Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MATARAM KUNO

Disusun oleh:
1. Elif Sholikha (12)
2. Hasna Nabihah (17)
3. Nadia Febry Utami (25)
4. Nafisha Rajwa Aziqhoh (26)
5. Nazara Aurelya Azwa (28)
6. Ocha Slara Maharani (29)

SMA N 1 KASIHAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Sejarah Mataram Kuno ini.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah Sejarah Mataram kuno ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Bantul, 19 Januari 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan mataram kuno adalah kerajaan zaman hindu yang banyak meninggalkan
sejarah melalui prasasti (prasasti Canggal (732 M), prasasti Kalasan (776 M), prasasti
Kelurak (782 M), prasasti Karangtengah (824 M), prasasti Balitung atau Kedu (907
M), dan prasasti Sojomerto Batang). Secara umum kerajaan Mataram Kuno pernah
dipimpin oleh 3 dinasti, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan Wangsa
Isyana. Wangsa Isyana merupakan dinasti Mataram Kuno setelah berpindah dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur. Mataram kuno juga merupakan sebutan dua dinasti, yaitu
dinasti Sanjaya dan dinasti Syailendra. Dinasti Sanjaya bercorak Hindu didirikan oleh
Sanjaya pada tahun 723. Sejak abad 10 kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur
dimulai dari pemerintahan Mpu Sindok yang kemudian digantikan oleh Sri Lokapala,
selanjutnya adalah Mangkhutawangsa Wardhana, terakhir adalah Dharmawangsa
Teguh sebagai penutup Kerajaan Mataram Kuno/Medang.

B. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dalam melakukan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui situs dan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

2. Mengetahui dinasti-dinasti yang berkuasa pada Kerajaan Mataram Kuno

3. Untuk mengetahui Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram kuno

4. Untuk mengetahui struktur pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno

5. Untuk mengetahui Kehidupan Sosial dan Ekonomi masyakarat Mataram Kuno


BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan terbesar era nusantara
yang berdiri sekitar abad 8 dan diperkirakan berpusat di Jawa Tengah. Pusat kerajaan
ini terletak di daerah yang disebut “Medang I Bhumi Mataram”. Keberadaan Kerajaan
Mataram Kuno ditandai dengan penemuan Prasasti Canggal di situs Candi Gunung
Wukir, Prasasti Mantyasih atau Prasasti Kedu. Prasasti tersebut berangka tahun 676
Saka dan dikeluarkan oleh Raja Dyah Balitung. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa
Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya sebagai pangkal dari
silsilah Rakai Watukura Dyah Balitung. Menurut prasasti tersebut, Sanjaya kemudian
digantikan oleh Rakai Panangkaran.
B. Masa Kepemerintahan
Pada zaman Kerajaan Mataram, terdapat beberapa dinasti yang berkuasa.
Berikut penjelasan dinasti yang berkuasa pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.

1. Masa Kepemimpinan Wangsa Sanjaya


Wangsa Sanjaya merupakan dinasti yang dikenal sebagai pendiri Kerajaan
Medang (Mataram Kuno) dengan raja-rajanya menganut agama Hindu. Menurut
Prasasti Canggal, dinasti ini didirikan oleh Sanjaya (raja pertama Mataram Kuno)
pada tahun 732 M. Prasasti Canggal juga menjelaskan adanya raja sebelum
Sanjaya bertahta, yaitu Sanna dengan pemerintahan yang adil dan bijaksana.
Sanjaya sendiri adalah anak dari saudara perempuan Sanna yang bernama
Sannaha.

Pada wangsa ini terdapat beberapa raja yang berkuasa, diantaranya adalah
Ratu Sanjaya, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Rakai
Watukura Dyah Balitung, Mpu Daksa, Rakai Layang Dyah Tulodhong dan Rakai
Sumba Dyah Wawa.

Diantara raja-raja tersebut terdapat raja yang membawa masa kejayaan


Kerajaan Mataram Kuno, yaitu Rakai Watukura Dyah Balitung pada tahun (898-
910). Masa kejayaan tersebut ditandai dengan Prasasti Canggal yang menyebutkan
bahwa Jawa kaya akan padinya. Selain itu, Raja Dyah Balitung banyak
membangun candi dan prasati, diantaranya ialah kompleks Candi Prambanan,
Daksa, Tulodang, dan Wawa. Kehidupan masyarakatnya yang sejahtera, rukun,
dan damai.

