Anda di halaman 1dari 27

Sejarah;

• Kerajaan Mataram Kuno

• Kerajaan Kediri

• Kerajaan Holing/Kalingga
KELOMPOK 4
X-5
ANGGOTA
KELOMPOK ;
1. KAILILA PUTRI RAMADHNI/15
2. KHISMA RIFA SABILA/17
3. MUHAMMAD RIYANSYAH/22
4. MUWAFIQ SYAIFUL KIROM/23
5. SALSA ZAZKIA ANISA/33
6. VIKA ROWDZOTUNNAJAH/38
Agenda Hari Ini
Daftar isi

1 Letak geografis 5 Kehidupan ekonomi

1
2 Sumber sejarah 6
Kehidupan sosial budaya

3 Masa kejayaan
7 Peninggalan

3
4 Kehidupan politik
1. Letak geografis
Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan maritim yang


terletak di pedalaman Jawa Tengah dengan daerah intinya
disebut Bhumi Mataram. Dalam beberapa catatan menyatakan
bahwa kerajaan ini berada di wilayah yang dikelilingi oleh
gunung, pegunungan, dan sungai.

Di awal masa berdirinya, kerajaan


ini merupakan kerajaan yang
bercorak Hindu, namun
mengalami perpecahan dan
menjadi bercorak Hindu dan
Budha. Selain itu, kerajaan ini juga
terbagi dalam masa atau periode
Kala berpusat di Jawa yang berbeda yakni pada abad ke-
8 berpusat di Jawa Tengah dan di
Tengah dipimpin oleh dua abad ke-9 berpusat di Jawa Timur.
wangsa yakni dinasti Sanjaya
(Budha) dan dinasti
Syailendra (Hindu).
Sedangkan di Jawa Timur
diperintah oleh dinasti
Isyana.
1. Letak geografis
Kerajaan Kalingga atau Holing

Kalingga adalah nama


kerajaan di Jawa Tengah
sekitar abad ke-7 M.
Kerajaan ini bercorak
Buddha. Nama Kalingga
berasal dari sebuah nama
kerajaan yang ada di wilayah
India Selatan. Lokasi
kerajaan masih
diperdebatkan, kemungkinan
berada di sekitar Blora dan
Cepu (Jawa Tengah).
1. Letak geografis
Kerajaan Kediri
Sesuai dengan apa yang dituliskan dari prasasti tahun 1042, Kerajaan
Kediri berlokasi di pulau Jawa bagian Timur dengan pusat pemerintahan
kerajaannya yang berada di kota Daha atau yang pada era sekarang lebih
dikenal dengan nama Kediri. Sebelum berpindah ke Daha, pusat
pemerintahan kerajaan Kediri terletak di Kahuripan. Hal tersebut juga
dapat dibaca dari berita Serat Calon Arang.

Perang saudara yang terjadi antara Panjalu dengan Jenggala yang telah
dijelaskan sebelumnya berlangsung selama kurang lebih 60 tahun.
Kemenangan dari kerajaan Panjalu yang membuat pusat pemerintahan
dipindahkan dari Daha ke Kediri, sehingga hingga saat ini lebih populer
dengan nama Kediri. Kerajaan Kediri berdiri sekitar 1045 Masehi dan
setelah 177 tahun berdiri, akhirnya runtuh pada 1222 Masehi.
2. Sumber sejarah
Kerajaan Mataram Kuno
Dinasti Penguasa Kerajaan Mataram Kuno
• Dinasti Sanjaya
Kerajaan Mataram Kuno pertama kali didirikan oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, dan taat dalam
beribadah. Selama masa kepemimpinannya Kerajaan Mataram Kuno mampu melakukan
perluasan wilayah dan menjadi pusat pembelajaran agama Hindu.

Kemudian pada abad ke-8 M Raja Sanjaya meninggal dunia dan digantikan oleh puteranya
yang bernama Rakai Panangkaran. Di pemerintahan puteranya inilah terjadi perpecahan di
Kerajaan Mataram Kuno yang berakibat pecahnya kerajaan menjadi dua yakni Mataram
Kuno bercorak Hindu dan Mataram Kuno bercorak Budha
2. Sumber sejarah
Kerajaan Mataram Kuno
• Dinasti Sanjaya
Kerajaan Mataram Kuno pertama kali didirikan oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya. Ia dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, dan taat dalam

• Dinasti Syailendra
Dinasti Syailendra mulai memimpin Kerajaan Mataram Kuno di akhir abad ke-8 M. Bahkan di dinasti inilah
Kerajaan Mataram Kuno berhasil meraih masa kejayaan. Selain itu, dinasti Syailendra berhasil menyatu
dengan dinasti Sanjaya dengan menikahkan Pramowardani dengan Rakai Pikatan yang berasal dari dinasti
Sanjaya.

