Anda di halaman 1dari 79

KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


SATUAN KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKU
JL. Mr. CHR Soplanit No.4 Rumah Tiga, Ambon - 97234

LAPORAN INTERIM
SID PENGENDALIAN BANJIR
SUNGAI WAY LAALA DESA LOKI;
KEC. HUAMUAL KAB. SERAM BAGIAN BARAT
PROV. MALUKU
PENDAHULU
Latar Belakang
AN

Sungai Way Laala, di Desa Loki, Kec. Huamual yang alirannya memiliki
potensi daya rusak yang cukup besar. Pada musim penghujan aliran pada
Sungai Way Laala sangat besar dan berpotensi mengganggu aktifitas
masyarakat di Kab. Seram Bagian Barat.

Kerugian harta benda dan hilangnya nyawa adalah resiko yang tidak dapat
dielakkan lagi apabila terjadi banjir.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD :

Merencanakan perencanaan struktural yang rinci dan


komperhensif melihat dan mengamati hulu dan hilir
menjadi satu kesatuan perencanaan dengan
berpedoman pada One River, One Plan, One
Management Integrated dalam usaha pengendalian
daya rusak air yang terukur

TUJUAN :

Dijadikan acuan dalam pelaksanaan konstruksi


Pengaman Banjir Sungai Way Laala dan penerapan
sempadan sungai
SASARAN

Melaksanakan amanat Menurunnya tingkat


undang-undang resiko banjir pada lokasi
studi dan dampak kerugian
sumber daya air yaitu
terhadap manusia dan
di bidang lingkungan secara material
pengendalian daya dan inmaterial yang akan
rusak air yang terukur ditimbulkan nanti
dikemudian hari
1 2
LOKASI
STUDI

Lokasi studi berada di Sungai Way Laala, Desa Loki, Kec. Huamual,
Kab. Seram Bagian Barat, Prov. Maluku.
LINGKUP PEKERJAA
Secara garis besar lingkup pekerjaan yang tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja adalah:

1.Inventarisasi data, peta, tata ruang, bangunan keairan serta masalah khususnya dalam hal pemenuhan air baku
di lokasi pekerjaan.

2. Pengumpulan data sekunder (Hidrologi, Topografi, Geologi, Sosial Ekonomi, Lingkungan RT/RW, Study
terdahulu, dsb).

3. Pengukuran Topografi meliputi pemetaan situasi detail areal studi.

4. Survey kondisi sosial ekonomi penduduk (termasuk didalamnya sosial ekonomi Pertaniannya).

5. Analisa Data Hidrologi, Topografi, Geologi, Sosial Ekonomi Penduduk/Pertanian dan lingkungan di sekitar lokasi.

6. Analisis Hidrologi, Sedimentasi, Hidrolika, Kapasitas Pengaliran Sungai, Profil Muka Air Banjir.

7. Perencanaan Bangunan Pengendali Banjir.

8. Menghitung biaya konstruksi dan Operasi dan Pemeliharaan

9. Pelaporan.
DASAR HUKUM
Landasan hukum penyusunan kegiatan Penyiapan SID Pengendalian Banjir Sungai Way Laala,
Desa Loki, Kec. Huamual, Kab. Seram Bagian Barat, Prov. Maluku adalah:
a) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
b) Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c) Undang-undang RI Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air.
e)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai
f) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g)Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pekerjaan Umum.
KONDISI UMUM WILAYAH STU
Kabupaten Seram Bagian Barat terletak antara 1 19’−7 16’ Lintang Selatan dan antara 127 20’−129 1’ Bujur Timur.

Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Seram Bagian Barat berada di antara Laut Seram, Laut Banda, Laut Buru, dan
Kabupaten Maluku Tengah.

Wilayah Kecamatan Huamual berada pada Wilayah Pulau Seram, Kabupaten Seram Bagian Barat. Berdasarkan leak
geografisnya Kec. Huamual memiliki batas :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Huamual Belakang,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda,
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Seram Barat, dan
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Manipa.

Kecamatan Huamual dimekarkan dari kecamatan Seram Barat pada tahun 2010.

Pada penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air ini yang ditinjau yaitu WS Ambon Seram. WS Ambon Seram
memiliki luas wilayah seluas 19.197,27 Km2 dengan posisi 20 43’ 27’’ LU – 40 47’ 00’’ LU dan 1270 28’ 12’ BT – 1310 45’
37’’ BT dimana jumlah DAS sebanyak 166 DAS.
SOSIAL EKONOMI
KEPENDUDUKAN
Berdasarkan data catatan sipil Kec. Huamual, Desa Loki sendiri disebutkan memiliki
jumlah penduduk hingga tahun 2019 adalah sebanyak 12.432 Jiwa yang terdiri dari
6.388 laki – laki dan 6.044 perempuan. ( Kec.Huamual dalam angka, 2019)

Kelautan dan Perikanan


Luas wilayah laut yang cukup besar (93,85%) dibanding wilayah darat (6,15%) sangat
memungkinkan pengembangan di sektor perikanan di Kabupaten Seram Bagian Barat.
SOSIAL EKONOMI
• Pertanian
Sub Sektor perkebunan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pengembangan pertanian.
Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan perkebunan, pada tahun 2016 sebagian besar produksi
hasil perkebunan mengalami penurunan, kecuali tanaman kelapa dan cengkeh.

• Kehutanan
Hasil kehutanan Kabupaten Seram Bgaian Barat yang terbesar adalah kayu bulat, dengan total
produksi pada tahun 2015 sebesar 5.651,12 M3 , jika bulat, dengan total produksi pada tahun 2015
sebesar 5.651,12 M3 , jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1.136,69
M3 atau sebesar 25,18 persen dibandingkan tahun 2014.
RENCAN
A Saat ini Kabupaten Seram Bagian Barat menjadi kabupaten

TATA
ketiga di Maluku dengan penduduk terbanyak. Berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

RUANG Kabupaten Seram Barat 2017-


01 2022 yaitu :
1.Pengembangan kawasan pantai yaitu meliputi hampir seluruh
WILAYA 02
Kecamatan dengan potensi budidaya Perikanan dan Pariwisata.

