalam tahanan karena diduga telah melakukan perbuatan Pidana
walaupun belum mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
ooooooo. PERUSAHAAN tidak berkewajiban untuk memberikan kepada PEKERJA ganti rugi,
uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah maupun
pembayaran lainnya dalam bentuk apapun juga apabila terjadinya pengakhiran terhadap PKWT
ini karena hal-hal yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (2).

27. Pengakhiran sebagaimana disebut dalam Pasal 9 ayat (2), PERUSAHAAN hanya memberikan kepada
PEKERJA kompensasi sesuai PP nomor 35 Tahun 2021 setelah dikurangi kerugian yang ditimbulkan.

Pasal 10
BERAKHIRNYA PKWT
9. Jangka Waktu PKWT dapat berakhir karena:
ssss. Berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai Pasal 2 perjanjian ini;
tttt. PEKERJA meninggal dunia;
uuuu. PEKERJA memasuki usia pensiun (56 tahun).
vvvv. PEKERJA mengajukan pengakhiran perjanjian kerja sebelum masa PKWT berakhir
(resignation) :
33) PEKERJA tidak berhak mendapatkan kompensasi apapun.
34) PERUSAHAAN akan menyelesaikan pembayaran klaim expense yang tertunda (jika ada)
seperti Upah Pekerja sampai dengan batas waktu berakhirnya Jangka Waktu PKWT sesuai
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juncto Peraturan Pemerintah Nomor:
35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
35) Apabila atas permintaan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA, PEKERJA akan diangkat menjadi
PEKERJA TETAP pada PERUSAHAAN PEMBERI KERJA sebelum Jangka Waktu PKWT berakhir,

Paraf
Perusahaan Pekerja
maka PEKERJA dapat mengundurkan diri dari PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN akan
membayarkan klaim expense yang tertunda (jika ada).
36) PEKERJA wajib mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada PERUSAHAAN sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan / 30 hari sebelumnya.
wwww. Kegiatan PERUSAHAAN yang tidak memungkinkan lagi untuk mempekerjakan PEKERJA
disebakan oleh hal-hal yang berada diluar kekuasaan (Force Mejeure).
xxxx. Berakhirnya hubungan kontrak kerja PERUSAHAAN dengan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
yyyy. PERUSAHAAN mengakhiri Kesepakatan ini sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu
karena PEKERJA melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam kesepakatan ini atau
Peraturan Perusahaan.
zzzz. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, PEKERJA dinyatakan gagal atau tidak memenuhi target
yang ditetapkan sesuai dengan Standar Kriteria Penilaian Kinerja yang diatur dan dibuat oleh
PERUSAHAAN atau PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
aaaaa. PEKERJA tidak masuk bekerja karena mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa
keterangan tertulis dan bukti yang sah serta telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali secara tertulis
oleh PERUSAHAAN, maka PEKERJA dianggap mengundurkan diri sepihak.
bbbbb. PERUSAHAAN PEMBERI KERJA menolak atau mengembalikan PEKERJA untuk ditempatkan di
lokasi kerja PERUSAHAAN PEMBERI KERJA dengan alasan adanya pelanggaran dan atau
ketidakmampuan PEKERJA dalam melakukan pekerjaannya.
ccccc. Atas pengakhiran tersebut PERUSAHAAN wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PEKERJA disertai alasan pengakhirannya maksimal 7 (Tujuh) hari sebelum masa akhir yang di
sepakati PERUSAHAAN dan PERUSAHAAN PEMBERI KERJA.
ddddd. Dalam hal Kesepakatan ini berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 butir (b) sampai
butir (j), maka tidak ada kewajiban bagi PERUSAHAAN untuk memberikan kompensasi atau
imbalan apapun kepada PEKERJA.

Pasal 11
SANKSI DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
25. Apabila PEKERJA ternyata terbukti melakukan tindakan yang merugikan PERUSAHAAN termasuk
yang terbukti melakukan tindak pidana, maka PEKERJA wajib mengganti kerugian menurut
ketentuan tentang tuntutan ganti rugi yang berlaku pada PERUSAHAAN dan hukum yang berlaku;
26. Apabila PEKERJA mencemarkan nama baik PERUSAHAAN / Instansi tempat PEKERJA ditugaskan,
maka PEKERJA dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku termasuk tuntutan dimuka pengadilan.
27. Segala perselisihan yang timbul antara PERUSAHAAN dan PEKERJA sehubungan dengan PKWT ini
akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, PERUSAHAAN dan PEKERJA sepakat bahwa
perselisihan tersebut akan diselesaikan menurut mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
AMANDEMEN
17. Setiap perubahan dan penambahan isi perjanjian ini akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis
dan disetujui oleh PERUSAHAAN dan PEKERJA dengan jalan membuat dan menandatangani

Paraf
Perusahaan Pekerja
Amandemen terhadap perjanjian ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;
18. Khusus untuk perpanjangan waktu selanjutnya apabila diperlukan, cukup dengan membuat dan
menandatangani side letter terhadap Perjanjian Kerja ini yang ditandatangani oleh PERUSAHAAN
dan diberitahukan / disampaikan kepada PEKERJA.

Pasal 13
PENUTUP
17. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-
masing 1 (satu) untuk PERUSAHAAN dan 1 (satu) untuk PEKERJA.
18. Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan/paksaan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN dan PEKERJA.

PERUSAHAAN PEKERJA

KASMIANTO TEDDY KURNIAWAN

Paraf
Perusahaan Pekerja

Anda mungkin juga menyukai