2. Masa Kepemimpinan Wangsa Sailendra

Wangsa Sailendra merupakan dinasti yang pernah berkuasa di Medang


dengan raja-rajanya menganut agama Budha Mahayana. Raja-raja tersebut yang
pernah berkuasa diantaranya adalah Bahnu, Wisnu, Indra, Samaratungga,
Pramodhawardhani, dan Balaputradewa.

Masa kepemimpinan Wangsa Sailendra diketahui tidak lebih dari satu


abad. Masa kepemimpinan Wangsa Sailendra dimulai pada abad ke-8 hingga ke-9
Masehi. Runtuhnya wangsa ini dimulai dengan adanya ketimpangan
perekonomian serta perbedaan keyakinan antara Sailendra sang penguasa yang
beragama Buddha dengan rakyat Jawa yang kebanyakan beragama Hindu Siwa.
Selain hal tersebut, keruntuhan Wangsa Sailendra juga dipicu oleh pernikahan
putri Raja Samarungga yaitu Pramodhawardani dengan Rakai Pikatan. Sejak saat
itu pengaruh Sanjaya yang bercorak Hindu mulai dominan di Mataram,
menggantikan Sailendra yang bercorak Budha. Rakai Pikatan juga menyerang
Balaputradewa. Berakhirnya Sailendra saat Balaputradewa melarikan diri ke
Suwarnadwipa.

3. Masa Kepemimpinan Wangsa Isana

Wangsa Isana adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Medang pada periode
Jawa Timur. Dinasti ini didirikan pada tahun 929 oleh Mpu Sindok di Tamwlang.
Dalam prasasti-prasatinya, Mpu Sindok menyebut dengan tegas bahwa
kerajaanya adalah kelanjutan dari Kadatwan Rahyangta i Medang i Bumi
Mataram.

Pada masa wangsa ini, Kerajaan Mataram Kuno mengalami keruntuhan pada
tahun 1080. Faktor yang menyebabkan keruntuhan diantaranya:

a) Kekosongan kekuasaan karena raja terakhir tidak memiliki pewaris tahta


sehingga kekuasaan diberikan kepada Mpu Sindok (seorang penasihat
kerajaan) yang kemudian mendirikan Wangsa Isana dan memindahkannya ke
Jawa Timur.
b) Letusan gunung berapi yang merusak kerajaan.
c) Kerajaan Mataram Kuno bermusuhan dengan Kerajaan Sriwijaya.
C. Corak Kehidupan di Kerajaan Mataram Kuno
1. Kehidupan di bidang ekonomi
Penduduk Medang sejak periode Bhumi sampai periode Wwatan pada
umumnya bekerja sebagai petani. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai
negara agraris.Wilayah Mataram Kuno dikelilingi pegunungan dan sungai - sungai
besar. Hal itu membuatnya memilik tanah yang subur sehingga cocok untuk
kegiatan pertanian.

2. Kehidupan di bidang Sosial Budaya


Kehidupan Sosial Budaya di Kerajaan Mataram Kuno ini dikategorikan
sangat teratur. Kehidupan sosial dipengaruhi oleh sistem kosmologi yakni suatu
kepercayaan bahwa dunia manusia sangat dipengaruhi oleh alam. Oleh sebab itu,
maka wajib untuk menjalin keserasian baik itu sesama manusia maupun manusia
dan alam. Sistem Kosmologi ini menjadikan rakyat patuh pada Raja yang
dianggap sebagai penjelmaan dewa sementara.

3. Kehidupan di bidang Agama


Agama resmi kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah
Hindu aliran Siwa. Ketika Wangsa Saliendra berkuasa, agama resmi kerajaan
berganti menjadi Buddha aliran Mahayana. Kemudian saat Rakai Pikatan dari
Wangsa Sanjaya berkuasa, agama Hindu dan Buddha tetap hidup berdampingan
dengan penuh toleransi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan terbesar era nusantara yang berdiri
sekitar abad 8 dan diperkirakan berpusat di Jawa Tengah. Keberadaan Kerajaan Mataram
Kuno ditandai dengan penemuan Prasasti Canggal di situs Candi Gunung Wukir, Prasasti
Mantyasih atau Prasasti Kedu. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Sanjaya yang
bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya sebagai pangkal dari silsilah Rakai Watukura
Dyah Balitung.
2. Pada zaman Kerajaan Mataram, terdapat beberapa dinasti yang berkuasa yaitu Masa
Kepemimpinan Wangsa Sanjaya, Masa Kepemimpinan Wangsa Sailendra dan Masa
Kepemimpinan Wangsa Isana.
3. Corak Kehidupan di Kerajaan Mataram Kuno terbagai menjadi 3 bidang yaitu bidang
ekonomi, social budaya dan

Anda mungkin juga menyukai