H 2.Direncanakan disediakan
03 fasilitas pergudangan, perdagangan,
transportasi darat dan terminal
04 untuk SPAM
3.Rencana sistem pelayanan

05

06
PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan lahan di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan luas wilayah daratan 470.457,43 Ha
sebagian besar masih merupakan:

•Hutan Primer (411.473,79 Ha atau 87.46 %),

•Lahan Terbuka (24.639,82 Ha atau 5.24 %)

sedangkan sisanya berupa penggunaan lahan yang lain yang relatif lebih luas yaitu

•Belukar/Semak (23.222,07 Ha atau 4.94 %)

•Hutan Mangrove (5.451,25 Ha atau 1.16 %)


•Perkebunan (2.750,76 Ha atau 0,58 %).
•perkampungan (950,29 Ha atau 0,20%)
•perkotaan (76,31 Ha atau sebesar 0.02 %)
GEOMORFOLOGI
Geomorfologi Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dikelompokan ke dalam :

1. Satuan Geomorfologi Lipat Patahan terdapat di :


a. Bagian Selatan Kabupaten Seram Bagian Barat
b. Semenanjung Huamual.
c. Pulau Kelang, dan
d. Pulau Manipa

2. Satuan Geomorfologi Perbukitan Homoklin yang terdapat di sebelah Utara Kabupaten Seram
Bagian Barat,

3. Satuan Geomorfologi Dataran Pantai Wilayah Barat Kabupaten Seram Bagian Barat

4. Satuan Geomorfologi Lembah dan Bantaran Sungai yang sebagian besar terdapat disebelah
Utara dan sebelah Barat Kabupaten Seram Bagian Barat.
Kolom Strategi (Susunan Batuan) Kab. Seram Bagian Barat

GEOLOGI
Beberapa formasi dan batuan pembawa bahan galian mineral tertentu, yaitu:
a.Adanya kompleks granit,
b.Adanya Kompleks batuan Ultramafik/ultrabase,
c.Batuan malihan,
d.Serta kemungkinan adanya reservior minyak dan gas bumi yang diindikasikan
oleh adanya serpih sebagai batuan induk tedapat hidrokarbon (asal usul MIGAS).
e.Adanya Volkanik/gunung api, maka hasil palapukannya akan menjadi lahan
pertanian yang subur untuk pertanian tanaman pangan lahanbasah dan lahan
kering serta pengembangan holtikultural (sayur – mayur dan buah buahan).
Peta GEOLOGI Kab. Seram Bagian Barat
KLIMATOLOGI
Menurut data BMKG St.Klimatologi Kairatu :

Jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 24 hari,

dengan curah hujan tertinggi 515,2 mm.

Suhu udara rata-rata bervariasi antara 25,3 s/d 28,0 derajat celcius.

Tekanan udara rata-rata berkisar antara 1008,9 s/d 1011,7 mb.

Kelembaban rata- rata per bulan adalah berkisar antara 82 s/d 91 %.

Kecepatan angin rata-rata bulanan berkisar antara 2,0 s/d 8,0 knot,

Tingkat penyinaran matahari berkisar antara 20 s/d 70 %,

dimana penyinaran minimum terjadi pada bulan Juli, sedangkan penyinaran maksimum
terjadi pada bulan Maret.
METODE
PELAKSANAA
N PEKERJAAN
START
PENGUMPULAN DATA
START
DATA SEKUNDER
RIWAYAT BANJIR SUNGAI WAY LAALA
Banjir Sungai Way Laala
mulai rutin terjadi sejak Ketinggian banjir di kawasan Akibat kondisi sungai yang
Tahun 2008. Penyebabnya permukiman saat banjr Lokasi datangnya air pada Banjir disebabkan oleh masih merupakan sungai
adalah akibat penebangan terbesar terjadi tahun 2018 saat terjadi banjir adalah luapan sungai Way laala ke alami maka dinding sungai
kayu didaerah hulu sungai adalah 2 M, sedangkan 1 M dari arah Belakang permukiman warga dengan sering terjadi longsor dan
yang dilakukan oleh salah pada saat banjir biasa/baniir Kampung dan dari arah elevasi yang lebih rendah menyebabkan sedimentasi
satu perusahaan kayu milik kecil yang rutin terjadi setiap lokasi tanggul yang jebol. dari sungai pada sungai
warga Negara Philipina yang tahunnya.
berdomisili di daerah
Waisarisa
DAMPAK BANJIR (TAHUN 2018)
DAMPAK BANJIR (TAHUN 2020)
Masalah Penyebab :

Meluapnya Menurut Kadis PU, Tomi Wattimena (2020), melalui


siwalimanews.com meluapnya Singai Laala disebabkan adanya
Sungai pendangkalan dasar sungai, tidak
01 adanya tanggul. Namun, perlu
dilakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab pasti
Laala terjadinya bencana tersebut.02 Dengan melakukan identifikasi
penyebab banjir maka dapat dilakukan suatu kajian pengendalian
banjir untuk mengurangi daya rusak dari Sungai Way Laala
03

04

Dampak :
- Berkurangnya kapasitas penampang
05 sungai.
- Aliran Sungai meluap ke pemukiman dan menyebabkan banjir.
06
- Kerugian Harta Benda
Sumber : Dokumentasi Warga
Dusun Way Laala
KONDISI EKSISTING SUNGAI WAY
LAALA, DESA LOKI
KONDISI EKSISTING
PERMUKIMAN PENDUDUK
DUSUN LAALA, DESA LOKI
Wilayah Study, DAS dan Sungai Way Laala

DAS Wae
Ariati
Luas DAS =
23,36 km2
DATA HUJAN
Data hujan yang digunakan untuk perencanaan
diperoleh dari
Pos Hidrologi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,
Kairatu.
Pos Hujan Way Eti
Stasiun Meteorologi Klas II Pattimura Ambon.