• Dinasti Isyana
Mpu Sindok pada tahun 929 M memindahkan ibukota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah menuju
Jawa Timur. Diperkirakan ibukota tersebut terletak di antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis. Selain itu,
juga dilakukan perubahan nama menjadi Kerajaan Medang dengan Mpu Sindok sebagai raja pertama dari
dinasti Isyana.
2. Sumber sejarah
Kerajaan Kalingga atau Holing
Sumber sejarah mengenal Kerajaan Kailingga kebanyakan diperoleh dari
sumber Cina disi atau kisah setempat dan naskah Canta Parahyangan
Sumber manuskrip Cina ditulis oleh I-Tsing pada masa dinasti Tang
Sumber ini menyebut kerajaan dengan nama Holing (Kalingga) dan
berlokasi di Cho-Po (Jawa)

Di Holing pada tahun 664 m datang seorang pendeta Cina yang bermaksud
menerjemahkan kitab suci agama Buddha. Sesampainya pendeta Cina
tersebut di Holing mendapat bantuan dari pendeta Holing yang bernama
Jnanabhadra. Hal tersebut menunjukkan Kerajaan Holing memiliki peran
yang penting dalam pengembangan agama Buddha

Sumber sejarah mengenai Kerajaan Holing adalah dari Prasasti Tuk Mas
yang ditemukan di kaki Gunung Merbabu (Jawa Tengah) dan tidak
berangka tahun. Dilihat dari bentuk hurufnya. Prasasti Tuk Mas ini
diperkirakan berasal dari tahun 500 m. Isi prasasti mengenai adanya mata
air atau tuh yang jernih dan bersih.
2. Sumber sejarah
Kerajaan Kediri
Sejarah Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri atau bernama Kerajaan Panjalu diperkirakan berdiri pada
abad ke 12 antara tahun 1042-1222. Letak Kerajaan Kediri ada di tepi
Sungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan ini dahulu adalah bagian dari
Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu. Kerajaan Kediri diawali oleh
Airlangga yang membagi wilayah kerajaan Kahuripan menjadi dua pada
tahun 1041 M yang dilakukan oleh Empu Bharada. Kedua kerajaan tersebut
kemudian menjadi Jenggala dan Panjalu. Kedua kerajaan ini dibatasi oleh
Gunung Kawi dan Sungai Brantas.

Diperkirakan sepeninggal Airlangga kedua kerajaan terjadi konflik.


Berdasarkan Prasasti Sirah Keting (1104 M) diketahui bahwa muncul nama
raja Sri Jayawarsa yang dianggap raja pertama Kediri. Kerajaan Kediri
berpusat di Daha atau yang sekarang ini dikenal dengan Kota Kediri. Pusat
kerajaan berada di tepi sungai Brantas yang dahulu menjadi akses
pelayaran.
3. Kehidupan politik
Kerajaan Mataram Kuno

1) Raja Kudungga

Raja Kudungga adalah raja pertama


Kerajaan Kutai. Menurut analisis Prof. Dr.
Purbacaraka, Kudungga adalah nama asli
Indonesia. Kedudukan Raja Kudungga pada
awalnya adalah seorang kepala suku, tetapi
dengan masuknya pengaruh Hindu ia
mengubah struktur pemerintahannya
menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya
menjadi raja.
3. Kehidupan politik
Kerajaan Mataram Kuno
2) Raja Aswawarman
Dalam salah satu yupa menyatakan bahwa Maharaja
Kudungga mempunyai seorang putra bemama Aswawarman
yang disamakan dengan Ansuman (dewa matahari).Pada
masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kutai diperluas,
buktinya dengan adanya pelaksanaan upacara asmawedha.
Upacara ini bertujuan mengetahui luas kekuasaan melalui
pelepasan kuda, semakin jauh telapak kuda yang ditemukan,
semakin luas wilayah kekuasaannya. Raja Aswawarman
dianggap sebagai pendiri keluarga raja atau wangsakarta.
3. Kehidupan politik
Kerajaan Mataram Kuno

3) Raja Mulawarman

Raja Mulawarman adalah raja terbesar Kerajaan


Kutai. Kebesaran kekuasaan Raja Mulawarman
terlihat dalam upacara-upacara persembahan
kepada para dewa yang pernah dilakukannya.
Kebaikan raja diwujudkan dalam pemberian hadiah
atau sedekah berupa sapi dalam jumlah yang
banyak pada para brahmana.
3. Kehidupan politik Kerajaan
Kalingga atau Holing

Dalam berita Cina disebutkan pada tahun 674 M Kerajaan


Holing diperintah oleh seorang ratu yang bernama Sima. Ratu
Sima memerintah dengan keras dan adil. Di bawah
pemerintahan Ratu Sima rakyat hidup aman dan makmur.

