Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL

Sistem Dan Strukur Politik-Ekonomi Indonesia Masa Reformasi (1998-Sekarang)


Indonesia adalah negara yang sangat kompleks dengan beragam etnis, budaya,
agama, dan bahasa. Sejak masa Reformasi yang dimulai pada tahun 1998, Indonesia telah
mengalami banyak perubahan signifikan dalam sistem dan struktur politik-ekonomi.
Reformasi tersebut dimulai sebagai respons terhadap kebijakan otoriter yang diterapkan oleh
Presiden Soeharto selama 32 tahun dan kemudian berubah menjadi sebuah gerakan
demokratis yang lebih besar.

Sistem Politik

Setelah masa Reformasi, Indonesia beralih dari pemerintahan otoriter menjadi


pemerintahan demokratis yang memungkinkan partisipasi politik yang lebih terbuka dan
melibatkan seluruh rakyat Indonesia. Konstitusi Indonesia yang baru diterima pada tahun
2002 menegaskan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang demokratis dan
berdasarkan Pancasila, yaitu lima prinsip dasar yang membentuk identitas nasional Indonesia.

Pemilihan umum sekarang telah menjadi fitur penting dalam sistem politik
Indonesia, di mana presiden dan anggota parlemen dipilih melalui pemungutan suara
langsung oleh rakyat. Sejak tahun 2004, Indonesia telah mengadakan pemilu secara berkala
setiap lima tahun sekali. Partai politik sekarang telah diizinkan untuk berkembang biak dan
bersaing secara terbuka.

Namun, meskipun Indonesia telah melakukan reformasi politik yang signifikan,


masih ada beberapa masalah yang perlu diatasi. Korupsi dan nepotisme masih menjadi
masalah yang besar dalam pemerintahan Indonesia dan menimbulkan keraguan pada
integritas sistem politiknya.

Struktur Ekonomi

Setelah masa Reformasi, Indonesia berusaha untuk membuka diri kepada pasar
global dan meningkatkan ekonominya melalui program reformasi ekonomi. Tujuan utamanya
adalah untuk menciptakan iklim bisnis yang lebih menarik bagi investor asing dan
mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Indonesia berhasil menarik investasi asing yang besar dengan menawarkan insentif
dan fasilitas bagi para investor. Pemerintah juga telah melakukan reformasi dalam hal
peraturan perpajakan dan perdagangan bebas, dan meningkatkan akses terhadap pasar global.
Selain itu, Indonesia juga memperkuat sektor ekonomi kreatif seperti industri kreatif,
pariwisata, dan seni, yang dianggap sebagai sektor yang berpotensi memberikan kontribusi
signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Meskipun telah dilakukan upaya untuk memperkuat ekonomi Indonesia, masih ada
beberapa masalah ekonomi yang perlu diatasi. Pertumbuhan ekonomi yang lambat,
kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan, dan masalah ketenagakerjaan
adalah beberapa masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini.

Referensi:
Aspinall, E. (2015). Democracy and authoritarianism in Indonesia and Malaysia: The rise of
the post-colonial state. In Routledge Handbook of Southeast Asian Democratization
(pp. 39-54). Routledge.
Hadiz, V. R. (2016). Islamic Populism and the Limits of Democracy in Indonesia

Anda mungkin juga menyukai