Menggunakan data hujan 16 Tahun. St. Meteorologi

Wilayah Studi
START
DATA PRIMER
SURVEY LOKASI
1. KONDISI FISIK SUNGAI
•Pengukuran melintang sungai setiap 50 meter sepanjang 5.7 km
•Pengukuran tinggi muka air
•Pengukuran kecepatan aliran sungai
PENGUKURAN DEBIT
Pengukuran debit sesaat dengan mnggunakan Current Meter dilakukan pada 4 titik disepanjang sungai
Way Laala.

Tabel Perhitungan Debit Sesaat


V1 V2 V3 A1 A2 A3 Q
m3/s
m/s m/s m/s m 2
m 2
m 2
=VxA
HILIR 0.4 0.4 0.4 0.39 0.715 0.455 0.208
TENGAH 1 0.54 0.55 0.36 0.1325 0.795 0.318 0.20776
TENGAH 2 0.4 0.52 0.38 0.231 0.6195 0.4662 0.206232
TENGAH 3 0.75 0.73 0.56 0.20625 0.49875 0.195 0.209325
SURVEY
TOPOGRAFI
SURVEY PASANG SURUT
SURVEY LOKASI
2. Survey Wawancara Penduduk
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi mengenai riwayat banjir pada Sungai Wae Laala. Hasil wawancara yang didaptkan antara lain:

 Banjir sudah sering terjadi, selama tahun 2020 terjadi banjir 5 kali saat hujan deras

 Ketinggian genangan banjir mencapai 70- 100 cm.

 Freeboard jembatan pada sekitar tahun 2000 masih bisa dilalui oleh truk pengangkut pasir, sedangkan saat ini freeboard hanya tersisa 70cm.
SURVEY MEKANIKA TANAH
3. Pengujian Sondir
Pengujian sondir dilakukan dengan kecepatan konstan sebesar 2 cm/det setiap interval 20cm. Pengujian sondir
dihentikan jika konus telah mencapai tanah keras minimal 250 kg/cm2 atau maksimum 20,0 meter. Dan Juga
Pengambilan Sample Hand-Bor sebanyak 6 titik. Berikut Rekap hasil pengujian sondir pada ke-3 titik dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel Rekap Hasil Pengujian Sondir

Hambatan Konus Jumlah Hambatan Lekat


No Titik Kedalaman
(kg/cm2) (kg.cm)
1 S.1 -5.40 161.81 1054.08
2 S.2 -4.80 151.70 1088.28
3 S.3 -5.60 155.00 772.45
DOKUMENTASI SURVEY
SONDIR
DOKUMENTASI
SURVEY
BOR
START
ANALISIS HIDROLOGI
Pekerjaan Analisa Hidrologi
1. Analisa Curah Hujan Rancangan
Curah hujan rancangan dihitung berdasarkan analisis Probabilitas Frekuensi dengan mengacu pada SK SNI M-18-1989 tentang
Metode Perhitungan debit banjir. Metode perhitungan curah hujan rancangan yang digunakan adalah:
 Metode E.J Gumbel Tipe I
 Metode Log Pearson Tipe III

2. Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi


menggunakan Metode Smirnov Kolmogorof dan vertikal dengan menggunakan Metode Chi Square.

3. Analisa Debit Banjir Rancangan


Analisa Debit Banjir Rancangan menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu, ITB-1, ITB-2,
Snyder, SCS.
Tabel 6.1. Hujan Harian Maksimum Tahunan

No. Tahun
Hujan ANALISA HIDROLOGI
Tanggal Kejadian
(mm)
1 2004 82 25 Juni
2 2005 67 25 Nopember
3 2006 227 9 Juli
4 2007 95 11 Mei
5 2008 172 30 Februari
6 2009 167 27 Juni
7
8
2010
2011
198
277
29 Juni
5 Agustus 1. HUJAN RANCANGAN (Design Of Rainfall )
9 2012 77 10 Maret
10 2013 89 18 Juni Hujan rancangan adalah hujan terbesar tahunan dengan peluang
11 2014 231 25 Mei
12 2015 166 1 Agustus tertentu yang mungkin terjadi di suatu daerah, atau hujan dengan
13 2016 99 25 Oktober
suatu kemungkinan periode ulang tertentu.
14 2017 100 27 Mei & 27 Juli
15 2018 125 26 Juni
16 2019 143 6 oktober
Jumlah 2315.000  
Rerata 144.688  
Maksimum 277.000  
Minimum 67.000  
St. Deviasi 63.699  
n   16  
ANALISA HIDROLOGI

Metode Analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya hujan rancangan adalah menggunakan
persamaan distribusi E.J. Gumbel dan Log Pearson Type III

Hujan Rancangan dengan Distribusi Gumbel Hujan Rancangan dengan Distribusi Log Pearson Type III

T 1/T Yt X T 1/T K log X X


2 0.500 0.367 135.476 2 0.500 -0.018 2.118 131.107
5 0.200 1.500 205.462 5 0.200 0.835 2.281 190.953
10 0.100 2.250 251.799 10 0.100 1.293 2.368 233.559
25 0.040 3.199 310.347 25 0.040 1.788 2.463 290.469
50 0.020 3.902 353.780 50 0.020 2.112 2.525 334.975
100 0.010 4.600 396.893 100 0.010 2.407 2.581 381.415
ANALISA HIDROLOGI