Sepeninggal Ratu Sima, Kerajaan Kalingga terbagi menjadi


dua, yaitu Kalingga Utara (dikenal dengan nama Bhumi
Mataram) di bawah Sanaha (cucu Ratu Sima) dan Kalingga
Selatan (Bumi Sambara) di bawah Dewasinga. Sanaha
menikah dengan Bratasenawa atau Sanna (raja ketiga Kerajaan
Galuh), yang kemudian melahirkan Sanjaya. Sanjaya kelak
menikahi putri dari Dewasinga yang bernama Dewi Sudiwara,
yang kemudian melahirkan Rakai Panangkaran.
3. Kehidupan politik Kerajaan
Kediri
Kehidupan politik Kerajaan Kediri di masa awal pendiriannya terbilang cukup
pelik.
Kepelikan itu terjadi karena Kerajaan Kediri diawali dengan terjadinya perang
saudara antara Mapanji Garasakan dengan Sri Samarawijaya. Semula, Raja
Airlangga membagi kerajaan supaya dua putranya tidak berseteru.
Namun, tindakan tersebut tidak berhasil mencegah perseteruan saudara. Setelah
terjadi perang selama bertahun-tahun, kemenangan jatuh di tangan Kerajaan
Panjalu atau Kediri.
Kerajaan Kediri pun mengalami regenerasi pemimpin seperti kerajaan-kerajaan
lain.
Pada masa pemerintahan Jayabaya, Kediri mencapai masa kejayaannya dengan
memiliki wilayah kekuasaan yang luas serta armada laut yang kuat. Selain itu,
pemerintahan tersebut juga sudah teratur karena hukum dilakukan secara tegas
dan adil.
4. Masa kejayaan
1. Masa Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno
Kejayaan
Kerajaan Mataram Kuno berhasil merengkuh kejayaan di era pemerintahan dinasti
Syailendra yang mulai memimpin pada abad ke-8 M. Pada momen ini Kerajaan
Mataram Kuno berhasil melakukan perluasan terhadap wilayahnya hingga mencapai
Semenanjung Malaya.

2. Masa kejayaan dari Kerajaan Kalingga terjadi pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi.
Pada masa inilah Kerajaan Kalingga dapat menjadi salah satu kerajaan terkuat yang ada
di Jawa Tengah.

3. Masa kejayaan kerajaan Kediri


Kerajaan Kediri berada pada masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja
Jayabaya pada tahun 1135-1157 M. Pada masa ini, Raja Jayabaya memperluas daerah
kekuasaannya hingga mengalahkan Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, Kerajaan Kediri
juga memiliki kekuatan di bidang agraris.
5. Kehidupan ekonomi Kerajaan
Mataram Kuno
Perekonomian di Kerajaan Kutai sangat bergantung pada
keberadaan Sungai Mahakam. Dari beberapa bukti yang
ditemukan dapat diketahui bahwa perekonomian Kerajaan
Kutai terletak pada sektor perdagangan, pertanian, dan
peternakan. Hasil hutan yang terkenal di Kerajaan Kutai
adalah getah kayu meranti, damar, gaharu, rotan, batu
permata, dan bulu-bulu burung yang indah. Barang-
barang tersebut diperdagangkan ke luar dengan melalui
pelayaran di sepanjang Sungai Mahakam. Bukti adanya
usaha peternakan yang dilakukan rakyat Kutai adalah
adanya 20.000 ekor lembu yang dipersembahkan oleh
Raja Mulawarman kepada para brahmana.
5. Kehidupan ekonomi Kerajaan
Kalingga atau Holing

