Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUTON 1 SISTEM EKONOMI INDONESIA

NAMA : DESVIA FATMA


NIM : 041139053
PRODI : ILMU ADMINISTRASI BISNIS

Tugas 1
Sistem ekonomi Indonesia merupakan sistem ekonomi campuran, yang mencoba menghindari
etatisme dan persaingan bebas ala liberalisme.

1. Jelaskan Ciri khas sistem Ekonomi Indonesia yang cukup menonjol.

Sistem ekonomi campuran di Indonesia mulai diterapkan sejak masa pemerintahan Presiden
Soekarno, tepatnya pada era Demokrasi Terpimpin yang dimulai pada tahun 1957. Pada saat
itu, pemerintah mengambil peran besar dalam mengendalikan sektor ekonomi nasional melalui
pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Setelah masa Demokrasi Terpimpin, sistem ekonomi campuran tetap diterapkan di Indonesia
dengan beberapa penyesuaian dan perubahan kebijakan di setiap masa pemerintahan.
Meskipun terdapat upaya liberalisasi ekonomi pada masa Orde Baru dan Reformasi, namun
pemerintah tetap mempertahankan peran aktifnya dalam mengendalikan sektor strategis dan
penting bagi negara.
Salah satu ciri khas sistem ekonomi campuran di Indonesia adalah adanya peran pemerintah
dalam mengendalikan sektor-sektor penting dan strategis, seperti energi, transportasi, dan
telekomunikasi, melalui BUMN dan regulasi yang ketat. Namun, di sisi lain, sektor swasta juga
diberikan ruang untuk berkembang dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Sistem ekonomi Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang cukup menonjol, antara lain:
1. Pembangunan ekonomi berbasis pada kebijakan nasional Sistem ekonomi Indonesia
didasarkan pada kebijakan nasional yang bertujuan untuk mencapai pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan dan adil. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mengurangi kesenjangan antara kaya dan miskin, dan memajukan sektor industri
dalam negeri.
2. Adanya dukungan terhadap sektor informal Sistem ekonomi Indonesia memberikan
perhatian yang besar terhadap sektor informal, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah.
Pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk program-program pelatihan, bantuan modal,
dan akses pasar untuk membantu sektor informal berkembang.
3. Mengedepankan kerja sama internasional yang seimbang Sistem ekonomi Indonesia
mengedepankan kerja sama internasional yang seimbang, dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Hal ini tercermin dari peran
aktif Indonesia dalam berbagai organisasi regional dan internasional, seperti ASEAN, G20, dan
WTO.
4. Adanya kepemilikan negara terhadap sektor strategis Sistem ekonomi Indonesia
memberikan peran penting pada kepemilikan negara terhadap sektor strategis, seperti energi,
pertambangan, dan telekomunikasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan sumber daya nasional
tidak dikendalikan oleh pihak asing dan untuk memperkuat ketahanan nasional.

Referensi:
• Djakman, H. (2005). Ekonomi politik Indonesia: Kebijakan dan kinerja. PT. Gramedia
Pustaka Utama.
• Kurniawan, E., & Pratama, A. (2019). Sistem Ekonomi Indonesia: Analisis
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, 7(2),
207-220.
• Rasyid, F. (2018). Pemikiran dan Pandangan tentang Sistem Ekonomi Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 21(2), 1-14

2. Tantangan apa yang dihadapi sistem tersebut? apakah Indonesia akan bisa
menghadapainya?

Sebagai sistem ekonomi campuran, Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar dalam
menjaga keseimbangan antara sektor publik dan swasta serta antara kepentingan nasional dan
global. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh sistem ekonomi Indonesia antara lain:
1. Persaingan global yang semakin ketat: Seiring dengan globalisasi dan kemajuan teknologi,
pasar global semakin terbuka dan persaingan semakin sengit. Hal ini dapat mengancam
kelangsungan sektor ekonomi nasional yang belum cukup kompetitif.
2. Ketergantungan terhadap sumber daya alam: Sektor ekonomi Indonesia masih sangat
tergantung pada sumber daya alam, seperti migas dan komoditas ekspor lainnya. Hal ini
membuat perekonomian Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga pasar global.
3. Korupsi dan birokrasi yang kompleks: Korupsi dan birokrasi yang rumit dan lambat dapat
menghambat pertumbuhan sektor swasta, meningkatkan biaya produksi, dan membuat
investasi menjadi tidak menarik.
4. Ketimpangan ekonomi: Masih adanya ketimpangan ekonomi yang signifikan antara
wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok sosial tertentu, seperti perempuan
dan masyarakat adat, dapat mengancam stabilitas sosial dan politik.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Indonesia perlu terus melakukan reformasi struktural
dan perbaikan sistem ekonominya, memperkuat sektor swasta, mengembangkan industri
manufaktur, dan mempromosikan inovasi dan kreativitas dalam perekonomian. Selain itu,
perlunya upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan infrastruktur
yang memadai, dan meningkatkan daya saing internasional.

Referensi:
• Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia 2020. Jakarta: BPS.
• Haris, R. (2019). Perkembangan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era
Digital. Journal of Innovation and Entrepreneurship, 8(1), 1-9.
• Kurniawan, D. A., & Setiawan, C. A. (2020). Tantangan Sistem Ekonomi Indonesia
di Era Globalisasi. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 1(1), 22-29

Anda mungkin juga menyukai