2. UJI KESESUAIAN DISTRIBUSI

Selanjutnya harus dilakukan uji kesesuaian distribusi untuk menguji apakah


pemilihan distribusi yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rencana
diterima atau ditolak, maka perlu dilakukan uji kesesuaian distribusi. Uji ini
dilakukan secara vertikal dengan metode Chi Square dan secara horisontal
dengan metode Smirnov Kolmogorof.
ANALISA HIDROLOGI
Rekapitulasi hasil perhitungan hujan rancangan dan uji kesesuaian distribusi serta uji pemilihan distribusi
untuk masing-masing alternatif dapat dilihat pada Tabel berikut
KALA
NO ULANG HUJAN RANCANGAN (mm)
  (Tahun) METODE METODE
    GUMBEL LOG PEARSON III
1 2 135.476 131.107
2 5 205.462 190.953 Berdasarkan tingkat kesalahan
3 10 251.799 233.559
5 25 310.347 290.469 dari Uji Smirnov Kolmogorov
6 50 353.780 334.975
7 100 396.893 381.415 dan Chi Square, maka dipilih
UJI SMIRNOV KOLMOGOROV Hujan Rancangan dengan Log
DMax (%) 93.682 0.885
a (%) 5.000 5.000 Pearson Tipe III.
D kritis (%) 34.000 22.667
HIPOTESA TIDAK DITERIMA DITERIMA

UJI CHI SQUARE


Chi-Square hitung 0.875 2.125
Chi-Square kritis 7.815 7.815
Derajat bebas 2 2
Derajat signifikansi (%) 5 5
HIPOTESA DITERIMA DITERIMA
ANALISA HIDROLOGI
3. DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN
Karena data distribusi hujan jam-jaman tidak ada di lokasi calon bendungan, maka
distribusi hujan rencana di daerah aliran sungai tiap jamnya ditetapkan berdasarkan
pengamatan distribusi hujan.
Tabel 6.13. Distribusi Hujan Netto Jam-jaman untuk berbagai Periode Ulang
Kumulati
Waktu Ratio f Curah Hujan Tiap Jam (mm)
(jam) (%) (%) 2 th 5 th 10 th 25 th 50 th 100 th
1 58.48 58.48 29.28 50.78 66.94 89.33 107.33 126.48
2 15.20 73.68 7.61 13.20 17.40 23.22 27.90 32.87
3 10.66 84.34 5.34 9.26 12.21 16.29 19.57 23.06
4 8.49 92.83 4.25 7.37 9.72 12.97 15.58 18.36
5 7.17 100.00 3.59 6.22 8.21 10.95 13.16 15.50
Probabilitas Hujan Harian 131.1
190.95 233.56 290.47 334.98 381.41
(XT) 1
Koefisien Pengaliran 0.38 0.45 0.49 0.53 0.55 0.57
Hujan Efektif   50.07 86.83 114.47 152.75 183.52 216.27
ANALISA HIDROLOGI

4. DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN

Jika tidak tersedia debit pengamatan banjir, maka untuk analisa debit banjir digunakan
pendekatan hidrograf satuan, yaitu hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan lebih,
yang merata di seluruh DPS, dengan intensitas tetap dalam satuan waktu.

Konsep dasar pada hidrograf satuan ialah bahwa hujan satuan yang berbeda-beda
besarnya akan menghasilkan grafik distribusi yang hampir sama.

Hirograf satuan yang digunakan dalam studi ini adalah Hidrograf Satuan Sintetik
Nakayasu, Hirograf Satuan Sintetik ITB 1 & ITB 2, Hirograf Satuan Sintetik SCS, dan Hirograf
Satuan Sintetik Snyder.
Tabel 6.14. Ordinat Hidrograf Satuan Sintetik Metode Nakayasu
t Q
ANALISA HIDROLOGI
Ket
(jam) (m3/dt)
0 0.000 Qa
31 0.001  
1 0.880  
1.451 2.150   32 0.001  
2 1.733 Qd1
33 0.000  
3 1.062  
4   34 0.000  
0.651
5 0.399   35 0.000  
6 0.245  
36 0.000  
7 0.150  
8 0.092   37 0.000  
9 0.129 Qd2
38 0.000  
10 0.093  
11 0.067   39 0.000  
12 0.048  
40 0.000  
13 0.035  
14 0.025   41 0.000  
15 0.018  
42 0.000  
16 0.026 Qd3
17 0.020   43 0.000  
18 0.016  
44 0.000  
19 0.012  
20 0.010   45 0.000  
21 0.008  
46 0.000  
22 0.006  
23 0.005   47 0.000  
24 0.004   48
  0.000  
25 0.003
26 0.002   49 0.000  
27 0.002   50 0.000  
28 0.001  
29 0.001   51 0.000  
30 0.001  
ANALISA HIDROLOGI
 Tabel 6.15. Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Metode Nakayasu
 
Waktu Qt 2 5 10 25 50 100
No
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
(jam) (m³/dt)  
1 0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 1 0.88 26.641 45.554 59.776 79.469 95.303 112.152
3 1.451 2.15 71.792 122.920 161.368 214.606 257.411 302.958
4 2 1.73 73.526 126.234 165.870 220.752 264.879 311.833
5 3 1.06 60.564 104.249 137.099 182.585 219.157 262.210
6 4 0.65 49.342 85.089 111.970 149.191 179.118 221.071
7 5 0.40 37.789 65.239 85.880 114.463 137.444 170.044
8 6 0.24 24.652 42.572 56.047 74.705 89.708 110.665
9 7 0.15 15.111 26.095 34.355 45.792 54.988 67.833
10 8 0.09 9.263 15.995 21.058 28.069 33.705 41.579
11 9 0.13 7.869 13.552 17.825 23.742 28.500 34.712
12 10 0.09 5.798 9.986 13.135 17.496 21.003 25.439
13 11 0.07 4.352 7.498 9.863 13.139 15.773 19.007
14 12 0.05 3.347 5.769 7.590 10.112 12.139 14.902
15 13 0.03 2.639 4.551 5.989 7.980 9.580 11.720
16 14 0.03 1.904 3.284 4.321 5.758 6.913 8.457
17 15 0.02 1.374 2.370 3.118 4.155 4.988 6.103 Gambar 6.2. Hidrograf Banji Rancangan Metode Nakayasu
18 16 0.03 1.381 2.375 3.123 4.159 4.991 6.042
…..dst
ANALISA HIDROLOGI

