Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKU
Jalan Mr. Chr. Soplanit No. 4 Rumah Tiga - Ambon Fax. (0911) 3825022 Telp. (0911) 3825019
kkk

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN:
UKL/UPL PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN
SUNGAI WAI LAALA, KAB SERAM BAGIAN BARAT;
1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC

TAHUN ANGGARAN 2023

1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKU
Jalan Mr. Chr. Soplanit No. 4 Rumah Tiga - Ambon Fax. (0911) 3825022 Telp. (0911) 3825019
kkk

KERANGKA ACUAN KERJA


UKL/UPL PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN SUNGAI WAI LAALA,
KAB SERAM BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT
Unit Eselon I : DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Unit Eselon II/Satker : BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKU
Kegiatan : Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Hidup untuk
Konstruksi Pengendali Banjir
Indikator Kinerja Kegiatan : Cakupan Layanan Pendukung dalam Pengelolaan
Sumber Daya Air
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan SDA Terpadu
Satuan Ukur Dan Jenis Keluaran : Dokumen, jumlah dokumen Perencanaan
dan Pelaksanaan Pengelolaan SDA pada Wilayah Sungai
Volume Output : 1 Dokumen
Outcome : 1 Dokumen

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup di negara Indonesia adalah sebagai karunia dan rahmat Allah
Swt. kepada rakyat dan bangsa Indonesia yang berguna bagi kehidupan dalam segala
aspek dan perlu dilindungi dari kerusakan dan pencemaran. Oleh karenanya perlu
dilestarikan. Pembangunan (termasuk penataan dan revitalisasi) Sarana dan Prasarana
Pengaman Sungai merupakan rangkaian upaya untuk meningkatkan nilai-nilai vitalitas
yang strategis dan signifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi serta
pengendalian kawasan lingkungan, terlebih khusus pada Provinsi Maluku.
Perilaku sungai selain dapat memberi kontribusi positif bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat pada wilayah yang didukungnya dapat pula bersifat antagonis
menjadi faktor yang berkontribusi negatif apabila tidak dikelola secara tepat sesuai
dengan karakteristik klimatologi, topografi dan kualitas lingkungan tanah dan vegetasi
daerah tangkapan sungai bersangkutan.

2
Sungai Way Laala, di Desa Loki, Kec. Huamual yang alirannya memiliki potensi
daya rusak yang cukup besar. Pada musim penghujan aliran pada Sungai Way Laala
sangat besar dan berpotensi mengganggu aktifitas masyarakat di Kab. Seram Bagian
Barat. Kerugian harta benda dan hilangnya nyawa adalah resiko yang tidak dapat
dielakkan lagi apabila terjadi banjir. Memperhatikan potensi dan pemanfaatan fasilitas
serta permasalahan di lapangan, maka diperlukan suatu perencanaan strategi yang
berkesinambungan yang dapat mengakomodir kepentingan Masyarakat, pengusaha,
kelompok petani/nelayan, stake holder lainnya serta mampu mengatasi permasalahan di
lapangan, sehingga pada gilirannya akan menunjang pengembangan dan pembangunan
sub sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi wilayah Kab. Seram Bagian Barat pada
umumnya dan Desa Loki Dusun Laala pada khususnya.
Dalam rangka mendukung hal tersebut, maka perlu dibangunlah fasilitas
Pengendali Banjir berupa Sarana dan Prasarana Pengaman Sungai di Desa Loki Dusun
Laala. Maka untuk mempersiapkan ketersediaan lahan, kondisi lingkugan serta fasilitas
Pengendali Banjirnya maka perlu kiranya dilakukan kajian UKL/UPL
PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN SUNGAI WAI LAALA, KAB SERAM
BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengaman Sungai merupakan salah satu solusi
Pengendali Banjir, sehingga air sungai yang meluap setiap tahun dapat di kendalikan,
ditampung dan dimanfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti: Air Baku;
Perkebun; Untuk mencegah banjir pada bagian hilir dari lokasi yang merugikan daerah
pemukiman, Jalan/Jembatan ataupun lahan perkebunan masyarakat; serta Untuk
mencegah erosi di daerah rencana pembangunan Sarana dan Prasarana Pengaman Sungai
serta pada sekitar daerah aliran sungai.
Dengan adanya pembangunan Sarana dan Prasarana Pengaman Sungai, maka akan
terjadi perubahan morfologi alam/sungai berupa pendangkalan, penggenangan air dan
penggalian material yang akan sangat berbahaya jika tidak ditangani secara seksama dan
secepat mungkin. Dalam rangka upaya pembangunan Sarana dan Prasarana Pengaman
Sungai tersebut, tentunya akan membawa dampak positif baik secara lingkungan, sosial-
ekonomi dan budaya. Namun tentunya juga tidak dapat dipungkiri bahwa upaya-upaya
tersebut dapat membawa dampak negatif bagi kelestarian lingkungan sekitar, bila tidak
direncanakan dan diawasi dengan baik.
Sebagai salah satu prasyarat dalam melakukan kegiatan fisik pembangunan maka
dianggap perlu untuk terlebih dahulu melakukan kajian terkait dampak lingkungan.
Kajian lingkungan sangat diperlukan dalam mendapatkan analisa mengenai dampak yang
kemungkinan dapat ditimbulkan selama pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi
terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah pekerjaan. Tentunya langkah
kongkrit Pemerintah terhadap hal itu menjadi suatu program kerja prioritas adalah
dengan melakukan kegiatan konsultansi perencanaan berupa “UKL/UPL
PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN SUNGAI WAI LAALA, KAB SERAM
BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC” sebagai tindak lanjut
dari studi sebelumnya dan pekerjaan konstruksi selanjutnya.
3
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a) Maksud Studi UKL/UPL
1) Untuk melakukan upaya dalam hal pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
oleh penanggung jawab kegiatan dan / atau usaha yang tidak diwajibkan
melakukan AMDAL.
2) Untuk mengidentifikasi semua aktifitas baik selama masa pra konstruksi, dan saat
konstruksi maupun pada saat operasional Sarana dan Prasarana Pengaman Sungai
Desa Loki Dusun Laala, Kab. Seram Bagian Barat, Prov. Maluku yang mungkin
saja menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