Kerajaan Kalingga mengembangkan perekonomian perdagangan dan


pertanian. Letaknya yang dekat dengan pesisir utara Jawa Tengah
menyebabkan Kalingga gampang diakses oleh para pedagang dari luar
negeri.
Kalingga adalah daerah penghasil kulit penyu, emas, perak, cula badak,
dan gading sebagai barang dagangan. Sementara wilayah pedalaman
yang subur, dimanfaatkan penduduk untuk mengembangkan
pertanian.
Hasil-hasil pertanian yang diperdagangkan antara lain beras dan
minuman. Penduduk Kalingga dikenal pandai membuat minuman
berasal dari bunga kelapa dan bunga aren. Minuman tesebut
mempunyai rasa manis dan bisa memabukkan. Dari hasil perdagangan
dan pertanian itu, penduduk Kalingga hidup makmur
5. Kehidupan ekonomi Kerajaan
Kediri

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kediri


Dari kronik Cina disebutkan bahwa Kerajaan
Kediri merupakan penghasil beras.
Komoditas barang perdagangan dari Kediri
diantaranya emas, perak, daging, kayu
cendana, pinang dan gerabah. Dalam hal
perdagangan, Kediri sudah menggunakan
uang yang terbuat dari emas sebagai alat
tukarnya. Posisi Kerajaan Kediri yang
strategis membuat Kerajaan Kediri menjadi
kota pelabuhan dari jalur perdagangan
Indonesia Timur dan Barat. Kerajaan Kediri
juga menerapkan sistem pajak bagi
rakyatnya berupa hasil bumi.
6. Kehidupan sosial budaya Kerajaan
Mataram Kuno
Aspek Sosial Kerajaan Mataram Kuno
Apabila dilihat dari aspek sosial, Kerajaan Mataram Kuno ini membagi
masyarakat menjadi sejumlah golongan berdasarkan kastanya. Misalnya
adalah kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, serta Sudra.

Di samping itu, terdapat pula stratifikasi sosial yang didasarkan pada


kedudukan seseorang dalam masyarakat. Kedudukan tersebut dapat dilihat
dari bidang birokrasi kerajaan, kekayaan, maupun posisinya dalam
masyarakat itu sendiri.
6. Kehidupan sosial budaya Kerajaan
Kalingga atau Holing

Penduduk Kalingga hidup dengan


teratur. Ketertiban dan ketentraman
sosial di Kalingga dapat berjalan
dengan baik berkat kepemimpinan
Ratu Sima yang tegas dan bijaksana
dalam menjalankan hukum dan
pemerintahan.

Dalam menegakkan hukum Ratu


Sima tidak membedakan antara
rakyat dengan anggota kerabatnya
sendiri.
6. Kehidupan sosial budaya Kerajaan Kediri

Seni sastra berkembang pesat pada masa Kameswara.


Khou Ku Fei menyatakan bahwa pada tahun 1200 M, Kediri merupakan kerajaan
yang makmur dan sudah memiliki pemerintahan yang diatur dengan undang-
undang. Saat itu Jayabaya banyak menghasilkan karya sastra yang mengagumkan,
beberapa karya sastra yang mengagumkan tersebut adalah Kitab Bharatayudha yang
dimodifikasi oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh.
Kitab ini memastikan persatuan antara dua kerajaan yang sebelumnya terpisah.
Namun yang paling terkenal dari Raja Jayabaya adalah ramalan-ramalannya yang
terkenal hingga saat ini dan telah dibukukan. Kitab itu adalah kitab Jongko
Jayabaya.
Karya sastra lainnya antara lain kitab Hariwangsa karya Empu Panuluh, kitab
Gatotkacasraya karya Empu Panuluh, kitab Smaradahana karya Empu Darmaja dan
kitab cerita Panji.
7. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Peninggalan tersebut terdiri dari candi, prasasti, dan peninggalan lainnya. Berikut ini peninggalan candi dan prasasti Kerajaan Mataram
Kuno;

1. Candi Bima 2. Candi Kalasan 3. Candi Plaosan 4. Candi Borobudur

1. Prasasti Canggal 2. Prasasti Kalasan


3. Prasasti Mantyasih 4. Prasasti Klurak
7. Peninggalan Kerajaan Kalingga atau
Holing

1. Prasasti Tuk Mas 2. Prasasti Sojomerto 3. Prasasti Rahtawun 4. Situs Puncak Sanga Likur

5. Candi Angin 6. Candi Bubrah


7. Arca Batara Guru 8. Arca Wisnu
7. Peninggalan Kerajaan Kediri

2. Prasasti sirah keting


1. Candi Penataran 3. Prasasti kamulan 4. Prasasti ngatang

5. Candi tondowongso 6. Kitab smaradahana


7. Kitab kakawin bhratayuddha 8. Candi gurah

Anda mungkin juga menyukai