Hidrograf Satuan Sintetik Metode ITB-1 & ITB-2


ANALISA HIDROLOGI
 Tabel 6.15. Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Metode ITB-1
 
Waktu Qt 2 5 10 25 50 100
No
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
(jam) (m³/dt)  
1 0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 1 0.26 10.100 17.167 22.388 29.531 35.217 41.225
3 2 0.79 33.285 56.572 73.779 97.316 116.056 135.854
4 3 0.94 46.415 78.889 102.884 135.705 161.838 189.447
5 4 0.89 51.179 86.986 113.445 149.635 178.450 208.893
6 5 0.77 51.165 86.962 113.412 149.593 178.400 208.834
7 6 0.63 47.630 80.953 105.577 139.257 166.074 194.405
8 7 0.50 40.923 69.554 90.710 119.648 142.689 167.030
9 8 0.40 33.568 57.054 74.408 98.145 117.045 137.012
10 9 0.31 26.813 45.572 59.434 78.394 93.490 109.439
11 10 0.24 21.068 35.808 46.699 61.597 73.459 85.991
12 11 0.18 16.375 27.832 36.298 47.878 57.098 66.838
13 12 0.14 12.633 21.471 28.002 36.935 44.048 51.562
14 13 0.11 9.693 16.474 21.485 28.339 33.796 39.561
15 14 0.08 7.407 12.588 16.417 21.655 25.825 30.230
16 15 0.06 5.642 9.589 12.506 16.496 19.672 23.028
17 0.05
Gambar 6.4. Hidrograf Banji Rancangan Metode ITB-1
16 4.287 7.287 9.503 12.535 14.949 17.499
18 17 0.04 3.252 5.526 7.207 9.507 11.337 13.272

…..dst
ANALISA HIDROLOGI
 Tabel 6.19. Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Metode ITB-2
 
Waktu Qt 2 5 10 25 50 100
No
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
(jam) (m³/dt)  
1 0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 1 0.03 1.266 2.152 2.807 3.702 4.415 5.168
3 2 0.18 7.492 12.733 16.606 21.903 26.121 30.577
4 3 0.51 21.830 37.103 48.388 63.825 76.116 89.101
5 4 0.49 25.515 43.367 56.558 74.600 88.966 104.143
6 5 0.43 26.233 44.587 58.149 76.699 91.469 107.073
7 6 0.38 26.129 44.409 57.917 76.393 91.104 106.646
8 7 0.34 25.084 42.634 55.602 73.340 87.463 102.383
9 8 0.30 22.604 38.418 50.104 66.088 78.814 92.260
10 9 0.28 20.329 34.552 45.061 59.437 70.882 82.974
11 10 0.25 18.412 31.294 40.813 53.833 64.199 75.152
12 11 0.23 16.772 28.507 37.178 49.038 58.482 68.458
13 12 0.21 15.352 26.093 34.030 44.886 53.530 62.662
14 13 0.20 14.110 23.982 31.277 41.255 49.199 57.592
15 14 0.18 13.015 22.121 28.849 38.053 45.381 53.122
16 15 0.17 12.043 20.468 26.694 35.210 41.991 49.154 Gambar 6.5. Hidrograf Banji Rancangan Metode ITB-2
17 16 0.16 11.174 18.992 24.769 32.671 38.962 45.609
18 17 0.15 10.395 17.667 23.041 30.391 36.244 42.427
…..dst
ANALISA HIDROLOGI
5.4. Hidrograf Satuan Sintetik Snyder

Metode Snyder dianalisa menggunakan software HEC-HMS

Gambar 6.6. Hidrograf Banjir Rancangan Metode Snyder (25 th) Gambar 6.7. Hidrograf Banjir Rancangan Metode Snyder (50 th)

Gambar 6.8. Hidrograf Banjir Rancangan Metode


Snyder (100 th)
ANALISA HIDROLOGI
5.4. Hidrograf Satuan Sintetik SCS

Metode SCS dianalisa menggunakan software HEC-HMS

Gambar 6.9. Hidrograf Banjir Rancangan Metode SCS (25 th) Gambar 6.10. Hidrograf Banjir Rancangan Metode SCS (50 th)

Gambar 6.11. Hidrograf Banjir Rancangan Metode


SCS (100 th)
ANALISA HIDROLOGI
 Tabel 6.20. Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Semua Metode (25th)