b) Tujuan Studi UKL/UPL


1) Mengidentifikasi komponen kegiatan pada tahap pra-konstruksi, konstruksi dan
pasca konstruksi pembangunan Sarana dan Prasarana Pengaman Sungai Desa Loki
Dusun Laala, Kab. Seram Bagian Barat, Prov. Maluku yang diperkirakan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
2) Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak penting
yaitu, lingkungan, fisika, kimia, biologi, sosial ekonomi dan sosial budaya.
3) Memperkirakan dengan mengevaluasi besar dan tingkat pentingnya dampak
lingkungan yang terjadi karena kegiatan proyek terhadap komponen lingkungan
yang akan terkena dampak.
4) Menemukan saran tindak lanjut (follow up) yang dapat dilaksanakan pemerkasa
atau instansi yang terkait untuk meningkat dampak positif yang timbul.
5) Sebagai program/upaya pengelolaan dampak lingkungan, lembaga yang mengelola,
serta upaya pemantauan dampak yang membahas frekwensi pementauan, tolak ukur
pementauan dan ditutup dengan Surat Rekomendasi/Surat Izin Lingkungan terkait
UKL/UPL Pembangunan Tanggul Pengaman Sungai Wai Laala, Kab. Seram
Bagian Barat, Prov. Maluku.

3. SASARAN
Mendapatkan izin dari Pemerintah terkait dalam pembangunan proyek agar tidak
memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat serta tersedianya dokumen,
peta dan gambar pendukung mengenai UKL/UPL pada wilayah kerja/proyek.

4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan berada pada di Desa Loki Dusun Laala, Kec. Huamual, Kab. Seram
Bagian Barat, Prov. Maluku.

4
5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan DIPA APBN Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Maluku, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan umum
dan Perumahan Rakyat, Tahun Anggaran 2023 dengan dana sebesar Rp. 400.000.000,-
(Empat Ratus Juta Rupiah)

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Perencanaan dan Program
Satuan Kerja : Balai Wilayah Sungai Maluku

DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR
a) Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara mengukur, mengamati dan
menganalisa parameter secara langsung dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan dan kegiatan UKL/UPL PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN
SUNGAI WAI LAALA, KAB SERAM BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1
DOKUMEN; NF; K; SYC. Parameter tersebut berupa rona awal lingkungan mengenai
suhu, radiasi matahari, kecepatan angin, kebisingan, hidrologi, kualitas air serta
keadaan lingkungan. Sementara dampak lingkungan yang diperhitungkan adalah
sumber dampak, jenis dampak yang akan terjadi dan besaran dampak yang akan
terjadi.

