Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu Buddha yang berada di Jawa Tengah sekitar abad
ke-6 Masehi. Sejarah Kerajaan Kalingga dapat diketahui dari jejak peninggalan yang ada saat ini.
Pendiri Kerajaan Kalingga adalah Dapunta Syailendra yang berasal dari Dinasti Syailendra. Kerajaan
Kalingga dikenal juga dengan nama lain Kerajaan Holing, Kerajaan Heling, dan Kerajaan Keling. Nama
ini sekaligus menjadi penanda Kerajaan Kalingga dekat dengan China dan India.
Kerajaan Kalingga dianggap sebagai pionir dari kerajaan-kerajaan besar yang berkuasa di tanah Jawa
pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan catatan sejarah, Kalingga pernah menjadi pusat agama Buddha dengan pendeta
bernama Hwining. Pusat pemerintahan Kalingga diperkirakan berada di Pekalongan dan Jepara.
Pasca didirikan oleh Dapunta Syailendra pada abad ke-6 Masehi, Prabu Wasumurti ditunjuk sebagai
raja pertamanya dan berkuasa sekitar 11 tahun.
Usai Prabu Wasumurti meninggal, takhta Kerajaan Kalingga diambil alih putranya yaitu Prabu
Wasugeni dengan masa jabatan 27 tahun.
Meninggalnya Prabu Wasugeni membuat sang putra bernama Prabu Wasudewa naik takhta dan
mengisi kedudukan raja yang kosong.
Regenerasi raja penguasa Kalingga masih terus berlangsung sampai pada Prabu Kirathasingha yang
dipercaya menjadi pemimpin.
5. Prabu Wasukawi (652 M)
Tidak banyak sejarah yang mengisahkan sosok Prabu Wasukawi. Namun, dia diketahui pernah
menjabat sebagai penguasa Kalingga.
Prabu Kartikeyasingha menikah dengan putri Prabu Wasugeni yaitu Dewi Wasuwari (Ratu Shima).
Kartikeyasingha pun mendapat jatah berkuasa di Kalingga selama 26 tahun.
Saat suami Ratu Shima, Prabu Kartikeyasingha wafat, kekuasaannya digantikan sang ratu yang
mengembalikan keadaan membuat Kerajaan Kalingga berada di masa kejayaan.
Candi angin adalah salah satu peninggalan Kerajaan Kalingga yang ada hingga saat ini. (Foto:
keling.jepara.go.id)
Salah satu penguasa Kalingga yang terkenal mampu membawa kemajuan kerajaan yaitu Ratu Shima
atau Dewi Wasuwari.
Pada masa kepemimpinannya, Ratu Shima dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa, dan adil,
sehingga rakyatnya dapat hidup dengan aman, nyaman, serta berkecukupan.
Kejayaan Kalingga ini dibuktikan dengan kemajuan di berbagai sektor seperti ekonomi, pertanian,
militer, perdagangan, dan agama.
Selain itu, Kalingga juga diketahui memiliki relasi perdagangan kuat dengan China. Sektor
perdagangan ini ditopang dengan keberadaan pelabuhan terbesar yang berada di Pekalongan.
Kalingga pun terbagi dua menjadi Kerajaan Keling yang diperkirakan ada di Magelang dan Kerajaan
Medang atau Mataram Kuno berada di sekitar Yogyakarta. Terpecahnya Kalingga diyakini menjadi
cikal-bakal kerajaan besar di Jawa.
Prasasti Tuk Mas ditemukan di lereng barat Gunung Merapi yang berisi pesan mengenai hubungan
manusia dengan dewa-dewa Hindu.
2. Prasasti Sojomerto
Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Jawa Tengah dan bertuliskan silsilah keluarga
Dapunta Syailendra sebagai tokoh pencetus Kerajaan Kalingga.
3. Candi Angin
Candi Angin terletak di Kecamatan Keling yang menurut sejarah pernah menjadi tempat
penyembahan karena di bagian bangunan candi terdapat sebuah pusaran angin.
4. Candi Bubrah
Candi Bubrah berlokasi di Desa Tempur, Jepara yang diduga menjadi pintu utama atau gapura
sebelum menuju Candi Angin karena jaraknya hanya sekitar 500 meter.
Puncak Songolikur adalah puncak tertinggi Gunung Muria di Jawa Tengah, peninggalan Kerajaan
Kalingga. Di sana ditemukan banyak arca dan tempat pemujaan.