25 Tahun
Waktu NAKAYAS SNYDE
No
U ITB-1 ITB-2 R SCS
(jam)  
1 0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 1 79.469 29.531 3.702 0.000 0.000
3 2 214.606 97.316 21.903 0.000 0.000
4 3 220.752 135.705 63.825 0.000 0.000
5 4 182.585 149.635 74.600 0.000 0.000
6 5 149.191 149.593 76.699 0.000 0.100
7 6 114.463 139.257 76.393 0.100 0.100
8 7 74.705 119.648 73.340 0.100 0.100
9 8 45.792 98.145 66.088 0.100 0.100
10 9 28.069 78.394 59.437 0.200 0.300
11 10 23.742 61.597 53.833 1.900 2.900
12 11 17.496 47.878 49.038 6.500 9.300
13 12 13.139 36.935 44.886 13.900 20.900
14 13 10.112 28.339 41.255 23.100 35.300
15 14 7.980 21.655 38.053 33.300 47.400
16 15 5.758 16.496 35.210 43.000 55.400
17 16 4.155 12.535 32.671 50.700 58.600 Gambar 6.12. Hidrograf Banji Rancangan Semua Metode
18 17 4.159 9.507 30.391 55.800 57.900 (25th)
19 18 3.443 7.199 28.335 57.300 54.200
20 19 2.843 5.444 26.472 55.300 50.200
21 20 2.361 4.112 24.779 51.700 46.500
22 21 1.977 3.103 23.234 47.800 43.300
23 22 1.548 2.340 21.821 44.200 40.300
24 23 1.212 1.764 20.524 40.900 …..dst
37.500
ANALISA HIDROLOGI
 Tabel 6.21. Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Semua Metode (50th)
50 Tahun
Waktu SNYDE
No
NAKAYASU ITB-1 ITB-2 R SCS
(jam)  
1 0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 1 95.303 35.217 4.415 0.000 0.000
3 2 257.411 116.056 26.121 0.000 0.000
4 3 264.879 161.838 76.116 0.000 0.000
5 4 219.157 178.450 88.966 0.000 0.000
6 5 179.118 178.400 91.469 0.000 0.100
7 6 137.444 166.074 91.104 0.100 0.100
8 7 89.708 142.689 87.463 0.100 0.100
9 8 54.988 117.045 78.814 0.200 0.200
10 9 33.705 93.490 70.882 0.500 0.700
11 10 28.500 73.459 64.199 2.900 4.400
12 11 21.003 57.098 58.482 9.400 13.500
13 12 15.773 44.048 53.530 19.500 29.400
14 13 12.139 33.796 49.199 31.900 48.400
15 14 9.580 25.825 45.381 45.400 64.000
16 15 6.913 19.672 41.991 57.900 73.800
17 16 4.988 14.949 38.962 67.600 77.100 Gambar 6.13. Hidrograf Banji Rancangan Semua Metode
18 17 4.991 11.337 36.244 73.600 75.500 (50th)
19 18 4.133 8.585 33.791 74.800 69.800
20 19 3.413 6.492 31.570 71.500 64.100
21 20 2.835 4.904 29.550 66.300 59.100
22 21 2.374 3.701 27.708 60.800 54.600
23 22 1.858 2.791 26.023 55.800 50.500
24 23 1.455 2.103 24.476 51.300 46.800 …..dst
ANALISA HIDROLOGI
 Tabel 6.22. Rekapitulasi Hidrograf Banjir Rancangan Semua Metode (100th)
100 Tahun
Waktu NAKAYAS SNYDE
No
U ITB-1 ITB-2 R SCS
(jam)  
1 0 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 1 112.152 41.225 5.168 0.000 0.000
3 2 302.958 135.854 30.577 0.000 0.000
4 3 311.833 189.447 89.101 0.000 0.000
5 4 262.210 208.893 104.143 0.000 0.000
6 5 221.071 208.834 107.073 0.100 0.100
7 6 170.044 194.405 106.646 0.100 0.100
8 7 110.665 167.030 102.383 0.100 0.200
9 8 67.833 137.012 92.260 0.300 0.400
10 9 41.579 109.439 82.974 0.900 1.200
11 10 34.712 85.991 75.152 4.300 6.500
12 11 25.439 66.838 68.458 13.000 18.600
13 12 19.007 51.562 62.662 26.100 39.200
14 13 14.902 39.561 57.592 42.000 63.400
15 14 11.720 30.230 53.122 59.100 82.600
16 15 8.457 23.028 49.154 74.600 94.100
17 16 6.103 17.499 45.609 86.400 97.500
18 17 6.042 13.272 42.427 93.200 94.600
19 18 4.985 10.049 39.556 94.000 86.800 Gambar 6.14. Hidrograf Banji Rancangan Semua Metode
20 19 4.105 7.599 36.955 89.200 79.200 (100th)
21 20 3.460 5.740 34.591 82.000 72.500
22 21 2.891 4.332 32.435 74.800 66.800
23 22 2.263 3.267 30.462 68.200 61.500
24 23 1.772 2.462 28.652 62.400 56.800
…..dst
START
ANALISIS HIDROLIKA
Analisa Profil Muka Air Banjir
• Profil Muka Air Pada Aliran Unsteady

Pada sistem pemodelan ini, HEC-RAS mensimulasikan aliran unsteady pada


jaringan saluran terbuka
• Konsep Penghitungan Profil muka air dalam HEC-RAS

Dalam HEC-RAS panampang sungai atau saluran ditentukan terlebih dahulu,


kemudian luas penampang akan dihitung.
Analisa Transport Sedimen
1) Perhitungan Sedimentasi dengan Rumus Empiris Ratio Pelepasan Sedimen (SDR) dengan

metode “Wischmeier dan Smith”


•Perhitungan Indeks Erosivitas Hujan

•Panjang Kemiringan Lereng (LS)

•Perhitungan Erodibilitas Tanah (K)

•Konservasi Tanah dan Pengelolaan Tanaman

•Pendugaan Erosi Potensial (Epot) dan Erosi Aktual (Eakt)

•Pendugaan Laju Sedimentasi Potensial

2) Perhitungan Sedimentasi Sesuai Sampel di Lapangan dengan metode MPM dan Einstein
•Perhitungan Transpor Sedimen Muatan Dasar (Bed Load)

•Perhitungan Transport Sedimen Muatan Layang (Suspended Load)

•Total Angkutan Sedimen Sungai


ANALISA HIDROLIKA
1. Analisa Hidrolika dengan Pemodelan HEC-RAS
Aanalisa menggunakan Unsteadyflow dengan Langkah-Langkah sebagai berikut:
Memodelkan garis aliran sungai sebagai tempat cross section
Menginput data cross section, setiap 50m sebanyak 114 data
 Memodelkan jembatan yang melintang di Sungai Wae Laala.
 Menginput data debit banjir kala ulang pada menu unsteady flow (digunkan debit banjir rencana kala ulang
50 tahun dari model hidrograf banjir ITB-2
 Me-running pemodelan program

Pemodelan Jembatan yang


Melintang Sungai Wae Laala Proses Komputasi Aliran Unsteady
Running Program HEC-RAS
Flow
ANALISA HIDROLIKA
Output HEC-RAS terlihat bahwa kapasitas sungai tidak mampu
menampung debit banjir rencana kala ulang 50 tahun