b) Data Sekunder
Data sekunder yang dipergunakan dalam studi ini diperoleh dari hasil penelitian
survey atau kegiatan sejenis pada tingkat pusat dan daerah maupun instansi-instansi
terkait antara lain:
1) Stasiun meteorology setempat (Badan Meteorologi dan Geofisika)
2) Direktorat Geologi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM
3) Dinas Kehutanan Prov. Maluku
4) Bapeddalda Kab. Seram Bagian Barat
5) Balai Wilayah Sungai Maluku
6) BPKH Wilayah IX Ambon
7) Badan Pusat Statistik Prov. Maluku
8) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kab. Seram Bagian Barat
9) Dinas Lingkungan Hidup Kab. Seram Bagian Barat
10) Camat dan Kepala Desa terkait di Kec. Huamual, Kab. Seram Bagian Barat
5
8. STANDAR TEKNIS
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar/Kriteria yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air dan Standar lainnya yang berlaku.

9. STUDI – STUDI TERDAHULU


 Tata Ruang (RTRW) Kab. Seram Bagian Barat
 DED Pengendalian Banjir Sungai Di Dataran Huamual, Kab. Seram Bagian Barat
(2014)
 UKL/UPL Normalisasi Sarana & Prasarana Pengendali Banjir Sungai Di Dataran
Huamual; Kab. Seram Bagian Barat; Prov. Maluku (2017)
 SID Pengendalian Banjir Sungai Sungai Way Laala Desa Loki; Kec. Huamual; Kab
Seram Bagian Barat; Maluku (2021)

10. REFERENSI HUKUM


a) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
b) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c) Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
d) Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai
e) Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
f) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Penyusunan Analisa mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
g) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup
dan Izin Lingkungan.
h) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 Tentang
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki
Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.
i) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana
Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
j) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 377/KPTS/1996 tentang Tatalaksana
Studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
k) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 481/KPTS/1996 tentang Penetapan Jenis
Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang wajib dilengkapi dengan Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
l) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
6
m) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 208/PMK.02/2019 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
n) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
o) Pedoman Standar Minimal Tahun 2021 Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung
Non Personil untuk Kegiatan Jasa Konsultansi - Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
(INKINDO) 2021.
p) Rencana Strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2020 – 2024.

RUANG LINGKUP

11. LINGKUP PEKERJAAN


Untuk mewujudkan maksud dan tujuan pekerjaan ini, perlu dilakukan tahap kegiatan
sebagai berikut :
a) Persiapan Administrasi dan Teknis
Merupakan persiapan administrasi surat menyurat office to office dan office to
owners. Dari administrasi kantor yang tertata dengan baik memudahkan dalam
kontrol pekerjaan secara keseluruhan. Hasilnya adalah diperolehnya proses
admisnitrasi yang baik, tertata rapi yang pada akhirnya menunjang kinerja penyedia
jasa.

b) Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Dalam laporan ini dijelaskan mengenai tujuan pekerjaan, lokasi pekerjaan, survei
lapangan, rencana kerja dan personil yang akan terlibat, serta daftar simak yang akan
dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya. Hasil dari RMK ini
diperolehnya standar kinerja penyedia jasa seperti target, waktu penyelesaian, dan
hal-hal yang dipedomani dalam SNI dan terkait kualitas hasil pelaksanaan.

c) Survey Pendahuluan
1. Pendahuluan : Membahas, latar belakang, tujuan, manfaat dan dasar-dasar
pengelolaan lingkungan hidup.
2. Lingkup Proyek : Garis besar rencana kegiatan proyek yang mencakup Deskripsi
Proyek dan keseluruhan wilayah proyek.
3. Lingkup Kegiatan yang di telaah: Membahas Rencana kegiatan UKL/UPL
PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN SUNGAI WAI LAALA, KAB
SERAM BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC, yang
di telaah dampaknya adalah rencana kegiatan yang diperkirakan akan menjadi
sumber informasi penting pada/untuk tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi.

7
4. Wilayah Studi, yang di telaah : Batas Proyek, Batas Administrasi, Batas Ekologis,
Batas Sosial.
5. Lingkup Rona Lingkungan dan Sosial Ekonomi yang di telaah :
 Membahasa rona awal lingkungan mengenai suhu, radiasi matahari,
kecepatan angin, kebisingan, hidrologi, kualitas air serta keadaan lingkungan.
 Dampak lingkungan yang diperhitungkan akan terjadi, sumber dampak, jenis
dampak yang akan terjadi dan besaran dampak yang akan terjadi.
 Membahas kondisi Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya masyarakat setempat
di lokasi proyek serta manfaat yang akan diterima oleh masyarakat mulai
tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.
6. Program/upaya pengelolaan dampak lingkungan, lembaga yang mengelola, serta
upaya pemantauan dampak yang membahas frekwensi pementauan, tolak ukur
pementauan dan ditutup dengan Surat Rekomendasi/Surat Izin Lingkungan terkait
UKL/UPL PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN SUNGAI WAI LAALA,
KAB SERAM BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC.

d) Survey Sosial Ekonomi


Survey kondisi sosial ekonomi perlu dilakukan mengingat bahwa masyarakat yang
terkena dampak pekerjaan proyek serta kebutuhan akan konsumsi air (jika desain
diarhkan untuk keperluan pemenuhan air baku) terkait erat dengan kebiasaan
masyarakat ditempat tersebut. Untuk itu perlu diteliti berapa jumlah penduduk yang
tinggal di daerah tersebut, bagaimana kebiasaan masyarakat tersebut dalam bercocok
tanam, bagaimana tingkat pendidikannya dan sebagainya, dampak yang ditimbulkan
oleh kebiasaan masyarakat tersebut dalam kaitannya dengan dampak
banjir/pemenuhan sumber daya air yang tersedia.
Analisa ekonomi yang akan dilakukan menyangkut indikator-indikator antara lain;
Benefit/Cost Ratio, Net Benefit (Present Value) dan Econimic Internal Rate of Return
(EIRR).

e) Survey Lapangan
1. Persiapan Survey, meliputi :
a. Pembuatan program kerja (jadwal kerja) dan penugasan personil, alat, bahan,
metode dan keuangan.
b. Penyiapan peralatan survey dan personil
c. Pemeriksaan alat survey lapangan dan kalibrasi

2. Analisa Data
a. Analisa Data Hidrologi.
Analisa Hidrologi ini meliputi Analisa Evapotranspirasi, Curah hujan
rancangan dan efektif, Debit rancangan dan andalan, Kebutuhan air, Neraca air,
Rating Curve, Penelurusan banjir di daerah pembangunan Sarana dan
Prasarana, Sedimentasi Waduk, dsb.

8
b. Analisa Kimia dan Biologi Lingkungan.
 Survey Kimia dan Biologi Lingkungan perlu dilakukan mengingat bahwa
kandungan air terkait erat dengan pemanfaatan masyarakat ditempat
tersebut.
 Pengujian rona awal lingkungan mengenai suhu, radiasi matahari,
kecepatan angin, kebisingan, hidrologi, kualitas air serta keadaan
lingkungan.
 Analisa dampak lingkungan yang diperhitungkan akan terjadi, sumber
dampak, jenis dampak yang akan terjadi dan besaran dampak yang akan
terjadi.
c. Analisa kondisi Sosial Ekonomi dan sosial budaya masyarakat setempat di
lokasi proyek serta manfaat dan dampak yang akan diterima oleh masyarakat
mulai tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.

f) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 pasal 87, bahwa
setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
Tujuan utama K3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja (zero accident) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat
kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, mencegah terjadinya
cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja,
mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja serta agar
setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.

g) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)


Pertemuan Konsultasi Masyarakat dilakukan setelah draft desain selesai, diadakan
pertemuan bersama Direksi pekerjaan, Dinas terkait, Tokoh Masyarakat, Pemerintah
Daerah setempat untuk memberikan informasi pekerjaan dan hasil desain.

h) Rapat/Sidang
Rapat/sidang dilakukan setelah draft UKL/UPL selesai, diadakan pertemuan bersama
Direksi pekerjaan, Dinas terkait, Pemerintah Daerah setempat untuk didapatkannya
Izin Lingkungan dari Pemerintah Daerah setempat/Instansi terkait.

12. KELUARAN
a) Dokumen, Peta dan Gambar pendukung mengenai UKL/UPL pada wilayah
kerja/proyek.
b) Didapatkannya Izin Lingkungan ditandai dengan terbitnya izin lingkungan dari
Pemerintah terkait.

9
13. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
PPK Perencanaan dan Program akan mengangkat/menugaskan pejabat dan petugas yang
bertindak sebagai Direksi pekerjaan dan pengawas pekerjaan untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan sehingga menghasilkan pekerjaan sesuai lingkup pekerjaan
yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja.

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultasi berupa bahan habis pakai, peralatan
survey (peralatan GPS Handheld, Drone, Kamera Digital, Current Meter, Stopwatch, Ph
Meter, Peil Schall, Botol Sampel Air, dll), kendaraan, dan laboratorium.
15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Melakukan survey lingkungan dan membantu Pejabat Pembuat Komitmen untuk
menerbitkan Izin Lingkungan.

16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh)
hari kalender terhitung semenjak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dari Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program untuk Pekerjaan UKL/UPL
PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN SUNGAI WAI LAALA, KAB SERAM
BAGIAN BARAT; 1 DOKUMEN; 1 DOKUMEN; NF; K; SYC.

17. KEBUTUHAN PERSONEL MINIMAL


Kualifikasi
Posisi Tingkat Status Tenaga
Jurusan Keahlian Pengalaman Ahli
Pendidikan
Tenaga Ahli:
Ahli Lingkungan -
Team Leader (Ahli Teknik Lingkungan/
S2 Madya, dibuktikan dengan Sertifikat 3 Tahun Aktif
Lingkungan) Kimia
Kompetensi/ SKA
Ahli Muda dibuktikan dengan
Sertifikat K3 Konstruksi yang
Ahli K3 S1 Semua Jurusan dikeluarkan oleh Kemenakertrans/ 3 Tahun Aktif
BNSP/ Asosiasi Profesi yang
Berwenang
Asisten Tenaga Ahli

Teknik Lingkungan/ S1 Lingkungan/ Kimia,


Ass. Ahli Lingkungan S1 dibuktikan dengan Sertifikat 3 Tahun Aktif
Kimia Kompetensi/ SKA/Ijazah
S1 Sosial/Ekonomi, dibuktikan
Ass. Ahli Ekonomi
S1 Ekonomi dengan Sertifikat Kompetensi/ 3 Tahun Aktif
dan Kelembagaan SKA/Ijazah

Tenaga Pendukung
Administrasi SMK - - 3 Tahun Aktif

Computer Operator SMA/SMK - - 3 Tahun Aktif

Tenaga Lokal SMA/SMK - - 3 Tahun Aktif

10
Tugas Tenaga Ahli
1. Team Leader / Ahli lingkungan (1 Orang)
a) Lulusan Sarjana (S2) Teknik Lingkungan/Kimia dengan pengalaman kerja
minimal 3 (tiga) tahun sebagai Ahli Teknik Lingkungan.
b) Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang di keluarkan oleh Assosiasi
Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) yang dikeluarkan oleh LPJK dengan
Klasifikasi Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air/Ahli Madya Bidang Keahlian
Teknik Sumber Daya Air.
c) Berpengalaman dalam pekerjaan penyusunan UKL/UPL bidang sumber daya air
dan dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;
d) Tugas dan Fungsi, yakni:
 Seorang tenaga Ahli Lingkungan, bertindak sebagai ketua tim serta
mempunyai motivasi tinggi, berkemampuan memimpin dan dapat bekerja
sama dengan pihak-pihak lain serta dapat memecahkan segala persoalan
yang akan timbul.
 Menerapkan peraturan Perundang Undangan Konstruksi, Sistem
Manajemen Mutu (SMM), dan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (SMK3L).
 Menerapkan Prinsip Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Air.
 Merencanakan studi lapangan dan laboratorium mengenai asal,
perkembangan, fungsi, susunan penyebaran, lingkungan dan antar hubungan
dan aspek bentuk kehidupan lainnya.
 Mengamati karakteristik dan tingkah laku bentuk kehidupan alam
lingkungan mereka.
 Menganalisa kandungan kimia dan pengujian laboratorium terhadap air,
tanah, udara termasuk vegetasi di lokasi pekerjaan.
 Mengidentifikasikan specimen untuk membantu studi mengenai
perkembangannya, penyakit dan permasalahan lain.
 Membuat dan mempersiapkan laporan lingkungan.
 Melakukan koordinasi dengan intansi terkait dalam pelakasanaan kegiatan
UKL-UPL
 Membuat laporan pekerjaan.

2. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): (1 Orang)


a) Lulusan Sarjana (S1) Semua Jurusan dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga)
tahun sebagai Ahli K3 Konstruksi.
b) Harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang di keluarkan oleh Assosiasi
Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) yang dikeluarkan oleh LPJK dengan
Klasifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi.
c) Berpengalaman dalam pekerjaan penyusunan UKL/UPL bidang sumber daya air
dan dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;

11
d) Tugas dan Fungsi, yakni:
 Memberikan masukan kepada team leader tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
 Membuat pedoman identifikasi dan penilaian akan adanya resiko dan
bahaya bagi keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
 Menyusun pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan para
pekerja di lingkungan kerja.
 Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan menganai
kesehatan dan keselamatan kerja.
 Menyusun pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, metode,
prosedur dan program keselamatan dan kesehatan kerja.

Tenaga Sub-Ahli
1. Ass. Ahli Lingkungan (1 Orang)
a) Lulusan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan/ Kimia dengan pengalaman kerja
minimal 3 (tiga) tahun sebagai Ahli Lingkungan.
b) Harus memiliki Sertifikat Kompetensi/SKA/Ijazah yang di keluarkan oleh
Assosiasi Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) dengan Klasifikasi Bidang
Lingkungan.
c) Berpengalaman dalam pekerjaan penyusunan UKL/UPL bidang sumber daya air
dan dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;
d) Tugas dan Fungsi, yakni:
 Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga
hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.
 Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dibawah koordinasi ketua tim guna
menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif.
 Membantu team leader dalam penyusunan laporan untuk setiap tahap kegiatan.
 Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya.
 Membuat daftar data primer dan sekunder yang diperlukan
 Melakukan koordinasi dengan intansi terkait dalam pelakasanaan kegiatan
UKL-UPL
 Membantu team leader dalam Melakukan Survey Kimia dan Biologi
Lingkungan perlu dilakukan mengingat bahwa kandungan air terkait erat
dengan pemanfaatan masyarakat ditempat tersebut.
 Membantu team leader dalam Pengujian rona awal lingkungan mengenai suhu,
radiasi matahari, kecepatan angin, kebisingan, hidrologi, kualitas air serta
keadaan lingkungan.
 Membantu team leader dalam Analisa dampak lingkungan yang diperhitungkan
akan terjadi, sumber dampak, jenis dampak yang akan terjadi dan besaran
dampak yang akan terjadi.

12
2. Ass. Ahli Ekonomi dan Kelambagaan (1 Orang)
a) Lulusan Sarjana (S1) Ekonomi dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun
sebagai Ahli Sosial Ekonomi dan Kelembagaan.
b) Harus memiliki Sertifikat Kompetensi/SKA/Ijazah yang di keluarkan oleh
Assosiasi Profesi atau Sertifikat Keahlian (SKA-P) dengan Klasifikasi Bidang
Sosial Ekonomi dan Kelembagaan.
c) Berpengalaman dalam pekerjaan penyusunan UKL/UPL bidang sumber daya air
dan dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat
Komitmen;
d) Tugas dan Fungsi, yakni:
 Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan sejak awal penugasan hingga
hasil pekerjaan diterima dengan baik oleh pemberi pekerjaan.
 Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dibawah koordinasi ketua tim guna
menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif.
 Membantu team leader dalam penyusunan laporan untuk setiap tahap kegiatan.
 Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya.
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi pekerjaan sesuai dengan
bidang keahliannya
 Membuat daftar data primer dan sekunder yang diperlukan
 Melakukan koordinasi dengan iatansi terkait dalam pelakasanaan kegiatan
UKL-UPL
 Mengumpulkan data mengenai aspek sosial ekonomi masyarakat
 Melakukan analisis kecendrungan perkembangan kawasan terhadap aktivitas
sosial dan ekonomi.
 Melakukan analisis kualitas kehidupan (sosial, ekonomi, kultur) atas
perkembangan kawasan pusat kota
 Menganalisis prospek / kesempatan pengembangan ekonomi kawasan serta
Menyusun program investasi pengembangan ekonomi kawasan ke depan.

Tenaga Penunjang Lainnya.


a) Tenaga Administrasi : 1 (satu) orang
b) Operator Komputer : 1 (satu) orang
c) Tenaga Lokal : 1 (satu) orang

13
18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

TAHUN ANGGARAN 2023

No URAIAN PEKERJAAN BULAN

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
DISKUSI LAPORAN PENDAHULUAN
2. (PRELIMINARY REPORT)
PEKERJAAN PENGUMPULAN
3.
DATA
PEKERJAAN PENGOLAHAN
4.
DATA
DISKUSI LAPORAN AKHIR
5.
(FINAL REPORT)

LAPORAN

19. LAPORAN RMK


Dalam laporan ini dijelaskan mengenai tujuan pekerjaan, lokasi pekerjaan, survei
lapangan, rencana kerja dan personil yang akan terlibat, serta daftar simak yang akan
dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya. Hasil dari RMK ini diperolehnya
standar kinerja penyedia jasa seperti target, waktu penyelesaian, dan hal-hal yang
dipedomani dalam SNI dan terkait kualitas hasil pelaksanaan. Laporan harus diserahkan
selambat – lambatnya: 30 (tiga puluh hari) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan.

20. LAPORAN PENDAHULUAN


Laporan Pendahuluan memuat: garis besar kondisi pekerjaan, pemahaman konsultan
terhadap daerah pekerjaan, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal
penugasaan tenaga ahli yang dilibatkan, daftar data yang sudah/belum dikumpulkan,
rencana kerja yang akan dilaksanakan, permasalahan dan dokumentasi kondisi eksisting.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya: 30 (tiga puluh hari) sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

21. LAPORAN BULANAN


Laporan Bulanan memuat: seluruh aktifitas yang dilakukan oleh konsultan. Laporan ini
bermaterikan keadaan keuangan, penggunaan tenagakerja, permasalahan yang dihadapi
dan langkah-langkah yang diambil.
Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya: Setiap Akhir bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

14
21. LAPORAN ANTARA
Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan: tentang pengumpulan data,
investigasi, metodologi pendekatan pemecahan masalah, rencana kerja & kerangka
Laporan Akhir. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 60 (enam puluh) hari
kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. LAPORAN AKHIR


Laporan Akhir memuat: Seluruh hasil kegiatan yang telah disetujui oleh peserta diskusi /
pemberi tugas / direksi sesuai dengan kerangka acuan kerja, paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal ditetapkannya SPMK. Sebanyak 5 (Lima)
buku laporan dan media penyimpan data (Harddisk 1 TB)
a) Laporan Pendukung, berupa :
 Laporan Sosial Ekonomi, sebanyak 5 eksemplar
 Laporan Analisis Lingkungan dan Kimia, sebanyak 5 eksemplar
 Laporan Invoice, sebanyak 5 eksemplar
 Laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sebanyak 5 eksemplar
 Laporan PKM, sebanyak 5 eksemplar
b) Gambar dan Foto Berisi kumpulan dokumentasi.
c) Izin Lingkungan ditandai dengan terbitnya izin lingkungan dari Dinas/Pemerintah
terkait.

23. DISKUSI
Diskusi pekerjaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan rincian sebagai berikut :
a) Diskusi Mutu Kontrak/Program Mutu : Diskusi Program Mutu dilakukan setelah
penandatanganan kontrak oleh Konsultan, Direksi Pekerjaan dan PPK.
b) Diskusi Pendahuluan : Diskusi pendahuluan dilakukan setelah diserahkannya
laporan pendahuluan oleh Konsultan kepada pihak Direksi.
c) Diskusi Draft Final Report : Diskusi ini dilakukan setelah diserahkannya draft final
report oleh Konsultan kepada pihak Direksi.
d) Pertemuan Konsultansi Masyarakat (PKM)
d) Rapat/Pertemuan dengan Dinas/Pemerintah terkait guna terbitnya izin lingkungan.

HAL – HAL LAIN

24. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.

25. PERSYARATAN KERJA SAMA


Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.

15
Dalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/kemitraan maka disyaratkan
sebagai berikut:
a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam
Kerja Sama Operasi/kemitraan;
c. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO tertentu;
d. Menunjuk 1 (satu) nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk
kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO;
e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik
secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan
dokumen kontrak;
Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO

26. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang tertera pada dokumen
KAK ini.

27. ALIH PENGETAHUAN


Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk melaksanakan alih pengetahuan kepada
personel satuan kerja Balai dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan dan
Program serta personil BWS Maluku.

Ambon, Juni 2022

PPK Perencanaan dan Program


Balai Wilayah Sungai Maluku

JULY SUGIHARTO, ST
NIP. 19760701 201412 1 002

16

Anda mungkin juga menyukai