Kondisi Long Section Pemodelan Sungai Wae Laala dengan Debit Kondisi Cross Section 05 Sungai Wae Laala dengan Debit
Banjir 50th Banjir 50th
Peta Situasi dan Lokasi Tanggul yang Overtopping
START
ALTERNATIF SOLUSI
SOLUSI ALTERNATIF.1
1. Skenario 1 (Dredging)
Berdasarkan hasil survey lapangan dan informasi yang didapatkan pada saat di lapangan, dasar sungai
sangat dangkal berbeda dengan kondisi 20 tahun lalu, yang mana freeboard jembatan dapat dilalui
oleh truk pasir. Sehingga harus dilakukan dredging sedalam 2,5 meter pada palung utama sungai.
Dredging pada STA 62
Pemodelan Penampang Melintang Sungai Eksisting dan Setelah Dredging
SOLUSI ALTERNATIF.2
1. Skenario 2 (Dredging + Pembuatan Tanggul)
Selain dilakukan dredging untuk menambah kapasitas tampungan sungai, diperlukan pula pembuatan tanggul
guna menangkis debit banjir rencana. Tanggul direncanakan setinggi 1 meter dari elevasi sempadan sungai
A. Stabilitas Tanggul
Pemodelan Penampang Melintang Sungai Eksisting dan Setelah Dredging dan
Pembuatan Tanggul
Pemodelan Eksisting Sungai

Pemodelan Normalisasi dengan Dredging dan Tanggul


SOLUSI ALTERNATIF.3
1. Skenario 3 (Dredging + Tanggul + Check DAM)

Check DAM berfungsi menjadi Bangunan


Pengendali Sedimen. Sehingga dapat menahan
benturan dari sedimen yang terangkut, dan
tidak terjadi pendangkalan sungai akibat
penumpukan sedimen di bagian hilir.
PERHITUNGAN HIDROLIS
CHECK DAM
1. Perhitungan debit rencana
Qd = Q ∗ (1 + α)
= 91,467 m3/dtk *(1 + 0,06)
= 96.95 m3/dtk
- Tinggi main dam (H) = 3.6 meter
- Lebar main dam (B) = 25 meter
- Kemiringan dasar sungai tampungan (L0) = 0.0096
- Panjang Tampungan (L1) = 3.6/0.0096 = 372 m
PERHITUNGAN HIDROLIS
CHECK DAM
Maka berdasarkan data-data diatas volume tampungan pada cek dam adalah
V = ½ x 3.6 x 25 x 465 = 16.740 m3
Direncanakan ada 3 check dam maka volume total adalah
Vtotal = 16.740 x 3 = 50.220 m3
POTONGAN MEMANJANG
CHECK DAM L2

L1= 465m

BANG. CEK DAM

I2= volume dinamik B= 25m


C 1 Vs= volume tertampung
I Lo = 0.0096
H= 3.6m
Vc= volume terkontrol
PETA SITUASI CHECK DAM
DAN TANGGUL
391717.0000

391967.0000

392217.0000

392467.0000

393967.0000

394217.0000

394467 .0000

394717.0000

394967.0000

3 95217.0000

395467.0000

395717.0000

3 95967 .0000

396217 .0000

396467.0000

396717.0000

396887.0000
392717.0000

392967.0000

3 93217.0000

3 93467.0000

393717.0000
9646859.0000 9646859.0000

BM-4
9646689.0000
X = 39174 9.4888
9646689.0000

Y = 9646746.7774
Z = 231,00

ARI ATE
D ESA
ARAH
KE
S. WAY LA ALA
9646439.0000 9646439.0000

JAL
AN
T RA
NS
S ERAM

9646189.0000 9646189.0000

BM-3
X = 394200.0000
Y = 9646275.0000
Z = 57,908

9645939.0000
BM-2
X = 396542.5000 9645939.0000
Y = 9645847.0000
Z = 4,740

H
ASA
DR
MA
LAUT

DUSUN LA ALA

a
Al
La
jid
Mas
9645689.0000 9645689.0000

BM-1
X = 396717.0000
Y = 9645689.0000
Z = 0,418

9645439.0000 LAUT 9645439.0000

: Lokasi Tanggul Rencana


9645189.0000 9645189.0000

Ala
SD LKMD La

: Lokasi CheckDAM Rencana


LAUT

9644939.0000 9644939.0000

MUSHOLAH
DUSUN SAHUWAI

S SERAM
TRAN
JAL AN

Siaputih
SD Inpres

9644689.0000 9644689.0000

KE ARAH
DESA
SIA
PUTIH
9644519.0000 9644519.0000
391717.0000

391967.0000

392217.0000

392467.0000

392717.0000

392967 .0000

3 93217.0000

3 93467.0000

393717 .0000

393967.0000

394217.0000

394467 .0000

394717.0000

394967.0000

3 95217.0000

395467.0000

395717.0000

3 95967 .0000

396217 .0000

396467.0000

396717.0000

396887.0000
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 2. Saran
a) Debit banjir rencana yang dimasukkan adalah kala a) Untuk alternative jangka pendek bisa
ulang 50 tahun dari model hidrograf banjir ITB-2 dilakukan dredging sejauh 3.5 km dengan
dengan debit puncak 91.469 m3/dt kedalaman rata-rata adalah 2 m. dari
b) Setelah dilakukan running pemodelan, terjadi perhitungan diperkirakan volume
overtopping di beberapa tanggul eksisting. tampungan akan kembali penuh dalam
c) Solusi Alternatif yang disarankan adalah waktu 8 tahun
• Dredging sedalam 2 meter dengan kemiringan 1:2 b) Untuk alternative jangka menengah bisa
• Dredging dan Pembuatan Tanggul setinggi 1 meter. dilakukan kombinasi dredging dan tanggul
• Dredging, Tanggul dan Pembuatan Check DAM sesuai dengan data lokasi yang disarankan
d) Dari perhitungan didapatkan volume tampungan total c) Untuk alternative jangka panjang bisa
untuk 3 check dam adalah 50.220 m3 dilakukan kombinasi dredging, tanggul dan
check dam.
START
JADWAL & RENCANA KERJA
SELANJUTNYA
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (KURVA "S")
SID Pengendalian Banjir Sungai Way Laala Desa Loki; Kec. Huamual; Kab. Seram Bagian Barat; Maluku

BULAN
Bobot
No Uraian Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sep KET
(%) 9-15 16-22 23-31 1-7 8-14 15-21 22-30 1-5 6-12 13-19 20-31 1-9 10-16 17-23 24-31 1-6 7-13 14-20 21-30 1-6 7-13 14-20 21-30 1-6 7-13 14-20 21-30 1-5 100
100

I. PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA 10,50


1,1 Persiapan ADM & Pemb. Laporan RMP (Quality Assurance ) 2,10 1,16 0,94
1,2 Pengumpulan Data Sekunder 3,10 0,50 0,10 2,00 0,10 0,40
1,3 Desk Study 1,60 1,15 0,45 90
90
1,4 Peninjauan Lapangan 3,70 1,30 1,20 1,20

II. SURVEY LAPANGAN 20,30


2,1 Survey Topografi 6,90 0,50 1,00 1,00 1,20 0,80 0,90 1,00 0,50
2,2 Survey Hidrologi 5,40 1,20 1,50 1,50 1,20
80
80
2,3 Survey Geologi dan Mekanika Tanah 6,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
2,4 Survey Sosial Ekonomi 2,00 1,00 1,00

III. ANALISA DATA 26,81


3,1 Analisa Hidrologi 4,20 1,00 1,00 1,00 1,20
3,2 Analisa Hidrolika 5,50 1,00 1,00 1,00 1,00 1,50 70
70
3,3 Analisa Topografi 3,46 1,00 0,80 0,80 0,86
3,4 Analisa Geologi 2,55 0,70 0,70 0,80 0,35
3,5 Analisa Geodesi 4,30 1,00 1,00 1,00 1,30
3,6 Analisa Lingkungan 3,00 1,00 1,00 1,00
3,7 Analisa Kelayakan Ekonomi 3,80 1,00 1,00 1,00 0,80 60
60

IV. PERENCANAAN 12,13


4,1 Perencanaan Model Pengendali Banjir 4,34 1,00 1,00 1,00 1,00 0,34
4,2 Perencanaan Bangunan Pengendali Banjir 3,34 0,60 0,60 0,80 0,80 0,54
4,3 Rencana Anggaran Biaya 4,45 0,20 0,50 0,85 1,00 1,00 0,90 50
50
V. PELAPORAN 24,96
5,1 Laporan Bulanan 1,00 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20
5,2 Laporan Rencana Mutu Pekerjaan (Quality Assurance ) 1,35 0,68 0,68
5,3 Laporan Pendahuluan 1,65 0,60 0,60 0,45
5,4 Laporan Antara 2,00 0,25 0,25 0,50 0,50 0,50 40
40
5,5 Konsep Laporan Akhir 2,40 0,40 0,40 0,50 0,50 0,60
5,6 Laporan Penunjang :
1. Laporan Pendukung Topografi 1,10 0,40 0,40 0,30
2. Laporan Pendukung Geologi 1,50 0,50 0,50 0,50
3. Laporan Pendukung Hidrologi 1,10 0,40 0,40 0,30 30
30
4. Laporan Kajian Sosial Ekonomi 0,74 0,25 0,25 0,24
5. Laporan Lingkungan 1,45 0,10 0,80 0,45 0,10
6.Rencana Anggaran Biaya 1,85 0,60 0,10 1,15
7. Buku Nota Desain 1,30 0,10 0,40 0,80
8. Spesifikasi Teknik 1,35 0,50 0,50 0,35 20
20
5,7 Laporan Akhir 1,67 1,67
5,8 Laporan Ringkasan 1,32 0,44 0,44 0,44
5,9 Gambar Perencanaan
- Gambar A1 1,95 0,65 0,65 0,65
- Gambar A3 1,23 0,41 0,41 0,41
10
10
VI. DISKUSI / PRESENTASI 5,30
6,1 Diskusi / Presentasi Laporan Pendahuluan 1,50 1,50
6,3 Diskusi / Presentasi Laporan Interim 1,70 1,70
6,4 Diskusi / Presentasi Draft Final Report 2,10 2,10 0
Jumlah Bobot 100,00 00
Rencana Per Minggu (%) 1,16 2,22 4,43 3,70 3,70 2,10 3,80 4,70 6,00 8,60 9,00 7,31 8,60 3,64 2,00 1,59 0,25 0,50 0,50 0,90 0,40 0,70 1,00 1,55 3,45 6,00 7,34 4,87
Rencana Komulatif (%) 1,16 3,38 7,80 11,50 15,20 17,30 21,10 25,80 31,80 40,40 49,40 56,71 65,31 68,95 70,95 72,54 72,79 73,29 73,79 74,69 75,09 75,79 76,79 78,34 81,79 87,79 95,13 100,00
Realisasi Per Minggu (%) 1,16, 2,22, 4,43, 3,7, 3,7, 2,1, 3,8, 4,7, 6,5, 1,200 1,200 1,900 2,000 2,500 2,500 5,350 5,410 7,100 6,950 4,180
Realisasi Komulatif (%) 1,16, 3,38, 7,8, 11,5, 15,2, 17,3, 21,1, 25,8, 32,3, 33,5, 34,7, 36,6, 38,6, 41,1, 43,6, 48,95, 54,36, 61,46, 68,41, 75,09,
Deviasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0,5 -6,9 -14,7 -20,11 -26,71 -27,85 -27,35 -23,59 -18,43 -11,83 -5,38 0,4

Progress Rencana
Progress Realisasi
Ambon, Maret 2021
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai